"Ginseng merah ini adalah tanaman obat yang sangat langka dan berharga, penemunya beruntung dan kebetulan menemukannya. Bukannya aku membual, mungkin hanya ada satu tanaman ini di dunia ini!"Setelah memperkenalkan dengan penuh semangat tentang ginseng merah selama beberapa saat, staf lelang akhirnya menjelaskan cara lelangnya."Karena keunikannya, ginseng merah tidak dapat diukur dengan uang. Penjualnya menginginkan lelang dengan sistem barter."Begitu mendengar perkataan itu, seluruh ruangan menjadi gempar. Ginseng merah ini sangat langka dan tidak ternilai. Semua orang ingin mendapatkannya, tetapi mereka tidak ada persiapan jika lelang dengan metode barter.Barter artinya membawa keluar barang yang dianggap paling bernilai dan mencoba menukarkannya, tetapi tidak ada yang tahu apakah barang itu diinginkan oleh penjualnya atau tidak. Ketidakpastian dalam situasi ini sangat besar!"Kenapa tiba-tiba mengubah aturan lelang? Kalau begitu, akan sangat sulit untuk mendapatkannya dan kemungk
Namun pada akhirnya, semuanya hanya sebuah mimpi, ini semua adalah takdir Carlos. Dia meletakkan tangannya yang pucat dan lemah di pegangan kursi roda dan mengendalikannya perlahan-lahan keluar dari ruangan kecil itu.Acara lelang sudah berakhir dan kapal pesiar bersandar di dermaga. Carlos adalah orang pertama yang meninggalkan kapal pesiar dan duduk di kursi roda dengan penampilan yang begitu kesepian. Pada saat yang bersamaan, Yasmine adalah orang pertama yang keluar dari kabin kapal pesiar dan menuju pintu masuk di dermaga. Saat itu, Carlos kebetulan sudah tiba di belokan jalan dan terlewat dari pandangan Yasmine.Saat sudah naik ke daratan, Yasmine berdiri di tempat tinggi dan mengamati kerumunan orang yang keluar dari kabin kapal pesiar dengan cermat untuk mencari Tuan Tanuwijaya. Dia berhasil mendapatkan ginseng merah dalam lelang dengan keahlian akupunktur yang telah dia pelajari. Awalnya, dia bermaksud menggunakan ginseng merah untuk penelitian obat barunya, tetapi dia kebetul
Dua jam kemudian, staf kapal pesiar mulai menutup pintu keluar kapal, tetapi Yasmine masih tetap tidak melihat Tuan Tanuwijaya.Yasmine buru-buru berlari ke atas kapal dan bertanya, "Kenapa pintunya sudah ditutup? Temanku masih belum keluar.""Nona, kita sudah memeriksa di segala tempat di atas kapal pesiar, tidak ada tamu lagi di dalam."Tidak ada orang lagi? Yasmine terkejut. Dia telah menunggu di sana selama empat hingga lima jam, tetapi malah melewati Tuan Tanuwijaya begitu saja. Dia jelas-jelas adalah orang pertama yang keluar, tetapi bukan hanya Tuan Tanuwijaya, dia juga tidak melihat Carlos keluar. Meskipun berada di pintu keluar, dia malah melewatkan mereka ....Yasmine merasa sangat kesal. Dia berbalik melihat lorong keluar kapal yang sekarang sudah kosong dengan hati yang gelisah dan cemas. Kondisi tubuh Tuan Tanuwijaya sudah sangat buruk, jika tidak diselamatkan, dia tidak akan bertahan hidup lebih lama lagi. Namun, Yasmine tidak bisa menemukan Tuan Tanuwijaya!Yasmine berdi
Ini adalah satu-satunya cara Yasmine saat ini. Jika dia beruntung, mungkin dia akan menemukan Tuan Tanuwijaya.Pada saat itu, di presidential suite di Hotel Enamel, ada darah yang mencolok di karpet di samping tempat tidur. Carlos berbaring di atas tempat tidur dengan wajah pucat, lingkar matanya hitam, dan napasnya lemah seolah-olah dia akan mati kapan pun.Suara Carlos terdengar serak dan lemah. "Tidak perlu membuang energimu, kamu tidak bisa menyelamatkanku."Edgar duduk di sisi tempat tidur dan memukul tempat tidur dengan frustrasi. Dia sangat membenci dirinya yang tak berdaya dan tidak bisa melakukan apa pun, dia hanya bisa melihat sahabat baiknya menderita dan mati."Apa Yasmine masih tidak ingin pulang?" tanya Carlos dengan suara yang serak dan lemah.Edgar menganggukkan kepalanya. Dia tidak mengatakan Yasmine tidak ingin pulang demi mencari orang agar Carlos tidak banyak berpikir dan sedih."Dia ingin beristirahat beberapa hari."Tatapan Carlos terlihat penuh dengan perasaan ti
Setelah mendapatkan nomor kamar, Yasmine bergegas menuju ke lift. Pada saat yang bersamaan, lift nomor satu baru saja sampai ke lantai satu dan pintunya terbuka. Di dalam lift itu, ada Yogi dan Anita yang sedang mendorong kursi roda, mereka akan membawa Carlos kembali ke Kota Sulvan. Anna yang pertama kali keluar lift dan baru saja ingin berbalik untuk membantu Yogi, malah terkejut melihat Yasmine yang sedang mendekat ke lift!Sialan! Kenapa dia bisa ke sini?Bukan hanya Carlos tidak memakai topeng, Anita dan Yogi juga berada di sana secara bersamaan. Tidak peduli bagaimana mereka menyembunyikan situasinya, jika bertemu mereka, Yasmine pasti akan tahu tentang penyakit Carlos. Semua usaha yang telah dilakukan sebelumnya akan menjadi sia-sia!Hati Anita sangat berdebar dan langsung menekan tombol untuk menutup pintu lift, lalu segera mendekati Yasmine. Yasmine mendekati pintu lift dengan cepat, dia melihat pintu lift nomor satu mulai terbuka dan terlihat sedikit keadaan di dalam lift. Sa
"Kak Carlos, aku nggak mau ...," mohon Anita sambil terisak-isak. Sayangnya, Carlos tidak mengacuhkannya dan hanya memejamkan mata dengan lelah.Sementara itu, Yasmine bergegas ke lantai puncak dan mencari kamar presidential suite Carlos. Saat ini, pintu kamar terbuka lebar. Yasmine tiba-tiba merasa gelisah dan buru-buru masuk. Alhasil, dia mendapati petugas kebersihan sedang merapikan kamar itu."Bibi, mana orang yang menginap di sini?" tanya Yasmine."Sudah pergi," jawab petugas kebersihan itu. Petugas kebersihan memang baru akan datang bersih-bersih setelah tamu pergi. Ini adalah pengetahuan umum.Begitu mendengar jawaban petugas kebersihan itu, hati Yasmine bergetar hebat. Padahal, dia sudah susah payah menemukan hotel tempat Carlos menginap ini. "Su ... sudah berapa lama dia pergi?" tanya Yasmine kecewa.Untungnya, petugas kebersihan itu berkata, "Baru pergi sebentar, mungkin dia baru sampai di lantai bawah."Baru pergi! Menurut Yasmine, Tuan Tanuwijaya seharusnya berjalan lebih l
Sudah larut malam saat Yasmine tiba di Kota Kailor. Tahu bahwa berkunjung tanpa pemberitahuan adalah hal yang tidak sopan, dia pun menginap semalam di hotel.Keesokan harinya, Yasmine baru pergi ke Kediaman Tanuwijaya. Setelah memberitahukan namanya, Yasmine dipimpin oleh seorang pelayan untuk bertemu dengan Kepala Keluarga Tanuwijaya, Francis.Francis memandang Yasmine dalam-dalam dan berkata, "Nona Yasmine, kudengar kamu ingin mengobati Hanafi. Aku tahu tentang kehebatan keterampilan medis Keluarga Handoyo, tapi kondisi putraku sangat serius. Takutnya, kamu pun nggak bisa menyembuhkannya. Aku khawatir kamu hanya akan membuang-buang tenaga."Yasmine tahu bahwa penyakit Tuan Tanuwijaya memang tidak dapat disembuhkan. Jika dia tidak mendapatkan ginseng merah, memang tidak ada yang bisa dilakukannya."Tuan Hanafi dan aku berteman, aku ingin coba mengobatinya," ujar Yasmine."Baiklah, terserah kamu saja," balas Francis. Kemudian, dia meminta seorang pelayan untuk mengantar Yasmine ke kama
Terlebih lagi, Edgar sudah mengetahui semua rencana Carlos. Mengapa dia menghalanginya sekarang?Edgar buru-buru membantu Carlos berdiri. Wajahnya dibasahi peluh karena berlarian ke sini, tetapi akhirnya dia berhasil menemukan Carlos."Carlos, kamu belum bisa mati sekarang. Yasmine pergi ke Kediaman Tanuwijaya untuk mencari Hanafi!" ujar Edgar.Begitu Yasmine melihat Hanafi, identitas pria bertopeng yang duduk di kursi roda pasti akan terungkap. Hanya dengan memikirkannya sebentar, Yasmine tidak akan sulit untuk mencurigai Carlos.Saat itu, sikap berengsek Carlos belakangan dan kematiannya dalam kecelakaan mobil akan diragukan sepenuhnya oleh Yasmine. Segala rencana Carlos akan berakhir sia-sia. Setelah pria itu mati, Yasmine hanya akan jatuh dalam kesedihan yang mendalam.Carlos mengernyit frustrasi, lalu berkata, "Yasmine tidak boleh menemui Hanafi!"Namun, saat ini Yasmine sudah sampai di depan pintu kamar Hanafi. Pelayan mengetuk pintu dengan lembut dan berkata, "Tuan Hanafi, Nona
“Kamu itu putri yang mau kurawat,” kata Laura sambil mengelus kepala Yasmine dan tersenyum penuh kasih sayang. Saat ini, wajahnya terlihat sangat cantik.Yasmine pun berseru terkejut, “Putri?”“Benar! Sejak kamu bersikap begitu bodoh dengan melindungiku di pesta itu, aku sudah memutuskan untuk merawatmu.” Laura berkata dengan penuh semangat, “Kelinci sebodoh kamu pasti akan ditindas di mana-mana tanpa aku. Jangan khawatir, kelak Ibu akan menjadi tumpuanmu yang kuat.”Putri .... Ibu ....Yasmine langsung mematung bagaikan disambar petir. Dia pernah mendengar ada penggemar ibu-ibu yang merawat idolanya bagaikan putrinya sendiri. Namun, itu hanya dilakukan secara online. Lagi pula, dia juga bukanlah seorang selebritas.Yasmine pun menepis tangan Laura, lalu buru-buru berdiri dan menaruh jarak di antara mereka sambil berkata, “Nona Laura, serius dikit.”“Aku serius kok! Aku akan menangani Simon sebagai hadiah untuk merayakan ikatan ibu dan anak ini!” jawab Laura dengan ekspresi serius.Yas
Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar ucapan Laura. Laura bukanlah orang yang suka ikut campur dalam masalah orang lain. Namun, kenapa Laura tiba-tiba berubah menjadi begitu antusias dan ingin mengajarinya menari?Begitu memikirkan dirinya harus belajar menari dari mantan pacarnya Carlos, Yasmine langsung tidak bersemangat dan menolak, “Nggak usah repot-repot. Aku ....”“Nggak repot kok! Aku nggak keberatan mengajarimu!” kata Laura sambil tiba-tiba menggenggam tangan Yasmine. Kemudian, dia mulai membimbing tubuh Yasmine untuk bergerak dengan anggun dan bertenaga. Seiring dengan langkah tarian mereka yang semakin lancar, mereka berdua pun mulai menari dengan indah.Madhav bertepuk tangan dan memuji, “Mantap banget!”Yasmine tidak pernah menari sebelumnya. Namun, dengan bimbingan Laura, dia pun merasakan kegembiraan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.“Seru, ‘kan?” tanya Laura.Yasmine mengangguk tanpa sadar dan menjawab, “Emm.”Laura pun tersenyum puas, lalu berkata,
Yasmine berkata dengan tenang, tetapi ucapannya malah dipenuhi dengan penghinaan. Dia melanjutkan, “Dengan kemampuan Carlos, hanya masalah waktu hingga dia bangkit kembali. Sebaiknya, kamu manfaatkan saja kesempatan ini untuk berbangga selagi bisa. Bagaimanapun, waktumu yang tersisa sudah nggak banyak lagi.”Seusai berbicara, Yasmine langsung masuk ke dalam mobilnya. Dia memang hanya duduk diam dalam mobil, tetapi aura dan kepercayaan diri yang dipancarkannya malah mampu mendominasi Qaila yang berpakaian mewah. Saat ini, Qaila langsung terlihat bagaikan seorang idiot.“Yasmine! Kamu kira Carlos masih bisa bangkit lagi? Konyol banget! Asal kamu tahu, hal itu nggak akan terjadi! Pak Harry sudah mempersiapkan sebuah serangan telak. Beberapa hari lagi, Carlos dan Keluarga Handoyo akan segera musnah!” seru Qaila dengan marah.Apa Harry berencana untuk meluncurkan serangan baru? Yasmine memang sudah bisa menebaknya, tetapi dia tidak menyangka Harry akan melakukannya secepat ini. Apalagi, dia
“Tinggalkan Kota Sulvan sekarang juga!” perintah Simon dengan dingin. Ekspresinya terlihat sangat galak. Apabila orang biasa yang melihatnya saat ini, mereka pasti akan langsung ketakutan. Namun, Laura sudah terbiasa menghadapi Simon yang seperti ini. Dia menyahut dengan ekspresi datar, “Aku akan pergi ke mana pun aku mau. Kamu nggak bisa mengendalikanku.”Selesai berbicara, Laura hendak langsung berjalan keluar. Akan tetapi, Simon tiba-tiba meninju pintu di atas kepala Laura dengan kuat hingga pintu itu hancur dan tangannya berdarah. Aura yang sangat kuat dan mengerikan juga terpancar dari tubuhnya. Dia menekankan kata-katanya lagi, “Pergi sekarang juga!”“Kalau aku nggak mau?” tanya Laura dengan menantang sambil menatap Simon. Dia sama sekali tidak takut dan malah memprovokasi Simon dengan berkata, “Apa hebatnya menghancurkan pintu? Kalau berani, pukul aku!”“Laura, jangan kira aku tidak berani memukul wanita!” teriak Simon dengan marah. Kemudian, dia mengangkat tinjunya yang berlum
Saat menghadapi pengepungan beberapa pria galak ini, Laura sama sekali tidak kelihatan takut. Dia malah memaki dengan dingin, “Minggir! Jangan halangi jalanku!”“Wanita cantik bermulut pedas justru sangat seksi!” goda pria yang memimpin di paling depan itu. Dia berperawakan tinggi dan kekar. Ada tiga bekas luka panjang di wajahnya, sedangkan lengannya yang terbuka dipenuhi dengan berbagai macam luka. Sangat jelas bahwa dia pernah melewati kehidupan yang penuh pertumpahan darah sebelum datang ke Kota Sulvan.Pria itu terlihat kejam, nadanya saat berbicara juga sangat kasar. Dia melanjutkan, “Aku suka tipe wanita sepertimu. Permainan kita nanti pasti akan lebih seru. Kuberi kamu satu kesempatan lagi, kamu mau ikut aku pergi atau mau aku menyeretmu pergi?”“Minggir!” seru Laura dengan kesal.“Itu berarti kamu pilih aku menyeretmu pergi ya!” ujar pria itu sambil tertawa sombong. Kemudian, dia segera mengulurkan tangannya untuk mencengkeram Laura.Laura hendak menghindar, tetapi orang lainn
Baru saja Carlos selesai berbicara, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa. Kemudian, Miranda berjalan menghampirinya dan bertanya dengan cemas, “Carlos, aku cuma pergi ke kamar mandi, kenapa kamu keluar dari kamar lagi? Waktu yang kamu habiskan setiap hari untuk pergi menjenguk Nyonya Lydia sudah sangat memengaruhi efek aromaterapi, tapi kamu malah sering keluar dari kamar lagi. Kalau begitu terus, aku nggak jamin bisa menyembuhkanmu.”“Aku tahu,” jawab Carlos dengan dingin. Ekspresinya seketika menjadi muram. Kemudian, dia pun berjalan kembali ke kamar.Miranda menatap punggung Carlos dengan kening berkerut. Dia tahu jelas bahwa Carlos pasti akan melakukan hal seperti ini lagi.Akhir-akhir ini, waktu yang dihabiskan Carlos di dalam kamar semakin tidak teratur. Waktu terpapar aromaterapi yang tidak cukup akan sangat berpengaruh pada efek hipnoterapi. Sementara itu, Yasmine juga sudah kembali dan mungkin bisa ikut campur dalam menyiapkan makanan Carlos. Berhubung wak
“Yaya! Yasmine! Cepat kembali!” seru Carlos dengan kesal karena libodonya masih belum tersalurkan. Setelah berinisiatif untuk merayunya, wanita itu malah tiba-tiba pergi. Apa-apaan ini?“Ckck, perjalananku kali ini benar-benar nggak sia-sia! Tak disangka, ada hari di mana kamu bisa dikendalikan sepenuhnya oleh seorang wanita,” ejek Laura sambil bersandar pada kusen pintu dengan santai.Carlos melirik Laura dengan dingin, lalu merapikan jaketnya yang berantakan. Setelah libidonya sirna, dia pun terlihat menjadi sangat dingin dan bertanya, “Buat apa kamu datang kemari?”Carlos sama sekali tidak tahu Laura akan datang ke Kota Sulvan. Sebenarnya, Laura membohongi Yasmine dengan mengatakan Carlos yang memintanya untuk datang.“Aku datang untuk membantumu menghadapi Simon,” jawab Laura sambil tersenyum.Carlos tidak begitu percaya pada ucapan Laura. Saat dia menelepon Laura untuk memintanya mengaturkan pesta sebelumnya, Laura juga hanya membantunya untuk memancing Simon keluar dan tidak mela
Yasmine pun langsung merasa sangat terancam dan tanpa sadar bertanya, “Buat apa kamu pergi ke Kota Sulvan?”“Ke mana pun aku menari, Simon pasti akan datang untuk mengacau. Kalau aku menari di Kota Sulvan, akan ada banyak kesempatan untuk membuat Keluarga Yanwar menyinggungnya. Pada saat itu, dia mungkin akan memusnahkan Keluarga Yanwar karena dendam pribadinya,” jawab Laura dengan percaya diri.Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar Laura hendak membantunya dan bertanya, “Kenapa kamu tiba-tiba mau membantuku?”“Aku bukan melakukannya demi kamu, tapi demi Carlos. Dia yang memohon padaku,” jawab Laura dengan tatapan penuh godaan.Setelah mendengar jawabannya, hati Yasmine langsung tenggelam. Ternyata Carlos mencari Laura lagi, tetapi tidak memberitahunya. Dengan meminta bantuan Laura, dia akan semakin berutang budi pada Laura.“Nona Laura, nggak usah ....” Sebelum Yasmine sempat menyelesaikan kata-katanya, Laura sudah langsung naik ke helikopter. Melihat Laura yang duduk san
Yasmine tidak memiliki pilihan lain selain mencoba mati-matian. Namun, Simon yang merasa sangat marah malah langsung berbalik untuk pergi. Yasmine pun termenung saat melihat punggungnya yang kian menjauh. Apa maksudnya ini? Apa dia setuju atau menolak?Yasmine benar-benar tidak bisa menebak pemikiran pria itu dan akhirnya berteriak, “Tuan Simon, aku akan menunggu jawabanmu!”...“Aku sudah menggunakan cara lembek, keras, dan bahkan provokasi, tapi masih nggak tahu apa Simon sebenarnya bersedia turun tangan atau nggak,” keluh Yasmine pada Carlos melalui telepon. Dia merasa sangat putus asa karena benar-benar sudah melakukan semua yang bisa dilakukannya.Simon benar-benar luar biasa sulit dihadapi dan sepertinya tidak ada seorang pun yang lebih sulit dihadapi daripada dia.Carlos menghibur, “Dia memang begitu. Di dunia ini, hanya ada beberapa orang yang bisa meyakinkannya untuk melakukan sesuatu. Jangan patah semangat, kamu sudah melakukan yang terbaik.”Mendengar ucapan Carlos yang sepe