Ketika Carlos pergi ke kediaman Keluarga Mahendra, tempat ini sudah kosong melompong. Sejak memutuskan untuk bekerja sama dengan Shanika, Leo sudah merencanakan semua dengan matang. Dia terlihat seperti menyerang Keluarga Handoyo dengan menggunakan obat luka, tetapi nyatanya diam-diam memindahkan semua anggota dan aset Keluarga Mahendra.Jadi, Carlos tidak akan bisa menemukan petunjuk apa pun di kediaman mereka. Yogi mengernyit dan berkata, "Aku nggak nyangka Leo ini begitu kejam. Dia berani meninggalkan seluruh properti Keluarga Mahendra dan hanya membawa uang tunai. Dia benar-benar nggak meninggalkan petunjuk apa pun!"Dalam beberapa hari ini, Yogi terus melacak keberadaan anggota Keluarga Mahendra beserta seluruh aset yang dipindahkan. Namun, dia gagal menemukan informasi yang berguna. Sementara itu, anggota Keluarga Mahendra yang bisa ditemukan malah tidak mengetahui apa pun."Apa yang harus kita lakukan sekarang?" tanya Madhav yang merasa sangat khawatir. Kalau dugaannya benar, Le
Annie ini memang mengatakan menjaga, tetapi nyatanya dia ditugaskan untuk mengawasi Yasmine.Yasmine tersenyum dingin mendengarnya. Dia tidak punya tenaga untuk berdebat, jadi langsung pergi ke halaman. Lagi pula, dia hanya keluar untuk mengenal lingkungan sekitarnya. Dengan begitu, dia bisa mempersiapkan rencana untuk melarikan diri.Pulau Malangi adalah pulau yang miskin sehingga tidak ada bangunan mewah. Kediaman yang mereka tempati sudah termasuk yang terbaik karena direnovasi oleh Leo. Halaman kediaman ini sebenarnya kecil saja, tetapi Leo menyuruh orang untuk memperluasnya. Akan tetapi, karena waktu yang terdesak, setengah bagian halaman ini masih dalam proses pembangunan.Mata Yasmine seketika berbinar-binar saat melihat lokasi pembangunan tanpa pagar itu. Ketika malam hari, dia mungkin bisa kabur karena tidak ada siapa pun ...."Supaya halaman ini cepat selesai dan kamu bisa tinggal di tempat yang indah, aku sampai mengatur 3 sif. Jadi, pembangunan ini berlangsung selama 24 jam
Kemudian, Yasmine menemukan pemutus sirkuit. Dalam sekejap, listrik mati. Lokasi pembangunan yang terang menjadi gelap gulita."Apa yang terjadi? Listrik mati?""Listrik area ini menggunakan jalur khusus, pasti terjadi korsleting. Aku akan memeriksanya."Seorang pekerja bergegas menghampiri meteran listrik, sementara Yasmine buru-buru meninggalkan tempat itu. Dia sudah menemukan tempat untuk bersembunyi. Sesudah menginjak rerumputan, dia langsung memanjat kawat berduri tersebut.Yasmine memanjat sambil menahan rasa sakitnya. Tidak berselang lama, lengan dan kakinya dipenuhi luka, ada yang dalam dan ada yang dangkal. Hal ini menyebabkan tubuhnya berlumuran darah, rasa sakit tersebut bahkan merasuk sampai ke tulangnya.Meskipun demikian, Yasmine tidak mau menyerah. Begitu tiba di atasnya, dia langsung melompat ke bawah. Dengan luka di sekujur tubuhnya, dia melompat dari pagar setinggi 2 meter lebih. Tindakan ini membuat lukanya seketika robek. Saking sakitnya, tubuh Yasmine sampai tak ku
"Sudah kubilang, jangan coba-coba kabur. Aku hanya memintamu untuk tinggal di sisiku. Kenapa kamu lebih memilih untuk terluka daripada hidup bersamaku! Apa hal ini begitu sulit untukmu!" seru Leo."Ya! Aku nggak tahan meskipun hanya sedetik!" sahut Yasmine sambil menahan rasa sakit di tubuhnya. Kemudian, dia meneruskan, "Leo, aku nggak mungkin mencintaimu, apalagi hidup bersamamu! Kalau kamu menolak untuk melepaskanku, aku akan kabur. Meskipun harus mati, aku tetap nggak bersedia tinggal di sisimu!"Yasmine berharap Leo bisa berpikiran jernih dan melepaskannya. Namun, Leo malah mengamuk. Pria ini langsung menggendong Yasmine tanpa peduli dengan cedera di tubuhnya. Dia bergegas berjalan ke arah pulau."Kalau begitu, mari kita lihat siapa yang akan bertahan sampai akhir. Yasmine, aku nggak akan pernah melepaskanmu, kecuali aku mati!" ucap Leo sambil membawa Yasmine kembali ke kediaman. Setelah itu, dia menuju ke ruang bawah tanah dan mengurung Yasmine di sebuah ruangan gelap gulita tanpa
Yasmine tanpa sadar mengulurkan tangannya ke arah Leo. Melihat ini, Leo menatap Yasmine seraya tersenyum puas dan berkata, "Patuh sekali."Leo pun hendak meraih tangan Yasmine. Akan tetapi, Yasmine tiba-tiba menepis tangan Leo dan sorot mata yang tadinya linglung seketika menjadi dingin. Dia membentak, "Leo, apa yang kamu lakukan? Kamu ingin menjinakkanku?"Karena sudah lama tidak berbicara, suara Yasmine menjadi sangat serak. Meskipun demikian, dia tetap menambahkan dengan tegas, "Semua yang kamu lakukan ini sia-sia, kamu hanya membuatku makin membencimu!"Tenaga yang dikerahkan Yasmine tidak besar, tetapi membuat Leo merasakan sakit yang menjalar ke hatinya. Ekspresi Leo menjadi marah saat berkata, "Sepertinya, kamu belum menyadari kesalahanmu. Kalau begitu, aku akan datang beberapa hari lagi."Begitu terdengar dentuman keras, ruangan kembali menjadi gelap gulita. Sekujur tubuh Yasmine pun menegang. Dia benar-benar stres sekarang. Karena ketakutan, Yasmine pun meringkuk di sudut samb
"Yasmine, kamu yang merusak hubungan kita. Kamu yang mendesakku melakukan hal ini!" Kedua mata Leo tampak memerah. Dia menatap Yasmine dengan tatapan sedih dan meneruskan, "Aku begitu mencintaimu, tapi kamu nggak pernah menganggapku. Kamu bisa mencintai Carlos, bisa berpacaran dengan Raymond, lalu gimana denganku?""Kalau saja kamu memberiku sedikit kesempatan dan menghargaiku, aku ... aku hanya ingin hidup bersamamu," ucap Leo dengan sedih.Seandainya Yasmine mencintai dirnya, Leo pasti akan menyayanginya, menjadikannya wanita paling bahagia di dunia ini. Jika tidak, Leo akan menggunakan berbagai cara untuk merenggut kebebasannya, bahkan menyiksanya secara fisik ataupun mental.Apakah ini yang dinamakan cinta? Salah, ini jelas-jelas hanya keegoisan dan obsesi Leo!Leo membawa Yasmine ke kamar mandi yang sangat luas. Terlihat bak mandi yang sudah terisi penuh air hangat dan bunga mawar yang mengambang di atasnya. Kemudian, Leo memerintahkan keempat pelayan yang berdiri di samping denga
Leo telah merusak hubungan di antara mereka dengan cara yang keji. Dia telah menginjak-injak harga diri Yasmine dan merendahkannya.Yasmine menggigit bibirnya dengan kesal. Dia tidak ingin hanya duduk diam ketika diperlakukan seperti ini. Yasmine segera melihat sekeliling untuk mencari sesuatu yang bisa digunakan untuk membela diri.Namun, Leo sudah mewaspadai hal tersebut. Kamar ini begitu bersih sehingga tidak ada yang bisa digunakan sebagai senjata tajam, bahkan tidak ada gelas kaca yang dapat digunakan untuk menghantam orang. Saat ini, Yasmine hanya bisa mengandalkan kedua tangannya untuk melawan seorang pria yang kuat.Pintu kamar tiba-tiba terbuka dari luar. Leo berjalan masuk dalam piama sutra dan ikat pinggangnya diikat secara longgar. Kulitnya yang pucat muncul bak bayangan. Dia terlihat santai dan nyaman, tetapi juga memiliki daya tarik yang khas dari seorang pria.Yasmine yang biasanya melihat Leo mengenakan setelan resmi, kini merasa sangat tidak nyaman dengan pemandangan i
Namun, Leo memaksanya ke dalam situasi putus asa seperti ini. Daripada dinodai oleh Leo, Yasmine lebih memilih untuk mati!Yasmine menggertakkan giginya sembari meraih kabel lampu dengan penuh keyakinan. Jari tangannya yang basah diulurkan ke bagian kabel yang dipotongnya barusan ....Ketika Yasmine hampir menyentuhnya, dia tiba-tiba menemukan sebuah sosok yang familier melintasi lautan biru. Sosok itu sedang menuju ke arahnya.Jika dibandingkan dengan pemandangan laut yang indah ini, sosok itu terlihat jauh lebih memesona! Yasmine sampai merasa dirinya berhalusinasi karena terlalu buntu. Bagaimanapun, sosok yang terlihat itu tidak lain adalah Carlos.Namun, tidak peduli berapa kali Yasmine mengejapkan matanya, dia tetap melihat Carlos yang penuh amarah dan kecemasan sedang memandangnya dari jendela.Carlos menggeleng kepalanya, sebagai isyarat jangan melakukan hal bodoh. Dia melepaskan masker oksigennya, lalu menutup dan membuka mulutnya. Perkataan yang ingin dia lontarkan adalah "tun
“Kamu itu putri yang mau kurawat,” kata Laura sambil mengelus kepala Yasmine dan tersenyum penuh kasih sayang. Saat ini, wajahnya terlihat sangat cantik.Yasmine pun berseru terkejut, “Putri?”“Benar! Sejak kamu bersikap begitu bodoh dengan melindungiku di pesta itu, aku sudah memutuskan untuk merawatmu.” Laura berkata dengan penuh semangat, “Kelinci sebodoh kamu pasti akan ditindas di mana-mana tanpa aku. Jangan khawatir, kelak Ibu akan menjadi tumpuanmu yang kuat.”Putri .... Ibu ....Yasmine langsung mematung bagaikan disambar petir. Dia pernah mendengar ada penggemar ibu-ibu yang merawat idolanya bagaikan putrinya sendiri. Namun, itu hanya dilakukan secara online. Lagi pula, dia juga bukanlah seorang selebritas.Yasmine pun menepis tangan Laura, lalu buru-buru berdiri dan menaruh jarak di antara mereka sambil berkata, “Nona Laura, serius dikit.”“Aku serius kok! Aku akan menangani Simon sebagai hadiah untuk merayakan ikatan ibu dan anak ini!” jawab Laura dengan ekspresi serius.Yas
Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar ucapan Laura. Laura bukanlah orang yang suka ikut campur dalam masalah orang lain. Namun, kenapa Laura tiba-tiba berubah menjadi begitu antusias dan ingin mengajarinya menari?Begitu memikirkan dirinya harus belajar menari dari mantan pacarnya Carlos, Yasmine langsung tidak bersemangat dan menolak, “Nggak usah repot-repot. Aku ....”“Nggak repot kok! Aku nggak keberatan mengajarimu!” kata Laura sambil tiba-tiba menggenggam tangan Yasmine. Kemudian, dia mulai membimbing tubuh Yasmine untuk bergerak dengan anggun dan bertenaga. Seiring dengan langkah tarian mereka yang semakin lancar, mereka berdua pun mulai menari dengan indah.Madhav bertepuk tangan dan memuji, “Mantap banget!”Yasmine tidak pernah menari sebelumnya. Namun, dengan bimbingan Laura, dia pun merasakan kegembiraan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.“Seru, ‘kan?” tanya Laura.Yasmine mengangguk tanpa sadar dan menjawab, “Emm.”Laura pun tersenyum puas, lalu berkata,
Yasmine berkata dengan tenang, tetapi ucapannya malah dipenuhi dengan penghinaan. Dia melanjutkan, “Dengan kemampuan Carlos, hanya masalah waktu hingga dia bangkit kembali. Sebaiknya, kamu manfaatkan saja kesempatan ini untuk berbangga selagi bisa. Bagaimanapun, waktumu yang tersisa sudah nggak banyak lagi.”Seusai berbicara, Yasmine langsung masuk ke dalam mobilnya. Dia memang hanya duduk diam dalam mobil, tetapi aura dan kepercayaan diri yang dipancarkannya malah mampu mendominasi Qaila yang berpakaian mewah. Saat ini, Qaila langsung terlihat bagaikan seorang idiot.“Yasmine! Kamu kira Carlos masih bisa bangkit lagi? Konyol banget! Asal kamu tahu, hal itu nggak akan terjadi! Pak Harry sudah mempersiapkan sebuah serangan telak. Beberapa hari lagi, Carlos dan Keluarga Handoyo akan segera musnah!” seru Qaila dengan marah.Apa Harry berencana untuk meluncurkan serangan baru? Yasmine memang sudah bisa menebaknya, tetapi dia tidak menyangka Harry akan melakukannya secepat ini. Apalagi, dia
“Tinggalkan Kota Sulvan sekarang juga!” perintah Simon dengan dingin. Ekspresinya terlihat sangat galak. Apabila orang biasa yang melihatnya saat ini, mereka pasti akan langsung ketakutan. Namun, Laura sudah terbiasa menghadapi Simon yang seperti ini. Dia menyahut dengan ekspresi datar, “Aku akan pergi ke mana pun aku mau. Kamu nggak bisa mengendalikanku.”Selesai berbicara, Laura hendak langsung berjalan keluar. Akan tetapi, Simon tiba-tiba meninju pintu di atas kepala Laura dengan kuat hingga pintu itu hancur dan tangannya berdarah. Aura yang sangat kuat dan mengerikan juga terpancar dari tubuhnya. Dia menekankan kata-katanya lagi, “Pergi sekarang juga!”“Kalau aku nggak mau?” tanya Laura dengan menantang sambil menatap Simon. Dia sama sekali tidak takut dan malah memprovokasi Simon dengan berkata, “Apa hebatnya menghancurkan pintu? Kalau berani, pukul aku!”“Laura, jangan kira aku tidak berani memukul wanita!” teriak Simon dengan marah. Kemudian, dia mengangkat tinjunya yang berlum
Saat menghadapi pengepungan beberapa pria galak ini, Laura sama sekali tidak kelihatan takut. Dia malah memaki dengan dingin, “Minggir! Jangan halangi jalanku!”“Wanita cantik bermulut pedas justru sangat seksi!” goda pria yang memimpin di paling depan itu. Dia berperawakan tinggi dan kekar. Ada tiga bekas luka panjang di wajahnya, sedangkan lengannya yang terbuka dipenuhi dengan berbagai macam luka. Sangat jelas bahwa dia pernah melewati kehidupan yang penuh pertumpahan darah sebelum datang ke Kota Sulvan.Pria itu terlihat kejam, nadanya saat berbicara juga sangat kasar. Dia melanjutkan, “Aku suka tipe wanita sepertimu. Permainan kita nanti pasti akan lebih seru. Kuberi kamu satu kesempatan lagi, kamu mau ikut aku pergi atau mau aku menyeretmu pergi?”“Minggir!” seru Laura dengan kesal.“Itu berarti kamu pilih aku menyeretmu pergi ya!” ujar pria itu sambil tertawa sombong. Kemudian, dia segera mengulurkan tangannya untuk mencengkeram Laura.Laura hendak menghindar, tetapi orang lainn
Baru saja Carlos selesai berbicara, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa. Kemudian, Miranda berjalan menghampirinya dan bertanya dengan cemas, “Carlos, aku cuma pergi ke kamar mandi, kenapa kamu keluar dari kamar lagi? Waktu yang kamu habiskan setiap hari untuk pergi menjenguk Nyonya Lydia sudah sangat memengaruhi efek aromaterapi, tapi kamu malah sering keluar dari kamar lagi. Kalau begitu terus, aku nggak jamin bisa menyembuhkanmu.”“Aku tahu,” jawab Carlos dengan dingin. Ekspresinya seketika menjadi muram. Kemudian, dia pun berjalan kembali ke kamar.Miranda menatap punggung Carlos dengan kening berkerut. Dia tahu jelas bahwa Carlos pasti akan melakukan hal seperti ini lagi.Akhir-akhir ini, waktu yang dihabiskan Carlos di dalam kamar semakin tidak teratur. Waktu terpapar aromaterapi yang tidak cukup akan sangat berpengaruh pada efek hipnoterapi. Sementara itu, Yasmine juga sudah kembali dan mungkin bisa ikut campur dalam menyiapkan makanan Carlos. Berhubung wak
“Yaya! Yasmine! Cepat kembali!” seru Carlos dengan kesal karena libodonya masih belum tersalurkan. Setelah berinisiatif untuk merayunya, wanita itu malah tiba-tiba pergi. Apa-apaan ini?“Ckck, perjalananku kali ini benar-benar nggak sia-sia! Tak disangka, ada hari di mana kamu bisa dikendalikan sepenuhnya oleh seorang wanita,” ejek Laura sambil bersandar pada kusen pintu dengan santai.Carlos melirik Laura dengan dingin, lalu merapikan jaketnya yang berantakan. Setelah libidonya sirna, dia pun terlihat menjadi sangat dingin dan bertanya, “Buat apa kamu datang kemari?”Carlos sama sekali tidak tahu Laura akan datang ke Kota Sulvan. Sebenarnya, Laura membohongi Yasmine dengan mengatakan Carlos yang memintanya untuk datang.“Aku datang untuk membantumu menghadapi Simon,” jawab Laura sambil tersenyum.Carlos tidak begitu percaya pada ucapan Laura. Saat dia menelepon Laura untuk memintanya mengaturkan pesta sebelumnya, Laura juga hanya membantunya untuk memancing Simon keluar dan tidak mela
Yasmine pun langsung merasa sangat terancam dan tanpa sadar bertanya, “Buat apa kamu pergi ke Kota Sulvan?”“Ke mana pun aku menari, Simon pasti akan datang untuk mengacau. Kalau aku menari di Kota Sulvan, akan ada banyak kesempatan untuk membuat Keluarga Yanwar menyinggungnya. Pada saat itu, dia mungkin akan memusnahkan Keluarga Yanwar karena dendam pribadinya,” jawab Laura dengan percaya diri.Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar Laura hendak membantunya dan bertanya, “Kenapa kamu tiba-tiba mau membantuku?”“Aku bukan melakukannya demi kamu, tapi demi Carlos. Dia yang memohon padaku,” jawab Laura dengan tatapan penuh godaan.Setelah mendengar jawabannya, hati Yasmine langsung tenggelam. Ternyata Carlos mencari Laura lagi, tetapi tidak memberitahunya. Dengan meminta bantuan Laura, dia akan semakin berutang budi pada Laura.“Nona Laura, nggak usah ....” Sebelum Yasmine sempat menyelesaikan kata-katanya, Laura sudah langsung naik ke helikopter. Melihat Laura yang duduk san
Yasmine tidak memiliki pilihan lain selain mencoba mati-matian. Namun, Simon yang merasa sangat marah malah langsung berbalik untuk pergi. Yasmine pun termenung saat melihat punggungnya yang kian menjauh. Apa maksudnya ini? Apa dia setuju atau menolak?Yasmine benar-benar tidak bisa menebak pemikiran pria itu dan akhirnya berteriak, “Tuan Simon, aku akan menunggu jawabanmu!”...“Aku sudah menggunakan cara lembek, keras, dan bahkan provokasi, tapi masih nggak tahu apa Simon sebenarnya bersedia turun tangan atau nggak,” keluh Yasmine pada Carlos melalui telepon. Dia merasa sangat putus asa karena benar-benar sudah melakukan semua yang bisa dilakukannya.Simon benar-benar luar biasa sulit dihadapi dan sepertinya tidak ada seorang pun yang lebih sulit dihadapi daripada dia.Carlos menghibur, “Dia memang begitu. Di dunia ini, hanya ada beberapa orang yang bisa meyakinkannya untuk melakukan sesuatu. Jangan patah semangat, kamu sudah melakukan yang terbaik.”Mendengar ucapan Carlos yang sepe