Yogi tercengang dan membeku di tempatnya. Sepengetahuannya, Carlos begitu mencintai Yasmine. Bagaimana bisa Carlos memerintahkannya untuk membunuh Yasmine? Apa dia setega itu?Ketika sedang memikirkan hal ini, Yogi mendengar bisikan dari seseorang yang berkata, "Bawa dia pergi, sisanya serahkan kepadaku."Perkataan ini membuat Yogi tersadar dari lamunannya!Para pengawal Paulus benar-benar kejam. Jika harus melawan mereka di ruang tengah, Yogi dan Carlos juga tidak akan bisa menyelamatkan Yasmine meski berusaha semaksimal mungkin. Namun, jika Yasmine keluar sekarang, Yogi akan membawa Yasmine pergi di saat para pengawal lengah. Sementara itu, Carlos akan menghadapi para pengawal. Dengan cara ini, mereka mungkin masih memiliki harapan. Carlos benar-benar memikirkan semuanya dengan baik!Yogi langsung mengangguk sambil menjawab, "Baik!" Kemudian, dia pun hendak menuju ke arah Yasmine. Saat ini, sebuah mobil tiba-tiba datang dan hendak menabrak Yasmine."Nona Yasmine!" teriak Yogi dengan
Ketika pengawal Paulus menyerbu masuk ke kepulan asap, mereka hanya melihat genangan darah. Sementara itu, Zalman dan Yasmine sudah menghilang....."Ayah ...." Yasmine siuman di tengah perjalanan ke rumah sakit. Sekujur tubuhnya terasa sangat sakit, bahkan kepalanya terasa berdenyut-denyut. Akan tetapi, dia tidak memedulikan kondisinya sendiri. Kedua matanya mencari-cari dengan panik sambil memanggil, "Ayah ...."Sekujur tubuh Zalman berlumuran darah, raut wajahnya benar-benar pucat. Bahkan, Yasmine tidak bisa merasakan napas Zalman. Dia sedang berbaring dengan tenang di atas tandu yang terletak di sebelah Yasmine, entah masih hidup atau sudah mati.Setibanya di rumah sakit, dokter dan para suster buru-buru menghampiri dan berteriak. Mereka membawa Zalman masuk ke ruang operasi, sementara Yasmine dibawa ke ruang operasi di sebelahnya.Ketika melihat Zalman masuk ke ruang operasi yang berbeda, Yasmine tiba-tiba memiliki kekuatan untuk turun dari tandunya. Begitu berdiri, luka yang ada
Edgar makin marah saat mendengar kedatangan Carlos. Dia ingin segera keluar untuk menghajar Carlos, tetapi dia tetap menahan emosinya karena masih memiliki akal sehat. Bagaimanapun, masalah ini berkaitan dengan perasaan Yasmine. Jadi, Yasmine yang berhak memutuskan.Edgar menatap Yasmine sambil bertanya, "Apa kamu mau menemuinya?"Di dalam benak Yasmine, tiba-tiba terlintas ucapan Carlos yang mengatakan bahwa dia tidak percaya pada Yasmine dan sangat membenci Yasmine karena telah mencelakai neneknya. Dia bahkan ingin membunuh Yasmine.Gara-gara Carlos, Zalman harus tertabrak mobil karena menyelamatkan Yasmine dan berada di ambang kematian sekarang.Air mata mengalir di pipinya. Saat ini, Yasmine sadar bahwa dirinya sudah tidak tahu bagaimana cara untuk menghadapi Carlos lagi. Dia menutup wajahnya sambil berjongkok di lantai dan bersandar ke dinding. Dengan suara serak, Yasmine menjawab, "Nggak mau."....Saat ini, Carlos berdiri di luar rumah sakit sambil mengernyit. Dia melihat gedung
"Aku tahu," ucap Carlos sembari berjalan dan berlutut di depan altar. Sementara itu, Paulus melihat semua ini dengan tatapan yang dipenuhi kekecewaan.Awalnya, Paulus berharap Carlos memiliki kebencian sepertinya, lalu mereka berdua akan membunuh Yasmine bersama. Nyatanya, dia sudah salah menilai Carlos. Jika seperti ini, dia tidak akan melibatkan Carlos dalam masalah ini.Paulus menengadah dan memberi isyarat mata kepada kepala pelayan. Kepala pelayan yang mengerti pun diam-diam keluar, lalu memerintahkan pengawal rahasia untuk diam-diam menyerang Keluarga Handoyo.Yasmine memang telah kembali ke kediaman Keluarga Handoyo dan mendapatkan perlindungan. Akan tetapi, para pengawal Keluarga Handoyo bukanlah tandingan para elite yang telah dibina oleh Paulus selama bertahun-tahun ini. Paulus yakin bahwa Keluarga Handoyo akan lenyap hari ini. Mereka semua akan dikuburkan bersama istrinya!Di rumah sakit, Yasmine menunggu di depan ruang operasi. Dia sudah menunggu sangat lama. Namun, lampu d
Kalau seperti ini situasinya, Sofia terpaksa harus meninggalkan tempat ini. Namun, orang di ujung telepon perlahan-lahan meneruskan, "Tapi, ada kabar baik. Ingatan Zalman kacau karena kepalanya terbentur. Jadi, dia mengalami amnesia untuk sementara waktu ini."Sofia yang merasa putus asa akhirnya memperoleh harapan kembali. Namun, amarahnya tiba-tiba tersulut. Dia membalas dengan dingin, "Shanika, kamu sengaja ingin mempermainkanku?"Tidak terdengar rasa menyesal pada suara Shanika yang merdu. Dia bahkan memanggil Sofia dengan nada yang aneh. "Nyonya, Zalman hanya hilang ingatan untuk sementara waktu. Ilmu medis Keluarga Handoyo sangat luar biasa, mungkin saja dia akan sembuh dalam waktu dekat ini. Ketika saat itu tiba, kamu akan berada dalam bahaya. Lebih baik kamu segera selesaikan rencanamu."Ucapan ini terdengar seperti mencemaskan Sofia, tetapi nyatanya tidak. Kemudian, Sofia menyahut, "Tenang saja, Kak. Aku pasti akan menyelesaikan tugasku dan pulang dalam keadaan selamat. Lagi p
"Lydia .... Kenapa dadaku terasa sangat sakit .... Lydia, kamu di mana? Kenapa aku nggak bisa ingat apa pun!" gumam Zalman dengan sedih.Ketika melihat Zalman yang kesakitan, Yasmine sangat terkejut. Dia tidak menduga bahwa Zalman akan bereaksi sebesar ini hanya dengan mendengar nama Lydia. Bisa dilihat bahwa cintanya terhadap Lydia benar-benar terukir dalam hati Zalman. Begitu menyebut tentangnya, Zalman langsung goyah."Ayah, tenanglah, jangan berpikir terlalu banyak. Ibu dinas di luar negeri. Dia dalam perjalanan pulang sekarang, kamu bisa bertemu dengannya sebentar lagi," ucap Yasmine sembari buru-buru memegang tangan Zalman."Serius?" Zalman seperti orang yang menemukan harapannya kembali. Tatapannya penuh penantian. Melihat ini, Yasmine pun merasa sangat getir.....Yasmine tidak kembali ke kamarnya lagi, melainkan berjaga di sisi Zalman. Luka Zalman sangat parah, apalagi kesehatannya memang kurang baik. Tidak lama setelah bangun, dia tertidur lagi.Yasmine pun duduk di samping u
Selama 5 hari berikutnya, Yasmine terus merawat Zalman. Kesehatan Zalman berangsur membaik sehingga jam bangunnya menjadi makin panjang. Hubungan keduanya pun menjadi makin dekat.Sejak tumbuh dewasa, Yasmine tidak pernah merasakan cinta kasih dari keluarga. Setelah berinteraksi dengan Zalman selama beberapa hari ini, dia baru mengetahui seperti apa cinta kasih yang tulus. Hal ini membuatnya merasa sangat tenang dan bahagia.Yasmine larut dalam perasaan ini. Setelah merasakan kebahagiaan dan kepuasan yang tidak pernah ada sebelumnya, dia diam-diam bersumpah akan menemukan Lydia. Dengan begitu, mereka bertiga akan menjadi keluarga yang utuh. Tidak, dia masih harus mencari anaknya!Namun, ketika Zalman tidur dan Yasmine sendirian, hatinya akan terasa sangat hampa. Sosok Carlos terus tebersit di benaknya, membuat dadanya terasa sakit. Sejak hari itu, dia tidak pernah bertemu Carlos lagi. Mungkin, pria ini sibuk mengurus pemakaman neneknya. Mungkin juga, pria ini sangat membencinya sekaran
Edgar melambaikan tangannya untuk menyuruh pengawal membuka jalan. Kemudian, dia berkata, "Pergilah, dia ada di bangsal nomor 901.""Terima kasih," ucap Carlos yang bergegas berjalan masuk ke rumah sakit.Pada saat yang sama, di kediaman tua Keluarga Lingga. Nyonya Tua sudah dimakamkan sehingga para kerabat telah pulang. Kediaman tua pun kembali tenang seperti biasanya.Namun, Paulus tidak bisa merasa tenang. Dia memegang kruk naga barunya dengan erat, lalu bertanya dengan geram, "Di mana Carlos?"Begitu 7 hari berlalu, cucunya ini langsung pergi begitu saja. Kepala pelayan pun menjawab, "Dia pergi ke rumah sakit."Tanpa perlu diragukan lagi, Carlos pasti pergi mencari Yasmine. Paulus menghantam kruknya ke lantai, lalu terbatuk saking geramnya. "Dasar cucu durhaka!"Sudah 7 hari pengawal rahasia Paulus berusaha untuk menyerang anggota Keluarga Handoyo, tetapi mereka gagal menerobos pertahanan pasukan Carlos. Mereka bahkan tidak berhasil mendekati rumah sakit, apalagi membunuh Yasmine.