Terlihat koridor yang panjang dan kosong melompong di luar lift. Carlos melangkah ke luar, lalu menuju ke kamar Yasmine dengan tergesa-gesa. Dia tidak memperhatikan bahwa seorang wanita dan pria sedang berdiri di lift yang terletak di samping. Mereka adalah Yasmine dan Jonas yang memakai topi dan masker untuk menutupi wajah.Yasmine melihat sosok belakang Carlos. Seperti biasanya, Carlos masih terlihat tegap dan bermartabat. Yang berbeda hanyalah dia terlihat sangat khawatir saat ini.Tatapan Yasmine terlihat sedih, begitu juga dengan emosinya yang bergejolak dengan hebat. Mereka sudah tidak bertemu selama 3 tahun, tetapi pria ini malah membuatnya makin emosional.Sayangnya, Yasmine hanya bisa menyaksikan pintu lift yang perlahan-lahan tertutup dan sosok Carlos yang menghilang dari pandangannya.Begitu pintu lift tertutup, Carlos juga sudah tiba di depan pintu kamar Yasmine. Dia sontak menendang pintu, lalu berjalan masuk. Namun, tidak ada seorang pun di dalam sana.....Yasmine mengir
Matteo tidak berani mengantuk lagi. Dia yang mengenakan piama pun bangkit dari ranjangnya, lalu berdiri menghadap sudut dinding.Ekspresinya penuh ketakutan dan keputusasaan. Ayahnya tidak pulang karena dia tidak patuh. Hal ini yang menyebabkan ibunya membencinya. Lantas, apa yang harus dilakukan supaya dianggap telah bersikap patuh? Tidak ada seorang pun yang mengajarinya hal ini."Kamu nggak boleh tidur malam ini. Setelah menyadari kesalahanmu, kamu baru boleh tidur!" bentak Qaila. Kemudian, dia berjalan ke luar dengan ekspresi dingin.Carlos akhirnya pulang ke Negara Joure. Bagaimanapun, Qaila harus bertemu dengannya.Sesudah Qaila pergi, seorang pelayan memasuki kamar Matteo. Dia duduk di sofa sembari mengawasi Matteo yang menjalankan hukuman.Kaki Matteo mulai pegal karena berdiri terlalu lama. Dia diam-diam bergerak untuk sesaat, tetapi tiba-tiba terdengar bentakan dari belakangnya. "Jangan bergerak!"Matteo langsung membeku di tempatnya. Dia kembali berdiri dengan tegak tanpa be
Penampilan baru Yasmine diatur semuanya oleh Jonas. Wajah ini sangat berbeda dari wajah asli Yasmine. Dia terlihat cantik, tetapi genit.Demi penyamaran yang sempurna, Jonas sampai menyediakan jaket kulit berwarna hitam untuknya. Jonas duduk di sofa sembari menopang dagunya. Dia menatap Yasmine dengan puas, lalu berkata, "Sempurna. Mulai sekarang, identitasmu adalah calon istriku. Namamu Rachel Abisatya.""Jadi, jangan bersikap lemah lembut lagi. Kalau karaktermu berbeda dengan penampilanmu dan ada yang curiga, jangan salahkan aku menghukummu," lanjut Jonas sembari menyerahkan tablet kepada Yasmine.Ketika melihat adegan di dalam tablet, mata Yasmine sontak terbelalak. Dia berteriak dengan marah, "Aku sudah menurutimu, kenapa kamu masih menyakiti anakku?"Terlihat anak laki-laki berusia 3 tahun. Dia duduk di lantai seraya menangis dengan kuat. Bahkan, di punggungnya terdapat 2 bekas luka cambuk yang masih berdarah. Darah itu menodai pakaiannya hingga memerah, juga melukai hati Yasmine.
Yasmine tidak bisa menjawab. Dia tidak ingin menyakiti siapa pun dan hanya ingin hidup bersama putranya. Namun, Jonas malah memaksanya untuk membunuh orang. Bagaimana mungkin dia tega membunuh anak yang masih begitu kecil?"Yasmine, kamu hanya bisa memilih salah satu dari mereka. Kalau kamu ragu-ragu lagi, aku yang akan membuat keputusan untukmu," ucap Jonas.Pria di dalam layar masih belum melepaskan tangannya. Anak itu sampai tidak bisa meneteskan air matanya lagi. Wajahnya juga membiru karena hampir kehabisan napas.Hati Yasmine benar-benar sakit melihat kejadian ini. Dia menggertakkan giginya dengan frustrasi, lalu menyahut dengan wajah berlinang air mata, "Oke, aku akan meracuninya. Jangan sakiti anakku lagi!""Begini baru benar," ujar Jonas sembari menyerahkan racun kepada Yasmine. Ini adalah racun dengan toksisitas yang sangat tinggi. Sebelum meninggal, seseorang akan merasakan rasa sakit yang dahsyat. Orang dewasa sekalipun akan sangat tersiksa, apalagi anak kecil seperti Matte
Matteo yang berada di dalam ruangan kaca pun melihat seseorang berjalan masuk. Tubuhnya yang mungil seketika menegang. Dia jelas-jelas sangat takut, tetapi bertanya dengan tenang, "Siapa kamu? Kenapa menculikku? Papaku adalah Carlos Lingga, dia sangat hebat. Dia akan segera menemukanku. Cepat lepaskan aku atau kamu akan dihukum olehnya!"Yasmine mengira, mungkin karena putranya sebaya dengan Matteo, jadi hatinya tidak kuasa melunak saat melihat anak kecil di depannya ini. Hanya saja, tidak ada gunanya berbelaskasihan di situasi seperti ini."Ayahmu memang sangat hebat. Dia mengutusku untuk menyelamatkanmu," sahut Yasmine sembari berjongkok di hadapan Matteo dan tersenyum.Matteo menatap Yasmine dengan waspada. Dia tidak langsung percaya, melainkan bertanya, "Kenapa dia nggak datang sendiri?""Karena aku ini mata-mata. Aku menyelinap masuk demi menolongmu," jawab Yasmine. Perkataan ini terdengar seperti menipu anak kecil. Namun, ketika melihat tatapan Yasmine yang lembut dan jaket kulit
Jonas ingin Carlos tahu bagaimana putranya meninggal. Sementara itu, Carlos tidak akan sempat melacak lokasi Jonas meskipun memiliki nomor ponselnya. Ketika Carlos tiba, dia hanya akan melihat jasad Matteo yang sudah dingin. Sejak saat itu, Carlos pasti akan sangat membenci Yasmine!Jonas menyunggingkan senyuman dengan bahagia. Dia menuangkan segelas anggur untuk merayakan kemenangan ini. Tepat ketika Jonas hendak meminumnya, pintu ruangan tiba-tiba didobrak seseorang.Carlos menerobos masuk dengan membawa sekelompok pria berpakaian hitam. Jonas pun terbelalak dengan tidak percaya, lalu bertanya, "Gi ... gimana kamu menemukan tempat ini?"Tiga menit bahkan belum berlalu setelah Jonas mengirimkan pesan. Kalaupun Carlos menggunakan helikopter, dia tidak mungkin bisa tiba secepat ini! Apa yang sebenarnya terjadi?Di sisi lain, Carlos sama sekali tidak menatapnya. Tatapannya yang dingin tertuju pada ruangan kecil yang terbuat dari kaca reflektif. Di dalam sana, putranya keracunan hingga da
Tatapan Jonas yang tajam seketika tertuju pada Yasmine. Melihat ini, Yasmine merasakan ancaman besar hingga kesulitan bernapas. Tangannya yang diletakkan di samping badan perlahan-lahan terkepal erat.Kemudian, Yasmine menimpali dengan tenang, "Memangnya kenapa kalau anak itu diselamatkan? Nggak akan ada yang sanggup menetralisasi racun yang kuracik. Tiga jam lagi, Matteo pasti akan mati. Kalau nggak percaya, kamu coba saja sendiri."Yasmine melemparkan botol racun yang masih bersisa itu kepada Lisa. Ilmu racun Lisa kalah jauh dari Yasmine. Dia bahkan tidak memiliki kemampuan untuk menetralisasi racun. Tindakan Yasmine ini sama saja dengan mempermalukannya.Sorot mata Lisa dipenuhi kebencian. Dia menggertakkan giginya sembari menyerahkan botol racun itu kepada Jonas, lalu berkata, "Tuan Muda, coba kamu lihat."Jonas sudah memeriksa racun ini sebelumnya. Meskipun tidak menimbulkan rasa sakit, toksisitasnya sangatlah tinggi. Siapa pun yang meminumnya akan mati hanya dalam beberapa jam. H
Tiga tahun lalu, Qaila membuat kesepakatan dengan Jonas. Mereka menukar putra Qaila dengan putra Yasmine. Selama ini, mereka juga selalu berhubungan secara diam-diam.Jonas tersenyum nakal seraya mengejek, "Itu artinya, pecundang dari Keluarga Handoyo itu nggak bisa menetralisasi racunnya?"Qaila mendesak dengan panik, "Kalau dia bisa, mana mungkin aku masih mencarimu? Cepat, berikan penawar racun itu kepadaku. Matteo sudah nggak bisa bertahan lama lagi!"Jonas menimpali, "Aku nggak punya, biarkan saja dia mati."Qaila membentak, "Jonas, berhenti bercanda! Kalau Matteo mati, aku nggak bisa menjadi istri Carlos!"Jonas bertanya, "Memangnya apa hubungannya denganku?"Seusai terkekeh-kekeh mencibir, Jonas mengakhiri panggilan tersebut dengan tidak peduli.Qaila sungguh murka dengan sikap Jonas. Dia menghubungi Jonas lagi, tetapi nomornya telah diblokir.Ternyata, Jonas telah bertekad untuk membunuh Matteo. Qaila hanya bisa terduduk dengan putus asa.Suasana hati Jonas menjadi sangat baik