Setelah wanita paruh baya itu turun, dia tidak langsung pergi, melainkan menuju ke sebuah gang kecil yang tidak jauh dari sana. Kemudian, dia memasang ekspresi menyanjung sambil berkata, "Bos, aku sudah melaksanakan perintahmu. Dia akan pindah sore ini."Di gang yang gelap ini, terlihat Leo yang berdiri di bawah pohon. Wajahnya yang tampan terlihat agak suram. Dia menyerahkan uang kepada wanita itu, lalu mengancam, "Jangan beri tahu masalah ini pada siapa pun. Kalau nggak ....""Aku mengerti, aku jamin hanya kita berdua yang tahu," timpal wanita itu. Sesudah mengambil uang, dia langsung pergi. Dia mengusir Yasmine karena perintah dari Leo. Leo yang menyuruhnya mencari alasan untuk mengusir Yasmine.Leo mendongak memandang tempat Yasmine tinggal. Tebersit kesedihan pada sorot matanya. Dalam hatinya, dia bergumam, 'Maafkan aku, Yasmine.'Leo khawatir akan terjadi terlalu banyak perubahan jika terus menunda. Makanya, dia menggunakan cara seperti ini untuk memaksa Yasmine pergi. Supaya Yas
Namun, Yasmine bisa mengerti jika pasien yang mencarinya berada dalam situasi terdesak. Dia pun tidak peduli sehingga mempersilakan Jonas masuk. "Maaf, rumahku sangat sempit. Silakan duduk."Jonas bersikap sangat baik. Dia sama sekali tidak keberatan dan duduk di sofa dengan elegan. Setelah itu, dia mengulurkan tangannya untuk diperiksa.Yasmine duduk di seberang, lalu mulai memeriksa denyut nadi Jonas. Tidak berselang lama, dia telah memiliki diagnosis, tetapi berkata dengan pasrah, "Tuan Jonas, maaf sekali. Kamu keracunan, tapi aku nggak punya cara untuk menetralisasi racun ini."Yasmine memang bisa mengobati berbagai penyakit kompleks, tetapi banyak penyakit yang berada di luar kemampuannya. Dia sudah menemukan banyak penyakit begini dalam 2 sampai 3 bulan ini. Dunia ini sangat luas, dia masih seorang amatiran.Senyuman di wajah Jonas pun membeku. Dia menyahut dengan kecewa, "Aku sudah mencari begitu banyak dokter, tapi nggak ada yang bisa menyembuhkanku. Aku kira kamu bisa menyelam
Gilbert membawa 2 orang preman sambil berjalan masuk dengan angkuh. Ekspresi mereka tampak sangat ganas, bahkan ada yang memegang tali. Jelas, orang-orang ini datang untuk mencari masalah dengannya.Yasmine langsung berdiri dengan waspada. Dia mundur hingga ke sisi jendela, lalu bertanya, "Gilbert, untuk apa kamu membawa preman kemari? Apa maumu?"Gilbert adalah mantan kekasih Qaila saat masa kuliah. Dia berasal dari keluarga kaya. Saat itu, mereka berdua sering bermesra-mesraan di universitas. Demi menyenangkan hati Qaila, Gilbert sering kali mencari masalah dengan Yasmine.Itu sebabnya, Yasmine tidak memiliki kesan baik apa pun terhadap Gilbert. Namun, setelah keluar dari penjara, dia mendengar bahwa Qaila telah putus dari Gilbert. Setelah berpacaran dengan Carlos, Qaila pun tidak pernah bertemu dengan Gilbert lagi. Siapa sangka, mereka malah bertemu sekarang.Gilbert menarik tali di tangannya, lalu menjawab dengan terus terang, "Aku akan membawamu pergi dari sini.""Gilbert, aku ngg
Carlos jelas-jelas telah memberinya begitu banyak pilihan, tetapi Yasmine masih bersikeras pergi? Benar-benar tidak tahu diri!Carlos kesal hingga membantingkan ponselnya ke meja. Dalam hatinya, dia memutuskan untuk tidak memedulikan Yasmine lagi dan membiarkannya pergi sesuka hati!"Lanjutkan!" perintah Carlos dengan dingin. Para petinggi itu sontak duduk tegak setelah mendengar suara ini. Tidak ada satu pun yang berani bertindak sembarangan. Sementara itu, petinggi yang tengah melakukan presentasi hanya bisa memberanikan diri untuk melanjutkan.Akan tetapi, Carlos merasa sangat gelisah saat mendengar presentasi tersebut. Dia telah kehilangan kesabarannya sehingga berteriak, "Cukup! Bubar, semuanya!"Seusai mengatakan itu, Carlos berdiri dengan ekspresi dingin, lalu berjalan ke luar dengan membawa ponselnya. Para petinggi itu pun terkejut dan heran. Apa yang terjadi dengan bos mereka? Kenapa dia tiba-tiba marah?Carlos mengemudikan mobilnya sendiri dengan kecepatan tinggi. Akhirnya, d
Entah berapa lama kemudian, Yasmine mendapati bahwa jalanan lereng ini terputus di depan sana. Di bawahnya adalah sungai kering dengan bebatuan aneh. Jika mobil ini menghantam ke bawah, dia pasti akan mati mengenaskan.Namun, di situasi seperti ini, Yasmine tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri. Dia mencengkeram perutnya dengan putus asa. Air matanya tak kuasa berlinang.Duar! Suara ledakan yang memekakkan telinga seketika terdengar dari dasar jurang. Asap hitam yang tebal pun mengepul.Gilbert berdiri di sisi jalan pegunungan sambil menyaksikan semua ini. Dia menyunggingkan senyuman karena misinya telah selesai.Gilbert langsung menaiki mobil lain, lalu tiba di sebuah restoran mewah. Setibanya di sana, dia segera memasuki sebuah ruang privat.Di atas meja, terlihat banyak hidangan mewah. Qaila duduk di samping meja seraya bertanya dengan tidak sabar, "Apa dia sudah mati?""Dia mana mungkin bisa hidup kalau aku sudah turun tangan," jawab Gilbert. Kemudian, dia duduk di sandaran tan
Carlos menggendong Yasmine dan berjalan untuk waktu yang sangat lama, sampai-sampai kaki dan lukanya terasa kebas. Meskipun demikian, dia tetap berjalan layaknya sebuah robot.Ketika langit hampir terang, Carlos akhirnya melihat sebuah desa. Di sebuah halaman yang paling dekat dengan mereka, terlihat seorang wanita berusia 30-an tahun yang sedang memberi hewan ternaknya makan. Begitu melihat pria dan wanita yang berlumuran darah menerobos masuk ke tempatnya, dia pun terperanjat. "Ka ... kalian ...."Carlos perlahan-lahan menurunkan Yasmine, lalu menyerahkannya kepada wanita itu. Kemudian, dia berkata dengan suara yang sangat serak, "Tolong dia ...."Seusai mengatakan itu, Carlos kehabisan tenaga dan jatuh pingsan.....Keesokan paginya, Yasmine sontak membuka matanya. Kepalanya langsung terasa pusing, bahkan luka di tubuhnya terasa sangat perih.Benar-benar sakit .... Namun, itu artinya Yasmine belum mati. Hanya saja, bagaimana dia bisa selamat di situasi seperti itu?Seketika, tebersi
Mengancam seseorang dengan menggunakan nyawa orang yang tidak bersalah. Tindakan seperti ini langsung menghancurkan kesan baik Yasmine terhadap keluarga ini.Yasmine menahan ketidaknyamanan dalam hatinya, lalu mencoba untuk menjelaskan, "Bibi, aku nggak bisa menikah dengan putramu. Sebenarnya, aku ... aku ini istrinya! Aku sudah menikah, jadi nggak bisa menikah dengan putramu lagi. Bagaimana kalau kami mencarikan istri untuk anakmu setelah sembuh nanti?"Yasmine akhirnya memberanikan diri untuk berkata demikian setelah melihat penampilan Carlos yang begitu lemas."Istri? Kamu ingin menipuku? Jangan kira aku bodoh karena tinggal di desa. Aku sudah sering melihat barang-barang mahal. Pakaian yang dia kenakan sangat mahal, sedangkan pakaianmu murahan. Kalian nggak mungkin suami istri. Paling-paling, kamu ini sekretarisnya," ujar wanita itu tanpa percaya sedikit pun. Dia bahkan membuat analisis yang masuk akal.Yasmine termangu sesaat. Dia ingin mencoba untuk berdebat, "Kami ini ...."Sebe
Wanita itu sama sekali tidak terkejut. Sebaliknya, dia tersenyum dengan puas.Putra idiotnya pun berseru dengan gembira, "Hore! Aku akhirnya punya istri!"Sorakan yang memenuhi seluruh ruangan membuat Yasmine bergidik ketakutan.Wanita itu tidak membiarkan Yasmine mendekati Carlos, apalagi mengobatinya. Dia hanya mencarikan dokter amatiran untuk mengoles obat pada luka Carlos.Di sisi lain, Yasmine dikurung di ruangan yang sempit untuk menunggu pernikahannya esok hari. Pada malam hari, pintu kamarnya dibuka oleh seseorang.Terlihat si wanita berjalan masuk dengan menggandeng putra idiotnya yang hanya mengenakan celana pendek yang sudah berlubang akibat dicuci.Wanita itu berkata, "Kamu harus menuruti perintahku karena sudah setuju untuk menikah. Malam ini, tidurlah dengan putraku. Kamu sudah tahu apa yang harus dilakukan, 'kan?"Mulut pria itu meneteskan air liurnya. Dia menatap Yasmine dengan mata yang berbinar-binar sambil berkata, "Istriku, ayo, tidur denganku ...."Selesai mengatak