Mengancam seseorang dengan menggunakan nyawa orang yang tidak bersalah. Tindakan seperti ini langsung menghancurkan kesan baik Yasmine terhadap keluarga ini.Yasmine menahan ketidaknyamanan dalam hatinya, lalu mencoba untuk menjelaskan, "Bibi, aku nggak bisa menikah dengan putramu. Sebenarnya, aku ... aku ini istrinya! Aku sudah menikah, jadi nggak bisa menikah dengan putramu lagi. Bagaimana kalau kami mencarikan istri untuk anakmu setelah sembuh nanti?"Yasmine akhirnya memberanikan diri untuk berkata demikian setelah melihat penampilan Carlos yang begitu lemas."Istri? Kamu ingin menipuku? Jangan kira aku bodoh karena tinggal di desa. Aku sudah sering melihat barang-barang mahal. Pakaian yang dia kenakan sangat mahal, sedangkan pakaianmu murahan. Kalian nggak mungkin suami istri. Paling-paling, kamu ini sekretarisnya," ujar wanita itu tanpa percaya sedikit pun. Dia bahkan membuat analisis yang masuk akal.Yasmine termangu sesaat. Dia ingin mencoba untuk berdebat, "Kami ini ...."Sebe
Wanita itu sama sekali tidak terkejut. Sebaliknya, dia tersenyum dengan puas.Putra idiotnya pun berseru dengan gembira, "Hore! Aku akhirnya punya istri!"Sorakan yang memenuhi seluruh ruangan membuat Yasmine bergidik ketakutan.Wanita itu tidak membiarkan Yasmine mendekati Carlos, apalagi mengobatinya. Dia hanya mencarikan dokter amatiran untuk mengoles obat pada luka Carlos.Di sisi lain, Yasmine dikurung di ruangan yang sempit untuk menunggu pernikahannya esok hari. Pada malam hari, pintu kamarnya dibuka oleh seseorang.Terlihat si wanita berjalan masuk dengan menggandeng putra idiotnya yang hanya mengenakan celana pendek yang sudah berlubang akibat dicuci.Wanita itu berkata, "Kamu harus menuruti perintahku karena sudah setuju untuk menikah. Malam ini, tidurlah dengan putraku. Kamu sudah tahu apa yang harus dilakukan, 'kan?"Mulut pria itu meneteskan air liurnya. Dia menatap Yasmine dengan mata yang berbinar-binar sambil berkata, "Istriku, ayo, tidur denganku ...."Selesai mengatak
Wanita itu menyerahkan air hangat tersebut kepada Yasmine.Udara di pegunungan sangat dingin pada malam hari. Namun, wanita ini hanya mengenakan baju tipis yang penuh tambalan. Bahkan, terlihat banyak bekas lebam di lengannya. Jelas, wanita ini pasti sering dipukuli.Yasmine menahan rasa jijiknya karena pria idiot itu. Dia mengernyit menatap wanita itu dan bertanya, "Kamu juga dikurung di sini?""Ya, aku ditipu oleh mereka. Waktu itu, aku masih berusia 22 tahun. Aku menggunakan berbagai cara untuk kabur, tapi pegunungan ini sangat luas. Bahkan, para penduduk di sini sama jahatnya. Kita nggak akan bisa kabur. Setiap kali ditangkap kembali, mereka selalu menghajarku mati-matian," jelas wanita itu dengan getir."Apalagi, kamu sedang terluka. Meskipun mengabaikan pria itu, kamu tetap nggak akan bisa melarikan diri. Sebaiknya, terima nasibmu saja. Dengan begini, kamu nggak akan menderita," nasihat wanita itu.Menerima nasib? Perkataan ini sangat menusuk hati Yasmine, membuatnya kembali mera
Setelah mendapatkan jarum perak tersebut, Yasmine pun merasa lebih lega. Dia yakin bahwa Carlos akan berhasil kabur dengan bantuan wanita ini.Sesudah mengenakan gaun pengantin, Yasmine meminta untuk bertemu dengan Carlos sebelum ritual pernikahan dimulai.Wanita paruh baya itu tentu menolaknya. Namun, Yasmine sudah memikirkan alasannya sehingga dia menimpali, "Aku menikah dengan putramu demi menyelamatkan dia. Sebelum menikah, aku tentu harus memastikan kondisinya dulu dan berpamitan dengannya. Dengan begitu, aku baru bisa menjadi istri anakmu dengan tenang. Hanya itu permintaanku. Kalau kamu menolak ...."Yasmine menarik garis leher gaun pengantinnya sembari berkata, "Jangan salahkan aku membatalkan pernikahan ini!"Para penduduk desa telah kemari. Jika Yasmine menolak untuk menurut, keluarga mereka tentu akan malu.Wanita itu ingin sekali menghajar Yasmine. Namun, dia tidak punya cara lain karena ritual pernikahan akan segera dimulai. Dia juga tidak perlu mengacaukan pernikahan ini
Ritual pernikahan di desa ini sangat rumit. Setelah semuanya selesai, waktu sudah berlalu setengah jam lebih. Jika dihitung-hitung, tenaga Carlos sudah pulih sejak tadi. Dia dan Kiara seharusnya sudah meninggalkan desa ini diam-diam. Yasmine pun merasa lega memikirkan hal ini.Selanjutnya adalah ritual memberi hormat kepada langit. Yasmine cukup memercayai tradisi semacam ini. Meskipun tidak mengambil akta nikah, ritual ini memiliki arti tertentu baginya. Yasmine tidak ingin memberi hormat bersama pria idiot ini, tetapi dia harus mengulur waktu untuk Carlos dan Kiara."Hormat kepada langit!" teriak si pembawa acara.Mendengar ini, Yasmine menggertakkan giginya seraya membungkukkan pinggangnya untuk memberi hormat. Dia bergumam dalam hati dengan putus asa, 'Lagi pula, aku nggak bisa kabur lagi malam ini. Kehidupanku akan segera berakhir. Ritual ini nggak ada apa-apanya lagi.'"Hormat kepada pasangan!" teriak si pembawa acara dengan suara nyaring.Pria idiot itu membungkuk sembari terkek
Matahari terbenam menyinari sosok keduanya yang saling berpelukan. Pemandangan yang sungguh indah!Carlos mencium mempelai wanita di pernikahan ini. Tidak peduli apakah mereka benar-benar adalah suami istri atau bukan, ciuman ini membuat keluarga mempelai pria naik pitam. Jika membiarkan putra mereka menikahi Yasmine, mereka hanya akan dipermalukan.Wanita paruh baya itu pun berteriak, "Dasar berengsek! Berani sekali kamu merebut calon istri putraku! Tian, tangkap mereka berdua. Aku akan menghajar mereka sampai mati!"Tian adalah putra sulung wanita ini. Usianya sekitar 30 tahun. Dia memiliki tubuh yang kekar dan paras yang ganas.Begitu mendengar perintah ibunya, Tian langsung membawa beberapa bawahannya yang kekar untuk menerjang ke arah Carlos.Carlos melepaskan bibir Yasmine dengan enggan. Begitu mendongak, dia langsung menendang perut Tian yang hendak menyerangnya.Tian pun terpelanting sampai beberapa meter jauhnya. Dia kesakitan hingga berteriak tanpa henti.Carlos merangkul pin
"Sebentar, perutku sakit. Aku harus ke toilet dulu.""Perutku juga sakit ....""Bibi, apa ada yang salah dengan makanan di rumah kalian? Kenapa perut kami sakit?"Sekelompok pemuda yang berusaha mendobrak pintu tiba-tiba berhenti. Raut wajah mereka tampak pucat. Mereka memegang perut masing-masing, lalu berlari untuk rebutan toilet.Tidak terdengar suara apa pun lagi dari pintu yang hampir runtuh itu. Mendengar percakapan di luar sana, Yasmine merasa sangat lega, seolah-olah selamat dari musibah besar."Untung saja, perut mereka sakit. Kalau nggak ...." Yasmine menoleh dan melihat ekspresi Carlos yang begitu tenang. Dia tiba-tiba menyadari sesuatu, lalu bertanya, "Kamu menaruh sesuatu di makanan mereka?""Obat pencahar," jawab Carlos. Yasmine seketika merasa lucu. Dia baru menyadari bahwa Carlos pergi menaruh obat pencahar sehingga tidak langsung menghentikan pernikahan tersebut. Meskipun agak jahat, tindakan ini justru mengulur banyak waktu untuk mereka.Yasmine bergegas mencari obat-
Bahkan, wanita paruh baya yang sejak tadi berteriak dengan sombong, juga dihajar sampai babak belur dan terbaring di sudut ruangan. Situasi seketika berbalik.Yasmine sulit memercayainya. Dia berkata sembari terisak-isak, "Kita ... kita selamat ....""Ya." Carlos mengelus kepala Yasmine seraya membalas, "Sudah kubilang, selama ada aku di sini, tidak akan ada yang bisa menyakitimu."Ketika Carlos diam-diam menaruh obat pencahar di dalam makanan, dia meminjam ponsel dari para koki dan mengirim lokasi kepada Yogi. Selama beberapa jam ini, Yogi dan para bawahan pun bergegas kemari.Yasmine yang merasa lega tak kuasa menahan air mata kebahagiaan. Dia menatap Carlos dengan mata berkaca-kaca sambil berkata, "Tuan Muda Carlos, kita .... Tuan Muda?"Sebelum selesai berbicara, Carlos sudah memejamkan matanya dan bersandar di tubuh Yasmine. Dia sudah tidak kuat lagi.Yasmine seketika merasa cemas. Dia buru-buru berteriak, "Yogi, cepat papah Tuan Muda ke ranjang. Aku akan mengobatinya. Apa kalian
“Kamu itu putri yang mau kurawat,” kata Laura sambil mengelus kepala Yasmine dan tersenyum penuh kasih sayang. Saat ini, wajahnya terlihat sangat cantik.Yasmine pun berseru terkejut, “Putri?”“Benar! Sejak kamu bersikap begitu bodoh dengan melindungiku di pesta itu, aku sudah memutuskan untuk merawatmu.” Laura berkata dengan penuh semangat, “Kelinci sebodoh kamu pasti akan ditindas di mana-mana tanpa aku. Jangan khawatir, kelak Ibu akan menjadi tumpuanmu yang kuat.”Putri .... Ibu ....Yasmine langsung mematung bagaikan disambar petir. Dia pernah mendengar ada penggemar ibu-ibu yang merawat idolanya bagaikan putrinya sendiri. Namun, itu hanya dilakukan secara online. Lagi pula, dia juga bukanlah seorang selebritas.Yasmine pun menepis tangan Laura, lalu buru-buru berdiri dan menaruh jarak di antara mereka sambil berkata, “Nona Laura, serius dikit.”“Aku serius kok! Aku akan menangani Simon sebagai hadiah untuk merayakan ikatan ibu dan anak ini!” jawab Laura dengan ekspresi serius.Yas
Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar ucapan Laura. Laura bukanlah orang yang suka ikut campur dalam masalah orang lain. Namun, kenapa Laura tiba-tiba berubah menjadi begitu antusias dan ingin mengajarinya menari?Begitu memikirkan dirinya harus belajar menari dari mantan pacarnya Carlos, Yasmine langsung tidak bersemangat dan menolak, “Nggak usah repot-repot. Aku ....”“Nggak repot kok! Aku nggak keberatan mengajarimu!” kata Laura sambil tiba-tiba menggenggam tangan Yasmine. Kemudian, dia mulai membimbing tubuh Yasmine untuk bergerak dengan anggun dan bertenaga. Seiring dengan langkah tarian mereka yang semakin lancar, mereka berdua pun mulai menari dengan indah.Madhav bertepuk tangan dan memuji, “Mantap banget!”Yasmine tidak pernah menari sebelumnya. Namun, dengan bimbingan Laura, dia pun merasakan kegembiraan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.“Seru, ‘kan?” tanya Laura.Yasmine mengangguk tanpa sadar dan menjawab, “Emm.”Laura pun tersenyum puas, lalu berkata,
Yasmine berkata dengan tenang, tetapi ucapannya malah dipenuhi dengan penghinaan. Dia melanjutkan, “Dengan kemampuan Carlos, hanya masalah waktu hingga dia bangkit kembali. Sebaiknya, kamu manfaatkan saja kesempatan ini untuk berbangga selagi bisa. Bagaimanapun, waktumu yang tersisa sudah nggak banyak lagi.”Seusai berbicara, Yasmine langsung masuk ke dalam mobilnya. Dia memang hanya duduk diam dalam mobil, tetapi aura dan kepercayaan diri yang dipancarkannya malah mampu mendominasi Qaila yang berpakaian mewah. Saat ini, Qaila langsung terlihat bagaikan seorang idiot.“Yasmine! Kamu kira Carlos masih bisa bangkit lagi? Konyol banget! Asal kamu tahu, hal itu nggak akan terjadi! Pak Harry sudah mempersiapkan sebuah serangan telak. Beberapa hari lagi, Carlos dan Keluarga Handoyo akan segera musnah!” seru Qaila dengan marah.Apa Harry berencana untuk meluncurkan serangan baru? Yasmine memang sudah bisa menebaknya, tetapi dia tidak menyangka Harry akan melakukannya secepat ini. Apalagi, dia
“Tinggalkan Kota Sulvan sekarang juga!” perintah Simon dengan dingin. Ekspresinya terlihat sangat galak. Apabila orang biasa yang melihatnya saat ini, mereka pasti akan langsung ketakutan. Namun, Laura sudah terbiasa menghadapi Simon yang seperti ini. Dia menyahut dengan ekspresi datar, “Aku akan pergi ke mana pun aku mau. Kamu nggak bisa mengendalikanku.”Selesai berbicara, Laura hendak langsung berjalan keluar. Akan tetapi, Simon tiba-tiba meninju pintu di atas kepala Laura dengan kuat hingga pintu itu hancur dan tangannya berdarah. Aura yang sangat kuat dan mengerikan juga terpancar dari tubuhnya. Dia menekankan kata-katanya lagi, “Pergi sekarang juga!”“Kalau aku nggak mau?” tanya Laura dengan menantang sambil menatap Simon. Dia sama sekali tidak takut dan malah memprovokasi Simon dengan berkata, “Apa hebatnya menghancurkan pintu? Kalau berani, pukul aku!”“Laura, jangan kira aku tidak berani memukul wanita!” teriak Simon dengan marah. Kemudian, dia mengangkat tinjunya yang berlum
Saat menghadapi pengepungan beberapa pria galak ini, Laura sama sekali tidak kelihatan takut. Dia malah memaki dengan dingin, “Minggir! Jangan halangi jalanku!”“Wanita cantik bermulut pedas justru sangat seksi!” goda pria yang memimpin di paling depan itu. Dia berperawakan tinggi dan kekar. Ada tiga bekas luka panjang di wajahnya, sedangkan lengannya yang terbuka dipenuhi dengan berbagai macam luka. Sangat jelas bahwa dia pernah melewati kehidupan yang penuh pertumpahan darah sebelum datang ke Kota Sulvan.Pria itu terlihat kejam, nadanya saat berbicara juga sangat kasar. Dia melanjutkan, “Aku suka tipe wanita sepertimu. Permainan kita nanti pasti akan lebih seru. Kuberi kamu satu kesempatan lagi, kamu mau ikut aku pergi atau mau aku menyeretmu pergi?”“Minggir!” seru Laura dengan kesal.“Itu berarti kamu pilih aku menyeretmu pergi ya!” ujar pria itu sambil tertawa sombong. Kemudian, dia segera mengulurkan tangannya untuk mencengkeram Laura.Laura hendak menghindar, tetapi orang lainn
Baru saja Carlos selesai berbicara, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa. Kemudian, Miranda berjalan menghampirinya dan bertanya dengan cemas, “Carlos, aku cuma pergi ke kamar mandi, kenapa kamu keluar dari kamar lagi? Waktu yang kamu habiskan setiap hari untuk pergi menjenguk Nyonya Lydia sudah sangat memengaruhi efek aromaterapi, tapi kamu malah sering keluar dari kamar lagi. Kalau begitu terus, aku nggak jamin bisa menyembuhkanmu.”“Aku tahu,” jawab Carlos dengan dingin. Ekspresinya seketika menjadi muram. Kemudian, dia pun berjalan kembali ke kamar.Miranda menatap punggung Carlos dengan kening berkerut. Dia tahu jelas bahwa Carlos pasti akan melakukan hal seperti ini lagi.Akhir-akhir ini, waktu yang dihabiskan Carlos di dalam kamar semakin tidak teratur. Waktu terpapar aromaterapi yang tidak cukup akan sangat berpengaruh pada efek hipnoterapi. Sementara itu, Yasmine juga sudah kembali dan mungkin bisa ikut campur dalam menyiapkan makanan Carlos. Berhubung wak
“Yaya! Yasmine! Cepat kembali!” seru Carlos dengan kesal karena libodonya masih belum tersalurkan. Setelah berinisiatif untuk merayunya, wanita itu malah tiba-tiba pergi. Apa-apaan ini?“Ckck, perjalananku kali ini benar-benar nggak sia-sia! Tak disangka, ada hari di mana kamu bisa dikendalikan sepenuhnya oleh seorang wanita,” ejek Laura sambil bersandar pada kusen pintu dengan santai.Carlos melirik Laura dengan dingin, lalu merapikan jaketnya yang berantakan. Setelah libidonya sirna, dia pun terlihat menjadi sangat dingin dan bertanya, “Buat apa kamu datang kemari?”Carlos sama sekali tidak tahu Laura akan datang ke Kota Sulvan. Sebenarnya, Laura membohongi Yasmine dengan mengatakan Carlos yang memintanya untuk datang.“Aku datang untuk membantumu menghadapi Simon,” jawab Laura sambil tersenyum.Carlos tidak begitu percaya pada ucapan Laura. Saat dia menelepon Laura untuk memintanya mengaturkan pesta sebelumnya, Laura juga hanya membantunya untuk memancing Simon keluar dan tidak mela
Yasmine pun langsung merasa sangat terancam dan tanpa sadar bertanya, “Buat apa kamu pergi ke Kota Sulvan?”“Ke mana pun aku menari, Simon pasti akan datang untuk mengacau. Kalau aku menari di Kota Sulvan, akan ada banyak kesempatan untuk membuat Keluarga Yanwar menyinggungnya. Pada saat itu, dia mungkin akan memusnahkan Keluarga Yanwar karena dendam pribadinya,” jawab Laura dengan percaya diri.Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar Laura hendak membantunya dan bertanya, “Kenapa kamu tiba-tiba mau membantuku?”“Aku bukan melakukannya demi kamu, tapi demi Carlos. Dia yang memohon padaku,” jawab Laura dengan tatapan penuh godaan.Setelah mendengar jawabannya, hati Yasmine langsung tenggelam. Ternyata Carlos mencari Laura lagi, tetapi tidak memberitahunya. Dengan meminta bantuan Laura, dia akan semakin berutang budi pada Laura.“Nona Laura, nggak usah ....” Sebelum Yasmine sempat menyelesaikan kata-katanya, Laura sudah langsung naik ke helikopter. Melihat Laura yang duduk san
Yasmine tidak memiliki pilihan lain selain mencoba mati-matian. Namun, Simon yang merasa sangat marah malah langsung berbalik untuk pergi. Yasmine pun termenung saat melihat punggungnya yang kian menjauh. Apa maksudnya ini? Apa dia setuju atau menolak?Yasmine benar-benar tidak bisa menebak pemikiran pria itu dan akhirnya berteriak, “Tuan Simon, aku akan menunggu jawabanmu!”...“Aku sudah menggunakan cara lembek, keras, dan bahkan provokasi, tapi masih nggak tahu apa Simon sebenarnya bersedia turun tangan atau nggak,” keluh Yasmine pada Carlos melalui telepon. Dia merasa sangat putus asa karena benar-benar sudah melakukan semua yang bisa dilakukannya.Simon benar-benar luar biasa sulit dihadapi dan sepertinya tidak ada seorang pun yang lebih sulit dihadapi daripada dia.Carlos menghibur, “Dia memang begitu. Di dunia ini, hanya ada beberapa orang yang bisa meyakinkannya untuk melakukan sesuatu. Jangan patah semangat, kamu sudah melakukan yang terbaik.”Mendengar ucapan Carlos yang sepe