Tubuh Yasmine yang gemetaran memeluk kepala Carlos dengan erat. Dia menangis dengan sangat kuat. Selama ini, dia mengira keterampilan medisnya sudah sangat hebat sehingga mampu mengobati berbagai penyakit kompleks. Saat ini, dia justru membenci dirinya karena keterampilan medisnya yang masih kurang. Yasmine tidak sanggup menyelamatkan pria di hadapannya ini!Di tengah-tengah teriakan dan tangisan akibat kecelakaan yang begitu kacau ini, terlihat sebuah sosok bertubuh tinggi yang berjalan melewati kerumunan. Edgar menghampiri Yasmine, lalu berjongkok dan memeriksa keadaan Carlos. Kemudian, dia berkata, "Dia masih bisa diselamatkan."Selesai mengatakan itu, Edgar menatap Qaila yang terperangah di pinggir jalan sambil berteriak, "Aku sempat mengajarimu teknik akupunktur sebelum kamu keluar. Teknik itu bisa menyelamatkan Carlos. Cepat kemari dan obati dia!"Selama beberapa hari ini, Qaila tidak menguasai apa pun yang diajarkan Edgar. Jadi, dia tidak akan bisa menyelamatkan Carlos. Qaila pu
Yasmine merebut jarum perak yang ada di tangan Qaila. Dia bergegas menancapkan jarum untuk Carlos. Sesaat kemudian, pendarahan Carlos berhenti dan tanda-tanda vitalnya juga berangsur stabil. Carlos akhirnya melewati kondisi kritisnya.Yasmine menghela napas lega. Energinya seolah-olah terkuras habis sehingga dia terduduk lemas di atas genangan darah. Air mata masih berlinang di wajahnya, tetapi bibirnya telah menyunggingkan senyuman bahagia.Pada saat ini, ambulans akhirnya tiba. Banyak petugas yang datang ke tempat kejadian. Mereka buru-buru mengangkat satu per satu korban ke dalam ambulans.Ketika giliran Carlos, Qaila langsung merebut jarum perak yang masih tersisa di tangan Yasmine. Dia mengancam dengan wajah suram, "Jangan beri tahu siapa pun bahwa kamu yang menolong Carlos!"Apabila Keluarga Handoyo tahu bahwa Yasmine yang menyelamatkan Carlos, bahkan menguasai ilmu medis Keluarga Handoyo dalam waktu yang begitu singkat, mereka pasti akan mencurigai identitas Qaila.Jadi, Qaila m
Setelah dokter keluar, Qaila bergegas mengambil air hangat dan meletakkannya di samping ranjang. Dia menatap lekat-lekat baju pasien Carlos, lalu mengulurkan tangan untuk membukanya. Kemudian, terlihatlah tulang selangka, dada, dan otot perutnya.Qaila benar-benar terpana melihat tubuh seksi Carlos. Jika dibandingkan dengan para pria yang pernah ditiduri Qaila sebelumnya, mereka benar-benar tidak ada apa-apanya. Carlos baru terlihat maskulin!Qaila yang dipenuhi antusiasme pun tak kuasa mengulurkan tangannya karena ingin menyentuh otot perut Carlos.Begitu jari tangannya bersentuhan dengan kulit Carlos, sebuah tangan yang besar sontak menangkap pergelangan tangan Qaila."Ah!" teriak Qaila yang kesakitan. Ketika mendongak, dia bertemu pandang dengan sorot mata Carlos yang mengerikan."Apa yang kamu lakukan?" tanya Carlos."Aku sedang menyeka tubuhmu. Lihat saja sapu tangan dan air hangat itu," jelas Qaila dengan terburu-buru.Sesudah melirik baskom di samping, tatapan Carlos yang tajam
"Qaila, kenapa kamu pulang?" tanya Edgar yang kebetulan hendak keluar. Ketika melihat Qaila yang tampak lemas, dia bertanya lagi, "Kenapa kamu terlihat pucat? Apa kamu sakit?"Selesai mengatakan itu, Edgar langsung memeriksa denyut nadi Qaila dengan penuh perhatian. Namun, dia mendapati bahwa kondisi Qaila baik-baik saja.Qaila merasa tidak enak hati pada Keluarga Handoyo sekarang. Jadi, dia segera mencari alasan, "Carlos sudah siuman. Dia menyuruhku pulang untuk istirahat karena nggak bagus kalau terus di rumah sakit. Apalagi, aku sedang hamil."Mendengar ucapan ini, Edgar pun mengangguk dengan senang. Ternyata, Carlos begitu perhatian pada Qaila dan anaknya. Dia memang calon suami yang baik.Edgar membalas sambil tersenyum, "Carlos benar. Tapi, kamu masih harus pergi ke rumah sakit. Teknik akupunktur yang kamu gunakan saat kecelakaan masih harus dilanjutkan. Dengan begini, Carlos baru bisa pulih sepenuhnya. Kebetulan sekali, kamu sudah pulang. Aku akan mengajarimu dulu. Setelah itu,
Setibanya di rumah sakit, Yasmine mendorong pintu bangsal dengan tergesa-gesa. Kemudian, dia melihat Carlos yang sedang duduk di ranjang pasien. Wajahnya terlihat pucat dan lemas. Yasmine tidak pernah melihatnya sakit-sakitan seperti ini.Yasmine merasa getir dan sedih. Carlos mengalami kecelakaan karena menyelamatkannya. Waktu itu, Carlos mendorongnya tanpa rasa ragu sedikit pun.Begitu melihat kedatangan Yasmine, tatapan Carlos yang awalnya dingin seketika memancarkan sedikit kehangatan. Dia bertanya dengan suara yang agak serak, tetapi terdengar sangat merdu, "Kamu datang untuk menjengukku?"Qaila tentu merasa sangat cemburu saat melihat sikap Carlos ini. Padahal, Carlos tidak pernah seramah ini kepadanya! Sialan, Yasmine benar-benar wanita penggoda!Qaila segera menjelaskan, "Carlos, kamu masih membutuhkan perawatan akupunktur lanjutan supaya nggak menderita gejala sisa. Tapi, akupunktur sebaiknya hanya dilakukan oleh seseorang. Itu sebabnya, aku sengaja menyuruh Yasmine kemari. Ak
Ketika melihat luka mengerikan pada tubuh Carlos, jantung Yasmine sontak berdetak kencang. Dia benar-benar tidak tega melihat Carlos kesakitan.Yasmine mengambil lidi kapas untuk membersihkan luka Carlos dengan hati-hati. Sementara itu, Carlos mengernyit menatap Yasmine yang mengobatinya dengan begitu serius. Dibandingkan dengan Qaila yang muntah-muntah di luar kamar, kedua wanita ini sungguh jauh berbeda.Hingga saat ini, Carlos baru menyadari betapa berharganya Yasmine ini. Sayangnya, wanita yang akan dinikahinya adalah Qaila.Setengah jam kemudian, Yasmine selesai melakukan akupunktur dan membalut luka Carlos ulang. Dia berpesan, "Lukamu nggak boleh terkena air. Istirahat dengan baik untuk beberapa hari ini. Kalau bisa, jangan turun dari ranjang. Kamu juga harus mengonsumsi lebih banyak protein, sayuran, dan buah ...."Yasmine yakin bahwa dokter telah memberi tahu Carlos beberapa hal yang perlu diperhatikan. Namun, dia tetap tidak bisa menahan diri untuk berpesan kepada Carlos. Mesk
Sesudah pulang ke kediaman Keluarga Handoyo, Qaila terus mempersulit Yasmine. Dia menyuruh Yasmine menyapu seluruh vila, bahkan tidak boleh tidur sebelum menyelesaikan pekerjaannya.Selama beberapa hari ini, Yasmine tidak pernah bersantai. Namun, dia sama sekali tidak keberatan.Hari ini, Qaila dipanggil oleh Yosef ke ruang bacanya. Yosef dan Edgar sama-sama berada di sana.Yosef menatap Qaila dengan penuh harapan, lalu bertanya, "Qaila, gimana perkembangan Carlos?""Sangat lancar. Setelah pengobatan ketiga selesai, Carlos akan pulih sepenuhnya," jawab Qaila.Melihat penampilan Qaila yang begitu percaya diri, Yosef mengangguk dengan puas sembari memuji, "Kamu memang cucuku yang hebat. Keterampilan medismu sangat luas biasa!"Kemudian, Yosef melirik Edgar. Edgar berjalan ke arah brankas di sebelah, lalu mengeluarkan sebuah buku medis yang tampak sangat kuno."Ini adalah metode akupunktur untuk menawar racun. Coba dilihat, apa kamu bisa mempelajarinya?" tanya Edgar. Buku ini sudah sangat
Yasmine menggeleng seraya menjawab, "Nggak juga."Tatapan Carlos tampak suram. Dia tidak bertanya lagi, tetapi tebersit cahaya dingin pada tatapannya.Pada saat yang sama, di samping pintu ruang tamu bangsal, Gempita diam-diam berjalan masuk untuk mengintip situasi di dalam.Barusan, Qaila menyuruhnya untuk pergi membeli barang lagi, tetapi Gempita sengaja berjalan balik. Sesuai dugaannya, dia melihat Yasmine melakukan akupunktur untuk Carlos.Ketika teringat pada Qaila yang sombong dan mengelabui semua orang, Gempita merasa hal ini sangat tidak adil untuk Yasmine.Jadi, Gempita mengeluarkan ponselnya untuk merekam proses akupunktur Carlos. Begitu menemukan kesempatan, dia akan membongkar kebohongan Qaila ini.Saat ini, Qaila sedang berjalan santai di taman rumah sakit. Sebenarnya, dia sangat membenci aroma obat dan disinfektan rumah sakit, juga merasa sangat gusar jika berlama-lama di dalam. Namun, dia akan naik lagi setelah Yasmine selesai melakukan akupunktur."Qaila? Kenapa kamu di