Sesudah pulang ke kediaman Keluarga Handoyo, Qaila terus mempersulit Yasmine. Dia menyuruh Yasmine menyapu seluruh vila, bahkan tidak boleh tidur sebelum menyelesaikan pekerjaannya.Selama beberapa hari ini, Yasmine tidak pernah bersantai. Namun, dia sama sekali tidak keberatan.Hari ini, Qaila dipanggil oleh Yosef ke ruang bacanya. Yosef dan Edgar sama-sama berada di sana.Yosef menatap Qaila dengan penuh harapan, lalu bertanya, "Qaila, gimana perkembangan Carlos?""Sangat lancar. Setelah pengobatan ketiga selesai, Carlos akan pulih sepenuhnya," jawab Qaila.Melihat penampilan Qaila yang begitu percaya diri, Yosef mengangguk dengan puas sembari memuji, "Kamu memang cucuku yang hebat. Keterampilan medismu sangat luas biasa!"Kemudian, Yosef melirik Edgar. Edgar berjalan ke arah brankas di sebelah, lalu mengeluarkan sebuah buku medis yang tampak sangat kuno."Ini adalah metode akupunktur untuk menawar racun. Coba dilihat, apa kamu bisa mempelajarinya?" tanya Edgar. Buku ini sudah sangat
Yasmine menggeleng seraya menjawab, "Nggak juga."Tatapan Carlos tampak suram. Dia tidak bertanya lagi, tetapi tebersit cahaya dingin pada tatapannya.Pada saat yang sama, di samping pintu ruang tamu bangsal, Gempita diam-diam berjalan masuk untuk mengintip situasi di dalam.Barusan, Qaila menyuruhnya untuk pergi membeli barang lagi, tetapi Gempita sengaja berjalan balik. Sesuai dugaannya, dia melihat Yasmine melakukan akupunktur untuk Carlos.Ketika teringat pada Qaila yang sombong dan mengelabui semua orang, Gempita merasa hal ini sangat tidak adil untuk Yasmine.Jadi, Gempita mengeluarkan ponselnya untuk merekam proses akupunktur Carlos. Begitu menemukan kesempatan, dia akan membongkar kebohongan Qaila ini.Saat ini, Qaila sedang berjalan santai di taman rumah sakit. Sebenarnya, dia sangat membenci aroma obat dan disinfektan rumah sakit, juga merasa sangat gusar jika berlama-lama di dalam. Namun, dia akan naik lagi setelah Yasmine selesai melakukan akupunktur."Qaila? Kenapa kamu di
Qaila dan Fidela menaiki lift ke lantai paling atas. Keduanya sama-sama berjalan ke bangsal VVIP.Gempita yang mengintip di luar bangsal pun mendengar suara langkah kaki. Dia bergegas menyimpan ponselnya, lalu bersembunyi di dalam kamar mandi.Qaila membuka pintu bangsal, lalu membawa Fidela berjalan masuk. Saat berikutnya, Qaila mendapati bahwa Carlos yang sudah seharusnya berpakaian rapi malah masih telanjang setengah badan. Di sisi lain, terlihat Yasmine yang masih duduk di depan ranjang pasien.Akupunkturnya belum selesai? Wajah Qaila memucat. Saking paniknya, jantungnya sampai berdebar-debar. Qaila tidak sempat untuk menghentikan Fidela lagi karena dia sudah melihat semuanya.Qaila yang panik pun buru-buru mencari alasan. "Bibi Fidela, tolong dengarkan penjelasanku dulu ....""Apa yang kalian lakukan!" Sebelum Qaila menyelesaikan perkataannya, Fidela sudah menegur dengan marah.Fidela menatap Yasmine dengan tatapan benci, lalu menghardik, "Yasmine, kamu benar-benar nggak tahu malu
Meskipun demikian, Carlos tidak peduli dan tetap turun dari ranjangnya.Saat ini, Gempita keluar dari kamar mandi. Dia memapah Yasmine, lalu berkata dengan lantang kepada Fidela, "Nyonya, kamu sudah salah paham. Aku benar-benar melihat Yasmine mengobati Tuan Muda!"Fidela memaki, "Gempita, kamu juga ingin menipuku?""Nyonya, aku tidak berani." Gempita menatap wajah Yasmine yang pucat, lalu menggertakkan giginya dan menyerahkan ponselnya kepada Fidela. "Nyonya, silakan lihat sendiri."Video di dalam ponsel pun diputar. Terlihat adegan saat Yasmine melakukan akupunktur untuk Carlos tadi.Fidela membelalakkan mata karena terkejut. Dia tidak bisa memercayai kenyataan ini. Setelah tertegun sesaat, dia menatap Qaila dengan heran seraya bertanya, "Bukannya kamu yang mengobati Carlos?"Qaila tidak bisa bereaksi. Dia tidak menduga bahwa Gempita akan merekam kejadian ini. Rasanya, dia ingin sekali membunuh wanita gendut ini sekarang juga!Begitu melihat ekspresi Qaila ini, Fidela akhirnya memast
Setelah Yasmine menangani luka Carlos dan hendak pergi, Gempita tiba-tiba berlutut. Tindakannya ini membuat semua orang terperanjat. Gempita bertanya, "Nyonya, apa aku boleh memohon 1 hal darimu?""Demi mengobati Tuan Muda, Nona Yasmine terpaksa mempelajari ilmu medis Keluarga Handoyo. Jika hal ini diketahui Keluarga Handoyo, mereka pasti akan menghukum Nona Yasmine. Tolong jangan beri tahu masalah ini kepada Keluarga Handoyo, tolong bantu Nona Yasmine merahasiakan masalah ini.""Aku yang mengambil inisiatif untuk mengungkapkan masalah ini. Nyonya boleh menghukumku sesuka hati, tapi tolong jangan mempersulit Nona Yasmine. Dia adalah gadis yang sangat baik," lanjut Gempita.Fidela seketika merasa makin bersalah. Demi menyelamatkan Carlos, Yasmine sampai dimanfaatkan oleh Qaila? Ternyata, Yasmine diam-diam menanggung begitu banyak penderitaan selama ini."Aku nggak akan memberi tahu masalah ini kepada Keluarga Handoyo," balas Fidela sembari memapah Gempita. Kemudian, dia menatap Yasmine
Yasmine sangat kesal, tetapi hanya bisa memaksakan diri untuk menuruti perintah Qaila. Dia pun pergi mengambil kain untuk membersihkan sofa tersebut.Ketika melihat Yasmine yang tidak berani membantah, suasana hati Qaila akhirnya membaik. Sesudah Yasmine membersihkan sofa ini, dia berniat menuangkan minyak ke kolam renang. Dia ingin Yasmine bekerja sampai mati!Saat ini, Yogi mengetuk pintu dan masuk. Dulu, Qaila sangat senang kalau melihat kedatangan anggota Keluarga Lingga. Namun, sekarang dia hanya bisa merasa takut.Qaila masih berusaha menenangkan diri. Meskipun telah berbohong, dia sedang mengandung anak Carlos sehingga mereka tidak akan bersikap buruk terhadapnya.Setelah memikirkan hal ini, Qaila menjadi lebih percaya diri. Dia bertanya kepada Yogi dengan angkuh, "Kenapa kamu ke sini?"Yogi tak kuasa mengerutkan dahinya melihat Yasmine sedang membersihkan sofa. Pantas saja, Carlos mengutusnya kemari. Ternyata, Qaila menindas Yasmine di kediaman Keluarga Handoyo. Kesan Yogi terh
"Qaila, kamu begitu sedih hanya karena Carlos, gimana kalau kita batalkan pernikahan ini saja? Kamu adalah Nona Besar Keluarga Handoyo, banyak pria hebat yang bisa kamu pilih," nasihat Edgar.Jika Qaila memang adalah Nona Besar Keluarga Handoyo, dia mungkin akan mempertimbangkan saran Edgar ini. Namun, nyatanya dia bukan anggota Keluarga Handoyo. Jika tidak menikah dengan Carlos, dia akan melewatkan peluang untuk meningkatkan statusnya, bahkan tidak bisa menjadi Nona Besar Keluarga Handoyo lagi.Qaila hanya bisa berpura-pura mencintai Carlos dengan tulus. Dia membalas, "Nggak ada pria yang lebih hebat dari Carlos. Aku hanya ingin menikah dengan Carlos. Lagi pula, anak di kandunganku adalah darah daging Carlos. Aku nggak ingin anakku nggak mendapatkan kasih sayang ayah setelah lahir."Edgar menghela napas dan merasa makin iba pada Qaila. Dia berkata, "Aku nggak akan menghalangi kalau kamu memang bersikeras ingin menikah. Nona Besar Keluarga Handoyo harus mendapat semua yang diinginkanny
Sebagai seorang dokter, Edgar juga bisa memahami seberapa mulianya sikap Yasmine ini. Namun, dia sungguh tidak menyangka bahwa Yasmine akan memiliki sikap seperti ini. Bukankah wanita ini gila hormat dan sangat rendahan?Pikiran Edgar seketika menjadi kacau. Dia mengerutkan dahinya, lalu memperingatkan lagi, "Yasmine, pikirkan baik-baik. Kalau pergi sekarang, kamu akan punya kesempatan untuk melarikan diri dari sini. Kalau nggak, kamu harus menerima hukuman pukulan setelah anakmu lahir."Meskipun Yasmine memiliki keberanian seorang dokter, dia seharusnya mempertimbangkan situasinya sendiri. Melarikan diri adalah pilihan paling bijak untuk sekarang.Yasmine justru menggeleng seraya membalas, "Kalau kabur, itu artinya aku mengakui kesalahanku. Aku nggak melakukan kesalahan apa pun, jadi aku akan menolak tawaranmu itu."Yasmine yakin bahwa Carlos akan menyelidiki masalah bedung itu, lalu mengembalikan nama baiknya. Yang harus dia lakukan hanyalah menunggu dengan sabar.Edgar mengernyit de
“Kamu itu putri yang mau kurawat,” kata Laura sambil mengelus kepala Yasmine dan tersenyum penuh kasih sayang. Saat ini, wajahnya terlihat sangat cantik.Yasmine pun berseru terkejut, “Putri?”“Benar! Sejak kamu bersikap begitu bodoh dengan melindungiku di pesta itu, aku sudah memutuskan untuk merawatmu.” Laura berkata dengan penuh semangat, “Kelinci sebodoh kamu pasti akan ditindas di mana-mana tanpa aku. Jangan khawatir, kelak Ibu akan menjadi tumpuanmu yang kuat.”Putri .... Ibu ....Yasmine langsung mematung bagaikan disambar petir. Dia pernah mendengar ada penggemar ibu-ibu yang merawat idolanya bagaikan putrinya sendiri. Namun, itu hanya dilakukan secara online. Lagi pula, dia juga bukanlah seorang selebritas.Yasmine pun menepis tangan Laura, lalu buru-buru berdiri dan menaruh jarak di antara mereka sambil berkata, “Nona Laura, serius dikit.”“Aku serius kok! Aku akan menangani Simon sebagai hadiah untuk merayakan ikatan ibu dan anak ini!” jawab Laura dengan ekspresi serius.Yas
Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar ucapan Laura. Laura bukanlah orang yang suka ikut campur dalam masalah orang lain. Namun, kenapa Laura tiba-tiba berubah menjadi begitu antusias dan ingin mengajarinya menari?Begitu memikirkan dirinya harus belajar menari dari mantan pacarnya Carlos, Yasmine langsung tidak bersemangat dan menolak, “Nggak usah repot-repot. Aku ....”“Nggak repot kok! Aku nggak keberatan mengajarimu!” kata Laura sambil tiba-tiba menggenggam tangan Yasmine. Kemudian, dia mulai membimbing tubuh Yasmine untuk bergerak dengan anggun dan bertenaga. Seiring dengan langkah tarian mereka yang semakin lancar, mereka berdua pun mulai menari dengan indah.Madhav bertepuk tangan dan memuji, “Mantap banget!”Yasmine tidak pernah menari sebelumnya. Namun, dengan bimbingan Laura, dia pun merasakan kegembiraan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.“Seru, ‘kan?” tanya Laura.Yasmine mengangguk tanpa sadar dan menjawab, “Emm.”Laura pun tersenyum puas, lalu berkata,
Yasmine berkata dengan tenang, tetapi ucapannya malah dipenuhi dengan penghinaan. Dia melanjutkan, “Dengan kemampuan Carlos, hanya masalah waktu hingga dia bangkit kembali. Sebaiknya, kamu manfaatkan saja kesempatan ini untuk berbangga selagi bisa. Bagaimanapun, waktumu yang tersisa sudah nggak banyak lagi.”Seusai berbicara, Yasmine langsung masuk ke dalam mobilnya. Dia memang hanya duduk diam dalam mobil, tetapi aura dan kepercayaan diri yang dipancarkannya malah mampu mendominasi Qaila yang berpakaian mewah. Saat ini, Qaila langsung terlihat bagaikan seorang idiot.“Yasmine! Kamu kira Carlos masih bisa bangkit lagi? Konyol banget! Asal kamu tahu, hal itu nggak akan terjadi! Pak Harry sudah mempersiapkan sebuah serangan telak. Beberapa hari lagi, Carlos dan Keluarga Handoyo akan segera musnah!” seru Qaila dengan marah.Apa Harry berencana untuk meluncurkan serangan baru? Yasmine memang sudah bisa menebaknya, tetapi dia tidak menyangka Harry akan melakukannya secepat ini. Apalagi, dia
“Tinggalkan Kota Sulvan sekarang juga!” perintah Simon dengan dingin. Ekspresinya terlihat sangat galak. Apabila orang biasa yang melihatnya saat ini, mereka pasti akan langsung ketakutan. Namun, Laura sudah terbiasa menghadapi Simon yang seperti ini. Dia menyahut dengan ekspresi datar, “Aku akan pergi ke mana pun aku mau. Kamu nggak bisa mengendalikanku.”Selesai berbicara, Laura hendak langsung berjalan keluar. Akan tetapi, Simon tiba-tiba meninju pintu di atas kepala Laura dengan kuat hingga pintu itu hancur dan tangannya berdarah. Aura yang sangat kuat dan mengerikan juga terpancar dari tubuhnya. Dia menekankan kata-katanya lagi, “Pergi sekarang juga!”“Kalau aku nggak mau?” tanya Laura dengan menantang sambil menatap Simon. Dia sama sekali tidak takut dan malah memprovokasi Simon dengan berkata, “Apa hebatnya menghancurkan pintu? Kalau berani, pukul aku!”“Laura, jangan kira aku tidak berani memukul wanita!” teriak Simon dengan marah. Kemudian, dia mengangkat tinjunya yang berlum
Saat menghadapi pengepungan beberapa pria galak ini, Laura sama sekali tidak kelihatan takut. Dia malah memaki dengan dingin, “Minggir! Jangan halangi jalanku!”“Wanita cantik bermulut pedas justru sangat seksi!” goda pria yang memimpin di paling depan itu. Dia berperawakan tinggi dan kekar. Ada tiga bekas luka panjang di wajahnya, sedangkan lengannya yang terbuka dipenuhi dengan berbagai macam luka. Sangat jelas bahwa dia pernah melewati kehidupan yang penuh pertumpahan darah sebelum datang ke Kota Sulvan.Pria itu terlihat kejam, nadanya saat berbicara juga sangat kasar. Dia melanjutkan, “Aku suka tipe wanita sepertimu. Permainan kita nanti pasti akan lebih seru. Kuberi kamu satu kesempatan lagi, kamu mau ikut aku pergi atau mau aku menyeretmu pergi?”“Minggir!” seru Laura dengan kesal.“Itu berarti kamu pilih aku menyeretmu pergi ya!” ujar pria itu sambil tertawa sombong. Kemudian, dia segera mengulurkan tangannya untuk mencengkeram Laura.Laura hendak menghindar, tetapi orang lainn
Baru saja Carlos selesai berbicara, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa. Kemudian, Miranda berjalan menghampirinya dan bertanya dengan cemas, “Carlos, aku cuma pergi ke kamar mandi, kenapa kamu keluar dari kamar lagi? Waktu yang kamu habiskan setiap hari untuk pergi menjenguk Nyonya Lydia sudah sangat memengaruhi efek aromaterapi, tapi kamu malah sering keluar dari kamar lagi. Kalau begitu terus, aku nggak jamin bisa menyembuhkanmu.”“Aku tahu,” jawab Carlos dengan dingin. Ekspresinya seketika menjadi muram. Kemudian, dia pun berjalan kembali ke kamar.Miranda menatap punggung Carlos dengan kening berkerut. Dia tahu jelas bahwa Carlos pasti akan melakukan hal seperti ini lagi.Akhir-akhir ini, waktu yang dihabiskan Carlos di dalam kamar semakin tidak teratur. Waktu terpapar aromaterapi yang tidak cukup akan sangat berpengaruh pada efek hipnoterapi. Sementara itu, Yasmine juga sudah kembali dan mungkin bisa ikut campur dalam menyiapkan makanan Carlos. Berhubung wak
“Yaya! Yasmine! Cepat kembali!” seru Carlos dengan kesal karena libodonya masih belum tersalurkan. Setelah berinisiatif untuk merayunya, wanita itu malah tiba-tiba pergi. Apa-apaan ini?“Ckck, perjalananku kali ini benar-benar nggak sia-sia! Tak disangka, ada hari di mana kamu bisa dikendalikan sepenuhnya oleh seorang wanita,” ejek Laura sambil bersandar pada kusen pintu dengan santai.Carlos melirik Laura dengan dingin, lalu merapikan jaketnya yang berantakan. Setelah libidonya sirna, dia pun terlihat menjadi sangat dingin dan bertanya, “Buat apa kamu datang kemari?”Carlos sama sekali tidak tahu Laura akan datang ke Kota Sulvan. Sebenarnya, Laura membohongi Yasmine dengan mengatakan Carlos yang memintanya untuk datang.“Aku datang untuk membantumu menghadapi Simon,” jawab Laura sambil tersenyum.Carlos tidak begitu percaya pada ucapan Laura. Saat dia menelepon Laura untuk memintanya mengaturkan pesta sebelumnya, Laura juga hanya membantunya untuk memancing Simon keluar dan tidak mela
Yasmine pun langsung merasa sangat terancam dan tanpa sadar bertanya, “Buat apa kamu pergi ke Kota Sulvan?”“Ke mana pun aku menari, Simon pasti akan datang untuk mengacau. Kalau aku menari di Kota Sulvan, akan ada banyak kesempatan untuk membuat Keluarga Yanwar menyinggungnya. Pada saat itu, dia mungkin akan memusnahkan Keluarga Yanwar karena dendam pribadinya,” jawab Laura dengan percaya diri.Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar Laura hendak membantunya dan bertanya, “Kenapa kamu tiba-tiba mau membantuku?”“Aku bukan melakukannya demi kamu, tapi demi Carlos. Dia yang memohon padaku,” jawab Laura dengan tatapan penuh godaan.Setelah mendengar jawabannya, hati Yasmine langsung tenggelam. Ternyata Carlos mencari Laura lagi, tetapi tidak memberitahunya. Dengan meminta bantuan Laura, dia akan semakin berutang budi pada Laura.“Nona Laura, nggak usah ....” Sebelum Yasmine sempat menyelesaikan kata-katanya, Laura sudah langsung naik ke helikopter. Melihat Laura yang duduk san
Yasmine tidak memiliki pilihan lain selain mencoba mati-matian. Namun, Simon yang merasa sangat marah malah langsung berbalik untuk pergi. Yasmine pun termenung saat melihat punggungnya yang kian menjauh. Apa maksudnya ini? Apa dia setuju atau menolak?Yasmine benar-benar tidak bisa menebak pemikiran pria itu dan akhirnya berteriak, “Tuan Simon, aku akan menunggu jawabanmu!”...“Aku sudah menggunakan cara lembek, keras, dan bahkan provokasi, tapi masih nggak tahu apa Simon sebenarnya bersedia turun tangan atau nggak,” keluh Yasmine pada Carlos melalui telepon. Dia merasa sangat putus asa karena benar-benar sudah melakukan semua yang bisa dilakukannya.Simon benar-benar luar biasa sulit dihadapi dan sepertinya tidak ada seorang pun yang lebih sulit dihadapi daripada dia.Carlos menghibur, “Dia memang begitu. Di dunia ini, hanya ada beberapa orang yang bisa meyakinkannya untuk melakukan sesuatu. Jangan patah semangat, kamu sudah melakukan yang terbaik.”Mendengar ucapan Carlos yang sepe