Pukul tujuh pagi, mas Rian baru tiba di ruangan rawatku dengan pakaian rapi seperti mau bekerja hingga membuat keningku berkerut. "Mas, kamu dari mana saja aku menunggumu dari semalam. Ini putri kita mas." tanya sambil menyodorkan bayi.
Namun mas Rian hanya diam saja tak meresponku dan melirik bayi kami, "Kenapa diam saja mas, kamu nggak mau melihat anak kita?" bertanya
Tiba tiba saja ibu Dara datang bersama Silvi, sambil meembuat tudingan yang sangat menyakitkan hati.
Hari Minggu,Semua persiapan acara syukuran dan aqiqah putri Riri sudah hampir selesai, acara akan di mulai nanti sore setelah ashar. Riri juga sudah mencoba memberi kabar pada Rian perihal acara ini, perkara dia mau datang atau pun tidak itu urusannya yang penting Riri sudah mengabarinya.Semua orang di rumah papah Fauzan sibuk semua membantu mempersiapkan acara ini, mereka mengundang anak anak yatim untuk memeriahkannya. Juga beberapa kerabat dan tetangga sekitar. Tia dan Kevin juga turut hadir dalam acara tersebut.Dari sebelum, sampai acara selesai ternyata Rian dan keluarganya sama sekali tak memperlihatkan batang hidungnya hingga membuat para tamu bertanya tanya sama halnya dengan kedua sahabat Riri.Di halaman belakang rumah, Riri, Tia dan juga Kevin saling mengobrol melepas rindu karena sudah lama mereka tidak kumpul bersama."Oh ya Ri, tadi siapa nama anak lo?" tanya Tia maklum karena tadi dia datang agak terlambat."Kayla Alexander Ya." jawabku"Ko nggak ada nama keluarga su
Aku mengernyit mengapa tengah malam begini Kevin menghubungiku, segera ku tekan tombol hijau untuk menerima panggilan darinya."Halo Vin, Iya kenapa tumben telvon jam segini?" tanyaku"Halo, nggak apa apa Ras. Gue tiba tiba kepikiran Kayla. Dia baik baik aja kan?" jawab Kevin.Aku semakin mengernyit mengapa Kevin bisa tiba tiba kepikiran Kayla waktu putriku menangis terus seperti ini seolah mereka mempunyai ikatan batin yang sangat kuat."O-oh, iya Vin tadi sebenarnya gue mau hubungin lo karena Kayla nangis terus, gue udah_ coba hubungin mas Rian tapi nggak dijawab. Kebetulan juga lo nelvon duluan." jawabku panjang lebar."Ya udah, coba alihkan ke mode video Ras biar gue coba tenangin Kayla dulu." ucap KevinDengan segera ku alihkan ke mode video untuk melihat wajah Kevin dan ku arahkan ke Kayla yang ku ambil alih dari gendongan mamah."Halo sayang, anak papah kenapa menangis nak. Cup cup cup tenang ya sayang ada papa disini." ucap Kevin pada Kayla. Dan dengan ajaibnya Kayla langsung
"Cukup Ri, tak usah kau mencoba memutar balikan fakta dan menuduh ibu serta adiku berbohong kepadaku." hardik Rian geram."Tapi memang itu kenyataannya mas, aku nggak pernah sekalipun selingkuh dari kamu. Ya sudah kalo kamu nggak percaya tak masalah aku juga sudah mengajukan gugatan cerai ke pengadilan." ucapku sesantai mungkin."Tapi sebelum sidang perceraian dimulai aku mau kita melakukan tes DNA terlebih dahulu." ucapku dengan tenang.""A-apa, untuk apa kamu minta tes itu? kalau kamu mau berpisah sama aku, aku tak masalah. Aku juga bisa bahagia tanpamu." jawabnya"Dengar ya mas, sudah jelas Kayla anak kamu. Selama menikah apa kamu ngga pernah berpikir bahwa aku nggak pernah pergi keluar rumah selain bekerja dan kamu tahu itu. Bagaimana kegiatanku di kantor, sesibuk apa aku dikantor." Riri menahan tangis.Entahlah berbicara dengan Rian kali ini sungguh membuat hatinya teramat sakit karena luka yang di torehkan terlalu dalam oleh Rian."Dengan baik baik ya mas, aku akan tetap melakuk
Dua pekan sudah berlalu, Rian menatap berkas yang ada dimeja kerjanya. Surat gugatan cerai dari Riyani kini harus ia tanda tangani. Tangannya terasa begitu berat, apalagi saat mengingat ia tak bisa membuat Riri kembali padanya.Ia menyenderkan kepalanya sejenak dan memejamkan mata, bayangan tentang Riri yang menolak dengan tegas untuk kembali padanya kembali berputar di kepalanya."Lalu setelah hasil tes DNA itu keluar, dan terbukti bahwa Kayla adalah anak kamu, apa yang akan kamu lakukan mas? Membatalkan talak itu? Dan berdamai denganku?" Sorot mata Riri terlihat penuh kebencian. Rasa kecewa yang teramat dalam pada pria yang dulu pernah memberikannya kebahagiaan, namun kini semua hanya tinggal kenangan saja."Kalau kita bisa memperbaiki semuanya, mengapa tidak?" jawab Rian."Hah. enak sekali kamu bicara seperti itu mas, setelah kamu tidak percaya sama aku dan kamu menolak mentah mentah anak kita. Lantas kamu bilang mau memperbaiki hubungan kita, memperbaiki semuanya? Kamu punya otak
"Ras, aku pulang dulu ya."Riri mengangguk sebagai respon, "Hati hati, makasih ya Vin.""Ras, besok aku temani ke pengadilan." ujar Kevin saat berada di ambang pintu."Loh untuk apa?" Riri bertanya heran."Aku nggak mau kamu tertekan melihat mantan suami kamu yang brengsek itu.." Kevin tertawa, kemudian melanjutkan langkahnya pergi meninggalkan rumah Riri.******"Besok sidang perceraian kamu dan Riri kan?" tanya bu Dara"Iya bu, kenapa?" tanya balik Rian."Baguslah, semoga saja proses perceraian kalian bisa berjalan cepat sehingga kamu bisa segera menikah dengan Joana. Ibu sudah tidak sabar untuk menjadi orang kaya.""Bu, Rian dan Riri belum resmi bercerai. Kenapa sih ibu harus membahas tentang masalah pernikahan."Saat ini, Rian sangat membenci membahas masalah tentang pernikahan sebab ia merasa seperti di teror. Apalagi ia baru saja mengalami kegagalan dalam berumah tangga, jadi ia tidak bisa begitu saja untuk memulainya kembali. Meskipun ia di suguhkan dengan wanita cantik seperti
"Yan, kamu ngapain sih manggil dia lagi." ucap bu Dara."Untuk apa pula tes DNA, sudah jelas dia bukan anak kamu Yan.""Bu, hentikan mengatakan hal itu, aku hanya ingin tes DNA Kayla. Jangan buat aku semakin ragu, jauh dalam lubuk hati aku mengatakan kalau Kayla adalah putri kandungku." Rian menarik napas dalam."Lalu, setelah itu apa hah. Kalau Kayla terbukti anak kamu, kamu mau rujuk kembali hah?" bentak bu Dara seketika membuat Rian terdiam."Riri nggak mungkin mau rujuk bu, sudah jelas dia yang mengajukan perceraian."******Di luar Pengadilan Agama, ketika Riri sedang menunggu taksi online untuk pulang. Kevin tiba tiba datang ternyata dia sudah kembali setelah urusannya selesai."Ras, sory tadi nggak bisa nemenin sampe selesai.""Iya, nggak apa apa Vin santai aja.""Gimana tadi hasil sidangnya?" tanya KevinRiri mengehembuskan nafasnya pelan, tadinya ia tak ingin membahasnya terlebih saat mengingat bu Dara yang membuatnya kesal. Terlebih lagi perihal Rian yang membahas tentang t
"Ayo Ri, kenapa berhenti?" ucar Kevin.Se sampainya di tempat Pak Adam dan Pak Ardi sedang duduk mengobrol santai."Maaf telat, apa kabar pak Adam, Pak Ardi?" tanyaku basa basi."Baik bu Riri." jaeab mereka bersamaan."Oh ya pak Ardi kok bisa ada disini juga?" tanyaku"Iya bu Riri, kebetulan kemarin saya sempat di hubungi Pak Kevin. Kata beliau, ibu butuh bantuan saya untuk menjadi saksi di sidang perceraian ibu dan mantan suami?"Ku alihkan pandanganku sekilas ke arah Kevin ternyata dia tengan tersenyum manis kepadaku."Terima kasih, bapak sudah mau menjadi saksi untuk persidangan saya nanti pak. Saya tidak tahu lagi harus bagaimana untuk membuktikan bahwa saya memang tidak berselingkuh. Sekali lagi terima kasih pak." ucapku sungguh sungguh."Sama sama bu Riri.""Oh ya, Pak Adam ini hasil tes DNA anak saya dan mantan suami saya. Mau saya ikut sertakan sebagai bukti. Disitu tertera bahwa Kayla 100% memang anak mas Rian.""Baik bu, akan saya ikut sertakan di bukti bukti nanti. Apa ada
Se sampainya di rumah, bu Dara masih saja menggerutu tak jelas. Menurutnya bagaimana bisa wanita seperti Riri mendapat pria yang kaya raya, harusnya setelah bercerai dengan Rian ia semakin terpuruk. Namun semua malah kebalikannya, Riri mendapatkan yang jauh lebih dari Rian."Ada apa sih bu, kenapa menggerutu kayak gitu?" tanya Rian dengan heran, melihat sang ibu yang masuk ke rumah dengan wajah masam."Itu, tadi ibu bertemu dengan Riri sama selingkuhannya. Tapi orangnya berbeda dengan yang difoto waktu itu. Dan katanya mereka mau menikah. Emang dasar ya perempuan gatal, baru juga ketuk palu eh udah mau nikah aja." cerca bu Dara."Emang siapa bu teman prianya?" tanya Rian."Kevin Permata, ekh siapa sih nggak tahu.""Maksud ibu Kevin Pratama?" tanya Joana."Haaa, iya betul Kevin Pratama. Eee-tapi kamu kenal calonnya dia?"Joana pun menjelaskan apa yang ia tahu tentang Kevin dan keluarganya. Sontak membuat wajah bu Dara semakin syok saat tahu, Riri mendapatkan lebih dari Rian.Sedangkan