Share

Bab 64. Dapat Juga.

Author: Any Anthika
last update Last Updated: 2023-01-26 08:18:25
Hanzero senang Arumi mengutarakan keinginannya. Hanzero sama sekali tidak keberatan,selagi dia bisa penuhi maka dia akan berusaha memenuhinya.

Kenapa Sayang? Ngomong aja." Tanya Hanz,karena Ia tau jika wanitanya ingin mengatakan sesuatu tau enggan untuk bicara.

"Em. Itu Mas!" Arumi memainkan ujung bajunya.

" Ada apa Sayang."

" Aku ingin makan strowberi putih."

Hanz tersenyum." Baiklah Sayang besok kita beli ya."

" Tapi aku maunya sekarang Mas."

" Hah!"

Hanzero meneguk ludahnya dengan kasar..

' Mau cari buah dimana tengah malam begini. Astaga!'

Tapi Hanzero tidak mau melihat Arumi murung. Akhinya Ia menyetujuinya.

"Baiklah. Mas carikan sekarang ya. Jangan cemberut gitu,jelek." Goda Hanz.

Mata Arumi langsung berbinar mendapat jawaban dari Hanz.

"Yey. Makasih Mas." Arumi berhambur kedalam pelukan Hanz,dengan senang hati Hanz membalas pelukan Arumi.

" Ya sudah, Ayo kita ke kamar,sekalian mas mau ambil kunci mobil dan juga dompet." Yang langsung diangguki oleh Arumi.

Arumi melepaskan peluka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pernikahan Kontrak Yang Abadi   Bab 65. Sudah Gak Kepingin lagi.

    Di tengah kegelapan malam di saat orang orang sedang tertidur lelap. Berbeda dengan Arpha yang sedang membelah jalanan Ibu kota di tengah gelapnya malam.Arpha yang sedang melajukan mobilnya tiba tiba saja ingat dengan melinda,Ada rasa bersalah yang bergelayut di hatinya Arpha.Arpha sempat menengok ke kursi belakang.Hanzero tampak tidur dengan nyenyak." Anda bahkan bisa tidur nyenyak Tuan,sampai anda tidak tau dimana kita sekarang" Ucap Arpha pelan takut terdengan sang empunya.Arpha terkekeh setelahnya.Arpa melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Satu jam lebih akhirnya mereka tiba di halaman rumah, sebelum turun tak lupa Arpha membangunkan Hanzero." Tuan bangun kita sudah sampai," Arpha sedikit mengguncang tangan Hanz, satu kali membangunkannya belum berhasil, dua kali sama saja." Astaga kenapa Tuan menjadi ngebo begini' Arpha menggerutu dalam hati dan hampir putus asa." Ok! Kita bangun kan sekali lagi!" Ucap Arpha menyemangati diri sendiri.Kali ini Arpha punya caranya se

    Last Updated : 2023-01-26
  • Pernikahan Kontrak Yang Abadi   Bab 66. Meminta Maaf.

    Hanzero seolah tidak percaya dengan apa yang dia dengar." Sayang kamu beneran udah gak pengen lagi strawberinya?""Heem. Kalau Mas mau makan aja." Ucap Arumi dengan begitu entengnya.Hanz masih diam tak bergeming."Mas kenapa diam? Mas gak ikhlas ya,Maaf kalau aku nyusahin Mas terus." Arumi berkata demikian dengan air mata yang sudah meleleh di pipi."Eh. Sayang kamu ko malah nangis?"Hanz mendekati Arumi membawa tubuh Arumi ke dalam pelukannya."Maaf karena nyusahin Mas." Ucap Arumi dengan sangatblirih tapi masih bisa di dengar oleh Hanz.' Huhf. Sabar Hanz sabar.' Hanz menyemangati dirinya sendiri." Sayang. Kamu dengerin Mas. Pertama Mas gak marah sama kamu,kedua kamu gak pernah nyusahin Mas,dan ketiga apapun permintaan kamu jika Mas mampu pasti Mas penuhi."" Mas beneran gak marah sama aku" Tanya Arumi memastikan."" Heem."Ucap Hanz sambil mengecupi pucuk kepala Arumi.Arumi tersenyum. " Yaudah,Kita turun yuk Mas. Kasian Mama pasti udah nunggu."Ucap Arumi dengan senyum mengemban

    Last Updated : 2023-01-27
  • Pernikahan Kontrak Yang Abadi   Bab 67. Sebuah Tawaran.

    Setelah meminta maaf pada Hanz dan Arumi perasaan Melinda kini merasa plong,tak ada lagi ketakutan yang selama ini ia bayangkan, Menurutnya sosok Arumi adalah wanita yang baik dan sopan bukan seperti istri istri kaya di film ikan terbang yang sadis.Tapi ada hal yang lebih tidak Ia sangka sangka,Arumi memintanya tinggal di rumah besar itu. Padahal Ia ingin segera pulang ke Surabaya dan kembali bekerja.Kali ini Melinda yang memberanikan diri bertanya. " Maaf Tuan,apa saya sudah boleh pulang ke Surabaya lagi."Pertanyaan yang di lontarkan Melinda ntah kenapa menyita perhatian Arpha.Hanz tampak melirik Arumi,Arumi seperti mengerti arti tatapan suaminya." Em.Biar istri saya yang menentukan." Hanz kembali melihat ke arah Arumi.Melinda juga sempat melihat ke arah Arumi lalu menundukan kepalanya lagi." Gimana kalau sebagai tanda permintaan maaf,mbk Melinda tinggal disini dulu untuk beberapa waktu."Baik Melinda maupun Arpha langsung saling lirik,Arpha tidak menyangka dengan keputusan Ar

    Last Updated : 2023-01-28
  • Pernikahan Kontrak Yang Abadi   Bab 68. Mempertimbangkan.

    Dikala hati sedang bimbang,kuping juga terasa panas membuat Melinda tambah galau."Kalau aku terima tawaran Tuan Hanz, bagaimana dengan Tuan Bram.?Selama ini aku bekerja karena kebaikannya, Aku harus ngomong apa Nanti? Menolak tawaran ini juga gak enak,Ah! Kenapa hidupku jadi rumit seperti ini? Andai saja waktu itu…ah! Sudahlah waktu tidak bisa di putar kembali tapi aku harus bisa melewati ini semua. Ada ibu yang yang harus aku perjuangkan." Melinda berusaha menyemangati dirinya sendiri.Saat sedang galau dengan telinganya yang terasa panas. Hp Melinda berbunyi, Mwlinda buru buru mengambil Hpnya dan melihat nama si penelpon." Ibu!"Melinda langsung mengeser tombol berwarna hijau." Hallo,bu." Sapa Melinda.(....)" Maaf,aju belum sempet ngabarin ibu, ya sakarang Aku lagi di Jakarta bu,ada kerjaan mendadak."(......)"Aku gak apa apa bu,baik baik aja disini,ibu gak usah khawatir."( Iya bu. Nanti Mel trasferin ya, sekalian buat pegangan ibu."(.....)" Ibu jaga kesehatan ya, kalau i

    Last Updated : 2023-01-30
  • Pernikahan Kontrak Yang Abadi   Bab 69. Bukan hanya sekedar Mengantri.

    Bukan sekedar Mengantri.Arpha dan Melinda berjalan beriringan keluar dari rumah menuju parkiran,Arpha membuka pintu depan mobil agar Melinda memasukinya,dengan canggung melinda masuk dan duduk manis di sana.' Tumben banget dia bersikap manis' batin Melinda.Arpha berjalan mengitari mobil,membuka pintu untuknya lalu Ia duduk di belakang kemudi.Tanpa menunggu lagi Arpha menyalakan mesin dan langsung tancap gas.Hanz turun bersama dengan Arumi saling menautkan jari jari mereka.Tap..Tap..Tap..Suara langkah kaki keduanya terdengar saat menuruni tangga."Sore Ma." Sapa Arumi." Sore juga sayang."Mama memperhatikan penampilan keduanya."Mau keluar ya?" Tanya Mama.Kali ini Hanz yang menjawab pertanyaan Mama. " Ia Ma,mau jalan jalan aja keluar cari udara segar.""Nah gitu dong. Tumben pinter." Mama meledek Hanz."Apa sih Ma.."Mama tersenyum." Ya Sudah jalan gih. Arpha baru aja keluar,kenapa gak bareng?""Arpha?" Tanya Hanz sama Arumi bersamaan." Heem.Arpha sama Melinda." Jawab Mama

    Last Updated : 2023-02-01
  • Pernikahan Kontrak Yang Abadi   Bab 70. Pasar Malam.

    Setelah pesanan jadi Hanz kembali ke mobil,sambil berjalan Ia terus tersenyum merasakan kebahagiaan orang orang tadi. Berasa ada letupan letupan kecil dalam hatinya, yang entah lah! Itu sulit di artikan dengan kata kata.Ceklek..Hanz membuka pintu mobil,hal pertama yang di lihatnya Arumi sedang tersenyum sangat manis padanya.Hanz langsung masuk dan menutup pintu mobil kembali. Baru saja Hanz duduk Arumi sudah menghambur memeluknya,Hanz membalas pelukan Arumi padanya. Terdengar suara isak dalam pelukannya,Hanz mengusap lembut punggung Istrinya.' Dasar wanita emang susah di tebak,sedih nangis,bahagia juga nangis. Huhf..sabar Hanz . Sabar!'"Hei! Kenapa menangis hem." Hanz mengangkat dagu Arumi dan mencium keningnya." Makasih Mas,Aku bangga punya suami seperti kamu Mas, bukan hanya tampan dan kaya tapi juga baik hati." Arumi berbicara sambil terus terisak."Sudah sudah Sayang, gak usah nangis gitu ah! Kamu baru sadar ya kalau suami kamu ini tampan, kaya, dan baik hati." Ucap Hanz sam

    Last Updated : 2023-02-01
  • Pernikahan Kontrak Yang Abadi   Bab 71. Masih di Pasar Malam

    Arpha baru saja memenangkan game yang Ia mainkan."Ye! Anda hebat Tuan." Melinda mengacungkan kedua jempolnya." Siapa dulu." Arpha menepuk nepuk dadanya dengan bangga.Melinda mencebikan bibirnya. " Huh! Sombong"Arpha memberikan boneka yang ia dapat pada Melinda dengan senang hati Melinda menerimanya.Sedangkan Arpha sedang sibuk memainkan game untuk memenangkan hadiah boneka beruang yang sangat lucu."Ayo Tuan!""Ayo semangat!"" Semangat!"Melinda terus menyemangati Arpha,hingga Hp yang bergetar juga tidak berasa.Hingga beberapa saat lamanya.Arpha bisa memenangkan hadiah boneka tersebut.Dan memberikannya pada Melinda." Terimakasih Tuan.""Hem."Arpha merogoh Hp di saku celananya,karena tadi sempat merasa jika Hp nya berbunyi."Tuan Hanz?"Melinda melirik Arpha tapi ia tak bertanya apapun." Hallo Tuan."(.....)"Ia kita sedang di luar."(.......)" Maaf Tuan kami sedang di pasar malam makanya berisik."(......)"Ah. Benarkah! Tuan dimana sekarang?"(........)"Baiklah,kami kesa

    Last Updated : 2023-02-04
  • Pernikahan Kontrak Yang Abadi   Bab 72. Merajuk.

    Saat tengah asik berjalan ke tempat penjual gula kapas Arumi sangat antusias,jika di tanya kenapa? Arumi sedari tadi memperhatikan si amang yang bisa membuat gula kapas karakter.Dengan senyum mengembang Arumi dan Melinda menghampiri tempat c amang yang jual gula kapas."Mang saya mau ya." Ucap Arumi dengan antusias."Siap neng" Jawab ci amang."Mang saya mau yang karakter,pake foto ini bisa?"Arumi menunjukan Hp yang ada foto Hanz.Sebelum menjawab ci Amang malah tersenyum." Gampang itu mah neng."" Ok gas mang!" Ucap Arumi penuh ambigu.Melinda hanya geleng geleng kepala melihat kelakuan Nona mudanya.Setelah beberapa lamanya Pesanan Arumi jadi,Arumi menerimanya dengan suka cita." Si neng mau yang karakter juga." Tanya c amang pada Melinda." Hehe saya enggak bang,yang biasa aja." Jawab Melinda sambil tersenyum.' Memangnya muka siapa yang mau aku objek.' Batin Melinda. Tiba tiba saja Ia membayangkan wajah garang Arpha yang menjadi objek. Tanpa Melinda sadari Ia melengkungkan bibirn

    Last Updated : 2023-02-04

Latest chapter

  • Pernikahan Kontrak Yang Abadi   Bab 113. Happy Ending.

    Hampir seperapat jam, akhirnya mobil Hanzero tiba di klinik.Hanz memarkirkan mobilnya.Hanz keluar, lalu memanggil suster untuk membantu Arumi.Dua orang suster mengikuti Hanz sampai mobil dengan membawa brankar.Tiba di mobil Hanz langsung menyuruh Mama keluar terlebih dulu, lalu setelahnya Hanzero membantu Arumi untuk keluar."Pelan pelan Hanz." ucap Mama.Perlahan Hanzero mengendong Arumi, lalu memindahkannya membaringkan tubuh Arumi di atas brankar.Kedua suster mendorong brankar masuk ke dalam klinik.Hanz selalu setia menemani, tanggannya menggenggam erat tangan Arumi, berjalan bersebelahan dengan brangkar. Sedangkan Mama mengikuti dari belakang.Tidak berapa lama tiba di ruang bersalin."Maaf. Yang bisa masuk hanya satu orang." ucap suster memberitahu."Kamu saja yang masuk, temani Arumi." ucap Mama pada Hanzero. Hanzero mengangguk lalu ikut masuk bersama suster.Mama tahu setiap istri yang melahirkan pasti ingin di temani suaminya, sama halnya dengan Mama dulu saat melahirkan

  • Pernikahan Kontrak Yang Abadi   Bab 112. Arumi Kontraksi.

    Arumi kontraksi!Arumi menunggu Hanz di dalam mobil. Arumi sudah tidak sabar untuk menyantap belalang goreng.Liurnya sudah ingin menetes membayangkan betapa renyahnya belalang berpadu gurih l,pedas manisnya bumbu.Uh! Pasti sangat nikmat.Ngidam yang ektrim bukan?Arumi pun baru kali ini sebenarnya, sebesar ini Arumi belum pernah merasakan namanya belalang goreng atau mungkin ini bawaan bayi? Entahlah!Hanz kembali kedalam mobil setelah mendapatkan apa yang di inginkan istrinya. Sebagai suami yang baik Hanz selalu melakukan apa saja yang membuat Arumi bahagia, asal itu tidak melanggar norma norma yang ada."Ini Sayang." Hanz mengulurkan tangan yang memegang satu cup berisi belalang goreng pedas manis.Hanz sendiri sebenarnya agak ngeli jika melihat melihat hewan sejenis belalang. Apa lagi untuk memakannya.Tidak dulu deh!Kres!Kres!Terdengar bunyi belalang saat Arumi mengunyahnya. Hanzero hanya menatapnya dengan tatapan aneh. Tidak berapa lama Hanz kembali tersadar, Ia pun menyala

  • Pernikahan Kontrak Yang Abadi   Bab 111. Menjenguk Vanya.

    Hoam. Arumi menutup mulutnya.Saat ini Arumi baru saja bagun tidur siang, Arumi tersenyum pertama kali ketika membuka mata pemandangan indah ada di hadapannya.Bagaimana tidak!Wajah Hanzero berada tepat di hadapan wajahnya. Malam tadi mereka tidur saling memeluk satu sama lainya.Arumi membelai wajah tampan Hanzero, hidung mancung, alis tebal ukiran wajah yang indah membuat ketampanan nya semakin bertambah.Semakin hari Arumi semakin memupuk cintanya hingga tumbuh subur di dalam hati.Ketika Arumi sedang fokus membelai wajah Hanzero, tiba tiba Hanzero membuka mata."Sudah puas belum, lihat suamimu yang tampan ini." goda Hanzero.Membuat Arumi reflek melepaskan tangannya.Pipinya pun memerah merona karena malu.Hanz suka melihat Arumi saat tersipu malu seperti saat ini." M_mas udah bangun." Arumi mengalihkan pembicaraan."Mas udah bangun sebelum kamu bangun tadi." jawab Hanzero, yang membuat Arumi membuka mulutnya lebar.' Ya ampun, berarti Mas Hanz tahu dong! Aku menciumnya tadi.' b

  • Pernikahan Kontrak Yang Abadi   Bab 110. Berbelanja Keperluan Bayi.

    Lubis memperhatikan gambar yang di tunjuk Alika, raut wajahnya seketika berubah.Lubis memperhatikan foto USG yang ada di tangannya.Mata berbinar memancarkan kebahagian."Alika! Apa keponakan ku laki laki?" tanya Lubis dengan nada sangat bersemangat.Alika mengangguk."Ia Mas, menurut hasil USG ini bayi Vanya berjenis kelamin laki laki." "Haah!" Lubis memeluk Alika dengan penuh rasa bahagia."Alika, Aku sungguh bahagia mendengar kabar ini." ucap Lubis yang masih memeluk Alika erat.Sedari dulu Lubis memang sangat menginginkan bayi laki laki, namun Tuhan belum menghendakinya.Dan sekarang!Lubis akan memiliki keponakan laki laki. ______Hubungan Lubis dan Hanzero berangsur membaik setelah kejadian tempo lalu. Bukan hanya dari hubungan bisnis saja tapi di kehidupan pribadinya juga.Arumi sering mengajak berkunjung ke kediaman Lubis untuk sekedar menjenguk Vanya.Walau Vanya sendiri tidak pernah berinteraksi langsung dengan Arumi. Karena memang Vanya banyak melupakan orang orang di

  • Pernikahan Kontrak Yang Abadi   Bab 109. Saling Memaafkan.

    Dokter Lidia tersenyum, lalu pandangannya mengarah ke layar. "Sepertinya Dede bayi masih malu malu, tuh liat di sembunyikan." ucap Dokter Lidia terkikik pelan.Posisi bayi saat ini sedikit memiringkan tubuhnya hingga bagian alat kelaminnya tertutupi.Hanzero dan Arumi menarik sudut bibirnya mengukir sebuah senyuman.Ini yang pertama bagi Arumi dan Hanzero jadi mereka begitu bahagia saat mendengar detak jantung bayinya untuk yang pertama kali.Di dukung dengan fasilitas kesehatan yang sudah canggih, bisa melakukan USG 3 Dimensi."Sepertinya memang seperti itu Dok." ucap Hanzero.Setelah pemeriksaan selesai, Arumi kembali duduk.Dokter Lidia menjelaskan apa apa saja yang boleh Arumi lakukan.Setelah selesai Arumi dan Hanz keluar ruangan Dokter.Hanz mengandeng Arumi, berjalan hendak keluar."Hanzero tunggu!" panggil seseorang dari belakang.Hanz menghentikan langkahnya, begitu juga Arumi. Kedua nya berbalik.Lubis! batin Hanzero.Arumi menyikut pelan lengan Hanzero."Mau apa dia Mas? bis

  • Pernikahan Kontrak Yang Abadi   Bab 108. Periksa Kandungan.

    Pemberitaan pagi ini di penuhi pemberitaan tentang klarifikasi Hanzero kemarin malam. Berbagai judul yang muncul membuat Hanz geleng geleng kepala.‘Klarifikasi mantan tunangan vanya terkait skandal viralnya’‘Mantan tunangan Vanya tidak mau ikut campur’Masih banyak lagi judul pemberitaan yang menurut Hanz sangat tidak penting.Semenjak vidionya viral, Vanya bukan hnaya kehilangan pekerjaannya sebagai model. Banyak PH yang memutus hubungan kerja sepihak.Hal itu membuat Vanya frustasi, bahkan Vanya harus menanggung malu atas perbuatannya sendiri. Dan semenjak itu Vanya tidak menunjukan batang hidungnya, karena setiap hari banyak wartawan di depan rumah Lubis, bahkan Lubis sampai menambah penjaga untuk mengaja keamanan rumahnya.Bukan hanya Vanya yang menanggung akibatnya, tapi Lubis ikut menangung imbas dari kelakuan adik perempuannya.Setelah berita Vanya naik ke permukaan banyak insvertornya yang memutus buhungan kerja sama mereka. Walau Lubis sudah berusaha menjelaskan namun mere

  • Pernikahan Kontrak Yang Abadi   Bab 107. Klarifikasi Hanzero

    Hanzero mulai kesal, para wartawan tidak ada satupun yang pergi, mereka masih menunggu Hanzero."Arp. Kita pulang sekarang, jika menunggu mereka mau sampai kapan?" Hanzero mulai putus asa.Hanzero sudah menunggu dari jam tujuh malam dan sekarang sudah pukul sembilan, selama itu Hanzero menunggu."Baik Tuan, tapi satu satunya jalan. Tuan harus menghadapi mereka." "Tidak ada pilihan!" hanya itu yang keluar dari mulut Hanzero.Hanzero melangkahkan kaki keluar dari ruangannya diikuti Arpha.Keduanya berjalan, melewati lorong. Tibanya di di ujung lorong tepatnya dimana pintu lift berada.Arpha dengan cekatan menekan tombol 1 dimana lantai dasar berada.Tring!Pintu lift terbuka, Hanzero bersama Arpha masuk.Pintu lift tertutup, membawa Hanz dan Arpha menuju lantai dasar gedung.Beberapa menit kemudian Hanz bersama Arpha, tiba di lantai bawah.Setelah pintu terbuka, Hanz bersama Arpha keluar.Para wartawan yang melihat pun langsung heboh."Lihat! Itu Tuan Hanzero keluar!" Teriak salah sat

  • Pernikahan Kontrak Yang Abadi   Bab 106. Tidak ada urusan dengan ku!

    Pagi ini dihebohkan dengan berita Viral seorang model hamil di luar nikah.Bahkan vidionya sudah tersebar di berbagai aplikasi di medsos.Berita di TV pagi ini hanya semua membahas Vidio Viral yang beredar, dalam waktu semalam Vidio itu sudah tersebar luas dan menjadi trending no 1.Vidio berdurasi beberapa menit itu menampilkan seorang wanita sedang memohon dan meraung pada seorang pria, tapi pria tersebut tidak mempedulikannya bahkan meninggalkan wanita itu.Suara si wanita pun terdengar sangat jelas, bahkan wajahnya terekspos dengan sempurna.Ya! Wanita itu adalah Vanya.Tanpa di sadari semalam ada seorang wartawan yang kebetulan sedang berada di situ.Keberuntungan bagi seorang wartawan mendapat berita sepanas ini.Namun kehancuran bagi Vanya, bukan hanya nama baiknya yang tercoreng tapi karirnya pun akan ikut hancur."Mas!" teriak Alika, begitu sampai di kamar."Kenapa? Pagi pagi sudah ribut!" bentak Lubis yang baru saja keluar kamar mandi.Alika mengambil napas sebelum kembali b

  • Pernikahan Kontrak Yang Abadi   Bab 105. Kehancuran Vanya part 2

    Vanya masih saja mengelak tidak mau mengakui kebenarannya.Lubis mulai jengah.Lalu Alika yang sedari diam, mulai berbicara."Lebih baik sekarang kita cek ke Dokter, untuk memastikan kebenarannya jika Vanya beneran hamil atau tidak. Jika terbukti Vanya hamil maka, kamu Mas." Tunjuknya pada Lubis."Harus segera menikahkan Vanya dengan laki laki yang sudah menghamilinya sebelum publik tahu dan akan mencoreng nama baik mu dan keluarga." Vanya menggeleng.Jika ke rumah sakit pasti akan ketahuan. Batin Vanya.Aku harus mencari alasan untuk ini. Lagi pula aku belum memberitahu David soal kehamilanku."Aku gak mau ke Dokter!" Tolak Vanya."Lagipula aku tidak hamil, aku hanya sedang tidak enak badan." Elak Vanya."Aku hanya butuh istirahat. Itu saja!" Vanya berdiri dan langsung pergi meninggalkan Lubis dan Alika."Vanya! Aku belum selesai berbicara!" Teriak Lubis, namun Vanya tidak menghiraukan dan melanjutkan langkahnya.Sampai di kamar Vanya mendudukan diri di pinggir tempat tidur.Sungguh

DMCA.com Protection Status