Share

Bab 2. Melarikan diri.

Author: Any Anthika
last update Last Updated: 2022-10-27 12:58:08

Hanzero nampak frustasi sekali. Otaknya begitu Stres memikirkan kenyataan pahit akhir dari hubungannya dengan Vanya sang kekasih laknatnya.

Hanzero melangkah keluar dengan gontai diikuti Arpha.

"Apa anda ingin pulang Tuan?" Tanya Arpha.

Hanzero belum bersuara sampai di depan mobilnya.

"Kita ke Apartemen saja Ar, aku ingin menenangkan diri."

"Baik!" Arpha dengan cekatan membuka pintu mobil untuk Presdir nya. Dan setelah memastikan Hanzero duduk dengan baik dia pun melajukan mobilnya.

"Jangan katakan apapun pada Ibuku. Aku tidak ingin membuatnya semakin kecewa."

Arpha hanya mengangguk. Dia sudah paham bagaimana harus menghadapi Ibu Hanzero. Untuk mendapatkan restu sang Ibu saja, Hanzero perlu waktu yang cukup lama untuk Ibu mau menerima Vanya. Lalu masalah ini? Itu sudah pasti akan membuat Ibu syok, dan bisa bisa jantungan.

Ibu bukan tanpa alasan tidak menyukai Vanya. Bukan hanya Royal dan kurang menjaga hubungan baik dengan keluarga calon mertua, tapi Ibu tau jika Vanya juga dari keluarga yang kurang memiliki riwayat baik . Kakak kandung dari Vanya bahkan adalah musuh Perusahaan Jaya Dipa. Seorang laki laki yang terkenal mesum dan beristri tiga. Belum terhitung paral gundiknya.

Tapi demi kebahagiaan Putranya, Ibu bisa mengalah dan akhirnya mau memberi restu. Semua persiapan Pesta Pernikahan mereka pun Ibu yang mengatur.

"Bawa aku ke Cafe dulu!" Ucap Hanz 

"Baik Tuan!"

_____

Sementara di Rumah Besar bertingkat Tuan Lubis!

Arumi hanya bisa menghabiskan sisa air matanya yang terasa mulai mengering akibat terus menerus menangis.

Dan sore ini juga, Tuan Lubis sudah mengumumkan tentang hari pernikahannya dengan Arumi yang akan dilangsungkan secepatnya. Dia sudah menyuruh anak buahnya untuk mengatur resepsi.

Kepada ketiga istrinya dia berpesan untuk menjaga Arumi dengan baik dan memperlakukan Arumi seolah Permaisuri Raja. Itu tentu membuat tiga istrinya seketika kesal dan cemburu.

Mereka hanya pura pura mengangguk tanpa berani memprotes dan memilih melangkah pergi.

Tiga wanita itu sudah berada di ruangan lain yang terpisah dan nampak berbisik-bisik dengan raut wajah geram.

"Bisa bisanya, Suami kita mengeluarkan begitu banyak uang hanya demi gundik sialan itu!" Ucap Istri Ketiga.

"Mungkin wanita itu memakai guna guna." Sahut sang istri kedua.

"Ah bisa jadi. Tapi yang perlu dicemaskan, sekarang saja suami kita sudah tidak peduli pada kita dan tergila gila pada wanita itu. Bagaimana kedepannya? Dan kita harus memperlakukan wanita itu selayaknya Permaisuri Raja?? Itu menyebalkan!" Timbal Istri Tua.

"Aku tidak Sudi! Enak saja. Memangnya siapa dia?" Ketus istri kedua.

"Aku jadi ingin mencekiknya!" Geram istri ketiga.

Wanita sebagai istri pertama nampak diam seperti sedang berpikir.

"Kita harus melakukan sesuatu sebelum terlambat!" 

Dua wanita lainnya pun setuju dan ikut memikirkan sesuatu sekarang.

"Aku ada ide!" Istri pertama tiba tiba berseru. 

"Apa itu?" Mereka mendekatkan telinga mereka untuk mendengar bisikan Istri Pertama.

Ketiganya terlihat tersenyum senang. Lalu mengatur siasat.

Satu diantara mereka yang tak lain adalah istri ketiga keluar dari ruangan untuk memeriksa. Setelah mengetahui jika Lubis sedang keluar, dia segera melapor pada para madunya.

___

Arumi masih menangis, duduk bersandar dengan putus asa di sudut ruangan.

"Beri Aku pertolongan Tuhan. Aku menunggu keadilan darimu." 

Rupanya doa Arumi seketika terkabul. Pintu kamarnya dibuka seseorang. Arumi langsung berdiri dan berlari ke arah pintu. Tapi dia segera menghentikan langkahnya ketika melihat seorang wanita dengan pakaian Mini itu berdiri menatapnya dengan sangat sinis.

"Nyonya , ku mohon bantu aku." 

"Aku memang akan membantumu!" Dia menarik kasar tangan Arumi sebelum Arumi sempat berbicara lagi.

"Ayo cepat!" 

Arumi tidak menolak, karena ini adalah kesempatan baik untuknya. Dia mengikuti langkah cepat wanita itu tanpa bertanya lagi.

Sial, Tiba tiba Penjaga muncul menghadang mereka.

"Nyonya! Berhenti." Dua wanita itu seketika berhenti.

"Anda mau membawa Nona ini kemana? Jika Tuan Lubis tau, maka dia akan murka."

Beruntung, istri pertama muncul tepat waktu bersama istri kedua.

"Eh, aku yang menyuruhnya. Kami ingin mengajak dia ini ketaman belakang untuk sekedar mengobrolkan hari pernikahannya. Bukankah dia akan menjadi bagian dari kita? Sudah seharusnya kami mulai saling mendekatkan diri. Bukankah Tuan Lubis juga mengatakan jika kami harus memperlakukannya dengan baik?" 

Wanita yang masih menggandeng tangan Arumi menyenggol Pinggang Arumi untuk isyarat.

"Oh iya. Tuan. Aku juga yang mau. Aku harus membiasakan diri dengan mereka." Arumi ikut berakting.

Penjaga nampak menimbang sebentar.

"Baiklah para Nyonya Nyonya. Kalau begitu silahkan. Tapi jangan di luar pagar dan cepat kembalikan Nona ini ke kamarnya sebelum Tuan Lubis datang."

"Ah , tentu saja. Kami juga takut kalau sampai Tuan mu murka." Sahut istri pertama.

Penjaga akhirnya beranjak pergi. Kesempatan itu segera diambil mereka.

"Cepat lah Lelet!" Wanita di samping Arumi kembali menyeret Arumi. 

Mereka menuju Taman belakang.

Satu diantara mereka membuka pintu pagar belakang taman setelah memastikan keadaan aman. Lalu menarik kasar tangan Arumi.

"Kami tidak ingin kamu berada disini. Jadi pergilah. Kehidupan di luar sana jauh lebih baik untukmu. Percayalah." 

"Terimakasih." Ucap Arumi sebelum melangkah keluar.

"Ya ya ya. Pergi lah. Kau harus berlari agar tidak terkejar Penjaga." Sahut wanita yang membuka pintu.

"Apa tadi, dia berterima kasih? Jangan jangan dia memang terpaksa berada disini." Ucap wanita yang lain.

"Bisa jadi. Kita hanya salah menilainya. Tapi baguslah. Artinya kita sudah berbuat baik membantunya untuk kabur."

" Tapi kalau kita ketahuan bagaimana?" 

"Ah, kita pikirkan nanti."

Sementara Arumi saat ini sudah berlari sekencang Kencang kencangnya. 

Tapi sayang, sebelum Arumi dapat menjauh dari Rumah itu, seorang Penjaga melihatnya.

"Itu Nona Arumi. Kenapa bisa disana?"

" Dia ingin kabur! Ayo cepat kejar!" 

Beberapa Penjaga mengejar Arumi.

Sialnya, Arumi yang sudah kelelahan malah terjatuh. Para penjaga akhirnya berhasil menangkapnya.

"Lepas! Lepaskan aku!" Dua pria membekuk tangan Arumi. Satu pria menelpon Lubis. Lubis yang ternyata sudah berada di halaman depan pun segera mendatangi lokasi.

Arumi masih berusaha memberontak, namun tenaga dua pria itu begitu kuat untuk seorang Arumi. Arumi semakin takut dan panik , apalagi ketika dari arah sana sudah melihat Lubis muncul ke arahnya.

Arumi yang tidak ingin putus asa lagi masih berusaha untuk melepaskan diri. Tiba tiba ia menendang pusaka satu dari pria yang menahannya dengan sekuat tenaga yang ia punya dan menggigit jari jemari pria yang satu lagi.

Sontak mereka berteriak kesakitan dan reflek melepaskan tangan mereka. Kesempatan itu diambil Arumi untuk kembali melarikan diri.

Lubis yang melihat itu tentu panik dan berteriak.

"Wanita Jalang! Kembali padaku!" 

"Bodoh kalian! Cepat kejar!" Memberi perintah kepada anak buahnya yang langsung kembali mengejar Arumi.

Lubis tidak mau ketinggalan dan ikut mengejar.

Arumi berlari pontang panting ke arah jalan besar. Dia masih bisa melihat gerombolan Lubis mengejarnya.

Arumi sudah panik. Sambil berlari dengan sisa tenaganya sambil mengedarkan pandangan.

Tidak ada tempat yang baik untuk dituju selain di sebuah parkiran Cafe. Arumi memutuskan untuk berlari ke arah sana. 

Tanpa peduli apapun dia mencoba membuka semua pintu mobil. Sial! Tidak ada yang terbuka satu pun. 

Di Tengah keputus asaannya, sebuah pintu mobil berhasil terbuka. Tanpa pikir panjang lagi Arumi masuk dan bersembunyi di sana.

___

Related chapters

  • Pernikahan Kontrak Yang Abadi   Bab 3. Menembus Arumi

    Arpha terlihat berjalan mendahului Hanzero dari Cafe itu. Lalu segera membukakan pintu mobil untuk Hanzero. Namun betapa terkejutnya Hanzero saat ia hendak masuk malah mendapati seorang wanita meringkuk di jok mobilnya."Heh, apa yang kau lakukan? Kau mau mencuri?" Tegur Hanzero.Arumi menoleh dengan wajah pucat.Menatap dua pria yang sudah menatap penuh curiga padanya."Tuan, tolong saya. Biarkan saya bersembunyi disini. Ada yang mengejar saya dan hendak memaksa saya untuk menikah dengannya. Tolong saya tuan. Saya tidak mau menikah dengan pria itu.""Apa peduliku! Cepat keluar!" Bentak Hanzero."Tuan. Kasihani saya. Saya mohon." Arumi tidak menyerah untuk mengiba. "Nona keluarlah! Jangan menunggu Tuan ku marah." Sekarang Arpha yang membentak Arumi. Arumi tapi masih bertahan hingga Hanzero hilang kesabaran dan menarik tangan Arumi agar keluar.Hanzero akhirnya bisa membuat Arumi keluar dari mobilnya bersamaan dengan gerombolan Lubis datang menghampiri mereka."Dasar wanita Jalang.

    Last Updated : 2022-10-27
  • Pernikahan Kontrak Yang Abadi   Bab 4. Menikahlah denganku.

    Sudah sehari semalam Arumi berada di apartemen milik Hanzero. Arpha seperti tau cara menghargai wanita, bersedia menyiapkan semua kebutuhan Arumi dengan bantuan pelayan lain. Arumi berterima kasih untuk itu. Arpha hanya mengangguk sambil sekali lagi mengatakan jika Arumi harus bertingkah baik dan bekerja dengan baik. Arumi mengiyakan, meski sebenarnya dia tidak tau apa yang harus dikerjakan disini. Tidak tau apa yang harus diperbuat selain hanya mondar mandir. Masak pun tidak ada menyentuh selain dirinya sendiri. Beruntung Arpha sedikit mau memakannya. Arumi bukan tidak coba menawarkan makanan pada Hanzero yang sejak semalam tidak keluar kamar. Tapi Arumi malah hanya mendapat usiran kasar dari Pria itu.Hingga sore hari Arumi kembali ke kamarnya.Sementara Hanzero masih berada di kamarnya. Tidak ada yang dilakukannya kecuali duduk bersandar di sofa dengan kepala bersandar. Pikirannya tak karuan.Besok, adalah hari pernikahannya. Bukan dia tidak khawatir atau panik. Apa yang akan

    Last Updated : 2022-10-27
  • Pernikahan Kontrak Yang Abadi   Bab 5. Hari Pernikahan

    Sepanjang malam Arumi tidak bisa memejamkan matanya. Pikirannya terus melayang tak tentu arah. Sebenarnya dia tidak terlalu memikirkan tentang hari besok. Sebab dia yakin, hari pernikahan besok hanyalah sebatas sandiwara saja. Jadi dia tidak terlalu memikirkan itu. Namun yang mengganggu pikirannya adalah, kenapa Bryan begitu tega? Lima tahun pernikahan yang dijalani penuh perjuangan berakhir pengkhianatan. Bukan dia tidak bertahan dengan segala beban dan penderitaan yang diberikan Bryan. Tapi semua itu ternyata sia sia. Namun Arumi masih beruntung karena belum sempat diberi keturunan dalam pernikahannya. Jika sudah, mungkin bukan hanya dia yang akan terluka.Hingga hampir sepertiga malam, Arumi baru bisa memejamkan matanya. Rasanya baru satu jam Arumi tertidur, pintu kamar sudah diketuk seseorang dari luar. Arumi beranjak bangun untuk mengintip."Nona. Persiapkan dirimu. Kita akan segera berangkat!" Arumi tertegun menatap Arpha yang sudah berdiri didepan pintu. Gila! Dia melupakan

    Last Updated : 2022-10-27
  • Pernikahan Kontrak Yang Abadi   Bab 6. Semua orang menyukai Arumi

    Pesta Pernikahan Hanzero telah usai. Para tamu undangan telah menarik tubuhnya satu persatu untuk pulang. Arumi nampak lelah dengan begitu banyaknya ucapan selamat untuk dirinya. Sementara Hanzero terlihat sumringah. Dia tidak membayangkan jika Hari yang ia khawatir ini bisa berjalan lancar dan semenyenangkan ini. Semua orang terus memuji pengantinnya. Bahkan beberapa teman dekatnya yang menyadari jika wanita yang dinikahi Hanzero itu bukanlah Vanya pun nampak terpukau dan melontarkan banyak banyak pujian padanya.Apalagi desas desus tentang kaburnya Vanya pun sudah menyebar walaupun baru masih sebagian orang yang mendengarnya."Tuan Hanz. Anda adalah Pria beruntung. Membuang sampah dan mendapatkan Berlian!" Hanzero tersenyum lebar dengan bangga dan semakin berdebar jantungnya. Kembali melirik Arumi yang saat ini tengah sibuk dengan Mamanya. Kenapa harus kawin kontrak? Coba saja kalau bukan, aku pasti akan sangat bahagia. Tak sadar Hanzero tersenyum senyum sendiri."Apa Tuan mulai

    Last Updated : 2022-11-11
  • Pernikahan Kontrak Yang Abadi   Bab 7. Tidak Ada Malam pertama.

    Hampir tengah malam, mobil mereka tiba di Apartemen. Arpha segera pergi ke kamarnya setelah memastikan mereka masuk ke dalam Apartemen. Membanting tubuhnya di kasur untuk melepaskan penat. Lelah badan dan pikiran akibat terlalu andil dalam masalah bosnya. Arpha bisa bernafas lega sekarang. Satu masalah sudah selesai Meskipun harus dengan main sandiwara.Tapi ada yang mengganggu pikirannya. Nyonya besar dan Nona Shela sudah tau atau curiga dengan pernikahan mereka?Bagaimana mereka bisa mengetahuinya? Ah, bisa kacau sebelum waktunya!Arpha hanya bisa berharap, Pernikahan mereka akan bisa berubah arah.Tidak lagi dengan status pernikahan kontrak. Dia berharap begitu. Ini akan meringankan pekerjaannya.Hanzero sudah mengantar Arumi ke depan kamar. Membukakan pintu untuk Arumi."Terimakasih Tuan.""Tidak masalah. Seharusnya aku yang berterima kasih. Kau sudah banyak membantuku malam ini.""Ah tidak juga. Aku punya hutang begitu banyak padamu. Sepertinya ini belum terasa lunas."Kau bena

    Last Updated : 2022-11-11
  • Pernikahan Kontrak Yang Abadi   Bab 8. Mencari Kesempatan dalam Kesempitan

    Mama terlihat tersenyum. 'Wah ternyata menantuku pintar memasak. Jika begini tidak khawatir Hanz akan kelaparan.hehehe' tanpa sadar memuji dalam hati."Kalau begitu kita makan malam bersama saja ya Ma, kak Shela. Biar aku memanggil Tuan Hanz dulu." Ucap Arumi."Tuan?" Dua wanita itu seketika menoleh.Arumi langsung tersadar dan menutup mulutnya. "Maksudnya, Mas Hanz." Hehe, Arumi keceplosan.Mama dan ka Shela mengangguk secara bersamaan. Arumi pun cepat cepat berlalu dari dapur pergi kekamar untuk memanggil Hanzero."Ma. Jangan lupakan tujuan kita kesini!" Ucap Shela memperingatkan. Walaupun begitu ia begitu kagum pada Arumi.Ceklek..Arumi membuka pintu kamar,terlihat Hanz masih tertidur pulas disana. Sebenarnya Hanz sudah terbangun saat mencium bau masakan tadi,hanya saja ia pura pura tidur saat mendengar seseorang membuka pintu kamarnya."Tuan. Apa anda belum bangun?" "Emm.." Hanzero pura pura menggeliat."Kenapa?" Menoleh pada Arumi."Ada Mama dan Kak Shela disini.""Hah.. Mama d

    Last Updated : 2022-11-12
  • Pernikahan Kontrak Yang Abadi   Bab 9. Drama

    ____Makan malam telah usai. Arumi terlihat sibuk membereskan bekas makan mereka. Mama ingin membantu, tapi Arumi mencegah. Lalu Shela akhirnya turun tangan untuk membantu. Sementara Hanz mengajak Mama ke ruang tengah.Mengobrol ringan disana sambil sesekali Mama masih menyindir Malam pertama mereka.Shela menyusul setelah selesai membantu Arumi. Kemudian Arumi juga dengan membawa cemilan.Nampak seperti Keluarga Bahagia sebagaimana mestinya. Hanz duduk menempel tubuh Arumi. Wanita itu terasa risih, menggeser sedikit duduknya. Tapi lagi lagi Hanzero menarik pinggangnya agar menempel lagi. "Jangan membuat Mama curiga." Hanzero berbisik.Mau tidak mau, Arumi hanya bisa menurut. Apalagi ketika Hanzero sesekali mengangkat dagunya, mencium pipinya kadang juga Singgah ke bibirnya. Arumi mengeram. Tapi lagi lagi Hanzero berbisik, "Biar Mama tidak curiga."Huh! Arumi hanya bisa pasrah. Sambil mengumpat dalam hati. 'Lihat setelah ini! Aku akan menuntut mu Tuan Hanz!'"Ah, Mama pergi ke Toilet

    Last Updated : 2022-11-12
  • Pernikahan Kontrak Yang Abadi   Bab 10. Kena juga.

    Setelah selesai berkemas Arumi menyeret kopernya ke luar kamar,sebelum itu ia masuk ke kamar Hanz untuk melihatnya apa sudah selesai berkemas.Melihat pintu kamar Hanz yang sedikit terbuka Arumi masuk tanpa mengetuk pintu." Tuan. Apa sudah selesai?" tanya Arumi menghampiri Hanz.Hanz yang sedang mengambil pakaiannya dari lemari menghentikan sejenak aktivitasnya. Menengok ke arah Arumi yang berdiri tak jauh darinya." Sudah, tinggal ini doang" mengacungkan baju yang baru saja diambilnya dari lemari. Setelah selesai memasukan bajunya ke dalam koper Hanz berjalan mendekati Arumi sambil membawa kopernya."Nanti di rumah Mama,jangan bikin mereka curiga. Ok!" bisik Hanz pada Arumi." Tapi tuan…"" Ikuti saja permainannya atau kamu mau balikin uang saya sekarang!" Lagi lagi Hanz mengeluarkan jurusnya agar Arumi menurut.Arumi yang kesal mengerucutkan bibirnya,Ia berjalan keluar kamar Hanz dengan perasaan kesal.' Ih ngeselin banget sih! Pasti nanti disana dia curi curi kesempatan lagi deh. H

    Last Updated : 2022-11-13

Latest chapter

  • Pernikahan Kontrak Yang Abadi   Bab 113. Happy Ending.

    Hampir seperapat jam, akhirnya mobil Hanzero tiba di klinik.Hanz memarkirkan mobilnya.Hanz keluar, lalu memanggil suster untuk membantu Arumi.Dua orang suster mengikuti Hanz sampai mobil dengan membawa brankar.Tiba di mobil Hanz langsung menyuruh Mama keluar terlebih dulu, lalu setelahnya Hanzero membantu Arumi untuk keluar."Pelan pelan Hanz." ucap Mama.Perlahan Hanzero mengendong Arumi, lalu memindahkannya membaringkan tubuh Arumi di atas brankar.Kedua suster mendorong brankar masuk ke dalam klinik.Hanz selalu setia menemani, tanggannya menggenggam erat tangan Arumi, berjalan bersebelahan dengan brangkar. Sedangkan Mama mengikuti dari belakang.Tidak berapa lama tiba di ruang bersalin."Maaf. Yang bisa masuk hanya satu orang." ucap suster memberitahu."Kamu saja yang masuk, temani Arumi." ucap Mama pada Hanzero. Hanzero mengangguk lalu ikut masuk bersama suster.Mama tahu setiap istri yang melahirkan pasti ingin di temani suaminya, sama halnya dengan Mama dulu saat melahirkan

  • Pernikahan Kontrak Yang Abadi   Bab 112. Arumi Kontraksi.

    Arumi kontraksi!Arumi menunggu Hanz di dalam mobil. Arumi sudah tidak sabar untuk menyantap belalang goreng.Liurnya sudah ingin menetes membayangkan betapa renyahnya belalang berpadu gurih l,pedas manisnya bumbu.Uh! Pasti sangat nikmat.Ngidam yang ektrim bukan?Arumi pun baru kali ini sebenarnya, sebesar ini Arumi belum pernah merasakan namanya belalang goreng atau mungkin ini bawaan bayi? Entahlah!Hanz kembali kedalam mobil setelah mendapatkan apa yang di inginkan istrinya. Sebagai suami yang baik Hanz selalu melakukan apa saja yang membuat Arumi bahagia, asal itu tidak melanggar norma norma yang ada."Ini Sayang." Hanz mengulurkan tangan yang memegang satu cup berisi belalang goreng pedas manis.Hanz sendiri sebenarnya agak ngeli jika melihat melihat hewan sejenis belalang. Apa lagi untuk memakannya.Tidak dulu deh!Kres!Kres!Terdengar bunyi belalang saat Arumi mengunyahnya. Hanzero hanya menatapnya dengan tatapan aneh. Tidak berapa lama Hanz kembali tersadar, Ia pun menyala

  • Pernikahan Kontrak Yang Abadi   Bab 111. Menjenguk Vanya.

    Hoam. Arumi menutup mulutnya.Saat ini Arumi baru saja bagun tidur siang, Arumi tersenyum pertama kali ketika membuka mata pemandangan indah ada di hadapannya.Bagaimana tidak!Wajah Hanzero berada tepat di hadapan wajahnya. Malam tadi mereka tidur saling memeluk satu sama lainya.Arumi membelai wajah tampan Hanzero, hidung mancung, alis tebal ukiran wajah yang indah membuat ketampanan nya semakin bertambah.Semakin hari Arumi semakin memupuk cintanya hingga tumbuh subur di dalam hati.Ketika Arumi sedang fokus membelai wajah Hanzero, tiba tiba Hanzero membuka mata."Sudah puas belum, lihat suamimu yang tampan ini." goda Hanzero.Membuat Arumi reflek melepaskan tangannya.Pipinya pun memerah merona karena malu.Hanz suka melihat Arumi saat tersipu malu seperti saat ini." M_mas udah bangun." Arumi mengalihkan pembicaraan."Mas udah bangun sebelum kamu bangun tadi." jawab Hanzero, yang membuat Arumi membuka mulutnya lebar.' Ya ampun, berarti Mas Hanz tahu dong! Aku menciumnya tadi.' b

  • Pernikahan Kontrak Yang Abadi   Bab 110. Berbelanja Keperluan Bayi.

    Lubis memperhatikan gambar yang di tunjuk Alika, raut wajahnya seketika berubah.Lubis memperhatikan foto USG yang ada di tangannya.Mata berbinar memancarkan kebahagian."Alika! Apa keponakan ku laki laki?" tanya Lubis dengan nada sangat bersemangat.Alika mengangguk."Ia Mas, menurut hasil USG ini bayi Vanya berjenis kelamin laki laki." "Haah!" Lubis memeluk Alika dengan penuh rasa bahagia."Alika, Aku sungguh bahagia mendengar kabar ini." ucap Lubis yang masih memeluk Alika erat.Sedari dulu Lubis memang sangat menginginkan bayi laki laki, namun Tuhan belum menghendakinya.Dan sekarang!Lubis akan memiliki keponakan laki laki. ______Hubungan Lubis dan Hanzero berangsur membaik setelah kejadian tempo lalu. Bukan hanya dari hubungan bisnis saja tapi di kehidupan pribadinya juga.Arumi sering mengajak berkunjung ke kediaman Lubis untuk sekedar menjenguk Vanya.Walau Vanya sendiri tidak pernah berinteraksi langsung dengan Arumi. Karena memang Vanya banyak melupakan orang orang di

  • Pernikahan Kontrak Yang Abadi   Bab 109. Saling Memaafkan.

    Dokter Lidia tersenyum, lalu pandangannya mengarah ke layar. "Sepertinya Dede bayi masih malu malu, tuh liat di sembunyikan." ucap Dokter Lidia terkikik pelan.Posisi bayi saat ini sedikit memiringkan tubuhnya hingga bagian alat kelaminnya tertutupi.Hanzero dan Arumi menarik sudut bibirnya mengukir sebuah senyuman.Ini yang pertama bagi Arumi dan Hanzero jadi mereka begitu bahagia saat mendengar detak jantung bayinya untuk yang pertama kali.Di dukung dengan fasilitas kesehatan yang sudah canggih, bisa melakukan USG 3 Dimensi."Sepertinya memang seperti itu Dok." ucap Hanzero.Setelah pemeriksaan selesai, Arumi kembali duduk.Dokter Lidia menjelaskan apa apa saja yang boleh Arumi lakukan.Setelah selesai Arumi dan Hanz keluar ruangan Dokter.Hanz mengandeng Arumi, berjalan hendak keluar."Hanzero tunggu!" panggil seseorang dari belakang.Hanz menghentikan langkahnya, begitu juga Arumi. Kedua nya berbalik.Lubis! batin Hanzero.Arumi menyikut pelan lengan Hanzero."Mau apa dia Mas? bis

  • Pernikahan Kontrak Yang Abadi   Bab 108. Periksa Kandungan.

    Pemberitaan pagi ini di penuhi pemberitaan tentang klarifikasi Hanzero kemarin malam. Berbagai judul yang muncul membuat Hanz geleng geleng kepala.‘Klarifikasi mantan tunangan vanya terkait skandal viralnya’‘Mantan tunangan Vanya tidak mau ikut campur’Masih banyak lagi judul pemberitaan yang menurut Hanz sangat tidak penting.Semenjak vidionya viral, Vanya bukan hnaya kehilangan pekerjaannya sebagai model. Banyak PH yang memutus hubungan kerja sepihak.Hal itu membuat Vanya frustasi, bahkan Vanya harus menanggung malu atas perbuatannya sendiri. Dan semenjak itu Vanya tidak menunjukan batang hidungnya, karena setiap hari banyak wartawan di depan rumah Lubis, bahkan Lubis sampai menambah penjaga untuk mengaja keamanan rumahnya.Bukan hanya Vanya yang menanggung akibatnya, tapi Lubis ikut menangung imbas dari kelakuan adik perempuannya.Setelah berita Vanya naik ke permukaan banyak insvertornya yang memutus buhungan kerja sama mereka. Walau Lubis sudah berusaha menjelaskan namun mere

  • Pernikahan Kontrak Yang Abadi   Bab 107. Klarifikasi Hanzero

    Hanzero mulai kesal, para wartawan tidak ada satupun yang pergi, mereka masih menunggu Hanzero."Arp. Kita pulang sekarang, jika menunggu mereka mau sampai kapan?" Hanzero mulai putus asa.Hanzero sudah menunggu dari jam tujuh malam dan sekarang sudah pukul sembilan, selama itu Hanzero menunggu."Baik Tuan, tapi satu satunya jalan. Tuan harus menghadapi mereka." "Tidak ada pilihan!" hanya itu yang keluar dari mulut Hanzero.Hanzero melangkahkan kaki keluar dari ruangannya diikuti Arpha.Keduanya berjalan, melewati lorong. Tibanya di di ujung lorong tepatnya dimana pintu lift berada.Arpha dengan cekatan menekan tombol 1 dimana lantai dasar berada.Tring!Pintu lift terbuka, Hanzero bersama Arpha masuk.Pintu lift tertutup, membawa Hanz dan Arpha menuju lantai dasar gedung.Beberapa menit kemudian Hanz bersama Arpha, tiba di lantai bawah.Setelah pintu terbuka, Hanz bersama Arpha keluar.Para wartawan yang melihat pun langsung heboh."Lihat! Itu Tuan Hanzero keluar!" Teriak salah sat

  • Pernikahan Kontrak Yang Abadi   Bab 106. Tidak ada urusan dengan ku!

    Pagi ini dihebohkan dengan berita Viral seorang model hamil di luar nikah.Bahkan vidionya sudah tersebar di berbagai aplikasi di medsos.Berita di TV pagi ini hanya semua membahas Vidio Viral yang beredar, dalam waktu semalam Vidio itu sudah tersebar luas dan menjadi trending no 1.Vidio berdurasi beberapa menit itu menampilkan seorang wanita sedang memohon dan meraung pada seorang pria, tapi pria tersebut tidak mempedulikannya bahkan meninggalkan wanita itu.Suara si wanita pun terdengar sangat jelas, bahkan wajahnya terekspos dengan sempurna.Ya! Wanita itu adalah Vanya.Tanpa di sadari semalam ada seorang wartawan yang kebetulan sedang berada di situ.Keberuntungan bagi seorang wartawan mendapat berita sepanas ini.Namun kehancuran bagi Vanya, bukan hanya nama baiknya yang tercoreng tapi karirnya pun akan ikut hancur."Mas!" teriak Alika, begitu sampai di kamar."Kenapa? Pagi pagi sudah ribut!" bentak Lubis yang baru saja keluar kamar mandi.Alika mengambil napas sebelum kembali b

  • Pernikahan Kontrak Yang Abadi   Bab 105. Kehancuran Vanya part 2

    Vanya masih saja mengelak tidak mau mengakui kebenarannya.Lubis mulai jengah.Lalu Alika yang sedari diam, mulai berbicara."Lebih baik sekarang kita cek ke Dokter, untuk memastikan kebenarannya jika Vanya beneran hamil atau tidak. Jika terbukti Vanya hamil maka, kamu Mas." Tunjuknya pada Lubis."Harus segera menikahkan Vanya dengan laki laki yang sudah menghamilinya sebelum publik tahu dan akan mencoreng nama baik mu dan keluarga." Vanya menggeleng.Jika ke rumah sakit pasti akan ketahuan. Batin Vanya.Aku harus mencari alasan untuk ini. Lagi pula aku belum memberitahu David soal kehamilanku."Aku gak mau ke Dokter!" Tolak Vanya."Lagipula aku tidak hamil, aku hanya sedang tidak enak badan." Elak Vanya."Aku hanya butuh istirahat. Itu saja!" Vanya berdiri dan langsung pergi meninggalkan Lubis dan Alika."Vanya! Aku belum selesai berbicara!" Teriak Lubis, namun Vanya tidak menghiraukan dan melanjutkan langkahnya.Sampai di kamar Vanya mendudukan diri di pinggir tempat tidur.Sungguh

DMCA.com Protection Status