Beranda / Pernikahan / Pernikahan Kontrak Yang Abadi / Bab 8. Mencari Kesempatan dalam Kesempitan

Share

Bab 8. Mencari Kesempatan dalam Kesempitan

Penulis: Any Anthika
last update Terakhir Diperbarui: 2022-11-12 15:57:51

Mama terlihat tersenyum. 'Wah ternyata menantuku pintar memasak. Jika begini tidak khawatir Hanz akan kelaparan.hehehe' tanpa sadar memuji dalam hati.

"Kalau begitu kita makan malam bersama saja ya Ma, kak Shela. Biar aku memanggil Tuan Hanz dulu." Ucap Arumi.

"Tuan?" Dua wanita itu seketika menoleh.

Arumi langsung tersadar dan menutup mulutnya.

"Maksudnya, Mas Hanz." Hehe, Arumi keceplosan.

Mama dan ka Shela mengangguk secara bersamaan. Arumi pun cepat cepat berlalu dari dapur pergi kekamar untuk memanggil Hanzero.

"Ma. Jangan lupakan tujuan kita kesini!" Ucap Shela memperingatkan. Walaupun begitu ia begitu kagum pada Arumi.

Ceklek..

Arumi membuka pintu kamar,terlihat Hanz masih tertidur pulas disana. Sebenarnya Hanz sudah terbangun saat mencium bau masakan tadi,hanya saja ia pura pura tidur saat mendengar seseorang membuka pintu kamarnya.

"Tuan. Apa anda belum bangun?"

"Emm.." Hanzero pura pura menggeliat.

"Kenapa?" Menoleh pada Arumi.

"Ada Mama dan Kak Shela disini."

"Hah.. Mama dan kak Shela?" Hanzero langsung bangun.

"Aduh! Ngapain mereka Kemari? Mereka pasti mencurigai kita. Kau harus bisa berhati hati Arumi. Jika tidak, mereka akan curiga."

Arumi hanya mengangguk.

"Kebetulan aku memasak banyak. Jadi aku mengajak mereka sekalian makan malam. Tidak apa apa ya?" Tanya Arumi.

Wah! Kau benar benar menantu idaman Mama Arumi. Ya Tuhan!

Hanzero gemes sendiri.

"Tuan."

"Eh, iya. Tidak apa apa. Aku mandi dulu dan langsung menyusul. Kau duluan."

Arumi mengangguk.

"Apa mau mandi air hangat?" Arumi menawari.

"Tidak usah. Aku ingin mandi air dingin saja."

"Ah baiklah. Aku akan menyiapkan ganti untuk mu." Arumi berjalan mengulurkan handuk, lalu menghampiri Lemari.

Hanzero sungguh merasa Bahagia. Rupanya begini rasanya punya Istri. Hihi.. Hatinya bersorak.

Setelah menyiapkan ganti untuk Hanzero, Arumi pun kembali menemui Mama dan Kak Shela di meja makan.

"Mana suamimu?" Shela langsung bertanya.

"Em.. Mas, mas Hanz Mandi sebentar kak. Tidak apa apa kan menunggunya sebentar?"

Kedua wanita itu mengangguk, dan

Kesempatan ini tidak di sia sia kan oleh shela untuk mencari informasi tentang Arumi dan pernikahan ini.

"Emmm..bagaiimana malam pertama kalian? Pasti menyenangkan bukan?" tanya Shela. Tentu saja pertanyaan Shela membuat Arumi tak tau harus menjawab apa. Tapi ia harus pura pura menjadi pengantin sungguhan yang menjalankan ritual malam pertama.

' Aduh harus ngomong apa ini. Tuan Hanz mana lagi mandi lama banget. Ayolah tuaan cepat keluar! Saya takut salah bicara' Arumi menjerit dalam batinnya.

Dengan wajah yang sudah memerah karena malu akhirnya Arumi memaksakan dirinya untuk menjawab pertanyaan kakak iparnya itu.

"Alhamdulillah kak." ucapnya lirih karena malu. Ia pun tak berani menatap Mama maupun ka Shela.

' Maafkan Arumi sudah berbohong'

"Hah… serius kamu?" tanya mereka bersamaan. Seakan tak percaya dengan apa yang mereka dengar.

"Jadi kalian sudah…" belum lagi perkataannya selesai sudah dipotong Hanz.

"Sudah apa Ma?" tanya Hanz, ia melirik Arumi yang sedang menunduk dan meremas jari jari tangannya.

Hanz sudah menduga kedatangan Mama dan kakaknya kesini tujuannya untuk mengintrogasi Arumi.

' Huhh…untung nongol juga tu orang'

" Heehee…tidak apa apa Hanz. Mama cuma bertanya bagaimana dengan malam pertama kalian."

"Mama nih kepo sekali. Mana mungkin aku melewatkan malam pertama ku dengan wanita yang paling kucintai ini." Tanpa diduga Hanzero meraih tengkuk Arumi dan mencium Arumi. Tak tanggung-tanggung, dia melumat bibir Arumi yang tanpa persiapan itu. Arumi gelagapan tentunya. Tapi tangan Hanz mencekal tangannya seperti sedang memberinya kode halus.

"Yang semalam, kau senang kan sayang.." Hanzero melepas ciumannya dan menatap wajah Arumi yang sungguh memerah.

Kenapa harus cium beneran? Arumi rasanya ingin menonjok Hanzero. Tapi, dia mana berani. Apalagi dua wanita di depannya itu terus memelototi aksi Hanzero.

Arumi tidak bisa berkata apapun selain memerah wajahnya. Antara menahan malu dan kesal. Dia mengusap bibirnya yang basah karena Hanzero. Itu semakin membuat Hanzero semakin gemas dan tanpa sadar mencium kembali bibir merekah itu.

"Sudah! Kenapa tidak tau malu!" Arumi tidak tahan dan mendorong tubuh Hanzero. Tentu Hanzero terkejut dengan kelakuannya dan hampir meminta maaf. Untung dia cepat tersadar jika sedang berakting.

"Kenapa harus malu sayang. Mereka juga sudah pernah menjadi pengantin baru."

"Kau bahagia kan sayang… menikah denganku?" Tangannya meremas pinggang Arumi dan berbisik. "Jangan membuat mereka curiga."

Arumi sangat kesal.

'Kau mencari kesempatan!' makinya dalam hati. Tapi bibirnya terpaksa tersenyum.

"Tentu saja aku bahagia sayang."

Sedangkan Mama dan kak Shela,hanya diam dengan mulut terbuka dan mata melotot menyaksikan adegan didepan mereka.

"Ah ya baiklah. Istriku rupanya sudah memasak begitu banyak. Wah wah wah .. Apa kau tau kalau Mama dan Kak Shela akan kesini Arumi? Lalu kau sengaja memasak begitu banyak untuk menyambut mereka?" Tanya Hanzero,kini menarik kursi untuk duduk disamping Arumi.

Arumi menggeleng. "Aku tidak tau jika Mama dan Kak Alya akan kesini. Dan ini, aku juga tidak tau kenapa memasak begini banyak." Jawab Arumi.

"Wah! Menantumu sungguh luar biasa Ma. Ini yang dinamakan filing. Rupanya kalian ada ikatan batin. Secara tak sadar, Arumi sudah menyadari jika kalian akan kesini makanya dia memasak begitu banyak tanpa rencana." Ucap Hanzero membanggakan istrinya.

Mama terlihat senang. "Kau benar benar hebat Hanz. Kau bisa dengan cepat mendapatkan wanita yang sempurna seperti ini. Shela, ini adalah menantu idaman Mama. Apa kau tau itu?" Ucap Mama, itu membuat mata Shela membelalak.

"Mama! Jangan lupa dengan tujuan kita kemari." Bisik Shela. Mama langsung menoleh.

Oiya. Kenapa bisa lupa?

Lalu memasang wajah sinis ke arah Arumi dan Hanz.

"Hemm.. Baiklah. Aku akan mencicip dahulu. Jangan senang dulu kalian. Siapa tau masakan ini tidak enak."

Arumi dengan senang hati langsung mengambilkan piring untuk mereka.

"Mama mau yang mana?"

"Itu, itu.." Mama menunjuk, Arumi cepat menuang makanan dengan ulas senyumannya yang manis.

'Anak ini manis sekali ya?' Shela mencuri pandang.

"Silahkan Ma."

"Eh, iya sayang. Ya ampun. Kau baik sekali. Shela aja belum pernah mengambilkan makanan untukku , apalagi Hanzero. Ah.." Mama begitu senang.

"Kak Shela juga ya?" Arumi sekarang mengambilkan makanan untuk Shela.

"Terimakasih ya?" Kesinisan Shela tadi redup sudah.

Hanzero yang melihat itu cemburu rupanya.

"Aku juga dong. Aku kan suamimu. Harusnya aku yang didulukan." Wajahnya cemberut.

"Eh, iya sayang. Tentu saja. Kau akan kebagian banyak." Arumi sekarang berganti mengambil makanan untuk Hanzero.

Hanzero tersenyum puas. Otaknya berpikir untuk mencari kesempatan.

"Sekalian suapin dong?" Rengek manja Hanzero.

Arumi menghela nafas sekarang. Mau tidak mau dia melayani Hanzero. Menyuap mulut Hanzero.

"Kamu juga ya?" Hanzero mengambil alih sendok dari tangan Arumi dan menyuapnya dengan sendok bekas mulutnya. Dan mau tidak mau, lagi lagi Arumi hanya bisa mengikuti permainan Hanzero.

"Ya Ampun… Mereka So Sweet sekali Ma. aku jadi iri." Ucap lirih Shela.

"Sudah. Nanti kalau Adrian pulang, kalian bisa suap suapan juga." Bisik Mama.

_________

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Aprilia Loly
hanzero pria mapan,gagah dikhianati oleh kekasih, tanpa sadar jatuh cinta kepada arumi istri kontrak nya, wanita yang tanpa sengaja diselamatkan olehnya.tapi bagaimana dengan arumi yang pernah disakiti mantan suami nya? bisakah arumi juga jatuh cinta kepada hanzero..semoga ending yang bahagia..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pernikahan Kontrak Yang Abadi   Bab 9. Drama

    ____Makan malam telah usai. Arumi terlihat sibuk membereskan bekas makan mereka. Mama ingin membantu, tapi Arumi mencegah. Lalu Shela akhirnya turun tangan untuk membantu. Sementara Hanz mengajak Mama ke ruang tengah.Mengobrol ringan disana sambil sesekali Mama masih menyindir Malam pertama mereka.Shela menyusul setelah selesai membantu Arumi. Kemudian Arumi juga dengan membawa cemilan.Nampak seperti Keluarga Bahagia sebagaimana mestinya. Hanz duduk menempel tubuh Arumi. Wanita itu terasa risih, menggeser sedikit duduknya. Tapi lagi lagi Hanzero menarik pinggangnya agar menempel lagi. "Jangan membuat Mama curiga." Hanzero berbisik.Mau tidak mau, Arumi hanya bisa menurut. Apalagi ketika Hanzero sesekali mengangkat dagunya, mencium pipinya kadang juga Singgah ke bibirnya. Arumi mengeram. Tapi lagi lagi Hanzero berbisik, "Biar Mama tidak curiga."Huh! Arumi hanya bisa pasrah. Sambil mengumpat dalam hati. 'Lihat setelah ini! Aku akan menuntut mu Tuan Hanz!'"Ah, Mama pergi ke Toilet

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-12
  • Pernikahan Kontrak Yang Abadi   Bab 10. Kena juga.

    Setelah selesai berkemas Arumi menyeret kopernya ke luar kamar,sebelum itu ia masuk ke kamar Hanz untuk melihatnya apa sudah selesai berkemas.Melihat pintu kamar Hanz yang sedikit terbuka Arumi masuk tanpa mengetuk pintu." Tuan. Apa sudah selesai?" tanya Arumi menghampiri Hanz.Hanz yang sedang mengambil pakaiannya dari lemari menghentikan sejenak aktivitasnya. Menengok ke arah Arumi yang berdiri tak jauh darinya." Sudah, tinggal ini doang" mengacungkan baju yang baru saja diambilnya dari lemari. Setelah selesai memasukan bajunya ke dalam koper Hanz berjalan mendekati Arumi sambil membawa kopernya."Nanti di rumah Mama,jangan bikin mereka curiga. Ok!" bisik Hanz pada Arumi." Tapi tuan…"" Ikuti saja permainannya atau kamu mau balikin uang saya sekarang!" Lagi lagi Hanz mengeluarkan jurusnya agar Arumi menurut.Arumi yang kesal mengerucutkan bibirnya,Ia berjalan keluar kamar Hanz dengan perasaan kesal.' Ih ngeselin banget sih! Pasti nanti disana dia curi curi kesempatan lagi deh. H

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-13
  • Pernikahan Kontrak Yang Abadi   Bab 11. Dasar Ngebo

    Hanzero membawa Arumi memasuki kamarnya. Rupanya benar kata Mama jika kamar ini sudah dirias layaknya kamar pengantin.Kamar dengan nuansa putih itu dihiasi dengan banyak bunga bertaburan,di penuhi dengan lilin lilin yang menyala menjadikan kamar ini sangat romantis bagi pasangan yang menikah sungguhan.Saat melangkahkan kakinya masuk, Arumi dibuat terkagum kagum. ' Ya ampun. Kamar ini benar benar dihias layaknya kamar pengantin. Ah…' Arumi tersenyum, untung Hanz tidak melihat sampai Arumi tersandar.'Stop Arumi! Kamu jangan terbawa suasana. Kamu menikah hanya karena hutang ingat itu!' Arumi memperingati dirinya sendiri.' Andai pernikahan ini beneran. Suasananya mendukung buat belah duren. Hehehe..' batin Hanz dengan tersenyum simpul tanpa ia sadari.Hanz berjalan mencari saklar untuk menyalakan lampu." Kamu mau istirahat apa bersih bersih dulu?" Tanya Hanz pada Arumi yang masih berdiri mematung."Rum!" panggil Hanz sekali lagi."Ah..ia ada apa tuan?" Tersadar dari lamunannya."Ke

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-13
  • Pernikahan Kontrak Yang Abadi   Bab 12. Hari Pertama di Rumah Mama

    Arumi gelagapan pastinya. Cepat bergerak untuk bangun. Tapi tangan Hanzero malah melingkar ke pinggangnya dan menahan tubuhnya. Posisi Arumi berada tepat di atas tubuh Hanz dengan wajah yang hanya sejarak satu jari."Tu-Tuan.." Arumi mencoba memanggil dengan menahan tubuhnya dengan kedua tangannya."Emm.. Diamlah Sebentar saja." Matanya terpejam.Apa dia sedang bermimpi? Duga Arumi."Tuan… Lepas!" Arumi berusaha berontak."Emm.. Aku dingin." Hanz kembali mengigau. Malah menarik kepala Arumi agar di dadanya.Arumi bisa merasakan jantung pria itu berdebar sangat keras, sama hal dengan jantungnya saat ini. Arumi sekarang memukul mukul lengan Hanzero."Tuan.. Sadarlah!"Beruntung Hanz langsung terbangun dan membuka mata."Astaga!" Hanzero langsung melepaskan tubuh Arumi yang langsung bangun dan menjauh. Berdiri di sisi Ranjang dengan wajah begitu memerah.Hanzero bangun dan duduk. Mengusap wajahnya berkali kali lalu melirik Arumi yang menunduk."Ma-maafkan aku. Aku.. aku bermimpi. Sungguh

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-16
  • Pernikahan Kontrak Yang Abadi   Bab 13. Hadiah

    Setelah kepergian Hanz.Arumi masuk kembali kedalam rumah.Arumi berjalan memasuki ruang tamu yang dimana Shela sedang memperhatikannya.Arumi tersenyum.Menyapa Shela"Selamat pagi Kak." ucapnya ramah."Hem!" Shela menjawab dengan nada di buat sesinis mungkin.Shela pura pura sibuk dengan Handphone nya." Em. Kak aku tinggal ke kamar Mama dulu ya. Tadi aku udah janji mau pijit kakai Mama lagi"' Em.cari perhatian sekali dia.Awas aja kalau sampe aku tau ke kamu bukan wanita baik baik. Aku tidak akan membiarkan kamu masuk lebih dalam kedalam kelurga ini' batin Shela yang masih ingin mencari tau tentang Arumi. Bukan tak menyukai Arumi hanya saja Shela berjaga jaga agar kejadian dengan Vanya tak terjadi lagi."Silahkan!" jawab Shela datar. Arumi berjalan menaiki anak tangga karena memang semua kamar berada di lantai atas. Kecuali kamar tamu dan kamar pelayang berada di lantai dasar.Sampai di depan kamar Mama.Arumi berhenti sejenak menenangkan detak jantungnya.Arumi gugup takut nanti Mama ber

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-16
  • Pernikahan Kontrak Yang Abadi   Bab 14. Kaget.

    Arpha berjalan memasuki kantor dengan sejuta pesonanya.Banyak para karyawan yang mengagumi bos dan asistennya itu. Karena memang wajah mereka yang tampan dan juga mempesona tapi mereka sangat tegas dalam hal apapun.Kini Arpha memasuki lift menekan tombol angka lima dimana ruangan CEO.Tring..Tak butuh waktu lama pintu lift terbuka.Arpha keluar,berjalan menuju ruangan Hanz.Tak perlu waktu lama untuk Arpha sampai di ruangan Hanz.Tok..Tok.."Masuk!" teriak Hanz dari dalam.Arpha membuka pintu,melangkahkan kakinya memasuki ruangan Hanz."Ini tuan. Handphone keluaran terbaru yang tuan pesan" Arpha menyimpan paper bag di atas meja kerja Hanz.Hanz meraih paperbag. Mengeluarkan isinya.Satu buah ponsel keluaran terbaru sudah ada di tangannya.Hanz tersenyum puas.' Arumi pasti senang dengan hadiah ini' batinya. Tanpa Hanz sadari bibirnya mengulas seutas senyum."Kau memang hebat Arpha selalu mengerti apa yang aku mau!" Ucap Hanz menepuk nepuk pundak Arpha." Terimakasih tuan.""Em.kamu boleh

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-19
  • Pernikahan Kontrak Yang Abadi   Bab 15. Seperti Hantu.

    "HAaaaaaaaa" Arumi berteriak. Dengan spontan Arumi memegang dadanya dengan satu tangan dan tangan yang yang sebelahnya memegang handuk bagian bawahnya.Hanz yang mendengar teriakan Arumi pun ikut terkejut.Hampir saja ia loncat karena kaget.Tanpa bicara Arumi berlari masuk kembali ke kamar mandi." Astaga untung saja tapi cepet liat,kalau enggak!" Arumi bergidik ngeri membayangkan tadi jika buka handuk di hadapan Hanz. Kesal. Tentu!Dengan cepat Arumi mengenakan pakakiannya.Berbeda dengan Hanz.Ia tersenyum smirk melihat reaksi Kayla.' Em.padahal tadi pemandangnya indah.Coba dia gak balik badan pasti_' Hanz geleng geleng kepala saat pikirannya mulai liar."Wah pasti pencak silat nih dia nanti. Mending kabur ah…!" Hanz berbicara sangat pelan mungkin yang bisa hanya dia sendiri. Sebelum pintu kamar mandi terbuka Hanz segara bagun dan buru buru berjalan keluar.Setelah memastikan berpakian lengkap Arumi yang sudah kesal ingin sekali mengomeli Hanz.Arumi dengan cepat membuka pintu kamar

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-19
  • Pernikahan Kontrak Yang Abadi   Bab 16. Terimakasih.

    "Tuan….!" Arumi mengepalkan tangannya.Yang di dalam kamar mandi tertawa tawa senang. Sambil memikirkan alasan apa nanti jika Arumi benar benar pencak silat.Arumi sudah mondar mandir menunggu Hanzero keluar dari kamar mandi. Ingin menuntut keadilan dari pria yang sudah menyerobot bibirnya.Terdengar pintu dibuka, Hanzero melangkah keluar dengan wajah tanpa bersalah. Malah tersenyum manis kepada Arumi.Arumi juga mendekat tanpa menunggu Hanzero berganti dahulu."Apa yang kau lakukan tadi Tuan? Anda sudah melanggar Perjanjian kita!" Ucap Arumi dengan menahan kesal."Perjanjian yang mana?" Tanya Hanz, masih dengan wajah polos."Pernikahan kita hanya kontrak Tuan. Anda pasti ingat. Anda bilang tidak akan merugikan saya dan tidak akan menuntut apapun selain hanya untuk berpura pura mencintai Tuan.""Hem, iya. Aku baru ingat. Kalau begitu maafkan aku. Tadi aku, aku khilaf. Kamu menggemaskan sih. Maafkan aku ya?" Hanz memasang wajah memelas sekarang.Sedangkan Arumi mengerucutkan bibirnya ta

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-19

Bab terbaru

  • Pernikahan Kontrak Yang Abadi   Bab 113. Happy Ending.

    Hampir seperapat jam, akhirnya mobil Hanzero tiba di klinik.Hanz memarkirkan mobilnya.Hanz keluar, lalu memanggil suster untuk membantu Arumi.Dua orang suster mengikuti Hanz sampai mobil dengan membawa brankar.Tiba di mobil Hanz langsung menyuruh Mama keluar terlebih dulu, lalu setelahnya Hanzero membantu Arumi untuk keluar."Pelan pelan Hanz." ucap Mama.Perlahan Hanzero mengendong Arumi, lalu memindahkannya membaringkan tubuh Arumi di atas brankar.Kedua suster mendorong brankar masuk ke dalam klinik.Hanz selalu setia menemani, tanggannya menggenggam erat tangan Arumi, berjalan bersebelahan dengan brangkar. Sedangkan Mama mengikuti dari belakang.Tidak berapa lama tiba di ruang bersalin."Maaf. Yang bisa masuk hanya satu orang." ucap suster memberitahu."Kamu saja yang masuk, temani Arumi." ucap Mama pada Hanzero. Hanzero mengangguk lalu ikut masuk bersama suster.Mama tahu setiap istri yang melahirkan pasti ingin di temani suaminya, sama halnya dengan Mama dulu saat melahirkan

  • Pernikahan Kontrak Yang Abadi   Bab 112. Arumi Kontraksi.

    Arumi kontraksi!Arumi menunggu Hanz di dalam mobil. Arumi sudah tidak sabar untuk menyantap belalang goreng.Liurnya sudah ingin menetes membayangkan betapa renyahnya belalang berpadu gurih l,pedas manisnya bumbu.Uh! Pasti sangat nikmat.Ngidam yang ektrim bukan?Arumi pun baru kali ini sebenarnya, sebesar ini Arumi belum pernah merasakan namanya belalang goreng atau mungkin ini bawaan bayi? Entahlah!Hanz kembali kedalam mobil setelah mendapatkan apa yang di inginkan istrinya. Sebagai suami yang baik Hanz selalu melakukan apa saja yang membuat Arumi bahagia, asal itu tidak melanggar norma norma yang ada."Ini Sayang." Hanz mengulurkan tangan yang memegang satu cup berisi belalang goreng pedas manis.Hanz sendiri sebenarnya agak ngeli jika melihat melihat hewan sejenis belalang. Apa lagi untuk memakannya.Tidak dulu deh!Kres!Kres!Terdengar bunyi belalang saat Arumi mengunyahnya. Hanzero hanya menatapnya dengan tatapan aneh. Tidak berapa lama Hanz kembali tersadar, Ia pun menyala

  • Pernikahan Kontrak Yang Abadi   Bab 111. Menjenguk Vanya.

    Hoam. Arumi menutup mulutnya.Saat ini Arumi baru saja bagun tidur siang, Arumi tersenyum pertama kali ketika membuka mata pemandangan indah ada di hadapannya.Bagaimana tidak!Wajah Hanzero berada tepat di hadapan wajahnya. Malam tadi mereka tidur saling memeluk satu sama lainya.Arumi membelai wajah tampan Hanzero, hidung mancung, alis tebal ukiran wajah yang indah membuat ketampanan nya semakin bertambah.Semakin hari Arumi semakin memupuk cintanya hingga tumbuh subur di dalam hati.Ketika Arumi sedang fokus membelai wajah Hanzero, tiba tiba Hanzero membuka mata."Sudah puas belum, lihat suamimu yang tampan ini." goda Hanzero.Membuat Arumi reflek melepaskan tangannya.Pipinya pun memerah merona karena malu.Hanz suka melihat Arumi saat tersipu malu seperti saat ini." M_mas udah bangun." Arumi mengalihkan pembicaraan."Mas udah bangun sebelum kamu bangun tadi." jawab Hanzero, yang membuat Arumi membuka mulutnya lebar.' Ya ampun, berarti Mas Hanz tahu dong! Aku menciumnya tadi.' b

  • Pernikahan Kontrak Yang Abadi   Bab 110. Berbelanja Keperluan Bayi.

    Lubis memperhatikan gambar yang di tunjuk Alika, raut wajahnya seketika berubah.Lubis memperhatikan foto USG yang ada di tangannya.Mata berbinar memancarkan kebahagian."Alika! Apa keponakan ku laki laki?" tanya Lubis dengan nada sangat bersemangat.Alika mengangguk."Ia Mas, menurut hasil USG ini bayi Vanya berjenis kelamin laki laki." "Haah!" Lubis memeluk Alika dengan penuh rasa bahagia."Alika, Aku sungguh bahagia mendengar kabar ini." ucap Lubis yang masih memeluk Alika erat.Sedari dulu Lubis memang sangat menginginkan bayi laki laki, namun Tuhan belum menghendakinya.Dan sekarang!Lubis akan memiliki keponakan laki laki. ______Hubungan Lubis dan Hanzero berangsur membaik setelah kejadian tempo lalu. Bukan hanya dari hubungan bisnis saja tapi di kehidupan pribadinya juga.Arumi sering mengajak berkunjung ke kediaman Lubis untuk sekedar menjenguk Vanya.Walau Vanya sendiri tidak pernah berinteraksi langsung dengan Arumi. Karena memang Vanya banyak melupakan orang orang di

  • Pernikahan Kontrak Yang Abadi   Bab 109. Saling Memaafkan.

    Dokter Lidia tersenyum, lalu pandangannya mengarah ke layar. "Sepertinya Dede bayi masih malu malu, tuh liat di sembunyikan." ucap Dokter Lidia terkikik pelan.Posisi bayi saat ini sedikit memiringkan tubuhnya hingga bagian alat kelaminnya tertutupi.Hanzero dan Arumi menarik sudut bibirnya mengukir sebuah senyuman.Ini yang pertama bagi Arumi dan Hanzero jadi mereka begitu bahagia saat mendengar detak jantung bayinya untuk yang pertama kali.Di dukung dengan fasilitas kesehatan yang sudah canggih, bisa melakukan USG 3 Dimensi."Sepertinya memang seperti itu Dok." ucap Hanzero.Setelah pemeriksaan selesai, Arumi kembali duduk.Dokter Lidia menjelaskan apa apa saja yang boleh Arumi lakukan.Setelah selesai Arumi dan Hanz keluar ruangan Dokter.Hanz mengandeng Arumi, berjalan hendak keluar."Hanzero tunggu!" panggil seseorang dari belakang.Hanz menghentikan langkahnya, begitu juga Arumi. Kedua nya berbalik.Lubis! batin Hanzero.Arumi menyikut pelan lengan Hanzero."Mau apa dia Mas? bis

  • Pernikahan Kontrak Yang Abadi   Bab 108. Periksa Kandungan.

    Pemberitaan pagi ini di penuhi pemberitaan tentang klarifikasi Hanzero kemarin malam. Berbagai judul yang muncul membuat Hanz geleng geleng kepala.‘Klarifikasi mantan tunangan vanya terkait skandal viralnya’‘Mantan tunangan Vanya tidak mau ikut campur’Masih banyak lagi judul pemberitaan yang menurut Hanz sangat tidak penting.Semenjak vidionya viral, Vanya bukan hnaya kehilangan pekerjaannya sebagai model. Banyak PH yang memutus hubungan kerja sepihak.Hal itu membuat Vanya frustasi, bahkan Vanya harus menanggung malu atas perbuatannya sendiri. Dan semenjak itu Vanya tidak menunjukan batang hidungnya, karena setiap hari banyak wartawan di depan rumah Lubis, bahkan Lubis sampai menambah penjaga untuk mengaja keamanan rumahnya.Bukan hanya Vanya yang menanggung akibatnya, tapi Lubis ikut menangung imbas dari kelakuan adik perempuannya.Setelah berita Vanya naik ke permukaan banyak insvertornya yang memutus buhungan kerja sama mereka. Walau Lubis sudah berusaha menjelaskan namun mere

  • Pernikahan Kontrak Yang Abadi   Bab 107. Klarifikasi Hanzero

    Hanzero mulai kesal, para wartawan tidak ada satupun yang pergi, mereka masih menunggu Hanzero."Arp. Kita pulang sekarang, jika menunggu mereka mau sampai kapan?" Hanzero mulai putus asa.Hanzero sudah menunggu dari jam tujuh malam dan sekarang sudah pukul sembilan, selama itu Hanzero menunggu."Baik Tuan, tapi satu satunya jalan. Tuan harus menghadapi mereka." "Tidak ada pilihan!" hanya itu yang keluar dari mulut Hanzero.Hanzero melangkahkan kaki keluar dari ruangannya diikuti Arpha.Keduanya berjalan, melewati lorong. Tibanya di di ujung lorong tepatnya dimana pintu lift berada.Arpha dengan cekatan menekan tombol 1 dimana lantai dasar berada.Tring!Pintu lift terbuka, Hanzero bersama Arpha masuk.Pintu lift tertutup, membawa Hanz dan Arpha menuju lantai dasar gedung.Beberapa menit kemudian Hanz bersama Arpha, tiba di lantai bawah.Setelah pintu terbuka, Hanz bersama Arpha keluar.Para wartawan yang melihat pun langsung heboh."Lihat! Itu Tuan Hanzero keluar!" Teriak salah sat

  • Pernikahan Kontrak Yang Abadi   Bab 106. Tidak ada urusan dengan ku!

    Pagi ini dihebohkan dengan berita Viral seorang model hamil di luar nikah.Bahkan vidionya sudah tersebar di berbagai aplikasi di medsos.Berita di TV pagi ini hanya semua membahas Vidio Viral yang beredar, dalam waktu semalam Vidio itu sudah tersebar luas dan menjadi trending no 1.Vidio berdurasi beberapa menit itu menampilkan seorang wanita sedang memohon dan meraung pada seorang pria, tapi pria tersebut tidak mempedulikannya bahkan meninggalkan wanita itu.Suara si wanita pun terdengar sangat jelas, bahkan wajahnya terekspos dengan sempurna.Ya! Wanita itu adalah Vanya.Tanpa di sadari semalam ada seorang wartawan yang kebetulan sedang berada di situ.Keberuntungan bagi seorang wartawan mendapat berita sepanas ini.Namun kehancuran bagi Vanya, bukan hanya nama baiknya yang tercoreng tapi karirnya pun akan ikut hancur."Mas!" teriak Alika, begitu sampai di kamar."Kenapa? Pagi pagi sudah ribut!" bentak Lubis yang baru saja keluar kamar mandi.Alika mengambil napas sebelum kembali b

  • Pernikahan Kontrak Yang Abadi   Bab 105. Kehancuran Vanya part 2

    Vanya masih saja mengelak tidak mau mengakui kebenarannya.Lubis mulai jengah.Lalu Alika yang sedari diam, mulai berbicara."Lebih baik sekarang kita cek ke Dokter, untuk memastikan kebenarannya jika Vanya beneran hamil atau tidak. Jika terbukti Vanya hamil maka, kamu Mas." Tunjuknya pada Lubis."Harus segera menikahkan Vanya dengan laki laki yang sudah menghamilinya sebelum publik tahu dan akan mencoreng nama baik mu dan keluarga." Vanya menggeleng.Jika ke rumah sakit pasti akan ketahuan. Batin Vanya.Aku harus mencari alasan untuk ini. Lagi pula aku belum memberitahu David soal kehamilanku."Aku gak mau ke Dokter!" Tolak Vanya."Lagipula aku tidak hamil, aku hanya sedang tidak enak badan." Elak Vanya."Aku hanya butuh istirahat. Itu saja!" Vanya berdiri dan langsung pergi meninggalkan Lubis dan Alika."Vanya! Aku belum selesai berbicara!" Teriak Lubis, namun Vanya tidak menghiraukan dan melanjutkan langkahnya.Sampai di kamar Vanya mendudukan diri di pinggir tempat tidur.Sungguh

DMCA.com Protection Status