Pernikahan Kedua Kekonyolan TonyBab 106Nadia dan Akmal kini sudah tak sekhawatir waktu itu, kini bayi mereka sudah berusia dua bulan dan berat badannya bertambah, sekarang bobotnya sudah empat kilogaram layaknya bayi yang lahir cukup bulan.Pesta yang di rencanakan Danu pun akan digelar sebentar lagi. Persiapan telah dilakukan, ratusan anak yatim akan diberi santunan.Anita begitu bersyukur akan hal ini, diberi keluarga yang bahagia rumah tangga anak-anak yang dulunya di uji, Riri yang pernah gagal berumah tangga kini menemukan kenyamanan dan cinta yang tulus dari Gilang. Kekhawatiran karena takut tak memiliki keturunan kini telah patah oleh kenyataan. Kini Riri menjadi ibu dari seorang putri yang cantik. Pun dengan rumah tangga putra sulungnya yang hampir kandas karena orang ketiga, namun kini terselamatkan dengan kuatnya ikatan cinta antara Akmal dan Nadia, mereka telah di karuniai buah hati yang ketiga, meski harus melewati cobaan berat yang nyaris kehilangan menantunya.Kini
Pernikahan Kedua Selalu Bikin Kesal107Benar saja motor itu kini memasuki area halaman rumah Risti. Kenapa dia bisa tau? Begitulah benak Risti. CkiiiitMotor tiba-tiba berhenti namun tidak seperti Risti tadi yang terlalu keras menginjak remnya, tapi bisa juga membuat tubuh wanita itu sedikit maju kedepan hingga dadanya mengenai punggung Tony. PlakRisti geram, dia memukul punggung kekar itu, sedangkan Tony tertawa merasa lucu dengan kekesalan gadis diboncengannya ini."Kau yang menyentuh tubuhku, kenapa Kau juga yang marah?" protes Tony lalu turun dari motor."Kalau mau berhenti itu kira-kira dong!" "Ini tuh udah sesuai standart, lebih baik dari cara berhentimu tadi. Aneh!"Tony kenapa Kau suka membuat aku kesal? Tentu saja itu dalam hatinya saja. "Apa Kau bilang? Aku aneh? Kau yang aneh Gondrong! Kenapa Kau ikuti aku kesini? Pulang sana! Kami tidak menerima tamu!" usir Risti kasar. "Aku yang membawamu kesini Risti, bukan mengikuti, lagi pula aku mau pulang naik apa?" "Bukan
Pernikahan Kedua Habislah Kau RistiBab 108Risti merasa hidupnya kacau sejak bertemu pria yang bernama Tony, salahnya juga yang awalnya mengerjai pria itu yang sudah membantu mendorong motornya dan malah diledek olehnya.Sesuatu yang mengesalkan selalu terjadi setelah itu, bersih-bersih apartemen, hingga pria itu melihatnya bergoyang dangdut ala jaipongan."Risti!""I-iya, Yah, ini juga mau keluar." Mau tak mau dia harus menyiapkan makan malam untuk pria paling menyebalkan itu."Assalamualaikum!""Waalaikumsalam!" jawab Tony dan Riman bersamaan. "Ada tamu!" Rasya berjalan masuk, dia sedikit basah-basahan. Layaknya anak yang di ajari sopan santun Rasya salim pada Tony."Ini adiknya Risti namanya Rasya, baru pulang belajar kelompok." Riman memperkenalkan putranya."Kak Tony!" Tony membalas uluran tangan itu."Ganti baju sana!" perintah Riman."Iya, Yah!" Rasya tersenyum menatap tamu ayahnya kemudian masuk kedalam kamar yang biasa ia tempati dengan ayahnya.Rumah mereka tidak terlal
Pernikahan Kedua Berusaha MenggagalkanBab 109Setelah memastikan Risti memakai cincin itu, Tony pun pamit pulang."Bapak, besok malam saya akan datang bersama keluarga saya!" kata Tony. Kini mereka sudah berada, di teras."Nak Tony, itu terlalu cepat, kami belum punya persiapan." Riman tentu tidak enak hati. Menyambut keluarga Tony mana mungkin tidak pakai persiapan."Tidak perlu repot, Pak. Seadanya saja." Tony sadar betul bagaimana kondisi keluarga calon istrinya tersebut."Baiklah, bapak harap keluargamu menerima putri bapak juga!" Tak di pungkiri Riman khawatir. Hal itu biasa terjadi saat seorang pria kaya mencintai gadis miskin banyak keluarga yang menentang bahkan tega menyakiti. "Semoga saja. Oh ya, Pak. Saya permisi!" pamit Tony. "Iya, hati-hati Nak Tony!" Riman tersenyum ramah. Setelah mobil meluncur, Riman masuk kedalam rumah, ternyata masih ada Risti duduk di ruang tamu. Rasya sudah masuk kamar duluan. "Ris, kenapa Kamu terima lamaran Tony tadi?" Riman mendudukkan d
Pernikahan Kedua Jangan Mau Duitnya SajaBab 110Tony dan keluarga sudah tiba dikediaman Risti. Mereka disambut hangat oleh beberapa tetangga yang sengaja di undang. Semua sudah duduk dengan rapi, tidak ada di kursi, semua duduk lesehan dibawah yang sudah di alasi dengan karpet. Ada meja kecil sebagai tempat mahar dan cincin kawin terletak di antara Tony dan calon ayah mertua. Penghulu baru saja tiba dan di persilahkan masuk. Risti dibawa keluar oleh anak tetangga. Dia tidak mengundang teman-temannya, karena ini terlalu mendadak baginya. Risti mengenakan kebaya berwarna putih di padu dengan rok batik bercorak warna coklat. Ada yang berbeda. Risti tadi meminta untuk dipakaikan hijab. Karena ini akad dia ingin tampil sopan walaupun sehari-harinya masih belum berhijab.Meski wajah itu datar dan menyiratkan sedih, namun masih terpancar kecantikannya. Dia di dudukkan di dekat sang ayah. Penghulu mulai membacakan rangkaian demi rangkaian prosesi sebelum akad nikah. Semua berjalan de
Pernikahan Kedua Jaga Jarak!Bab 111Risti menyusun pakaiannya yang tidak banyak di satu ruang didalam lemari milik suaminya. Dia mengambil piyama yang akan dipakainya malam ini. Kini Risti sudah mandi dan berganti baju. Dia mematut dirinya di cermin, tidak buruk!Risti menyisir rambutnya, dia sudah mulai mengantuk sekarang. "Ris! Buka pintunya!"Risti terkejut, dia memang mengunci pintu dari dalam. Tiba-tiba muncul ide di kepalanya. Aha!Risti tertawa tanpa suara, dia tidak akan membuka pintu, biarkan saja si gondrong tidur diluar dan malam ini dia akan amaaaan!HihihihiRisti berjalan pelan menuju tempat tidur agar tidak terdengar oleh suaminya itu. "Ris! Buka pintunya!"Tony ternyata masih di depan pintu. Rasain! Pikir Risti. Dia merebahkan diri dan menarik selimut hingga ke dada. Tak peduli pada suami gondrongnya yang ingin dibukakan pintu."Apa sudah tidur ya?" ucap Tony pelan.Hening cukup lama. Risti tidak tahan lagi, dia terlelap di atas kasur apartemen suaminya sedangka
Pernikahan Kedua Masa Lalu TonyBab 112Selesai belanja sayur mayur, kini Risti akan masuk ke pasar ikan, tentunya lebih becek dan kotor."Stop! Tunggu di sini saja!" Risti menahan langkah suaminya."Jadi, Kamu?""Aku mau beli akan dulu sama daging, disana itu lebih becek, Bapak tunggu disini saja, ok!" jawab Risti tegas. "Oh, ini belanjaan aku pegangin ya!" tambah Risti lagi sambil menyodorkan ketangan suaminya. Tony sedikit kesal. Siapa yang tidak tau pasar ikan, tentu penghuninya kebanyakan kaum pria, dan biasanya akan langsung heboh kalau ada cewek yang belanja."Oh, bapaknya toh, kirain tadi suaminya," ucap ibu-ibu sambil menatap Tony senyum-senyum.Tony bersikap cuek meski terus diperhatikan, dia tidak peduli."Mas ganteng, duduk di sini aja!" salah satu wanita menawarkan kursi plastik untuk Tony.Tony tersenyum sedikit sambil mengangkat tangannya sebagai tanda menolak."Gila, senyum abang ini, manis kali!" ucap cewek berambut keriting, dari logatnya sepertinya berasal dari m
Pernikahan Kedua Kegalauan TonyBab 113Jessica turun kebawah, dia berencana akan kembali ke apartemennya. Dia sudah pindah seminggu yang lalu ke indonesia. "Bu Jessica, mari saya antar!" Miko menawarkan diri pada wanita cantik yang berdiri bak model di hadapannya ini.Jessica menimbang sebentar. "Baiklah!" Dia tidak menolak karena dia memang datang tidak membawa mobilnya.Miko membawa jalan menuju parkiran. Dia membukakan pintu mobil bagian depan untuk Jessica. Jessica tersenyum. "Terimakasih!" Dia kemudian masuk. Miko ini sangat baik terhadap wanita. Pikirnya.Miko memutar dan mengambil alih kemudi. Dia mulai menjalankan mobil bosnya itu. "Aku tidak mengenalmu dulu, apa Kau karyawan baru Tony?" Jessica mengingati masa lalu."Dulu,? apa Bu Jessica mengenal Bos Tony?" Miko mengerutkan keningnya mendengar pernyataan Jessica tadi."berarti Kau orang baru. Tentu saja, bahkan aku pernah hampir menikah dengan Tony," aku Jessica.Miko memang pernah mendengar cerita itu, jadi ini wanita