Pernikahan KeduaTekad RiriBab 50Malam harinya Danu dan istrinya pulang ke jakarta. Adrian dan Riri yang menemani Gilang dirumah sakit.Polisi belum memperbolehkan Gilang dibawa kejakarta, karena akan dilakukan visum dulu untuk melengkapi laporan atas insiden yang menimpanya. Untuk sementara Danu kembali ke perusahaan."Selamat siang, Pak! Ada tamu dari Solmas ingin bertemu dengan Pak Gilang!" lapor Nana."Bawa keruangan saya, saja!" jawab Danu."Baik, Pak!" tutup Nana."Mari, Pak , Bu! Saya antar!" ajak Nana ramah. Ia kemudian memimpin jalan dan di ikuti oleh Handy dan Deswita.Tok tok tok"Masuk!" Ceklek"Silahkan, Pak, Bu!" Nana mempersilahkan tamu mereka masuk. Setelah Handy dan Deswita masuk Nana kembali ke mejanya. Deswita sempat heran, karena bukan Gilang dan Riri yang ada disitu melainkan pemilik Subrata itu sendiri. Handy sih, biasa saja, karena dia tau Gilang sudah koit, dan Riri pasti masih menangis atas kehilangan pria itu. "Selamat siang, Pak!" ucap Deswita sopan.
Pernikahan KeduaPelaku BerbohongBab 51Sudah dua hari berlalu. Polisi kini sudah berhasil menciduk pelaku. Kini mereka di tahan di kantor polisi. Danu dan Riri segera berangkat begitu mendapat kabar. Sedangkan Gilang pun yang baru diberi tahu sang Bibi ingin ikut kekantor polisi."Jangan! Kondisimu belum pulih benar, biarkan calon mertuamu yang mengurusnya duluan, lagi pula Adrian sudah berangkat dari kantor," Tahan bibinya.Meskipun kata dokter tidak ada luka dalam, tapi mereka tetap waspada, karena nyerinya belum hilang padahal sudah empat hari berlalu.Gilang akhirnya pasrah dan kembali berbaring."Aku sebenarnya mencurigai seseorang, Paman." Gilang mengutarakan kecurigaannya."Jangan menduga-duga lah, Lang. Kalau tidak benar nanti jatuhnya suudzon," sela sang bibi. Dia sedang mempersiapkan makan siang untuk mereka. "Aku khawatir sama Riri saja, Bi. Takutnya dia berbuat nekat nanti." Gilang masih ingin ikut kekantor polisi. "Udahlah! Fokus sama kesehatan mu saja. Disana ada p
Pernikahan KeduaDugaan DeswitaBab 52Akmal yang tadinya duduk kini berdiri, menyugar rambutnya kasar. Dia yang tidak tahu menahu tentang Gilang pun kini dituduh jadi dalangnya alias pelaku utama atas kejadian yang menimpa calon adik iparnya itu. "Kak Akmal, jawab dengan jujur, apa benar kakak terlibat?" tanya Riri lagi, ingin memastikan. "Astaga Riri! Mana mungkin kakak tega melakukan hal itu. Demi Tuhan!" Bahkan Akmal berani membawa nama Tuhan."Tapi namamu sudah disebut oleh dua pembunuh itu, Kak?" tanya Riri lagi.Mama Anita sejak tadi sudah menangis mendengar cerita suaminya. Mendadak pikirannya kini buntu. Dia pun sungguh tidak percaya kalau Akmal putranyalah pelakunya, tega melakukan hal kejahatan seperti itu. Adrian sejak tadi hanya menyimak saja, dia membiarkan keluarga itu yang berbicara, memastikan kebenaran nya. "Nadia, Kamu percayakan, aku tak mungkin melakukan itu." Akmal berharap ada pembelaan dari istrinya. Nadia yang di tatap pun iba melihat suaminya.Dia tahu A
Pernikahan KeduaFirasat HandyBab 53Setelah mempertimbangkan lagi matang-matang, Deswita akhirnya memutuskan melanjutkan perjalanannya menuju rumah Riri.Di sinilah ia sekarang, tepat di depan pintu rumah yang tertutup itu. Deswita menarik nafas dulu sebelum memencet belnya. Ting nong"Siapa ya?"Mama menggedikkan bahu menjawab pertanyaan Riri.Dia pun beranjak menuju pintu, meninggalkan mamanya yang tengah duduk di sofa. Karena libur mereka habiskan waktu untuk bercerita.Riri habis menjenguk Gilang tadi, sedangkan papanya keluar entah kemana.Ceklek"Deswita!" sapa Riri."Bu Riri!" balasnya sedikit kikuk."Masuk Des!" Riri berjalan kedalam di ikuti oleh Deswita."Duduk Des!" Riri mempersilahkannya. "Oh iya, kenalin, Ma. Ini Deswita sekretarisnya Kak Handy di kantor!" ucap Riri.Deswita beranjak mendatangi mama Anita lalu mengulurkan tangannya. "Deswita, Tan!""Tante Anita!" jawab Mama Anita."Sebentar ya, aku buatin minum dulu!" Riri beranjak dari dudukkannya.Tangan Deswita sa
Pernikahan Kedua Masa Lalu HandyBab 54Handy memesan salah satu kamar di hotel bintang lima untuk sementara sebelum ia pergi ke tempat persembunyian yang sebenarnya. Ia merebahkan dirinya di atas ranjang hotel. Untung dia gerak cepat, baru saja asisten rumah tangganya menelpon bahwa ada dua orang polisi datang mencarinya.Handy mengirim pesan pada Marco. Dia meminjam uang sebesar seratus lima puluh juta.Lalu Handy mengirim email ke bos Marco, izin cuti pergi ke ausy.Setelah mendapat kabar dan mendapat transferan dariMarco, Handy langsung menonaktifkan ponselnya itu berikut nomornya. Handy memiliki satu ponsel lagi untuk digunakan saat ini bila ingin menanyakan kabar dari Miu. Sial! Dia merutuki dirinya sendiri, yang terlalu gegabah membuat rencana, padahal satupun belum ada yang ia dapatkan. Perusahaan Danu dan juga Nadia.Sekarang dirinya sudah dicari oleh polisi. Ruang geraknya kini terbatas. Betapa menyesal nya dia yang tidak langsung memastikan bahwa Gilang sudah mati wak
Pernikahan Kedua Di Ujung TandukBab 55"Bukti kejahatan Kak Handy sudah dikumpulkan dan diserahkan pada polisi, termasuk kejadian saat Gilang dan Adrian saat survey ke gudang Solmas," Tunggu? Ada yang terlewat kah oleh Gilang, kejahatan gudang?"Kau pasti kaget, kan? Aku juga. Papa sudah melihat rekaman cctv di perusahaan itu dan saat di gudang, memang Handy yang sering bicara dengan dua karyawan gudang itu, dan terlihat ia memberikan uang pada mereka." Riri menjelaskan hal yang belum diketahui tunangannya itu."Astaga!" Gilang cukup terkejut mendengarnya. "Apa yang ia inginkan dariku sebenarnya?""Bukan darimu, Gilang. Melainkan dari Riri. Handy hanya ingin Riri jadi miliknya saja." Akmal menyampaikan maksud Handy yang ia ketahui.Di balik kejadian ini, ada hikmah tersendiri buat mereka, kini Gilang dan Akmal sudah seperti biasa, tak ada lagi kebencian serta tuduhan - tuduhan dari Akmal selama ini.Tentunya itu cukup melegakan keluarga. Kini tinggal menangkap Handy saja yang bel
Pernikahan Kedua Misi DimulaiBab 56Handy tengah menikmati hari-harinya di Batam bersama Wiren kekasih tercintanya.Sudah hampir sebulan tak ada yang mengusik bahkan mencarinya. Namun bukan berarti Handy tidak takut. Ia tetap waspada dan selalu menyiapkan alat untuk penyamaran bila sewaktu-waktu dirinya kembali diburu. "Wir, sudah hampir lima tahun, kapan Kau akan mendapatkan surat-surat aset milik Akmal?"Mereka baru saja menghabiskan waktu bersama malam ini. Dengan tubuh yang masih tertutup selimut. "Sabarlah, Sayang. Aku masih mencari cara." Wiren mengusap dada kekasihnya itu lembut sehingga menimbulkan sensasi geli bagi si empunya."Sabar sampai kapan? Kita sudah terancam Wir. Untuk mendapatkan milik Danu rasanya sudah mustahil, harapan satu-satunya adalah Akmal." Handy menghentikan usapan tangan nakal wanitanya itu.Wiren mengerucut. Dia sudah berusaha selama ini namun Akmal memang susah untuk di pengaruhi kalau mengenai aset-aset. Padahal kalau untuk uang dia sangat royal s
Pernikahan KeduaMengubah StrategiBab 57Bukan hanya pesan dari Riri, ada juga dari Deswita dan Akmal. Seketika Handy jadi cemas sekaligus takut. Berpikir bahwa ini hanya jebakan agar dia menampakkan diri. Untuk sesaat dia masih mematung belum membuka chat itu, tapi rasa penasaran itu semakin besar saja. Handy membuang nafas kasar lalu memantapkan hatinya untuk melihat chat itu satu persatu.Akhirnya ia membuka lagi aplikasi berwarna hijau itu. Yang semula ingin membaca punya Riri, akhirnya ia urungkan. Handy membuka chat dari sekretarisnya duluan. Isi pesan Deswita berisi tentang bertanya dimana dia? kenapa lama sekali menghilang? Deswita selalu mengunjungi Miu, gadis kecil itu sangat merindukan papanya dan banyak lagi tentang kantor juga tak luput diberitahukan Deswita padanya. Ia juga mengirim gambar dia dengan Miu. Tak ada keinginan ingin membalas pesan itu, Handy segera beralih ke pesan dari sahabatnya. [Handy, aku sudah tau semuanya, ternyata Kau busuk, sahabat macam ap