Pernikahan KeduaSerius MelamarBab 70Marco benar-benar pergi menemui Regi. Dia menunggu di teras rumah, karena Regi baru saja pulang dari dinas malamnya, karena ada urusan tadi, jam sepuluh baru sampai dirumah.Cepat-cepat dibereskannya rumah, sebelum menyuruh Marco masuk. Regi pun sudah mandi. Ketiga temannya pun tak ada dirumah."Silahkan, Pak! Maaf, menunggu diluar, rumahnya tadi masih berantakan." Regi menyambut lagi Marco sambil tersenyum ramah."Tak apa, saya, tidak buru-buru," balas Marco. Dia beranjak mengikuti Regi masuk kedalam. Di dalam rupanya sudah di buatkan teh oleh Regi tadi."Jujur saya terkejut, saat Bapak bilang mau menemui saya. Pastilah ini ada hubungannya dengan Kak Des. Apa kakak saya ada masalah?" Regi memang khawatir tadi saat Marco memperkenalkan diri sebagai bosnya Deswita."Iya, ini masalah memang terkait kakakmu." Marco berhenti sejenak untuk memilih kata-kata yang tepat untuk dikatakan pada Regi.Regi jadi sedikit takut, jangan-jangan kakaknya terlibat
Pernikahan Kedua Tidak Bisa DitolerirBab 71Seperti biasa, setiap hari minggu Deswita akan menghabiskan waktunya dengan Miu. Kadang membawanya jalan-jalan atau bermain dirumah.Deswita sudah siap dengan boneka sapi di sebelahnya, juga berbagai Snack untuk Miu. Rasanya sudah tidak sabar melihat antusias anak itu menerima hadiah darinya. "Miu mana, Bik?" tanyanya setelah masuk kerumah sederhana itu. Miu tidak terlihat olehnya, biasanya anak itu akan menyambutnya dengan bahagia, tapi kali ini tidak. "Miu sedang istirahat dikamar, bangun tidur tadi pagi dia demam, Non," jawab Bibi pelan."Sudah diberi obat Bi?" Deswita sedikit khawatir. Dia kemudian berjalan menuju kekamar Miu. "Sudah, Bibik kasi sirup penurun panas tadi, setelah itu langsung tertidur." Bik Arum mengikuti langkah Deswita sambil menjawab. Deswita membuka pintu kamar yang memang tidak tertutup rapat. Di atas, ranjang terbaring Miu dengan ditutupi selimut. Ia masuk dan melihat Miu. Disentuhnya kening anak itu. Masih p
Pernikahan KeduaMenyerahBab 72Dengan langkah gontai Deswita keluar dari ruangan Marco, dia menghampiri mejanya menatap sekeliling. Dimana tempat ini sudah bertahan-tahun dihuninya sebagai wadah mencari rezeki. Apes bener hidupnya, padahal hanya ingin menolong Miu saja dia harus kehilangan pekerjaan. Deswita masih bergeming, bulir bening itu akhirnya luruh juga. Karena ingin memperjuangkan Miu, dia kini kehilangan pekerjaan. Pekerjaan yang dari situlah dia bertahan hidup dan bisa memiliki mobil juga apartemen.TringSuara pesan masuk membuyarkan lamunannya itu, segera dihapusnya air mata itu, lalu mengambil ponsel dari dalam tas.Membuka pesan dari Regi. [Kak Des! Cepetan dong, ini Miu nya nangis terus loh, aku juga sudah harus pergi ini, baru dapat telpon dari rumah sakit.] pesan Regi. Deswita langsung berpikir capat, tidak mungkin juga kan karena hal ini, adiknya harus kehilangan pekerjaan juga. Deswita mengemas barang pribadi miliknya, mengumpul dalam satu kardus lalu beran
Pernikahan Kedua Saling Terbuka Bab 73Deswita membawa Miu pulang ke apartemennya. Kini gadis itu tinggal bersamanya, sedangkan rumah Miu akan ia kontrakan untuk biaya sekolah anak itu nantinya.Deswita juga sudah menghubungi Redi perihal lamaran itu, agar Marco datang ke apartemen saja. Marco ternyata sudah menghubungi Regi duluan. Dia menyiapkan seserahan tanpa sepengetahuan Deswita.Ragi pun demikian, dia merahasiakannya dengan Deswita. Kakaknya itu hanya tau, Marco saja yang akan datang. Kini dia telah menunggu di apartemen, sambil bermain dengan Miu."Udah jam sembilan kok belum datang, Reg? Jangan-jangan nggak jadi lagi," tebak Deswita pura-pura cemas padahal dihatinya tertawa. Ting nongBaru saja di obrolin, sudah ada yang bertamu."Nah itu mereka datang." Regi segera beranjak ingin membukakan pintu. "Mereka?" Deswita mematung, belum terjawab pertanyaan tentang 'mereka,' Masuklah Marco diikuti oleh dua wanita yang sudah tua berkisar enam puluhan lalu seorang pria tua, dan
Pernikahan Kedua Di Kelabui MarcoBab 74Marco baru saja mendapat laporan dari asisten rumah tangganya yang ia tugaskan untuk menguping pembicaraan Oma Renita.Ternyata dia menghubungi putrinya dan mengadukan tentang pernikahan Marco. Tanpa mereka ketahui Marco bisa lebih cerdik dari mereka. Marco sudah menyuruh seseorang untuk memantau pertemuan antara ibu dan anak itu. Marco tidak ingin kecolongan. Tugasnya sekarang adalah meyakinkan Selomita agar tetap percaya padanya. CeklekSelo yang ternyata belum tidur, menoleh pada pintu yang terbuka. "Papa!"Marco masuk dan duduk disisi putrinya itu. "Selo belum tidur?" dia membeli rambut hitam putrinya. Selo memang lebih mirip kedia, dari pada Gres yang berwajah bule."Belum ngantuk, Pa," jawab Selo."Selo, ada yang ingin papa sampaikan!""Pasti tentang Oma." Gadis itu langsung menebak."Kok Selo tahu?" Marco menyipit."Tadi Oma menyuruh Selo melarang papa supaya nggak nikah lagi. Kata Oma mama akan kembali kesini!" Marco cukup terkejut
Pernikahan Kedua Gertakan Oma RenitaBab 75Janji suci pernikahan antara Marco dan Deswita telah berlangsung khidmat. Rencana menikah dibandung adalah ide dari Marco. Deswita sih senang saja karena kebetulan Budenya tinggal di bandung.Pagi mereka berangkat duluan dengan Regi juga Miu. Siangnya Marco dan keluarga menyusul.Keluarga Deswita sangat terkejut dengan berita mendadak ini, namun juga senang karena Deswita akhirnya menemukan jodohnya. Mereka tak mempermasalahkan status dan usia Marco. Selisih tiga belas tahun itu masih biasa. Kini mereka telah sah menjadi suami istri. Selesai akad mereka langsung menuju hotel. Semua keluarga menginap disana, hingga menunggu esok pagi kembali kejakarta. Ternyata Marco sudah menyiapkan bulan madu ke bali untuk mereka. Rencananya besok pagi mereka berangkat."Kok tiba-tiba nikahnya di bandung sih, Pak?" Pertanyaan yang belum sempat ditanyakan pada Marco."Masak Bapak, Des? Emang nggak ada panggilan lain gitu?" Alih-alih menjawab. Marco malah
Pernikahan Kedua Ratu DramaBab 76Malam telah tiba menggantikan sore yang telah beranjak. Tubuh tegap tinggi itu baru saja pulang. Betapa senangnya disambut sang istri. Deswita mencium tangan suaminya, Marco mengusap rambut itu lembut.Tas kerja diletakkan di atas ranjang mereka. Marco segera membersihkan diri. Deswita menunggu suaminya selesai untuk bertanya sesuatu. "Apa benar, Mbak Gres akan kesini?" Deswita tak ingin menyimpan rasa penasarannya.Marco mendudukkan diri setelah selesai memakai pakaiannya. "Iya, dia menghubungiku tadi. Katanya ingin mengucapkan selamat pada kita.""Pantas saja, Bi Sumi sampai memasak makanan kesukaannya," ucap Deswita.Kening Marco mengerut. "Makanan kesukaan?""Hmm, mungkin atas perintah Omanya Selo." Deswita, mengangkat kedua bahunya."Hah, masih ingin mengatur mereka dirumah ini. Apa haknya menyuruh Sumi memasak makanan kesukaan putrinya? Dia semakin melunjak." Marco tampak tidak suka dengan yang dikatakan Deswita barusan."Mas, marah?" Deswit
Pernikahan Kedua Permintaan Maaf DeswitaBab 77Selomita berlari menuju kamarnya saat kedua orang tuanya akan menghampirinya dan itu sukses membuat penanrin baru itu tercengang."Mas, jangan-jangan Selo melihatnya tadi. Aku jadi tidak enak, Mas." Tak dipungkiri Deswita jadi cemas. Apalagi Selo yang terbilang masih kecil belum tentu memahami apa yang terjadi tadi."Semoga saja tidak!" harap Marco meskipun sebenarnya ia tak kalah cemas, namun dia harus bisa juga bersikap dewasa agar Deswita tidak merasa bersalah."Tapi dia menghindar." Deswita menggigit ujung ibu jarinya. Belum berhasil mendapatkan hati anak sambungnya, kini sudah terjadi sesuatu yang mungkin bisa memberikan pandangan negatif dari Selo untuknya.Marco mengusap punggung istrinya. "Tenanglah, jangan panik. Masuklah kekamar, biar mas yang bicara pada Selo.""Aku takut dia akan benci sama aku, Mas!" Sungguh Deswita jadi takut melihat reaksi yang ditunjukkan Selo tadi mungkin sebagai pertanda dia membenci Deswita. "Belum