Share

87 S2: Mimpi Indah Ya, Pasha

Tertangkap oleh pandangan mata Pasha bagaimana Siska mengatupkan bibirnya rapat-rapat dengan kedua mata yang mulai berkaca-kaca, dan dia menggeleng perlahan untuk mencegahnya menangis di depan Aruna.

Setelah puas memeluknya, Pasha segera melepas putri sambungnya.

“Nanti kalau mainannya sudah ayah beli, biar kakaknya ayah yang antar ke kamu,” ujar Pasha sambil tersenyum. “Sekarang ayah mau pamit istirahat, soalnya ayah nggak boleh lama-lama duduk sambil ngobrol.”

“Ayah masih harus istirahat, ya?” tanya Aruna ingin tahu. “Dokter yang suruh?”

“Pintar kamu,” angguk Pasha sambil tersenyum tipis. “Sekarang kamu ikut Ayah Roni lagi, ya?”

Aruna menganggukkan kepala seraya turun dari pembaringan ayah sambungnya. Siska lantas mengantarnya kembali kepada Roni yang masih duduk menunggu di luar.

“Aku titip Runa lagi,” ujar Siska dengan suara berat.

Roni mendongak dan heran mendapati wajah Siska yang terlihat sedih.

“Kamu kenapa, apa terjadi sesuatu sama Pasha?” tanya Roni, dalam hati d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status