Share

2 Jangan Dekati Suami Aku Lagi!

Author: Setia_AM
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Roni dan Ririn masing-masing tidak mau melepas ikatan tangan mereka, sampai Siska terpaksa menghentikan sejenak aksi tarik-menarik itu.

Bodohnya aku, pikir Siska. Mas Roni mengenakan jas pengantin dan wanita itu mengenakan gaun, sudah pasti mereka adalah pasangan kan?

“Mas, tolong jelaskan sama aku ... Ini apa-apaan ...” Siska memohon dengan hati teriris perih. “Apa begini cara kamu berkomunikasi? Kita sudah menikah tiga belas tahun, tiga belas tahun, Mas! Anak kita bahkan sudah tiga!”

Roni mengembuskan napas berat, orang-orang kini tidak segan untuk merekam keributan yang ditimbulkan akibat kehadiran istrinya.

Kalau sampai video mereka tersebar luas hingga ke masyarakat publik, pasti akan ada banyak kecaman yang ditujukan kepada dia dan Ririn.

“Kamu jangan bikin malu aku dan Mas Roni dong!” tegur Ririn keras.

Melihat wanita lain tidak semudah itu diusir, Siska kembali mengarahkan tatapan tajamnya untuk menghujam Roni.

“Jadi selama ini kamu selingkuh?”

“Siska, jaga suara kamu—tidak perlu ngegas begitu ....”

“Bagaimana bisa aku tidak emosi saat lihat suami aku memakai jas pengantin dan menggandeng tangan wanita lain?” potong Siska dengan suara keras, memantik rasa ingin tahu orang-orang yang sebagian besar merupakan tamu undangan.

Melihat situasi yang merugikannya, Ririn langsung beraksi.

“Jangan pisahkan kami, aku mohon!” rintih Ririn sambil berupaya mempertahankan genggaman tangannya.

“Kamu jangan akting, ya!” gertak Siska mengagetkan Ririn.

Tanpa diduga, dia menyeruak maju di tengah-tengah mereka. Seketika semua orang berdiri membeku saat mengetahui bahwa Siska adalah istri sah Roni.

“Mas, kamu ingat janji kamu kan?” Suara tercekat Siska begitu menghakimi Roni. “Apa kamu pikir pernikahan kita itu sesuatu yang main-main?”

“Main-main?” ulang Ririn bingung seraya menatap Roni. “Pernikahan kita juga nggak main-main kan, Mas ...”

“Kamu tidak sopan sekali, berani menyela pembicaraan kami.” Siska menoleh dan memandang Ririn angkuh. “Kamu ini bukan siapa-siapa, wanita pelakor.”

Jleb! Kata-kata yang dicetuskan istri Roni terasa seperti pedang tajam yang dihunuskan tepat mengenai jantung Ririn.

“Siska!” tegur Roni. “Ririn ini istriku!”

Siska menoleh ke arah Roni dan menatapnya tajam.

“Kalau begitu kamu pilih salah satu, atau aku akan bertindak dan dia bisa hancur pelan-pelan tanpa perlu aku menyentuhnya.” Siska menegaskan. “Aku tak perlu repot-repot mengotori tanganku.”

Ririn memandang Siska dan Roni bergantian tanpa mengerti apa yang mereka katakan.

Melihat Roni hanya bergeming, Siska akhirnya menggunakan kedua tangannya sendiri untuk melepas tangan Ririn dan Roni yang masih saling bertaut.

“Kamu masih belum percaya kalau aku sanggup melakukan apa saja?” tanya Siska lagi. “Jadi, apa yang mau kamu jelaskan, Mas?”

Roni memandang Siska sebentar, kemudian memalingkan wajahnya dengan segera.

“Ririn tetap akan jadi istriku,” kata Roni akhirnya, membuat Siska menitikkan air mata.

“Kalau begitu bagus,” sahut Siska, dengan sekali sentak dia berhasil memisahkan tangan Roni dan Ririn yang tadinya menyatu erat.

Kalau Roni pikir Siska datang seorang diri tanpa persiapan, dia salah besar!

“Kalian, bawa Mas Roni ke mobil saya sekarang! Yang lain bisa ambil alih mobilnya!”

Ririn membelalakkan mata ketika melihat Roni dengan pasrah dan tanpa perlawanan membiarkan beberapa preman membawanya menuju mobil Siska yang sudah menunggu.

“Mas Roni ...!” panggil Ririn histeris.

Siska menoleh dnegan cepat ke arah Ririn yang wajahnya sudah basah oleh air mata duka.

“Aku peringatkan kamu,” katanya dengan nada setajam pisau. “Jangan dekati suami aku lagi, jangan pernah berpikir untuk menjadi bagian dari rumah tangga aku. Boleh saja kamu masuk melalui perselingkuhan seperti yang coba kamu lakukan, tapi aku pastikan jodoh kamu bukanlah suami aku.”

Kata-kata Siska tidak hanya menusuk, tetapi mengiris-iris hati Ririn hingga menjadikannya serpihan-serpihan kecil yang seolah tak ada harganya.

“Aku nggak pernah bermasalah sama kamu, tapi kenapa kamu sebegini dendamnya?” tanya Ririn tertahan. “Mas Roni yang datang sendiri ke aku ...”

“Ini bukan masalah dendam,” potong Siska seraya menarik tangan Ririn dengan keras. “Tapi ini masalah prinsip, bagaimana aku harus bisa mempertahankan suami aku dari godaan pelakor kelas kakap seperti kamu.”

Setelah mengucapkan kalimat terakhirnya, Siska mengempaskan tangan Ririn hingga wanita itu terhuyung dan hampir jatuh.

“Siska, aku tidak akan memaafkan kamu kalau Ririn sampai kenapa-napa!” teriak Roni dari kejauhan.

Siska memutar tubuhnya dengan angkuh dan berlalu meninggalkan Ririn yang termangu sendirian tanpa bisa berbuat apa-apa untuk mempertahankan suaminya yang dibawa pergi.

Namun, saat mobil yang ditumpangi Roni mulai melaju, Ririn seolah tersadar dan tidak mau pasrah begitu saja.

“Mas Roni!” Ririn berlari mengejar sambil meneriakkan nama Roni, dia tidak peduli pada orang-orang yang memandangnya heran saat berpapasan dengannya.

“Mas, jangan pergi!” teriak Ririn sambil berlari tanpa lelah, diangkatnya gaun pengantinnya tinggi-tinggi agar dia mampu berlari lebih cepat lagi. “Mas Roni!”

Mobil-mobil itu semakin lama semakin melaju cepat meninggalkan Ririn yang susah payah menyeret kedua kakinya hingga wajahnya basah berpeluh. Dia baru benar-benar menyerah saat mobil yang membawa Roni berbelok tajam dan tidak mungkin terkejar lagi.

Ririn menyeka wajahnya dan bergegas menepi, setelah itu dia buru-buru mengambil ponselnya dan mencoba menelepon Roni lagi. Betapa senangnya Ririn saat hubungan langsung tersambung dengan cepat.

“Halo, Mas Roni ...”

“Kamu tunggu di situ,” terdengar suara Roni yang menjawab panggilannya. “Jangan ke mana-mana, aku akan jemput kamu sekarang ...”

“Mas!”

“Diam kamu, Sis.” Roni membungkam Siska yang tiba-tiba masuk dalam percakapan mereka. “Rin, tetap di situ sampai aku datang.”

Siska tidak percaya ini, hanya dalam sekejap mata kebahagiaan dirinya musnah begitu saja di tangan pasangan sahnya sendiri.

***

Roni mengambil alih mobilnya kembali dan Siska tidak kuasa menahan. Dengan kecepatan tinggi, mobil yang dikemudikan Roni tiba di tempat Ririn menunggu dengan lebih cepat. Ririn langsung mendekap sang suami, yang ternyata tetap memilihnya daripada Siska.

“Mas?” ucap Ririn shock. “Apa aku nggak pantas jadi istri kamu?”

Lelaki itu menggeleng miris.

“Aku akan bicara sama Siska nanti, oke?” kata Roni tegas. “Mulai sekarang kamu harus mendampingi aku, Rin.”

“Oke, dia mungkin sudah berhasil mengacaukan kebahagiaan aku. Tapi dia nggak akan pernah bisa membuat kamu berpaling dari aku, Mas!” seru Ririn berapi-api. “Aku sengaja diam karena dia akan semakin kesetanan kalau aku lawan!”

“Aku tahu,” kata Roni letih sambil membimbing Ririn untuk masuk ke mobil. “Kamu jadi sasaran kemarahan Siska, aku benar-benar minta maaf sama kamu.”

Ririn mengangguk dengan wajah sedih berlebihan.

“Aku tidak pernah minta menikah dengan cara seperti ini,” sahut Ririn murung. “Aku lebih memilih jadi perawan tua saja daripada dianggap jadi pelakor dalam rumah tangga kamu ...”

“Jangan bicara seperti itu!” potong Roni sambil membelai wajah Ririn yang masih dirias lengkap, membuat wanita itu merasa memiliki hati Roni sepenuhnya.

Bersambung—

Related chapters

  • Pernikahan Kedua yang Dirahasiakan Suamiku    3 Kejadian Viral, Ririn Shock

    Siska menyusuri jalanan tanpa tentu arah, tatapan matanya menyiratkan betapa dalam luka hatinya hingga dia terlunta-lunta.Pandangan Siska lurus ke depan, tetapi pikirannya sudah sejak tadi pergi meninggalkan raganya dan berkelana ke tempat lain. Mengingat kembali momen-momen mendebarkan dirinya bersama Roni yang sekelebat menyapanya.Tanpa terasa air mata Siska menitik lagi tanpa bisa dia cegah, ditinggalkan suami demi wanita lain benar-benar hal yang tidak pernah dia pikirkan sebelumnya. Ingin rasanya dia berteriak, meraung, dan mencaci apa saja yang dia jumpai di jalanan.Namun, Siska merasa sudah tidak bertenaga rasanya. Kesuraman kini sudah menyelimuti hidupnya seperti mendung yang menggelayut di langit senja. Dia tidak mempehatikan ke mana mobil melaju membawa tubuhnya, termasuk saat tiba-tiba mobilnya berbelok tajam, wanita itu tidak mampu mengerem tepat pada waktunya.Ciitt!Siska terdorong ke depan hingga membentur kemudi saat sebuah mobil muncul dan hampir saja menabraknya.

  • Pernikahan Kedua yang Dirahasiakan Suamiku    4 Setelah Kesuksesan Itu

    Seorang wanita dewasa muda berjalan mantap saat keluar dari taksi dan memasuki area perkantoran di pusat kota. Namanya Siska Rantama, pegawai yang sudah lama bekerja dengan tim administrasi perusahaan sepatu.Siska ditempatkan bersama Kavita dengan tugas mencatat order masuk dan stok berbagai jenis model sepatu yang diproduksi.Siska bekerja untuk membantu finansial suaminya yang kala itu belum sesukses sekarang.Namun, setelah kesuksesan itu berhasil diraih bersama-sama, ujian paling besar datang menghampiri.Siska masih ingat betul bagaimana dia harus bangkit dari patah hati yang menggerogoti jiwanya sampai nyaris habis. Keinginan untuk menghancurkan hidupnya seketika buyar saat bayangan ketiga anaknya muncul dan seolah ikut merasakan patah hati yang dia rasakan.Sejak itu Siska bangkit dan tidak ingin meratapi rumah tangganya yang gagal. Dia berambisi untuk bisa melanjutkan hidup dan bersumpah akan membuat Roni dan istri keduanya menyesal telah menghancurkan dirinya.Kini satu bulan

  • Pernikahan Kedua yang Dirahasiakan Suamiku    5 Hancurnya Aku Saat Itu

    Dia melihat sebuah mobil berhenti di depan gudang dan keluarlah beberapa orang laki-laki yang bergegas turun.Pasha sengaja berdehem keras-keras, membuat Siska kembali fokus kepada tujuan awal mereka.Siska cepat-cepat menjelaskan tentang stok sepatu yang tersedia berdasarkan catatan.“Di sini sudah ada petugas, jadi kamu tinggal tanya-tanya saja tentang stok sepatu yang kamu butuhkan ... Kamu juga bisa melihat-lihat atau memilih barangnya langsung.”“Oh, sama kamu juga?” tanya Pasha.“Tidak perlu, aku kerja di bagian lain.” Siska menjelaskan. “Pak Pasha, memangnya kamu tahu ...”“Jangan panggil aku bapak, aku belum tua.”Siska tidak menanggapi Pasha dan memilih untuk meninggalkan gudang sepatu.“Sha, aku kembali ke kantor dulu ya?” ucap Siska sambil tersenyum singkat, sementara Pasha berjalan di sampingnya sambil bermain ponsel.“Sis, minggu depan ikut seminar yuk?” ajak Pasha. “seminar bisnis, di gedung hotel sana itu ....”“Aku tidak ikut,” geleng Siska. “Aku mau ambil kerjaan, tar

  • Pernikahan Kedua yang Dirahasiakan Suamiku    6 Roni dan Istri Keduanya

    “Kamu benar, Sha.” Siska mengangguk seraya menarik napas dalam-dalam.Setibanya di hotel yang sudah disulap menjadi tempat seminar, Siska dan Pasha bergegas masuk dan langsung disambut beberapa rekan bisnis yang sudah lebih dulu datang.“Aku ke toilet dulu,” kata Siska sedikit gugup saat rekan Pasha bergabung dengannya.“Aku tunggu di sini,” sahut Pasha.Di dalam toilet, Siska melihat pantulan wajahnya sendiri lekat-lekat. Rambutnya yang hitam meruncing nyaris tak ada bedanya dengan dirinya beberapa bulan yang lalu. Namun, wajah itu kini semakin matang oleh rasa benci yang membuncah.Begitu keluar dari toilet, Siska terkesiap saat mendapati sosok Roni yang berdiri di depan lorong."Siska?" Roni menyadari kehadiran istrinya juga. "Apa yang kamu lakukan di sini?"Siska terpaku sebentar selama beberapa detik, sebelum akhirnya dia mengangguk ke arah Roni sambil tersenyum sopan dan melenggang pergi begitu saja dari hadapannya. “Maaf, nunggu lama!” seru Siska saat bergabung lagi dengan Pas

  • Pernikahan Kedua yang Dirahasiakan Suamiku    7 Masih Sah Suami Istri

    “Ingatan tentang bagaimana sedihnya kamu saat melihatku bersama Ririn, telah menjadi mimpi buruk bagiku selama dua bulan ini.”Siska sama sekali tidak bereaksi, dia sengaja membiarkan Roni menikmati halus kulitnya di pahatan wajahnya yang nyaris tanpa cela.“Aku bisa pahami kemarahan kamu terhadap keputusanku,” sambung Roni lagi. “Tapi aku tidak akan semudah itu membiarkan kamu pergi. Apa pun akan aku lakukan untuk membuat kamu tetap berada di sisiku.”Siska sengaja tertawa kecil untuk menutupi perasaannya yang sudah tidak keruan lagi.“Terserah kamu,” katanya. “Bukankah seorang suami bebas untuk melakukan apa saja yang dia suka?”Siska menyingkirkan tangan Roni dengan gerakan pelan dan tidak terkesan buru-buru mendorongnya.“Jangan memancing kesabaran aku, Siska.” Roni tidak mengizinkan Siska memegang tangannya dan segera ditariknya dagu wanita muda itu hingga bibirnya maju lebih dekat dengan bibirnya sendiri. “Ingat, kita ini masih sah suami istri.”Dan segera dilahapnya bibir merek

  • Pernikahan Kedua yang Dirahasiakan Suamiku    8 Tidak Bisa Berbagi Suami

    “Aku baik-baik aja kok Sha, cuma ada sesuatu sedikit.” Siska menenangkannya. “Sekarang kamu di mana? Biar aku yang susul kamu.”Pasha terdengar menghela napas lega.“Aku ada di depan gedung, Sis,” katanya. “Cepat ya, jangan bikin aku khawatir.”“Oke, aku jalan ke sana sekarang.” Siska memutus sambungan teleponnya dan bergegas menyusul Pasha yang sudah menunggu.Wajah Pasha terlihat lega saat Siska muncul di depannya.“Sis, kamu ke mana saja?” serunya sambil memandang Siska. “Aku sudah mikir yang tidak-tidak kalau kamu hilang atau diculik ...”“Maaf Sha, aku tidak sempat ngabarin soalnya ...” Siska menghentikan kalimatnya dengan napas panjang.“Ya sudah, tidak apa-apa.” Pasha seolah mengerti apa yang sedang dirasakan Siska. “Aku antar kamu ke rumah sekarang, bagaimana?”“Oke,” angguk Siska seraya masuk ke mobil Pasha dan menyandarkan punggungnya yang letih ke tempat duduk.Pasha menyusul masuk dan sempat melirik Siska sebentar sebelum akhirnya melajukan mobilnya meninggalkan hotel semi

  • Pernikahan Kedua yang Dirahasiakan Suamiku    9 Dia Ingin Menguasai Kamu

    Roni tidak dapat menemukan pilihan kata yang tepat untuk menggambarkan kepada Ririn tentang betapa berbedanya Siska saat ini.“Dia kecewa?” tebak Ririn.“Sangat,” ucap Roni. “Biarpun dia tidak bilang, aku bisa melihat itu semua dari sorot matanya saat memandangku.”Ririn terdiam, tidak tahu harus menanggapi bagaimana. Dia masih ingat betapa kejamnya Siska saat berusaha keras menggagalkan pernikahannya dengan Roni, tetapi pada akhirnya Roni juga yang enggan memiliki satu di antara mereka berdua.Dan yang menjadi korbannya tentu saja Ririn yang tidak tahu apa-apa.“Tapi aku tahu kalau dia bohong,” ujar Roni sambil menenggak minuman kalengnya lagi. “Aku masih bisa merasakannya.”Sesungguhnya Roni tidak benar-benar yakin jika Siska masih mengharapkan hubungan mereka diperbaiki. Dia telah membiarkan dirinya tenggelam dalam kesendirian selama dua bulan tanpa penjelasan, dan Roni baru saja menerima pembayaran tunai dengan kebencian Siska terhadapnya.Masih terin

  • Pernikahan Kedua yang Dirahasiakan Suamiku    10 Bukan Untuk Kamu Sakiti

    “Aku pusing, kepalaku sakit sekali ...” keluh Siska. “Maaf kalau kamu jadi tidak nyaman.”Kavita menggeleng, tetapi tidak mengatakan apa-apa. Sebagai gantinya, dia mengulurkan sekotak makanan yang tadi sudah disiapkannya kepada Siska.“Makanlah, aku pikir kamu belum sarapan. Aku paham bagaimana rasanya dikhianati,” ujar Kavita sungguh-sungguh.“Terima kasih ya?” ucap Siska sambil menerimanya. “Kamu sudah menyempatkan diri datang ke sini.”Kavita menggeleng dan duduk di samping Siska.“Sudahlah, jangan berpikiran macam-macam. Cepat makan,” suruhnya.Siska tersenyum tipis dan membuka kotak makan yang diberikan Kavita kepadanya.Di lain tempat, Pasha menghentikan mobilnya di tepi jembatan yang ada di dekat lokasi proyek. Dia menengok arlojinya dan memutuskan untuk menunggu kedatangan Roni yang sudah menyanggupi kesepakatan jam pertemuan mereka.Kira-kira tak sampai sepuluh menit menunggu, Pasha melihat sebuah mobil berhenti di dekat mobilnya.“Langsung saja ya, Ron?” kata Pasha bahkan se

Latest chapter

  • Pernikahan Kedua yang Dirahasiakan Suamiku    117 (TAMAT) S3: Pikirkan Sebelum Bertindak

    Pasha mengangguk kuat-kuat, dia sendiri tidak habis pikir apa motif Ririn melakukan itu. Disuruh Roni kah? “Apa? Jadi Ririn adalah salah satu pelaku?” Siska terbelalak lebar ketika Pasha menyampaikan apa yang dilihatnya tadi. Pasha mengangguk. “Benar-benar keterlaluan, dia sudah bikin aku dan sahabatku malu luar biasa. Aku harus telepon Roni sekarang!” “Buat apa, mau bikin keributan?” “Istrinya yang kurang kerjaan, masa suaminya sampai tidak tahu?” Pasha juga sama herannya, dia tidak kuasa menahan Siska yang terlihat memendam emosi tak tertahankan. Sementara itu, Roni sedang berada di jalan ketika ponselnya berdering nyaring. “Siska ... Halo?” “Ron, kamu tuh bisa mendidik istri kamu atau tidak sebenarnya?” Siska langsung menyembur telinga Roni dengan api kemarahan. “Maksud kamu apa?” “Aku yang seharusnya tanya, maksud Ririn apa pakai ngumbar-ngumbar masa lalu aku di akun berita online?” “Aku tidak paham, ini aku juga baru saja dihubungi polisi karena Ririn ada di sana!” “B

  • Pernikahan Kedua yang Dirahasiakan Suamiku    116 S3: Suami Baru Siska yang Mandul?

    Pasha memeluk bahu Siska dengan penuh kehangatan. “Aku janji akan menyelesaikan ini semua, aku juga resah sama pemberitaan itu.” “Maaf ....” “Jangan minta maaf, bukan salahmu.” Siska membalas pelukan Pasha dengan erat, dia bertekad ingin menatap langsung wajah pelaku yang telah mengganggu ketenangan hidupnya itu. “Pokoknya siapapun dia, aku mau dia dihukum berat.” “Pasti, biar dijadikan pelajaran oleh siapa pun untuk tidak menggali masa lalu seseorang seenak jidat.” Setelah pembicaraan mereka berakhir, Siska memutuskan untuk tidur karena dia ingin berangkat lebih awal ke kantor. “Gimana, Mas?” Di kediaman Roni, Ririn sedang menghidangkan secangkir teh hangat dan roti selai. “Aku dapat beberapa kontrak dari klien baru,” kata Roni memberi tahu. “Apakah klien itu dari mereka-mereka yang membatalkan kerja sama dengan perusahaan saingan kamu?” “Aku tidak tahu, karena aku tidak pernah tanya-tanya soal itu. Menurutku tidak bagus kalau kita terlalu menunjukkan kesenangan kita atas b

  • Pernikahan Kedua yang Dirahasiakan Suamiku    115 S3: Jangan Lagi Buka Media Sosial

    “Tapi aku belum punya bukti untuk menguatkan kecurigaan aku,” ujar Pasha menyesalkan. “Aku juga tidak mau kalau Cuma asal tuduh saja, semua kasus di dunia ini membutuhkan bukti.” “Kamu suruh orang saja untuk memata-matai Roni, cari yang profesional.” Ezra mengusulkan. “Oke, tapi aku juga harus tanya pendapat Siska dulu. Jangan sampai apa yang aku lakukan justru menimbulkan masalah baru.”Ezra memandang Pasha dengan sangat serius.“Kamu bertindak terlalu hati-hati ternyata.”“Bukankah harus? Keselamatan istri dan anak-anak sambungku juga harus dipikirkan,” kilah Pasha.“Aku setuju kalau yang kita bicarakan ini adalah tentang Shadan atau Monic yang agak-agak psikopat, tapi Roni? Aku bahkan tidak tahu menahu latar belakangnya selain dia adalah mantan suami Siska.”Pasha terdiam.“Dia pernah mendapat kontrak kerja di edisi sebelumnya,” katanya mengingatkan.“Ya, dua poin itu.”Setelah mempertimbangkan baik buruknya, pasha akhirnya setuju untuk mengintai Roni diam-diam.Beber

  • Pernikahan Kedua yang Dirahasiakan Suamiku    114 S3: Sengaja Ingin Menjatuhkan

    “Aku tahu Vit, kamu tidak perlu khawatir. Pasha tidak tinggal diam, aku yakin Pak Ezra juga akan berbuat sesuatu untuk pelaku yang sudah menyebarkan masa lalu kita ke orang banyak.” “Ezra juga mulai mengusut masalah ini, Sis. Biasanya dia kerja sama dengan suami kamu dalam segala hal kan?” Siska mengangguk. “Aku penasaran siapa pelakunya.” “Apa mungkin ... pelakunya adalah Yura?” Siska menatap Kavita dengan sangat lekat. “Tapi aku tidak ada urusan apa-apa sama Yura, Vit. Kalau betul dia pelakunya, maka sama saja dia sudah mengibarkan bendera perang terhadapku.” Kavita diam sambil berpikir. “Betul juga, kalau sama aku sih wajar. Yura tidak punya motif apa-apa untuk menjatuhkan kamu atau perusahaan Pak Pasha.” Sepasang sahabat itu sibuk berpikir dengan logika masing-masing. “Otakku buntu, aku tidak punya tersangka yang bisa aku curigai.” Siska akhirnya menyerah. “Kalau begitu biarkan suami-suami kita yang menyelidikinya.” “Betul, kamu juga jangan terlalu kepikiran. Masa lalu b

  • Pernikahan Kedua yang Dirahasiakan Suamiku    113 S3: Memiliki Dua Suami dalam Satu Waktu

    “Maksud kamu? Dih, aku nggak sebodoh yang kamu pikirkan! Kalau orang sudah nggak percaya, tentu mereka akan beralih untuk mencari perusahaan baru kan? Nah, situasi ini bisa kamu manfaatkan, Mas!”Roni terdiam, betul juga apa yang Ririn katakan. Namanya persaingan bisnis, sah-sah saja kan jika dia mengambil kesempatan dalam situasi seperti apa pun?***Untuk pertama kalinya sejak berita tentang masa lalu itu terbongkar luas di platform digital, Siska dan Kavita bertemu di kafe untuk minum kopi bersama.Kalau biasanya mereka memilih kafe standar masyarakat umum, khusus untuk pertemuan kali ini mereka memilih kafe ekslusif demi kenyamanan privasi masing-masing.“Vit, bagaimana kabar kamu?” tanya Siska begitu mereka duduk berhadapan.Wajah Kavita tampak sayu seperti orang yang kekurangan waktu tidur yang berkualitas.“Aku? Baik, Sis.”Suasana sedikit canggung, sehingga Siska bingung bagaimana cara untuk mencairkannya.“Kita ... sudah lama tidak bertemu, ya? Jujur aku kangen ngopi-

  • Pernikahan Kedua yang Dirahasiakan Suamiku    112 S3: Istri yang Diumbar Masa Lalunya

    “Jadi ... kita diam saja, Sha?”“Untuk sementara, nanti kalau mereka sudah tahu dan bergerak, baru kita ikut bantu.”Siska terpaksa setuju, dia geram sekali dengan si pembuat berita yang mengumbar masa lalunya.Bahkan Kavita juga ikut dikulik habis-habisan.Sesuai dengan rencana Pasha, Siska tidak berani menghubungi Kavita sejak berita tentang masa lalu mereka beredar. Bukan apa-apa, dia merasa tidak enak hati sendiri jika harus pertama kali membahas topik itu.Meskipun jauh di sudut hatinya, Siska juga sangat penasaran mengenai kebenaran pernikahan kontrak yang terjadi antara Kavita dan Ezra, bos mereka sendiri.“Sha, Pak Ezra bagaimana?” tanya Siska setelah berdiam diri selama beberapa hari tanpa mengontak Kavita. “Setiap aku bertemu sama dia, sikapnya tidak ada yang aneh ....”“Mustahil berita itu belum sampai ke telinga Pak Ezra!” bisik Siska dramatis. “Kecepatan informasi di jaman ini kan benar-benar gila, Sha. Aku khawatir seandainya tanpa sepengetahuan kita, Pak Ezra d

  • Pernikahan Kedua yang Dirahasiakan Suamiku    111 S3: Akun yang Memposting Berita

    “Besok ayah traktir sepuasnya, ayah baru saja dapat kontrak kerja ....”“Yes!”“Makan-makan!”Siska dan Pasha tertawa lebar bersama anak-anak mereka.Ketika kebahagiaan mewarnai keluarga baru Siska, hal yang berbeda justru tengah dirasakan Roni dan istrinya.Semangat Roni yang tadinya menggebu-gebu kini seolah tidak lagi ada, seluruh harapan yang semula dia pikul di pundak seketika luruh tanpa sisa.“Apa mungkin kamu bikin kesalahan yang bikin pemilik kontrak kerja itu nggak mau pilih perusahaan kamu, Mas?” tanya Ririn sok tahu.“Maksud kamu apa sih?”“Nggak mungkin kan kalau perusahaan kamu baik-baik saja, tapi kalah sama perusahaan suami Siska?”Roni melirik Ririn, ingin sekali dia mengomel karena ketidakpekaan istrinya. “Kamu tidak bisa baca situasi ya?”“Maksud kamu?”“Seharusnya kamu bisa lihat kan, apa yang aku rasakan sekarang ini?”Ririn melongo. “Kok jadi kamu yang terbawa perasaan sih, Mas? Aku kan tanya baik-baik ....”“Terserah,” potong Roni, dia berdiri dar

  • Pernikahan Kedua yang Dirahasiakan Suamiku    110 S3: Tidak Bisa Menerima Kegagalan Suami

    “Aku tidak bermaksud apa-apa, Rin. Takutnya kalau kamu berisik terus, aku tidak bisa dengar apa yang dikatakan pembawa acara.”Ririn semakin sewot mendengar alasan Roni yang menurutnya konyol sekali, memangnya suara dia sekeras apa coba?“Rin, lihat! Sebentar lagi akan diumumkan perusahaan siapa yang berhasil mendapatkan kontrak!” bisik Roni antusias.Mendengar ucapan Roni, kini giliran Ririn yang mengerutkan keningnya.Tadi katanya nggak boleh ribut, gimana sih. Perempuan itu membatin kesal.Di kursi lainnya, Siska dan Kavita tidak kalah tegang menunggu pengumuman pemenang kontrak. “Ezra atau Pak Pasha?” Kavita menoleh ke arah Siska.“Pak Ezra atau Pasha, bebas!”Kavita mengangguk, sebelah tangannya meremas jemari Siska untuk menyalurkan ketegangan yang terasa.“... akan ada dua perusahaan yang mendapatkan kontrak kerja ini, sehingga kolaborasi keduanya diharapkan bisa meningkatkan daya beli konsumen dan menjaga persaingan sehat di masa-masa yang akan datang.”Siska dan Ka

  • Pernikahan Kedua yang Dirahasiakan Suamiku    109 S3: Peringatan Kecil Buat Siska

    Ririn menganggukkan kepalanya seraya memahami layar laptop Roni yang menyala. “Dyaksa Company, itu perusahaan Siska?” celetuk Ririn. “Bukan, itu perusahaan pesaing aku. Siska kerja di situ sudah lama, sejak aku masih merintis dari nol.” “Oh ya? Terus kenapa dia masih jadi pegawai di sana setelah kamu sukses?” Roni menarik napas, dia berusaha mengingat kembali momen ketika Siska tidak ingin berhenti kerja dari Dyaksa Company. “Katanya dia merasa sayang sama pencapaian dia di perusahaan itu,” ucap Roni lambat-lambat. “Siska nyaman bekerja di sana, jadi dia mempekerjakan beberapa asisten rumah tangga demi pekerjaannya di Dyaksa Company. Padahal aku sudah bilang sama dia kalau aku sanggup memenuhi semua kebutuhan rumah tangga, tapi dia tidak mau melepaskan pekerjaannya.” Ririn bahkan sampai melongo mendengar penjelasan Roni tentang alasan Siska. Kok bodoh banget ya Siska itu, pikir Ririn. Punya suami sukses, disuruh berhenti kerja malah nggak mau. Kan enak tinggal ongkang-ongkang ka

DMCA.com Protection Status