Share

Rahasia

Harap-harap cemas Bryan menunggu hasil pemeriksaan dokter pada Kania.

Di ruangan yang di dominasi warna putih itu, Bryan menyaksikan setiap detail pemeriksaan yang dilakukan dokter pada istrinya. Di saat yang bersamaan, Kania menolehkan kepalanya ke samping, tepat ke arah Bryan yang menatapnya lamat.

“Om kenapa melihatku dengan tatapan seperti itu?” tanya Kania polos. Suaranya langsung mengalihkan perhatian sang dokter yang baru selesai memeriksa kondisi tubuhnya.

Pertanyaan Kania dibalas oleh sorot tajam dari Bryan. Pria itu memicingkan kedua matanya tanda tak setuju kalau Kania memanggilnya dengan sebutan om di depan semua orang.

“Sudah selesai, Bu Kania.” kata dokter. Pura-pura tak mempedulikan perseteruan sengit diantara Kania dan Bryan.

“Terima kasih, dok.”

Kania turun dari tempat tidur dibantu oleh seorang perawat. Wajahnya masih pias karena demam. Bryan tak lantas diam saja di tempatnya. Pria itu membantu sang istri untuk mencari posisi nyaman dalam duduknya.

“Bagaimana? A
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status