Share

Keputusan Sepihak

Penulis: JolaSky
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-03 11:58:55

Tidur Nova terusik dengan suara riuh di luar kamarnya. Suara langkah kaki beberapa orang sepertinya tengah melintas di depan kamar. Kesadaran Nova belum sepenuhnya terkumpul. Semalam, waktu tidurnya terkuras untuk mengurus Celva yang begadang seorang diri.

Jangan tanya dimana Angga saat itu. Di saat Nova berusaha untuk tetap terjaga menemani Celva, pria itu justru sibuk berkutat dengan tumpukan dokumen-dokumen kesayangannya. Tangisan Celva bahkan tidak bisa memecah fokus Angga untuk berhenti bekerja ataupun tidur sebentar.

“Ada apa, sih? Kenapa berisik sekali di luar sana?” gerutunya. Nova mengumpulkan segenap tenaga untuk turun dari tempat tidur. Tanpa alas kaki, lantai yang ia pijaki terasa dingin menusuk tulang. Jalannya sempoyongan karena matanya terasa berat.

Ceklek.

Nova mengedarkan pandangannya ke sisi kanan dan kiri. Kemunculannya langsung menjadi sorotan beberapa orang yang berlalu lalang di sana. Untuk sepersekian detik mereka mematung. Menyadari keberadaan mereka telah
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Rahasia yang Retak

    Di depan cermin bayangan dirinya terlihat elegan. Riasan wajah natural dan model rambut sanggul modern semakin meningkatkan kadar kecantikan Nova hari ini. “Ini gaunnya, nyonya. Mari saya bantu untuk memakainya,” kata salah seorang krew make up artist pilihan Angga. “Selera kalian bagus juga, gaun ini sangat cocok di tubuhku. Desainnya juga sangat berkelas,” puji Nova mengapresiasi kinerja tim make up artist.“Terima kasih atas pujiannya, nyonya Nova. Tapi mohon maaf, gaun ini adalah gaun yang dipilih langsung oleh Tuan Angga untuk acara malam ini. Beliau sendiri yang memesannya beberapa hari lalu secara ekslusif pada rekanan desainer kami,” jawab wanita itu. Nova hampir tersedak mendengar sebuah pengakuan yang tidak pernah ia dengar. Sejauh yang Nova tahu, Angga hanya akan memilih gaun-gaun sewaan yang disodorkan oleh para desainer ternama. Ia tidak pernah tahu kalau semua hal yang ada di depan matanya kini adalah pilihan Angga. Terkadang Nova heran, di tengah kesibukan yang begi

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-03
  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Pesta Perayaan

    Acara malam ini lebih mirip seperti acara pesta pernikahan Nova dulu. Bukan acara yang ditujukan untuk menyambut kelahiran seorang bayi. Nova sendiri terkesima melihat dekorasi yang begitu mewah. Rumah Angga memang memiliki sebuah ruang pertemuan yang cukup besar dan mampu menampung lebih dari sesatus orang. Tetapi Nova tidak pernah membayangkan pria itu bisa mengubah ruang pertemuan menjadi arena pesta yang megah. Dekorasi didominasi oleh warna putih dan merah muda. Senada dengan gaun yang dipakai oleh Nova dan juga Celva. Jika dilihat dari detail setiap dekorasi dan tema pesta, sepertinya Angga memberikan banyak perhatian dalampenyusunan konsep acara. Benar-benar totalitas. Untuk pertama kalinya Nova dibuat kagum dengan apa yang pria itu lakukan. Meski ia sadar betul perjuangan Angga kali ini bukan untuk dirinya.Sakit memang, tapi begitulah adanya. Nova harus sadar diri. Angga hanya menjadikannya tameng untuk mencapai semua tujuan pria berdarah Jerman itu. “Terima kasih pada s

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-03
  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Apa Alasan Untuk Bertahan?

    “Kamu berani menentangku?” Angga naik pitam. Ia sadar di ruangan itu ada Celva yang harus dijaga sehingga pria itu menjaga intonasi suaranya. “Tidak. Daripada aku menjawab tapi jawabanku hanya akan membuatmu marah, lebih baik aku diam saja, bukan?” jawab Nova. Ia memberanikan diri untuk kuat di depan Angga. Meski nyalinya belum cukup mampu untuk melawan, setidaknya dengan bersikap berani, perlahan nyali untuk melawan akan tumbuh dengan sendirinya. Kedua bola mata Angga membulat, menahan amarah. Nova tak paham apa ekspektasi Angga padanya. Semua yang Nova lakukan selalu salah. Bicara salah, melawan salah, bahkan diam pun salah. “Bersyukurlah hari ini suasana hatiku sedang baik. Jika tidak, kamu sudah aku habisi!” kata Angga. Wajah tampannya kini terbingkai jelas di pandangan Nova. Tidak disangka, figur sempurna seperti ini memiliki sisi kelam yang tak bisa ditoleransi.Angga berbalik memunggungi Nova, namun tak kunjung melangkah meninggalkan ruangan itu. “Jangan sesekali menguji ke

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-03
  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Berita Simpang Siur

    Angga merampas kunci mobil dan jaket kulit yang tergeletak di atas meja kerjanya dengan kasar. Ekspresi datarnya sudah cukup menjelaskan suasana hatinya di depan para pelayan yang berjaga. “Aldo, berikan aku kunci apartemen,” pinta Angga sambil menengadahkan tangannya di depan dada sahabatnya. “Untuk apa, tuan? Apakah tuan tidak tidur di rumah malam ini?” Langkah kaki Angga terhenti, “sejak kapan kau peduli dengan urusan pribadimu?” tanya Angga sinis. Sudah cukup emosinya dikuras habis oleh tingkah Nova, sekarang sahabatnya juga menguji kesabaran Angga.“M-maksudku, bagaimana jika nanti nyonya bertanya kemana anda pergi? Aku tidak mungkin menjawab tidak tahu.” Aldo menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri sebelum mendekatkan mulutnya ke sisi Angga. “Dia tidak akan mencariku. Dan aku sedang tidak ingin bertemu dengannya saat ini. Jangan hubungi aku jika aku tidak memberikan arahan apapun padamu,” ujar Angga. Ia merampas sebuah kartu yang sudah berada dalam genggaman Aldo kemudian

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-03
  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Sisi Kelam

    BAB 26 Dor!!Suara lengkingan peluru menembus salah satu bagian dari rumah ini mengagetkan Nova yang sedang tertidur pulas. Kedua matanya langsung membelalak saat menyadari suara itu bukan suara yang lazim ia dengar. “Suara apa itu?” katanya bermonolog. Posisinya berubah duduk sembari mengedar pandangan ke sekitarnya. Kondisi kamarnya masih sama seperti terakhir kali Nova lihat sebelum memejamkan mata. Beberapa pakaiannya berserakan di lantai. Ponsel Nova tergeletak di lantai dalam kondisi layarnya pecah.Rasa penasaran Nova menggebu-gebu. Niatnya ingin mencari tahu terhalang dengan rasa takut yang muncul secara beriringan. Dilihatnya keranjang bayi tempat Celva tertidur. Bayi itu sama sekali tidak terusik. Nova bersyukur, Tuhan menghadirkan sosok bayi mungil yang tak mau membebaninya dengan kerewelannya. Sekilas senyum tipis terpatri di wajah Nova. Momen sulitnya melahirkan seorang bayi, kembali teringat di pikirannya. Dor!!Suara itu kembali menggaung. Nova buru-buru turun dari

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-04
  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Tatapan Penuh Luka

    Tidak! Nova tidak akan membukakan pintunya. Nova yakin Angga tidak akan bisa mengakses kamar tanpa kunci yang sudah Nova pegang. “Nova, aku bilang buka pintunya!!” Teriak Angga dari luar sana. Nova takut namun ia harus tetap tenang. Sedangkan di luar, Angga mulai naik pitam karena ulah istrinya. Lagi-lagi Nova ikut campur ke dalam urusannya. “Nova, buka pintunya atau aku akan mendobraknya. Jangan salahkan aku jika setelah ini kamu menyesal!” “Apa yang akan kau lakukan? Istrimu hanya mengintip apa yang kau lakukan.” Aldo baru saja keluar dari ruang penyiksaan tadi. Menyusul sahabatnya yang pergi dengan penuh amarah. “Dia harus diberi pelajaran. Tidak seharusnya dia mencari tahu apa yang aku lakukan,” jawab Angga. “Bicaralah baik-baik. Tidak semua urusan rumah tangga harus kau selesaikan dengan kekerasan,” kata Aldo memperingatkan. Sejak menikah, emosi sahabatnya mudah naik turun. Semua kehendaknya tak boleh dielak. “Aku tidak akan menyakitinya, hanya mempertegas apa yang dia lak

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-04
  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Kepercayaan Ambigu

    “Pengusaha sekaligus investor ternama Savangga Danuel dikabarkan melakukan tindak kekerasan dalam rumah tangga terhadap istrinya, Novania Hutama. Kabar itu datang dari salah satu orang yang mengaku sebagai sumber yang valid. Tidak hanya itu, sosok misterius yang tidak ingin disebutkan namanya ini mengatakan bahwa istri pengusaha itu adalah mantan wanita malam yang mengincar harta Savangga hingga dijadikan sebagai istrinya. Kabar tentang kehancuran rumah tangga mereka kini gencar di jagat maya. Orang-orang tak menyangka. Salah satu pengusaha sukses yang banyak menginspirasi para pengusaha muda ini melakukan kekerasan terhadap isinya. Sampai saat ini, Baik Savangga maupun istrinya belum memberikan klarifikasi hingga saat ini—“ Tampilan layar televisi sengaja dimatikan. Nova diam mematung di tempatnya kala namanya dan Angga menjadi sorotan media. Apa yang ia dengar barusan tentang dirinya sama sekali tidak benar. “Aku memang bersikap seolah hanya memperbaiki nama baikku sendiri. Tapi,

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-04
  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Racauan Tentang Masa Lalu

    “Celva anak mama yang cantik. Minum susu dulu sayang.” Belakangan ini, Nova sangat menikmati masa-masa menjadi seorang ibu baru. Dua bulan bukanlah waktu yang singkat bagi Nova untuk menyesuaikan diri. Hidupnya masih sama, namun sepertinya Angga lebih memilih untuk menghindar sejak nama baiknya di publik mulai retak. Ambisi Angga semakin besar dalam mencari dalang pencemaran nama baiknya waktu itu. Hingga detik ini, belum ada informasi baru yang bisa menjadi pentunjuk tambahan.Ceklek.Nova menoleh saat seseorang datang. Angga masuk ke kamar dengan langkah sempoyongan. “Angga? Kamu kenapa?”tanya Nova. Nova membaringkan Celva di tempat tidur khusus lalu menghampiri sang suami. Wajah Angga pucat pasi. Nova semakin khawatir saat tangannya menyentuh hawa panas di dahi suaminya.Peluh sebesar biji jagung mengalir deras dari pelipis Angga. Tubuh tegapnya semakin oleng. Racauan tak jelas juga keluar dari mulutnya. Nova memapah tubuh sang suami kemudian membaringkannya di atas tempat ti

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-04

Bab terbaru

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Negosiasi Rasa

    Kata orang, cinta juga bisa datang terlambat. Sama halnya seperti momen ini. Momen dimana sekujur tubuh Nova mematung saat berhadapan dengan sosok yang menghujam hatinya dengan kerinduan mendalam. Otaknya terasa mati karena Nova tidak bisa mendeteksi perintah apapun dari sana. Sedang Nova bergeming, ada sosok yang kini menatapnya penuh harap. Sosok itu berdiri tegak. Setegar karang yang tak jera menghantamnya dengan gelombang. Banyak cara Nova lakoni untuk menghabiskan keberanian Angga agar tak lagi menemuinya. Berharap dengan memupuk benci, hal itu akan membuat jarak diantara mereka semakin panjang. Sayang, yang terjadi justru kebalikannya. Angga lantang menerabas gelombang, hingga sebagian kecil dari dirinya enyah. Tidak lagi Nova lihat sorot angkuh di mata Angga, pun gestur cinta berlebihan terhadap diri sendiri pada pria itu. Berat Nova mencoba untuk menelan ludah, tapi, Angga justru mulai kembali bersuara. “Aku tahu ini keterlaluan. Tapi aku mohon, kali ini kita bicarakan dar

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Mejemput Asa

    Secarik kertas di tangan Angga konsisten membuat pikiran pria itu terus berputar. Di dalam kursi pesawat, pemandangan kota-kota kecil di bawah sana sama sekali tidak menarik minat Angga untuk beralih sedetikpun dari kertas itu. “Kau sudah menatap kertas itu hampir satu jam lamanya, Tuan. Apa kau tidak ingin melihat pemandangan indah di luar jendela itu?” Suara Chris membuat Angga mendongak. Ia menatap sang asisten dengan sorot jengah seraya menghembuskan napas berat. “Kapan pesawat akan landing?” tanya Angga. Responnya sangat jauh dari konteks obrolan yang dibangun oleh Chris. “Bukannya ini sudah dua jam?” “Kurang lebih lima menit lagi kita mendarat, Tuan. Bersabarlah, kesabaran akan berbuah manis,” jawab Chris. Pria itu kembali memandang lurus ke depan. Dimana para pramugari tengah sibuk memberikan peringatan untuk mengencangkan sabuk pengaman. Angga kembali berkutat pada pikirannya. Bayangan ekspresi wajah Nova berubah-ubah di sana sesuai dengan asumsi-asumsi yang Angga ciptakan

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Sebuah Petunjuk

    Sudah satu minggu lamanya, Mario menetap di hotel yang sama dengan Nova. Menjadi garda terdepan bagi nova tanpa diminta. Sore ini langit cukup cerah namun perlahan beranjak mengabu sebelum matahari benar-benar pamit dari altarnya. Mario bangkit dari sofa, diikuti sang asisten di belakangnya. “Kau sudah dapat informasi yang aku minta?” tanyanya sambil melangkah menuju mini bar di sudut ruang santai. “Sudah, Tuan. Saya dihubungkan oleh asisten beliau yang kebetulan sedang berada di Korea saat ini. Menurut informasi, Pak Angga sedang sakit.” “Sakit?” Mario mengulang. “Iya, Pak. Saya sudah coba mencari tahu tentang penyakit beliau, tapi Asisten pribadinya tidak bersedia memberi informasi detail.” “Tapi, kau sudah lakukan apa yang aku minta ‘kan?” Sang asisten mengangguk mantap. “Sudah, Pak. Beliau bersedia untuk bertemu malam ini jam tujuh.” Melihat pemandangan di luar jendela besar kamar hotelnya, Mario beralih pada arloji di tangan. “Sudah pukul enam. Kita berangkat sekarang saj

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Jauh Rindu, Dekat Tabu

    Lampu remang-remang di dalam klub malam di tengah kota Seoul ini membatasi pandangan Chris yang masuk ke dalamnya. Muda-mudi berlenggak-lenggok di lantai dansa. Di bawah lampu sorot mengikuti irama musik beat yang menggila. Pandangan Chris mengedar ke segala penjuru. Ia langsung bergegas dari bandara ke sini setelah menghubungi Angga. Kabarnya, pria itu berada di sini, namun sampai sekarang Chris belum menemukan petunjuk tentang keberadaan bosnya. Pergerakan Chris di tengah kerumunan orang-orang yang berdansa, menarik perhatian beberapa wanita di sana. Sesekali terdengar mereka mencoba menggoda Chris dengan panggilan-panggilan nakal. “Hai, tampan. Kau sendiri saja?” Seorang wanita mendekati Chris. Dua bingkai lensa di mata Chris ia koreksi saat berhadapan dengan wanita itu. “Kalau kau datang sendiri, aku mau menemani,” ucap wanita itu lagi. Rambut panjangnya sengaja dikibaskan di depan wajah Chris. Aroma bunga menguar setelahnya. Jelas, wanita itu sedang berusaha untuk menarik perh

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Realita Yang Disanggah

    “Bagaimana bisa Anda membiarkan orang dengan kondisi mental yang terganggu, bepergian sendirian bahkan, mengurus bayi? Apalagi Anda bukan suaminya.” Seorang pria paruh baya dengan seragam kepolisian menginterogasi Mario dengan segerombol pertanyaan. Ia menghela napas panjang, hendak menyela ucapan sang polisi namun pria itu terus berceloteh, tidak memberikan kesempatan bagi Mario untuk menjelaskan. “Anda tahu ‘kan? Apa yang Anda lakukan bisa disebut sebagai bentuk kelalaian dan berpotensi menyakiti orang lain.” “Saya paham, Pak. Itu mengapa saya ada di sini sekarang. Saya akan menebus Nova dan mengikuti prosedur hukum yang berlaku. Tolong beri sedikit keringanan untuk Nova. Bagaimanapun dia masih punya tanggung jawab untuk mengurus anaknya yang masih bayi,” ucap Mario panjang lebar. Tidak akan ia sia-siakan kesempatan untuk bicara. Tujuannya saat ini adalah membebaskan Nova dari hukuman paling berat. Mario mengikuti semua prosedur hukum yang berlaku atas pelanggaran yang Nova laku

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Berpapasan

    Kesibukan terlihat padat di pintu kedatangan Bandara Incheon. Seorang pria mengenakan setelan jas lengkap berwarna keabuan menarik beberapa mata di sana. Di balik kacamata hitam yang nangkring di hidung mancung pria itu, ada sepasang mata yang awas mengintai pergerakan seseorang dari arah lain bandara. Seorang wanita, dengan stroller bayi menemaninya duduk di ruang tunggu menuju pintu keberangkatan. Tujuannya bertolak belakang dengan kedatangan pria tadi. Pria itu melirik arlojinya, tiga puluh menit lagi seluruh penumpang jurusan penerbangan domestik lepas landas. Pria itu bergegas mendekati sang wanita. Dengan penampilan, tidak, ketampanannya yang sedikit mencolok dan menarik perhatian, Chris–pria itu–mendekati targetnya. “Selamat pagi, Nyonya.” Wanita berambut panjang, dengan iris mata hazel yang indah itu mendongak. Dahinya berkerut pun dengan kedua matanya yang memicing. Mencoba menilik sosok asing di depannya. “Ya? Anda siapa?” tanyanya. Ada sedikit getaran dalam suaranya.

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Kunci yang Terbuka

    Secangkir kopi panas di hadapannya sama sekali tidak menarik perhatian Angga. Di sudut salah satu kafe di jalan utama kota Seoul, ia membiarkan segala pikirannya berterbangan bebas terbawa angin. Laptop dengan layar yang masih menyala berakhir sama mengenaskannya dengan secangkir kopi itu. Padahal, deretan daftar pekerjaan yang seharusnya ia selesaikan secepatnya, meraung meminta dikerjakan. Suara di kepala Angga terlalu berisik. Bahkan membuat pria berusia 37 tahun itu kewalahan mengatur jam tidurnya. ‘Sudah waktunya kau mengejar kebahagiaanmu.” Untaian kalimat yang diucapkan Dalton tempo hari kian memperparah kegundahan hati yang selama beberapa hari ini meraung perhatian Angga agar tidak diabaikan. Lagi-lagi, hanya helaan napas berat yang menjadi penghujung keglisahan Angga. “Tidak seharusnya aku terjebak dalam kegalauan ini,” gumamnya, Angga mencoba mengalihkan pikirannya dengan menggeser pesan dengan seseorang yang jauh di belahan dunia sana. Deretan foto putri kecilnya mend

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Masalah Semakin Pelik

    Seminggu setelah Mario memutuskan untuk mencabut perjanjian kerja perusahaan mereka, Angga memilih hengkang dari apartemen pria itu. Ia cukup tahu diri untuk tidak menjadi benalu sahabatnya. Saat ini, Angga tengah berhadapan dengan pria paruh baya. Mario bilang, itu adalah koleganya yang akan memberikan suntikan dana untuk perusahaan cabang milik Angga yang hampir bangkrut. “Aku tertarik dengan konsep perusahaanmu. Hanya saja, Kerugian selama periode dua tahun ini cukup menarik perhatianku. Dan akan lebih berisiko jika aku investasikan uangku di sana. Bagaimana kalau begini saja,” ucap pria itu. Pria bernama Dalton, berusia sekitar lima puluh tahunan menjabat sebagai pemilik perusahan olahan ginseng paling terkenal di Korea.Meski terlihat kecewa dengan Angga, Mario tetap bertanggung jawab atas apa yang sudah ia janjikan. Satu alasan yang membuat Angga semakin tak enak hati padanya. Dalton memajukan tubuhnya, menatap Angga dengan sorot penuh rasa ketertarikan yang begitu besar namun

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   PUTUS KONTRAK

    Nova hendak mendekati Mark, namun langkahnya ditahan oleh Mario yang kini menatapnya dengan sorot menuntut. Sekujur tubuh Nova meremang. Pegangan Mario di lengannya seolah memiliki aliran magnet yang membuat pandangan Nova tidak beralih padanya. “Apa yang kamu lakukan, Mario? Tolong lepaskan aku,” pinta Nova. Ia membalas tatapan Mario tak kalah tegas, kemudian beralih pada kaitan tangan mereka. “Jawab yang sejujurnya, Nova. Apa benar yang dikatakan Mark?” Nada bicara Mario berubah dingin. Nova bisa merasakan pria itu sedang bergelut dengan kekecewaan yang begitu kental di dadanya. Dengan sedikit keras Nova menghempaskan pegangan Mario seraya berkata. “Benar atau tidak, masa laluku adalah urusanku. Baik kamu ataupun Mark tidak berhak mengintervensi hidupku,” balas Nova tegas. Kini jaraknya dengan Mark terkikis. Wajah mantan kekasihnya itu sama tegangnya dengan Mario setelah kalimat ultimatum Nova ucapkan. “Dan untuk kamu, Mark,” ucap Nova dingin. “Bukan hakmu juga mengatur hidupku.

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status