Share

Kebenaran yang Ambigu

Author: JolaSky
last update Last Updated: 2023-12-30 21:27:38

“Hanya pengecut yang akan bermain curang. Aku tidak akan membiarkan kau membohongi Nova terus menerus!”

Setelah ucapan itu keluar, pintu ruang kerja Angga tertutup. Teriakan pria itu sama sekali tak digubris oleh Aldo yang pergi diselimuti amarah yang tak terluapkan.

Berbanding terbalik dengan Angga. Pria itu kini memamerkan senyum liciknya dengan bangga. Jelas ia memenangkan debat hari ini hanya dengan beberapa untaian kata.

Di sisi lain, sejak perdebatan antara Aldo dan Angga terjadi, ada sosok lain yang bertugas sebagai saksi. Di bali meja kerjanya di sudut ruang kerja itu, Chris berperan sebagai pengintai.

Wajah polosnya mungkin tak akan membuat orang lain curiga bahwa pria itu memiliki kemampuan analisis yang sangat tajam.

“Kau serius membiarkannya pergi, pak? Kenapa tidak lapor polisi saja?” Chris kembali bersuara. Dengan sekian banyak kemungkinan yang bisa Angga lakukan untuk membalas balik, di luar dugaan pria itu justru membiarkan tersangka atas pencemaran nama baiknya be
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Pernyataan Tak Terduga

    “Aku tidak bisa sembarang memutuskan, Aldo. Bagaimanapun aku harus membicarakan rencana ini dulu dengan Angga,” ucap Nova mulai tak nyaman sejak Aldo mendesaknya untuk ikut pergi bersama pria itu. Bahkan kini, Aldo tengah bersimpuh di sisi Nova memohon agar permintaannya dipenuhi oleh Nova. Jujur Nova bingung sekaligus tercengang mendengar pernyataan yang keluar dari mulut Aldo tadi. Semuanya terasa tak nyata. Bahkan Nova sendiri tidak pernah membayangkan itu akan terjadi. Bagaimana bisa Angga menghabisi nyawa adiknya sendiri? Apa tujuannya.Berbagai pikiran sudah memenuhi kepala Nova hingga menimbulkan denyut nyeri di beberapa sisi. Jika saja Nova tidak berusaha menjaga kesadarannya, ia pasti sudah tumbang. “Percayalah padaku, Nova. Ini semua hanya tipu daya Angga untuk menjadikanmu tameng.” Aldo berkata lagi. Kali ini terdengar lebih serius dan pria itu mulai menunjukkan gelagat gelisah. “Apa kamu tega melihat Celva menjadi tameng Angga juga. Angga bisa memanipulasi kenyataan ap

    Last Updated : 2023-12-31
  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Menuntut Kebenaran

    Penjelasan Angga semakin membuka mata Nova. Ia berdiri mematung di samping Angga dengan pikiran yang mengawang jauh. Aldo beralih menatapnya, nampak sendu dan lunglai. “Aku mencintaimu, Nova. Aku lebih memilih persahabatanku dengan Angga hancur dibandingkan melihatmu tersiksa di dalam pernikahanmu dengan pria bejat ini. Kamu tidak tahu seberapa banyak wanita yang sudah ia tiduri selama menikah denganmu,” ujar Aldo membalas balik serangan Angga dengan pernyataan yang tak kalah sadis. “Selama ini, kamu hanya dijadikan boneka untuk membalas dendam pada dirinya sendiri. Dia bertingkah seolah dia adalah orang yang paling tersakiti atas kepergian Andre padahal dia sendiri yang sudah menghabisi nyawa adiknya.” Sekian banyak pernyataan yang baru Nova ketahui membuatnya ta habis pikir dengan apa yang ia dengar barusan. Semuanya membuat Nova bingung. Kepalanya berdenyut nyeri dan terasa berat hingga tiba-tiba pandangannya menggelap. Tubuh Nova oleng ke belakang, Amgga yang berdiri di sampin

    Last Updated : 2023-12-31
  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Serangan Panik

    Bab 127Hati wanita mana yang tak sakit ketika dibohongi. Mentalnya sudah berdarah-darah masih harus ditambahkan luka menganga yang baru. "Kenapa kamu tidak jujur sejak awal?" sambil terisak Nova terus mencari tahu kebenaran. Di sampingnya, Angga hanya bisa menunjukkan raut wajah sendu dan guratan rasa bersalah. Semua fakta yang ada dijabarkan secara gamblang. "Kamu bisa pastikan semuanya saat kamu sudah mendengarnya langsung dari Aldo." Setelah mengatakan itu, Angga pamit undur diri dari hadapan Nova. Memberikan sedikit waktu untuk Nova bernapas dan mencerna semua yang terjadi. Kepergian Angga setidaknya memberikan ruang bagi Nova untuk mencerna semua yang telah terjadi. Tentang tuduhan yang disematkan adanya, tentang paksaan keluarganya yang sampai sekarang tidak menunjukkan batang hidungnya, juga tentang rumah tangga Nova dengan sosok pria penuh misteri seperti Angga."Aarggh!! Siapa yang berkata jujur sebenarnya? Kenapa semuanya terlihat berbelit-belit?" Nova frustasi. Otakny

    Last Updated : 2024-01-02
  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Sebuah Awal yang Baru

    "Kamu tahu? Aku sudah memendam ini sejak lama. Aku bahkan tidak tahu apakah aku akan benar-benar sembuh dari trauma ini." Nova menjelaskan secara gamblang apa yang ia rasakan saat ini tepat di depan wajah Angga. Keduanya bergumul di balik selimut dalam dekapan satu sama lain yang melibatkan keduanya. Nova tidak menyangka, serangan panik yang menyiksanya tadi seketika menghilang ketika Angga menularkan ketenangan padanya. Perlakuan pria itu begitu lembut, setiap kata yang terucap tak lagi membuat Nova sakit hati. Perubahan itu tentu membawa dampak baik ke dalam hubungan mereka. Namun, masih banyak pertanyaan yang belum terjawab hingga sekarang. "Bagaimana kamu bisa menyembuhkan aku jika kamu adalah penyebab lukaku, mas?" Pertanyaan itu terlontar begitu saja dari mulut Nova. Di dukung dengan ekspresi polos di wajah cantiknya. Tak ada niat untuk menuduh ataupun membuat kegaduhan. Lagi pula, tak sedikitpun bermaksud memojokkan. Apa yang Nova katakan barusan adalah sebuah kejujuran ya

    Last Updated : 2024-01-03
  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Di Luar Prediksi BMK*

    "Apakah semua bukti sudah kau kumpulkan, Chris? Aku tidak ingin ada kesalahan sedikitpun ketika rapat nanti.""Sudah, pak. Semua materi dan bukti sudah rapi di dalam sini." Chris mengangkat satu buah tablet paling canggih di jajaran mereknya dengan perasaan bangga. Hari ini, adalah hari yang akan menentukan hidup dan mati perusahaan yang ada di bawah pimpinan Angga. Pria itu menatap cermin yang ada di sudut ruangan. Menilik penampilannya dari ujung kaki hingga ke ujung kepala sebelum benar-benar meninggalkan ruangannya. Tak dipungkiri, ia gugup. Degup jantungnya berdetak tak normal, dadanya juga terasa sesak. Tak biasanya tubuh Angga memberikan respon tak biasa atas sebuah persiapan. "Chris, tolong ambilkan pouch kecil warna abu-abu di tas kerjaku," perintah Angga. "Kau minta aku ambilkan obat jantungmu. Bukan begitu Pak Angga?" Chris balik bertanya sambil melangkah menuju meja kerja Angga kemudian merogoh isi tas yang tergeletak sembarang di kursi. Angga diam mematung, ia baru m

    Last Updated : 2024-01-04
  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Awal Pembalasan

    Angga menatap sosok pria di depan sana dengan pandangan memicing curiga. Di otaknya bergumul banyak pertanyaan. Namun, tak bisa Angga ungkapkan saat ini.Rapat akan segera dimulai dalam hitungan menit. Aldo—pria tadi—duduk tepat di samping Jhony. Satu hal yang cukup membuat Angga dan Chris terkejut. Terdengar gerutuan halus lagi dari sisi Angga. Siapa lagi kalau bukan Chris pelakunya.“Dasar tidak tahu malu! Dia pikir dia bisa menguasai semua hal dengan keserakahan?!” Chris terus menggerutu. Mengungkapkan kekesalannya lewat gumaman pelan yang masih bisa Angga dengar jelas.“Sudahlah, biarkan saja. Kita hanya perlu fokus dengan rapat hari ini dan mengungkapkan kebenaran,” balas Angga santai. Ia mengubah sedikit posisi duduknya. Hawa panas seketika menyelimuti ruangan itu sejak komplotan pengkhianat sedang memamerkan kebanggan mereka yang semu.“Baiklah para hadirin, mari kita mulai rapat final ini,” ucap moderator rapat di depan sana. Angga menjadi salah satu bagian terpenting dari ra

    Last Updated : 2024-01-05
  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Kebenaran yang Akan Segera Terungkap

    Semua mata orang-orang di ruangan itu tertuju ke arah layar proyektor yang menampilkan sebuah video singkat berdurasi satu menit. Suara lantang terdengar dari audio yang dipasang di masing-masing sudut ruang rapat. Raut wajah terkejut otomatis dipajang oleh setiap orang yang menonton adegan manipulasi yang dilakukan oleh seseorang di ruangan itu. “Sejak kecil Angga memiliki masalah dengan mentalnya. Dia adalah pembunuh berdarah dingin yang tidak mudah ditebak oleh siapapun. Saranku kamu harus membawanya ke psikolog, Nova. Aku khawatir dia akan membahayakanmu,” ucap Aldo dalam video itu. Angel kamera dan mimik wajahnya yang berusaha meyakinkan sosok wanita di depannya. Semua orang mendesah kecewa saat tak bisa melihat sosok wanita itu dengan jelas. Seseorang dibalik video itu nyatanya hanya menyorot semua hal tentang Aldo. Meski begitu, nama Nova jelas disebut hingga mengungkapkan siapa sosok wanita yang membelakangi kamera di video itu.“Semua orang tahu, Nova adalah istriku. Hub

    Last Updated : 2024-01-06
  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Kunjungan Kedua

    Di rumah besar nan mewah itu, Nova tak bisa duduk diam menunggu begitu saja. Sudah tiga jam lamanya Nova menunggu kepastian dari sang suami yang tengah berjuang menegakkan kebenaran. Kemarin, pada akhirnya Nova mengetahui semua masalah tentang perusahaan Angga yang hampir goyah. Alasan pria itu banyak menghabiskan waktu di kantor dan pulang dengan wajah lelah dan pias. “Permisi Nyonya, makan siang anda sudah siap.” Kedatangan seorang pelayan dengan troli makanan mengagetkan Nova yang tengah duduk di sofa malas di kamarnya. Beberapa hari ke belakang, tubuhnya terasa lemas seakan tak ada tenaga yang bisa ia gunakan bahkan untuk bergerak. Itu kenapa, hari ini Nova meminta para pelayan untuk mengantarkan makanannya ke kamar. “Tolong bantu aku siapkan, ya. Terima kasih,” jawabnya. Ia belum berniat untuk beranjak dari sana. “Sudah saya siapkan, nyonya. Jika butuh bantuan lain, nyonya bisa panggil kami,” ucap sang pelayan. Nova hanya mengangguk pelan, kemudian memberikan isyarat pada wa

    Last Updated : 2024-01-08

Latest chapter

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Negosiasi Rasa

    Kata orang, cinta juga bisa datang terlambat. Sama halnya seperti momen ini. Momen dimana sekujur tubuh Nova mematung saat berhadapan dengan sosok yang menghujam hatinya dengan kerinduan mendalam. Otaknya terasa mati karena Nova tidak bisa mendeteksi perintah apapun dari sana. Sedang Nova bergeming, ada sosok yang kini menatapnya penuh harap. Sosok itu berdiri tegak. Setegar karang yang tak jera menghantamnya dengan gelombang. Banyak cara Nova lakoni untuk menghabiskan keberanian Angga agar tak lagi menemuinya. Berharap dengan memupuk benci, hal itu akan membuat jarak diantara mereka semakin panjang. Sayang, yang terjadi justru kebalikannya. Angga lantang menerabas gelombang, hingga sebagian kecil dari dirinya enyah. Tidak lagi Nova lihat sorot angkuh di mata Angga, pun gestur cinta berlebihan terhadap diri sendiri pada pria itu. Berat Nova mencoba untuk menelan ludah, tapi, Angga justru mulai kembali bersuara. “Aku tahu ini keterlaluan. Tapi aku mohon, kali ini kita bicarakan dar

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Mejemput Asa

    Secarik kertas di tangan Angga konsisten membuat pikiran pria itu terus berputar. Di dalam kursi pesawat, pemandangan kota-kota kecil di bawah sana sama sekali tidak menarik minat Angga untuk beralih sedetikpun dari kertas itu. “Kau sudah menatap kertas itu hampir satu jam lamanya, Tuan. Apa kau tidak ingin melihat pemandangan indah di luar jendela itu?” Suara Chris membuat Angga mendongak. Ia menatap sang asisten dengan sorot jengah seraya menghembuskan napas berat. “Kapan pesawat akan landing?” tanya Angga. Responnya sangat jauh dari konteks obrolan yang dibangun oleh Chris. “Bukannya ini sudah dua jam?” “Kurang lebih lima menit lagi kita mendarat, Tuan. Bersabarlah, kesabaran akan berbuah manis,” jawab Chris. Pria itu kembali memandang lurus ke depan. Dimana para pramugari tengah sibuk memberikan peringatan untuk mengencangkan sabuk pengaman. Angga kembali berkutat pada pikirannya. Bayangan ekspresi wajah Nova berubah-ubah di sana sesuai dengan asumsi-asumsi yang Angga ciptakan

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Sebuah Petunjuk

    Sudah satu minggu lamanya, Mario menetap di hotel yang sama dengan Nova. Menjadi garda terdepan bagi nova tanpa diminta. Sore ini langit cukup cerah namun perlahan beranjak mengabu sebelum matahari benar-benar pamit dari altarnya. Mario bangkit dari sofa, diikuti sang asisten di belakangnya. “Kau sudah dapat informasi yang aku minta?” tanyanya sambil melangkah menuju mini bar di sudut ruang santai. “Sudah, Tuan. Saya dihubungkan oleh asisten beliau yang kebetulan sedang berada di Korea saat ini. Menurut informasi, Pak Angga sedang sakit.” “Sakit?” Mario mengulang. “Iya, Pak. Saya sudah coba mencari tahu tentang penyakit beliau, tapi Asisten pribadinya tidak bersedia memberi informasi detail.” “Tapi, kau sudah lakukan apa yang aku minta ‘kan?” Sang asisten mengangguk mantap. “Sudah, Pak. Beliau bersedia untuk bertemu malam ini jam tujuh.” Melihat pemandangan di luar jendela besar kamar hotelnya, Mario beralih pada arloji di tangan. “Sudah pukul enam. Kita berangkat sekarang saj

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Jauh Rindu, Dekat Tabu

    Lampu remang-remang di dalam klub malam di tengah kota Seoul ini membatasi pandangan Chris yang masuk ke dalamnya. Muda-mudi berlenggak-lenggok di lantai dansa. Di bawah lampu sorot mengikuti irama musik beat yang menggila. Pandangan Chris mengedar ke segala penjuru. Ia langsung bergegas dari bandara ke sini setelah menghubungi Angga. Kabarnya, pria itu berada di sini, namun sampai sekarang Chris belum menemukan petunjuk tentang keberadaan bosnya. Pergerakan Chris di tengah kerumunan orang-orang yang berdansa, menarik perhatian beberapa wanita di sana. Sesekali terdengar mereka mencoba menggoda Chris dengan panggilan-panggilan nakal. “Hai, tampan. Kau sendiri saja?” Seorang wanita mendekati Chris. Dua bingkai lensa di mata Chris ia koreksi saat berhadapan dengan wanita itu. “Kalau kau datang sendiri, aku mau menemani,” ucap wanita itu lagi. Rambut panjangnya sengaja dikibaskan di depan wajah Chris. Aroma bunga menguar setelahnya. Jelas, wanita itu sedang berusaha untuk menarik perh

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Realita Yang Disanggah

    “Bagaimana bisa Anda membiarkan orang dengan kondisi mental yang terganggu, bepergian sendirian bahkan, mengurus bayi? Apalagi Anda bukan suaminya.” Seorang pria paruh baya dengan seragam kepolisian menginterogasi Mario dengan segerombol pertanyaan. Ia menghela napas panjang, hendak menyela ucapan sang polisi namun pria itu terus berceloteh, tidak memberikan kesempatan bagi Mario untuk menjelaskan. “Anda tahu ‘kan? Apa yang Anda lakukan bisa disebut sebagai bentuk kelalaian dan berpotensi menyakiti orang lain.” “Saya paham, Pak. Itu mengapa saya ada di sini sekarang. Saya akan menebus Nova dan mengikuti prosedur hukum yang berlaku. Tolong beri sedikit keringanan untuk Nova. Bagaimanapun dia masih punya tanggung jawab untuk mengurus anaknya yang masih bayi,” ucap Mario panjang lebar. Tidak akan ia sia-siakan kesempatan untuk bicara. Tujuannya saat ini adalah membebaskan Nova dari hukuman paling berat. Mario mengikuti semua prosedur hukum yang berlaku atas pelanggaran yang Nova laku

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Berpapasan

    Kesibukan terlihat padat di pintu kedatangan Bandara Incheon. Seorang pria mengenakan setelan jas lengkap berwarna keabuan menarik beberapa mata di sana. Di balik kacamata hitam yang nangkring di hidung mancung pria itu, ada sepasang mata yang awas mengintai pergerakan seseorang dari arah lain bandara. Seorang wanita, dengan stroller bayi menemaninya duduk di ruang tunggu menuju pintu keberangkatan. Tujuannya bertolak belakang dengan kedatangan pria tadi. Pria itu melirik arlojinya, tiga puluh menit lagi seluruh penumpang jurusan penerbangan domestik lepas landas. Pria itu bergegas mendekati sang wanita. Dengan penampilan, tidak, ketampanannya yang sedikit mencolok dan menarik perhatian, Chris–pria itu–mendekati targetnya. “Selamat pagi, Nyonya.” Wanita berambut panjang, dengan iris mata hazel yang indah itu mendongak. Dahinya berkerut pun dengan kedua matanya yang memicing. Mencoba menilik sosok asing di depannya. “Ya? Anda siapa?” tanyanya. Ada sedikit getaran dalam suaranya.

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Kunci yang Terbuka

    Secangkir kopi panas di hadapannya sama sekali tidak menarik perhatian Angga. Di sudut salah satu kafe di jalan utama kota Seoul, ia membiarkan segala pikirannya berterbangan bebas terbawa angin. Laptop dengan layar yang masih menyala berakhir sama mengenaskannya dengan secangkir kopi itu. Padahal, deretan daftar pekerjaan yang seharusnya ia selesaikan secepatnya, meraung meminta dikerjakan. Suara di kepala Angga terlalu berisik. Bahkan membuat pria berusia 37 tahun itu kewalahan mengatur jam tidurnya. ‘Sudah waktunya kau mengejar kebahagiaanmu.” Untaian kalimat yang diucapkan Dalton tempo hari kian memperparah kegundahan hati yang selama beberapa hari ini meraung perhatian Angga agar tidak diabaikan. Lagi-lagi, hanya helaan napas berat yang menjadi penghujung keglisahan Angga. “Tidak seharusnya aku terjebak dalam kegalauan ini,” gumamnya, Angga mencoba mengalihkan pikirannya dengan menggeser pesan dengan seseorang yang jauh di belahan dunia sana. Deretan foto putri kecilnya mend

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Masalah Semakin Pelik

    Seminggu setelah Mario memutuskan untuk mencabut perjanjian kerja perusahaan mereka, Angga memilih hengkang dari apartemen pria itu. Ia cukup tahu diri untuk tidak menjadi benalu sahabatnya. Saat ini, Angga tengah berhadapan dengan pria paruh baya. Mario bilang, itu adalah koleganya yang akan memberikan suntikan dana untuk perusahaan cabang milik Angga yang hampir bangkrut. “Aku tertarik dengan konsep perusahaanmu. Hanya saja, Kerugian selama periode dua tahun ini cukup menarik perhatianku. Dan akan lebih berisiko jika aku investasikan uangku di sana. Bagaimana kalau begini saja,” ucap pria itu. Pria bernama Dalton, berusia sekitar lima puluh tahunan menjabat sebagai pemilik perusahan olahan ginseng paling terkenal di Korea.Meski terlihat kecewa dengan Angga, Mario tetap bertanggung jawab atas apa yang sudah ia janjikan. Satu alasan yang membuat Angga semakin tak enak hati padanya. Dalton memajukan tubuhnya, menatap Angga dengan sorot penuh rasa ketertarikan yang begitu besar namun

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   PUTUS KONTRAK

    Nova hendak mendekati Mark, namun langkahnya ditahan oleh Mario yang kini menatapnya dengan sorot menuntut. Sekujur tubuh Nova meremang. Pegangan Mario di lengannya seolah memiliki aliran magnet yang membuat pandangan Nova tidak beralih padanya. “Apa yang kamu lakukan, Mario? Tolong lepaskan aku,” pinta Nova. Ia membalas tatapan Mario tak kalah tegas, kemudian beralih pada kaitan tangan mereka. “Jawab yang sejujurnya, Nova. Apa benar yang dikatakan Mark?” Nada bicara Mario berubah dingin. Nova bisa merasakan pria itu sedang bergelut dengan kekecewaan yang begitu kental di dadanya. Dengan sedikit keras Nova menghempaskan pegangan Mario seraya berkata. “Benar atau tidak, masa laluku adalah urusanku. Baik kamu ataupun Mark tidak berhak mengintervensi hidupku,” balas Nova tegas. Kini jaraknya dengan Mark terkikis. Wajah mantan kekasihnya itu sama tegangnya dengan Mario setelah kalimat ultimatum Nova ucapkan. “Dan untuk kamu, Mark,” ucap Nova dingin. “Bukan hakmu juga mengatur hidupku.

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status