Di kerajaan Negara Filic.Raja Roger mengenakan pakaian kebangsaan, dia menaiki mobil kerajaan dan pergi menuju pangkalan kompetisi.Sebagai tuan rumah, Raja Roger dan para petinggi negara harus menghadiri babak final kompetisi yang sangat bergengsi.Terutama setelah pemberontakan yang dilakukan Stanson, Roger memiliki kewajiban untuk menghadiri setiap kegiatan penting demi mendapatkan kembali kepercayaan rakyatnya.Hari ini Roger datang secara pribadi untuk menyaksikan babak final kompetisi medis. Sementara rakyat Negara Sanggola hanya bisa menonton dan menyemangati Jean melalui siaran langsung.Semua layar televisi di tepi jalan menyiarkan kompetisi medis yang sedang berlangsung di Negara Filic.Di pangkalan kompetisi.Suzy dan yang lainnya mengenakan seragam, mereka beranjak ke arena kompetisi dengan semangat yang menggebu-gebu.Kelompok-kelompok lain yang telah tereliminasi tak kalah antusias, mereka penasaran siapa yang akan memenangkan kompetisi tahun ini. Sejak pagi-pagi sekali,
Di saat bersamaan, kerajaan Negara Sanggola.Nolan sedang menonton siaran langsung kompetisi.Sebagai seorang raja, Nolan memahami tujuan dan maksud kedatangan Roger ke pangkalan kompetisi."Roger sangat suka menjadi pusat perhatian." Nolan berdecak.Di saat bersamaan, Billy masuk dan berkata, "Raja, pesawat sudah siap.""Baik." Nolan mengangguk dan bangkit dari tempat duduknya. "Tidak seru menonton lewat televisi."Sembari bicara, Nolan beranjak meninggalkan ruangannya."Raja, pakaian Anda ...." Billy mengambil jas yang tertinggal di kursi dan mengejar Nolan.Di Kamar Dagang Ibu Kota.Setelah selesai rapat, Robert buru-buru meninggalkan ruangan. Salah seorang anggota kamar dagang mengejar Robert. "Pak, aku mau bertanya ...."Robert tidak menghiraukannya dan langsung masuk ke dalam lift."Ngapain Pak Robert buru-buru?" gumamnya.Canelius menjawab, "Buru-buru menonton istrinya bertanding.""Pak Canelius?"Canelius tersenyum. "Ada apa? Bicarakan denganku saja.""Oh, baiklah."Wolter tela
Semua orang mengagumi Suzy yang bisa menghadapi Roger dengan begitu tenang. Apalagi, tidak semua orang memiliki kehormatan untuk berbincang secara langsung bersama seorang raja."Raja Roger datang untuk memberikan semangat kepada para peserta. Tidak perlu gugup, silakan duduk," kata Lanora yang berdiri di tengah panggung.Kemudian Lanora beranjak turun dan memandu Roger ke tempat duduknya sendiri. Setelah Roger duduk, para hadirin baru kembali ke tempat masing-masing.Kompetisi akan segera dimulai, Lanora memberikan kata sambutan dan membacakan aturan.Karena ini adalah babak final, tingkat kesulitannya pun lebih tinggi daripada sebelumnya. Yang dinilai tak hanya kemampuan individu, tetapi juga kekompakan tim.Setelah Lanora mengumumkan peraturan kompetisi, kedua kelompok dipandu memasuki ruangan khusus yang setiap sisinya diisolasi kaca.Di dalam ruangan, tampak seorang pasien yang berbaring di atas meja operasi. Pasien ini adalah subjek uji coba yang diatur secara khusus oleh panitia
Matsumo berjalan ke tempat duduk peserta kompetisi.Ketika melewati Suzy dan kelompoknya, Matsumo melirik mereka dengan sinis, lalu beranjak ke arah Smith.Ivan mengerutkan alis, apa lagi yang mau dilakukan Matsumo?Dari kejauhan, Matsumo tersenyum sambil berkata, "Profesor Smith, selamat atas kemenangan kalian."Suara Matsumo bergema di tengah suasana yang sepi. Semua orang langsung menatap ke arahnya secara serempak. Bahkan Raja Roger dan Lanora pun menoleh ke arahnya.Tak hanya orang-orang yang berada di lokasi, netizen pun jijik melihat sikap Matsumo.[ Matsumo gila, ya? ][ Sudah kalah, banyak tingkah. Heran! ][ Sikapnya menjijikkan. ][ Sebagai warga Negara Dongying, aku pun merasa malu. Apakah kepesertaan Matsumo tidak bisa dihapus saja? ][ Matsumo tidak salah, kalian tidak lihat? Negara Sanggola pasti kalah. ]...."Apa yang kamu lakukan?" tanya Raja Roger.Matsumo bergegas membalikkan badan dan menjawab Roger secara hormat, "Yang Mulia Raja, aku sedang memberikan selamat kep
Matsumo menyeringai sinis. "Sebentar lagi hasil kompetisi akan diumumkan. Lihat saja, ayahmu pasti kalah."Matsumo berbicara tanpa memperhatikan ekspresi Vedro. Matsumo menegakkan tubuh dan menunggu pengumuman panitia."Panitia telah memberikan penilaian ...." Lanora mengambil hasil penilaian yang diberikan salah seorang juri.Ketika hendak membacakan hasil, Lanora tersentak dan refleks melirik ke arah juri.Semua juri kompak menganggukkan kepala.Lanora menarik napas panjang, lalu berbicara dengan suara lantang yang terdengar agak gugup, "Pemenang Kompetisi Medis Internasional jatuh kepada ... Negara Sanggola yang dipimpin Jean!"Kelompok yang dipimpin Jean? Semua orang terkejut mendengarnya.Matsumo tidak terima, dia bangkit berdiri dan berteriak, "Mustahil!"Tadi Matsumo baru sadar memberikan selamat kepada Smith untuk mempermalukan Jean, tetapi nyatanya malah Jean yang menang?Matsumo tidak menerima keputusan ini, tetapi tidak ada seorang pun yang memedulikannya.Jean dan kelompokn
Matsumo membalikkan badan dan beranjak pergi. Ketika menyadari tidak ada langkah kaki yang mengikuti, Matsumo menoleh ke belakang dan memelototi Vedro. "Vedro!"Vedro mengepal erat tangannya. Sepertinya dia telah menyadari sesuatu, lalu bangkit berdiri dan berjalan ke hadapan Matsumo.Kemudian Vedro membungkukkan badan sambil berkata, "Guru, ini adalah terakhir kalinya aku memanggilmu. Aku mengundurkan diri sebagai muridmu. Aku ingin belajar dari orang yang benar-benar berkompeten di dunia kedokteran.""Apa maksudmu?" Matsumo mengernyit.Vedro pergi tanpa memedulikan Matsumo.Pembagian piala penghargaan baru selesai. Roger menahan kekecewaannya sambil menyerahkan piala kepada Jean."Selamat," kata Roger.Perasaan Jean campur aduk saat memegang piala ini. Jean sudah lama menantikan momen ini, akhirnya dia berhasil mewujudkan mimpinya. Dia tidak mengecewakan Gilbert.Jean mengangkat piala tersebut sambil berkata kepada anggota kelompoknya, "Ini adalah kemenangan kita bersama."Ivan dan y
"Mulai sekarang aku tidak akan membantah Ayah."Setelah sekian lama, akhirnya Jean dan anaknya berdamai.Di ruang rapat.Suzy canggung menghadapi Roger yang menatapnya dengan tatapan membara.Suzy berusaha tetap tenang dan bertanya, "Yang Mulia, ada apa mencariku?"Roger mengangguk sambil tersenyum. Tanpa basa-basi, dia langsung mengutarakan maksudnya, "Profesor Smith merekomendasikanmu kepadaku. Aku harap kamu bersedia tinggal di sini dan menjadi ketua Asosiasi Dokter Filic."Suzy tersentak. "Ketua?"Roger mengangguk. "Benar, jabatan dokter tertinggi di dunia medis Negara Filic. Selain itu, aku akan memberikan upah yang tinggi kepadamu. Katakan saja berapa gaji yang kamu minta."Akhirnya Suzy memahami senyuman licik yang tersirat di wajah Roger. Ternyata Roger berusaha menarik Suzy untuk berkontribusi di Negara Filic dalam bidang kedokteran.Hanya saja ...."Aku tidak tertarik dengan jabatan maupun uang." Suzy tersenyum ramah. "Aku ingin pulang menemui keluargaku.""Tidak perlu buru-b
Benson tidak menyangka Nolan datang ke Negara Filic.Benson tidak berhak membuat keputusan, dia kembali menghadap Roger dan melaporkan situasinya.Tak berapa lama, Roger buru-buru beranjak ke mobil Nolan dan duduk di sampingnya."Kenapa Anda datang tanpa memberi tahu?" tanya Roger.Nolan tersenyum. "Kedatanganku mendadak, anggap saja sekalian mengunjungimu."Akhirnya lokasi pesta pindah ke kedutaan Negara Sanggola.Tak hanya Benson, sebenarnya Roger pun tidak senang. Namun kedua negara bekerja sama untuk membasmi Pelelangan Baren, mereka harus tampil harmonis di depan umum.Di tengah perjamuan yang meriah, orang-orang bersulang untuk merayakan kemenangan Negara Sanggola.Suzy tidak minum alkohol, dia hanya mengambil jus. Berbeda dengan Suzy, Jean dan Ivan benar-benar sangat bahagia, mereka meneguk segelas demi segelas alkohol hingga wajahnya memerah.Tiba-tiba Nolan berjalan ke samping Suzy dan berbisik, "Kamu tidak menyadari kedatangannya?"Suzy melirik Nolan, lalu memandang ke sekeli
"Kakak!" Tim dan Sam menyapa Welly dan Rose.Di antara keempat anak ini, Welly yang paling besar, Rose nomor dua, lalu disusul Tim dan Sam.Jarak usia Tim dan Sam hanya berbeda 10 hari. Tim adalah anak Tori, sedangkan Sam adalah anaknya Christina.Tori dan Christina melahirkan anak laki-laki, sementara anak yang masih berada di kandungan Aluna pun berjenis kelamin laki-laki. Ditambah dengan Shad, anak dari James dan Samantha, Rose adalah satu-satunya cucu perempuan di keluarga ini.Rose memiliki wajah yang cantik dan menggemaskan, semua orang sangat menyayanginya.Semua mata tampak berbinar-binar melihat penampilan Rose yang cantik. Semua orang merentangkan tangan dan ingin memeluknya."Rose sayang, sini sama Kakek dan Nenek.""Aku mau sama Kakak dan adik-adik.," jawab Rose.Mobil melaju ke arah desa. Hari ini adalah hari peringatan kepergian Sheila.Setiap tahun Suzy selalu pergi melayat ke makam neneknya sekaligus menjenguk Gilbert.Sebelumnya anak-anak masih terlalu kecil, jadi Suzy
Ivan membawa istri dan anaknya untuk datang menjenguk Suzy. Mereka juga tak lupa membawakan hadiah."Selamat, keluarga kalian sudah lengkap. Satu anak laki-laki dan satu anak perempuan." Anna memberikan ucapan selamat."Terima kasih." Robert tersenyum sambil menatap Suzy dengan penuh cinta. "Semua berkat istriku."Di tengah suasana bahagia, Ivan memberikan sebuah kabar baik. "Sekarang kami sudah membangun sekitar 10 klinik amal, tapi belum diberikan nama. Bagaimana kalau kamu ...."Ivan melirik Robert, sedangkan Robert malah melirik Suzy."Ngapain melihat aku?" Suzy mengerutkan alis.Robert tersenyum. "Proyek ini adalah milikmu dan Ivan, kamu juga harus ikut memberikan ide. Kamu saja yang memberikan nama untuk kliniknya.""Aku?" Suzy membelalak.Ivan mengangguk. "Em."Suzy memang harus berkontribusi, meski hanya memberikan nama. Dia berpikir sebentar dan menjawab, "Tujuan klinik ini adalah membantu orang-orang susah yang tidak mampu berobat ke rumah sakit. Bagaimana kalau diberi nama P
Ukuran kandungan Suzy lumayan besar sehingga dia tidak bisa kembali ke Kota Hanggola. Akhirnya dia dan Robert memutuskan untuk melahirkan di ibu kota.Sejak tiga bulan lalu, Lucy membawa Welly untuk datang menemani dan menjaga Suzy. Seiring perut Suzy yang makin membesar, Keluarga Xin meminta Suzy untuk pulang ke rumah keluarganya agar bisa ikut merawatnya.Karena Keluarga Xin terus mendesak, akhirnya Suzy, Lucy, dan Welly pindah ke rumah Keluarga Xin. Semuanya adalah satu keluarga, kehidupan sehari-hari dilewati dengan harmonis.Selain Daniel dan Lorraine, rumah Keluarga Xin juga ditempati oleh Wallace dan Tori, Joris dan Christina, serta Lance dan Aluna. Suasana di rumah selalu dipenuhi tawa.Saat usia kandungan Suzy menginjak 9 bulan, Tori dan Christina memberi tahu berita kehamilan mereka. Keluarga Xin sangat bahagia, Daniel dan Lorraine langsung menyiapkan berbagai suplemen untuk ibu hamil.Memasuki usia kandungan 10 bulan, akhirnya hari persalinan telah tiba. Robert menyerahkan p
Ketika masuk ke kamar, Robert melihat Suzy yang serius membaca dokumen. "Kamu lagi ngapain?"Suzy mengangkat kepala dan menceritakan rencana pembangunan klinik amal kepada Robert."Ide yang bagus. Kalau perlu bantuan, jangan ragu memberitahuku." Robert mendukung Suzy.Suzy pun tidak ragu-ragu dan menjawab, "Aku perlu bantuan uang dan orang."Robert tertawa kecil, Suzy sudah tidak sungkan-sungkan kepadanya. "Baik. Kamu perlu berapa banyak dana? Tapi ...."Robert mengambil dokumen yang dibaca Suzy. "Kamu lagi hamil, jangan terlalu capek.""Tapi ....""Biar aku yang mengurusnya." Robert memotong ucapan Suzy.Kemudian Robert duduk di samping Suzy dan membaca proposal tersebut.Suzy menatap wajah Robert yang sedang fokus bekerja, tampak dan menawan.Setelah selesai membaca, Robert meminta Suzy untuk menghubungi Ivan.Suzy menyalakan pengeras suara sehingga Robert bicara berbicara kepada Ivan secara langsung. "Aku sudah baca proposalnya. Ada beberapa tambahan ...."Saat ini kerajaan, Rumah S
"Oh ...." Welly mengangguk, dia terlihat bingung. "Aku mau punya dua adik, kalau bisa kembar.""Dasar, anak ini." Simon dan Lucy tertawa melihat tingkah cucunya."Ibu dan Ayah tidak punya genetik untuk melahirkan anak kembar. Kemungkinannya sangat kecil." Suzy mengusap kepala Welly.Welly mengangguk, seolah memahami maksud penjelasan Suzy.....Begitu mengetahui kabar kehamilan Suzy, Anna dan Ivan membawa Sisi datang untuk menjenguknya.Anna dan Ivan memberikan anaknya nama Sienna yang dipanggil Sisi, sebuah nama yang cantik dan indah. Sisi memiliki mata yang bulat dan hitam, serta wajah cantik bak putri kecil.Keluarga Calvin dan Keluarga Xin kagum melihat kecantikan Sisi."Anak pintar, anak cantik." Simon terkesima melihat mata Sisi yang bulat."Semoga Suzy mengandung anak perempuan," kata Lucy.Lorraine menghela napas. "Aku punya 3 anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Suzy, maafkan Ibu yang tidak menemanimu di saat masa kecilmu ....""Semua sudah lewat." Daniel menepun pundak
Sebagian orang masih berusaha mencerna informasi yang diberikan Suzy.Suzy terlihat gugup. Di saat Suzy kebingungan, Robert mewakilinya menjawab, "Kami terlalu sibuk, baru tahu belum lama ini."Tidak ada yang curiga, Suzy dan Robert memang sibuk.Lucy berdecak dan mengomeli mereka, "Kalian berdua ini .... Jangan terlalu sibuk, apalagi Suzy sedang hamil. Ingat, jaga kesehatan.""Robert, jaga Suzy baik-baik," Simon berpesan."Ayah, Ibu, tenang saja, Robert sangat melindungi aku." Suzy membela suaminya.Semua orang tersenyum melihat Suzy yang membela Robert.Berita kehamilan Suzy berhasil mencairkan suasana yang tengah berkabung. Untuk sesaat, semua orang melupakan kesedihan pasca kepergian Jenny.Sebenarnya bukan sedih, tetapi tidak rela karena semua terjadi secara tiba-tiba. Sejujurnya Keluarga Calvin lega melihat Jenny yang pergi dalam keadaan tenang.Sekarang Suzy sedang mengandung kehidupan kecil di dalam perutnya. Ketika orang-orang sedang mengobrol, Robert dan Suzy memperhatikan We
Suzy kembali ke kamar, tetapi tidak menyalakan lampu. Dia beranjak ke balkon dan menatap langit gelap yang diselimuti awan.Ketika Robert masuk, dia melihat Suzy yang duduk di balkon. Karena takut Suzy masuk angin, Robert membawakan jaket untuknya.Suzy tersadar dari lamunan. "Kamu sudah kembali?""Nenek akan dimakamkan tiga hari lagi bersama barang peninggalan Kakek," kata Robert."Em." Suzy mengangguk.Robert memeluk Suzy. "Ada apa?"Suzy bersandar di pundak Robert. "Aku lagi berpikir, seandainya aku memberi tahu kehamilanku lebih awal, mungkin Nenek tidak akan pergi secepat ini ...."Tangan Robert bergetar saat mendengar ucapan Suzy. Robert terdaim sejenak, lalu menghela napas. "Tidak ada gunanya, hati Nenek sudah tidak sabar untuk pergi menemui Kakek. Tidak ada seorang pun bisa membaca isi hati Nenek.""Aku sedih, aku tidak siap .... Semuanya terjadi terlalu tiba-tiba." Suzy menatap mata Robert."Semuanya akan baik-baik saja. Aku rasa Nenek sudah bahagia di atas sana." Robert menat
Suzy melepaskan benda yang dipegang Jenny, ternyata benda tersebut adalah sebuah sisir.Sisir ini terbuat dari bambu yang dihiasi bunga mawar."Kakek memberikan sisir itu kepada Nenek saat menyatakan cintanya. Kakek sendiri yang memahat sisir itu. Saat meninggalkan rumah, Kakek hanya membawa sisir itu bersamanya," kata Robert dengan mata berkaca-kaca.Suzy memegang sisir tersebut sambil menatap Jenny yang memejamkan matanya dengan tenang.Jenny tidak pernah berhenti mencintai Ambar. Sejak mengetahui Ambar yang masih hidup, tetapi mengorbankan diri demi melindungi ribuan nyawa, Jenny pasti sedih dan menyayangkannya.Setiap hari Jenny tampak tersenyum dan bahagia, tapi sebenarnya dia merindukan Ambar ...."Akhir-akhir ini Nyonya Besar tidak bisa tidur nyenyak," kata Paman Ming. "Aku dengar dari pelayan, Nyonya Besar sering terbangun di tengah malam. Saat kalian tidak ada, Nyonya tidak nafsu makan. Aku mau memanggil dokter, tapi Nyonya Besar melarangku untuk memberi tahu kalian. Siapa san
Suzy tidak bisa tidur. Sebentar lagi dia dan Robert akan pulang ke ibu kota, tetapi mereka belum memberi tahu kehamilannya kepada keluarganya."Sayang, bagaimana kalau besok kita umumkan kehamilanku?" tanya Suzy."Terserah kamu." Robert tersenyum manis.Suzy merenungkan keputusannya secara serius. Setelah membuat keputusan, dia baru memejamkan mata dan memaksakan diri untuk tidur.Manusia hanya bisa berencana, terlalu banyak hal yang tidak bisa diprediksi.Sebelum matahari terbit, pelayan berteriak membangunkan semua orang, "Gawat, gawat ...."Semua orang terkejut mendengar teriakan pelayan. Kemudian mereka keluar dari kamar dan berkumpul di kamar Jenny.Ketika Robert dan Suzy tiba, semua orang telah memenuhi kamar Jenny.Lucy menangis di dalam pelukan Simon yang terlihat sedih.Suzy dan Robert saling bertatapan, mereka merasakan firasat buruk.Robert menarik Suzy ke dalam kamar. Begitu melihat mereka, Lucy berkata dengan terisak-isak, "Nenek ...."Robert dan Suzy melihat ke arah Jenny