Begitu ucapan ini dilontarkan, Stanson tidak bisa mempertahankan ekspresi tenangnya lagi. Wajah tuanya tak kuasa bergetar karena terlalu terkejut, begitu juga dengan bibirnya. Dia murka dan enggan menerima kenyataan ini.Stanson kalah? Tidak! Dia telah membuat rencana matang ini selama bertahun-tahun. Ini hanya awal dari rencana besarnya! Dia bahkan belum mendapatkan kekuasaan Negara Filic, bagaimana mungkin bisa kalah!Namun, tidak ada yang peduli pada perasaan Stanson. Kerumunan sudah memahami semua data yang tertera di layar, ditambah lagi obrolan Stanson dengan Suzy beserta ekspresi kejamnya tadi. Semua ini cukup untuk memperlihatkan wajah asli Stanson. Pria tua ini tidak ada bedanya dengan iblis!Dalam sekejap, para rakyat mulai berteriak, "Bunuh Stanson! Bunuh dia!"Kerumunan terdengar sangat bersemangat sekarang. Teriakan untuk Raja Roger bahkan tidak sekeras dan seserempak ini.Saat ini, Raja Roger berdiri di atas panggung. Meskipun penampilannya terlihat sangat menyedihkan sek
Maxwell melanjutkan, "Tapi, kamu tidak pernah menyangka bahwa Raja Roger yang sebelumnya langsung menyegel seluruh Istana Lusian dan melarang siapa pun keluar masuk, karena takut terjadi kecelakaan seperti itu lagi. Pada akhirnya, rencanamu pun tertunda ...."Seiring dengan setiap patah kata yang dilontarkan Maxwell, kebenaran masa lalu yang tidak diketahui akhirnya terungkap sekarang.Stanson mengatupkan bibirnya tanpa melontarkan sepatah kata pun. Setelah menatap Maxwell lekat-lekat selama beberapa saat, dia baru menyahut dengan nada mengejek, "Kenapa memangnya kalau yang kamu katakan benar?"Ketika mendengar Stanson mengiakan perkataan Maxwell, orang-orang yang datang bersamanya pun terkesiap. Mereka teringat pada pembicaraan Stanson dan Eileen yang menceritakan bagaimana Raja Roger membunuh Ratu Elizabeth untuk merebut takhta. Parahnya, mereka benar-benar memercayai kebohongan itu!"Sialan, berani sekali dia menipu kita!""Kamu pasti mencuri belati itu dan menancapkannya pada jenaz
Stanson akhirnya digantung. Dia berusaha melepaskan diri selama 1 menit sebelum mengembuskan napas terakhirnya dan tidak bergerak lagi. Meskipun begitu, Raja Roger tidak langsung melepaskannya. Pendosa seperti Stanson bahkan pantas digantung di tempat ini selama 1 bulan!Melihat Stanson yang dieksekusi, para rakyat di alun-alun sontak bersorak bahagia. Kemudian, mereka memberi hormat kepada Raja Roger.Melihat ini, Raja Roger menanggapi antusiasme mereka. Tidak berselang lama, alun-alun menjadi sunyi kembali. Dia menatap Daniel dan Maxwell sambil bertanya dengan cemas, "Bagaimana keadaan rekan-rekan Stanson ....""Tenang saja, kami sudah menangkap setengah dari mereka. Kami pasti bisa menangkap para penjahat yang melarikan diri itu juga!" balas Daniel dengan yakin.Raja Roger mengangguk mendengarnya. Kemudian, dia tiba-tiba menatap Daniel, lalu membungkuk memberi hormat seraya berkata, "Terima kasih banyak, Jenderal Xin!"Daniel buru-buru memapahnya sambil membalas, "Stanson adalah mus
Alasan mengapa Suzy bisa begitu yakin juga karena Andre dan Jacques. Ketika mengantar wanita itu untuk dijadikan hewan percobaan, mereka mengatakan bahwa wanita itu mengkhianati Stanson yang telah membesarkannya. Apalagi, kesan yang diberikannya sangat unik. Ketika melihatnya, Suzy langsung merasa bahwa ini adalah tipe wanita yang disukai Lance.Suzy meneruskan, "Dia meninggalkan Pelelangan Baren bersama kami. Dalam perjalanan pulang, aku dan Robert turun ke Negara Filic. Cole yang membawa mereka pulang. Seharusnya, mereka sudah di rumah sakit sekarang. Pak Gilbert akan melanjutkan pengobatan untuk mereka."Lance mengernyit dengan cemas sambil bertanya, "Mereka masih harus menjalani pengobatan?""Obat yang kukembangkan memerlukan 1 minggu untuk melenyapkan darah salamander dalam tubuh mereka. Kamu tenang saja, nyawanya tidak terancam. Hanya saja, penampilannya terpengaruh dan mungkin berbeda dari yang kamu lihat sebelumnya," balas Suzy."Yang penting dia selamat," ucap Lance tanpa berp
Tidak lama kemudian, Raja Roger akhirnya keluar. Dia telah berganti pakaian yang bersih dan rapi, juga memakai mahkotanya. Kini, dia kembali terlihat seperti seorang raja yang berwibawa. Hanya saja, penderitaan selama beberapa hari ini membuatnya menjadi lebih kurus sedikit.Akan tetapi, suasana hati Raja Roger cukup baik karena momok terbesar seperti Stanson sudah mati sekarang. Jadi, dia terlihat menyunggingkan senyuman.Setelah duduk di singgasananya, Raja Roger melirik ke sekeliling sambil berkata, "Semuanya, Stanson sudah mati. Aku rasa, sekarang saatnya untuk mengatasi masalah Pelelangan Baren. Aku memutuskan untuk meminta bantuan pasukan aliansi agar bisa melenyapkan mereka. Bagaimana pendapat kalian?"Ini adalah keputusan yang dibuat Raja Roger saat mengganti pakaian tadi. Dia merasa sekarang adalah waktu yang paling tepat. Namun, tidak ada yang bersuara setelah mendengar ucapannya ini. Mereka semua terlihat sangat tenang?"Hm?" Raja Roger kebingungan. Dia tanpa sadar menatap D
Bersama dengan pasukan yang diutus Raja Roger, Lance dan Oradin pun mendobrak gerbang yang dulunya sangat kokoh. Kemudian, mereka menangkap semua bawahan Stanson yang tersisa.Pada akhirnya, mereka datang ke ruang kerja Stanson dan menemukan pintu masuk ke ruang rahasia. Sesudah masuk, Lance dan lainnya benar-benar dikejutkan oleh para mutan ganas yang dikurung oleh Stanson.Ketika melihat penampilan mereka yang begitu menakutkan, Oradin dan pengawal lainnya serempak mengangkat pistol karena ingin membunuh para makhluk aneh itu.Namun, Lance menghentikan dan berkata dengan lantang, "Mereka hanya rakyat biasa yang dicelakai Stanson. Kita akan membawa mereka keluar, adikku punya cara untuk mengobati mereka!"Oradin dan para pengawal pun saling bertatapan. Terlihat ekspresi mereka yang ragu-ragu. Para mutan ini terlihat sangat berbahaya, mereka takut akan terjadi kekacauan kalau dibawa keluar. Sebaliknya, langsung membunuh mereka barulah cara termudah.Lance memahami isi pikiran mereka. W
"Aku akan pergi melihatnya," ucap Suzy yang merasa penasaran. Dia ingin memastikan perbedaan apa saja yang ada di antara para mutan yang dikurung di kediaman Keluarga Stane dengan yang ada di Pelelangan Baren.Raja Roger juga penasaran dengan para mutan itu sehingga hanya menanggapi, "Aku akan melihatnya dulu."Kemudian, Raja Roger mengikuti Suzy, begitu juga dengan orang lainnya. Di alun-alun istana, terlihat 20 hingga 30 mutan ganas yang diikat dengan rantai besi tebal. Mereka berteriak, seakan-akan ingin melepaskan diri dari kekangan.Pengawal dan pasukan aliansi yang berjaga di samping pun mengangkat pistol dengan waswas untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan.Dari kejauhan, Raja Roger sudah melihat para mutan yang diikat menjadi satu. Meskipun jauh, dia bisa merasakan aura mereka yang begitu mengerikan.Raja Roger, para petinggi Negara Filic, bahkan Daniel, Henry, dan lainnya, tanpa sadar memperlambat langkah kaki mereka. Hanya Suzy dan Robert yang tetap berjalan deng
Daniel berterima kasih atas niat baik Raja Roger, lalu menolak, "Tidak perlu repot-repot, mereka masih harus menangani para bawahan Stanson. Kami bisa kembali sendiri."Selesai mengatakan itu, Daniel menyuruh Oradin untuk mengikuti mereka membawa mutan-mutan itu kembali ke kedutaan.Raja Roger menghela napas saat melihat sekelompok orang yang pergi itu. Dia tidak mungkin berani membiarkan makhluk-makhluk mengerikan itu tinggal di istananya.Kemudian, Raja Roger memasang ekspresi dingin dan bertanya kepada pengawal di depan, "Apa kalian sudah menemukan Percy, Colin, dan Eileen?""Kami sudah mengerahkan banyak orang untuk menyelidiki dan sudah memblokir pusat transportasi. Yang Mulia tenang saja, mereka tidak akan bisa kabur," jelas pengawal itu.Raja Roger tersenyum puas sambil membalas, "Baiklah."Ketika berbalik dan hendak berjalan kembali, Raja Roger tiba-tiba melihat sebuah sosok. Dia berseru dengan tatapan suram, "Benson!"Benson merasa agak gugup, tetapi tetap memaksakan diri untu
"Kakak!" Tim dan Sam menyapa Welly dan Rose.Di antara keempat anak ini, Welly yang paling besar, Rose nomor dua, lalu disusul Tim dan Sam.Jarak usia Tim dan Sam hanya berbeda 10 hari. Tim adalah anak Tori, sedangkan Sam adalah anaknya Christina.Tori dan Christina melahirkan anak laki-laki, sementara anak yang masih berada di kandungan Aluna pun berjenis kelamin laki-laki. Ditambah dengan Shad, anak dari James dan Samantha, Rose adalah satu-satunya cucu perempuan di keluarga ini.Rose memiliki wajah yang cantik dan menggemaskan, semua orang sangat menyayanginya.Semua mata tampak berbinar-binar melihat penampilan Rose yang cantik. Semua orang merentangkan tangan dan ingin memeluknya."Rose sayang, sini sama Kakek dan Nenek.""Aku mau sama Kakak dan adik-adik.," jawab Rose.Mobil melaju ke arah desa. Hari ini adalah hari peringatan kepergian Sheila.Setiap tahun Suzy selalu pergi melayat ke makam neneknya sekaligus menjenguk Gilbert.Sebelumnya anak-anak masih terlalu kecil, jadi Suzy
Ivan membawa istri dan anaknya untuk datang menjenguk Suzy. Mereka juga tak lupa membawakan hadiah."Selamat, keluarga kalian sudah lengkap. Satu anak laki-laki dan satu anak perempuan." Anna memberikan ucapan selamat."Terima kasih." Robert tersenyum sambil menatap Suzy dengan penuh cinta. "Semua berkat istriku."Di tengah suasana bahagia, Ivan memberikan sebuah kabar baik. "Sekarang kami sudah membangun sekitar 10 klinik amal, tapi belum diberikan nama. Bagaimana kalau kamu ...."Ivan melirik Robert, sedangkan Robert malah melirik Suzy."Ngapain melihat aku?" Suzy mengerutkan alis.Robert tersenyum. "Proyek ini adalah milikmu dan Ivan, kamu juga harus ikut memberikan ide. Kamu saja yang memberikan nama untuk kliniknya.""Aku?" Suzy membelalak.Ivan mengangguk. "Em."Suzy memang harus berkontribusi, meski hanya memberikan nama. Dia berpikir sebentar dan menjawab, "Tujuan klinik ini adalah membantu orang-orang susah yang tidak mampu berobat ke rumah sakit. Bagaimana kalau diberi nama P
Ukuran kandungan Suzy lumayan besar sehingga dia tidak bisa kembali ke Kota Hanggola. Akhirnya dia dan Robert memutuskan untuk melahirkan di ibu kota.Sejak tiga bulan lalu, Lucy membawa Welly untuk datang menemani dan menjaga Suzy. Seiring perut Suzy yang makin membesar, Keluarga Xin meminta Suzy untuk pulang ke rumah keluarganya agar bisa ikut merawatnya.Karena Keluarga Xin terus mendesak, akhirnya Suzy, Lucy, dan Welly pindah ke rumah Keluarga Xin. Semuanya adalah satu keluarga, kehidupan sehari-hari dilewati dengan harmonis.Selain Daniel dan Lorraine, rumah Keluarga Xin juga ditempati oleh Wallace dan Tori, Joris dan Christina, serta Lance dan Aluna. Suasana di rumah selalu dipenuhi tawa.Saat usia kandungan Suzy menginjak 9 bulan, Tori dan Christina memberi tahu berita kehamilan mereka. Keluarga Xin sangat bahagia, Daniel dan Lorraine langsung menyiapkan berbagai suplemen untuk ibu hamil.Memasuki usia kandungan 10 bulan, akhirnya hari persalinan telah tiba. Robert menyerahkan p
Ketika masuk ke kamar, Robert melihat Suzy yang serius membaca dokumen. "Kamu lagi ngapain?"Suzy mengangkat kepala dan menceritakan rencana pembangunan klinik amal kepada Robert."Ide yang bagus. Kalau perlu bantuan, jangan ragu memberitahuku." Robert mendukung Suzy.Suzy pun tidak ragu-ragu dan menjawab, "Aku perlu bantuan uang dan orang."Robert tertawa kecil, Suzy sudah tidak sungkan-sungkan kepadanya. "Baik. Kamu perlu berapa banyak dana? Tapi ...."Robert mengambil dokumen yang dibaca Suzy. "Kamu lagi hamil, jangan terlalu capek.""Tapi ....""Biar aku yang mengurusnya." Robert memotong ucapan Suzy.Kemudian Robert duduk di samping Suzy dan membaca proposal tersebut.Suzy menatap wajah Robert yang sedang fokus bekerja, tampak dan menawan.Setelah selesai membaca, Robert meminta Suzy untuk menghubungi Ivan.Suzy menyalakan pengeras suara sehingga Robert bicara berbicara kepada Ivan secara langsung. "Aku sudah baca proposalnya. Ada beberapa tambahan ...."Saat ini kerajaan, Rumah S
"Oh ...." Welly mengangguk, dia terlihat bingung. "Aku mau punya dua adik, kalau bisa kembar.""Dasar, anak ini." Simon dan Lucy tertawa melihat tingkah cucunya."Ibu dan Ayah tidak punya genetik untuk melahirkan anak kembar. Kemungkinannya sangat kecil." Suzy mengusap kepala Welly.Welly mengangguk, seolah memahami maksud penjelasan Suzy.....Begitu mengetahui kabar kehamilan Suzy, Anna dan Ivan membawa Sisi datang untuk menjenguknya.Anna dan Ivan memberikan anaknya nama Sienna yang dipanggil Sisi, sebuah nama yang cantik dan indah. Sisi memiliki mata yang bulat dan hitam, serta wajah cantik bak putri kecil.Keluarga Calvin dan Keluarga Xin kagum melihat kecantikan Sisi."Anak pintar, anak cantik." Simon terkesima melihat mata Sisi yang bulat."Semoga Suzy mengandung anak perempuan," kata Lucy.Lorraine menghela napas. "Aku punya 3 anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Suzy, maafkan Ibu yang tidak menemanimu di saat masa kecilmu ....""Semua sudah lewat." Daniel menepun pundak
Sebagian orang masih berusaha mencerna informasi yang diberikan Suzy.Suzy terlihat gugup. Di saat Suzy kebingungan, Robert mewakilinya menjawab, "Kami terlalu sibuk, baru tahu belum lama ini."Tidak ada yang curiga, Suzy dan Robert memang sibuk.Lucy berdecak dan mengomeli mereka, "Kalian berdua ini .... Jangan terlalu sibuk, apalagi Suzy sedang hamil. Ingat, jaga kesehatan.""Robert, jaga Suzy baik-baik," Simon berpesan."Ayah, Ibu, tenang saja, Robert sangat melindungi aku." Suzy membela suaminya.Semua orang tersenyum melihat Suzy yang membela Robert.Berita kehamilan Suzy berhasil mencairkan suasana yang tengah berkabung. Untuk sesaat, semua orang melupakan kesedihan pasca kepergian Jenny.Sebenarnya bukan sedih, tetapi tidak rela karena semua terjadi secara tiba-tiba. Sejujurnya Keluarga Calvin lega melihat Jenny yang pergi dalam keadaan tenang.Sekarang Suzy sedang mengandung kehidupan kecil di dalam perutnya. Ketika orang-orang sedang mengobrol, Robert dan Suzy memperhatikan We
Suzy kembali ke kamar, tetapi tidak menyalakan lampu. Dia beranjak ke balkon dan menatap langit gelap yang diselimuti awan.Ketika Robert masuk, dia melihat Suzy yang duduk di balkon. Karena takut Suzy masuk angin, Robert membawakan jaket untuknya.Suzy tersadar dari lamunan. "Kamu sudah kembali?""Nenek akan dimakamkan tiga hari lagi bersama barang peninggalan Kakek," kata Robert."Em." Suzy mengangguk.Robert memeluk Suzy. "Ada apa?"Suzy bersandar di pundak Robert. "Aku lagi berpikir, seandainya aku memberi tahu kehamilanku lebih awal, mungkin Nenek tidak akan pergi secepat ini ...."Tangan Robert bergetar saat mendengar ucapan Suzy. Robert terdaim sejenak, lalu menghela napas. "Tidak ada gunanya, hati Nenek sudah tidak sabar untuk pergi menemui Kakek. Tidak ada seorang pun bisa membaca isi hati Nenek.""Aku sedih, aku tidak siap .... Semuanya terjadi terlalu tiba-tiba." Suzy menatap mata Robert."Semuanya akan baik-baik saja. Aku rasa Nenek sudah bahagia di atas sana." Robert menat
Suzy melepaskan benda yang dipegang Jenny, ternyata benda tersebut adalah sebuah sisir.Sisir ini terbuat dari bambu yang dihiasi bunga mawar."Kakek memberikan sisir itu kepada Nenek saat menyatakan cintanya. Kakek sendiri yang memahat sisir itu. Saat meninggalkan rumah, Kakek hanya membawa sisir itu bersamanya," kata Robert dengan mata berkaca-kaca.Suzy memegang sisir tersebut sambil menatap Jenny yang memejamkan matanya dengan tenang.Jenny tidak pernah berhenti mencintai Ambar. Sejak mengetahui Ambar yang masih hidup, tetapi mengorbankan diri demi melindungi ribuan nyawa, Jenny pasti sedih dan menyayangkannya.Setiap hari Jenny tampak tersenyum dan bahagia, tapi sebenarnya dia merindukan Ambar ...."Akhir-akhir ini Nyonya Besar tidak bisa tidur nyenyak," kata Paman Ming. "Aku dengar dari pelayan, Nyonya Besar sering terbangun di tengah malam. Saat kalian tidak ada, Nyonya tidak nafsu makan. Aku mau memanggil dokter, tapi Nyonya Besar melarangku untuk memberi tahu kalian. Siapa san
Suzy tidak bisa tidur. Sebentar lagi dia dan Robert akan pulang ke ibu kota, tetapi mereka belum memberi tahu kehamilannya kepada keluarganya."Sayang, bagaimana kalau besok kita umumkan kehamilanku?" tanya Suzy."Terserah kamu." Robert tersenyum manis.Suzy merenungkan keputusannya secara serius. Setelah membuat keputusan, dia baru memejamkan mata dan memaksakan diri untuk tidur.Manusia hanya bisa berencana, terlalu banyak hal yang tidak bisa diprediksi.Sebelum matahari terbit, pelayan berteriak membangunkan semua orang, "Gawat, gawat ...."Semua orang terkejut mendengar teriakan pelayan. Kemudian mereka keluar dari kamar dan berkumpul di kamar Jenny.Ketika Robert dan Suzy tiba, semua orang telah memenuhi kamar Jenny.Lucy menangis di dalam pelukan Simon yang terlihat sedih.Suzy dan Robert saling bertatapan, mereka merasakan firasat buruk.Robert menarik Suzy ke dalam kamar. Begitu melihat mereka, Lucy berkata dengan terisak-isak, "Nenek ...."Robert dan Suzy melihat ke arah Jenny