Suzy buru-buru menghindarinya, tetapi gerakannya terlambat dan ujung cakar yang tajam itu meninggalkan tiga goresan di lengannya. Aroma darah langsung menyebar dan membuat gerakan manusia mutan di depannya terhenti sesaat. Suzy sepertinya teringat sesuatu dan matanya berbinar.Jarum perak di tangan Suzy memelesat dengan cepat dan menusuk tubuh manusia mutan itu. Kerangka dan meridian tubuh manusia mutan itu telah bergeser setelah mutasi, tusukan pertama tidak memberikan hasil yang diharapkan.Setelah menusukkan dua jarum lagi, Suzy baru berhasil menemukan titik akupunktur yang tepat dan membuat mutan di depannya terjatuh. Suzy mengernyitkan alisnya melihat manusia mutan yang masih menyerang orang di dalam kabin kapal.Saat ini waktunya sangat terbatas, Suzy juga tidak ada waktu untuk mencari obat di kapal dan hanya bisa menggunakan darahnya sendiri untuk menahan mereka untuk sementara waktu. Selain itu, jumlah jarum peraknya juga terbatas.Dia tidak bisa menjatuhkan setiap manusia muta
"Mereka semua ada di luar, semuanya sedang membantu mereka mengobati lukanya."Suzy menganggukkan kepala dan memberi isyarat, "Bawa aku untuk memeriksa mereka."Melihat Suzy masih mengkhawatirkan orang-orang yang terluka, salah seseorang membujuknya, "Nona Suzy, sebaiknya kamu istirahat dulu. Semua orang ...."Saat berbicara sampai di sini, mereka tidak bisa melanjutkan lagi. Begitu mendengar perkataan itu, Suzy langsung tahu ada orang yang terluka parah.Suara Suzy terdengar muram. "Bawa aku pergi."Selain Suzy, di kapal itu sepertinya juga tidak ada dokter yang lain lagi. Mereka tidak bisa melawan ketegasan Suzy sehingga mereka hanya bisa memapahnya dengan hati-hati. Saat mereka sampai di dek kapal, orang-orang yang terluka semua telah berada di sana."Nona Suzy, Ami kehilangan banyak darah. Dia sepertinya tidak tahan lagi ...."Mendengar suara itu, Suzy menoleh dan melihat ada seorang gadis yang tergeletak di dek kapal dengan luka besar di perutnya. Darahnya terus mengalir dan membe
"Nona Suzy!" teriak semua orang dari segala arah dengan kaget dan segera menahan tubuh Suzy yang terjatuh.Suzy merasa kedua matanya terasa berat dan tanpa sadar menjadi gelap, lalu pingsan.....Di dalam kegelapan, Suzy merasa tubuhnya seperti perahu kecil yang mengapung di permukaan laut. Entah berapa lama kemudian, dia akhirnya sadar. Dia mendengar suara ombak laut yang mengalir, merasakan embusan angin laut, dan sinar matahari yang menyilaukan matanya.Apakah semuanya baik-baik saja? Bagaimana dengan para manusia mutan itu? Harus diselidiki penyebab mereka tiba-tiba menjadi gila ....Memikirkan hal itu, Suzy berusaha keras membuka matanya. Namun, sinar matahari itu terlalu silau sehingga membuatnya tidak bisa membuka mata. Kemudian, dia secara refleks ingin mengangkat tangannya untuk melindungi matanya, tetapi tangannya tidak bertenaga.Pada saat itu, terdengar suara dengan nada menyindir dari sampingnya. "Hah, beruntung sekaali, masih hidup setelah semua situasi itu?"Mendengar su
Tatapan Barbie penuh dengan niat membunuh, tetapi Suzy tidak bisa melawannya. Untuk menguras darahnya, Barbie membuat banyak luka yang dalam di tangan dan kaki, bahkan memutuskan banyak urat saraf Suzy.Tubuh Suzy memang memiliki kemampuan untuk menyembuhkan dirinya sendiri, tetapi proses pemulihannya sangat sulit karena dia kehilangan terlalu banyak darah. Sekarang, dia sekarat dan hanya bisa membiarkan Barbie mencekiknya hingga mati.Namun, dia tidak tahu dengan kondisinya saat ini, apakah dia masih ada kesempatan untuk hidup kembali? Barbie seharusnya tidak membiarkannya memiliki kesempatan itu, 'kan?Di mata Suzy yang hampir terpejam, terlihat ekspresi Barbie yang ganas. Dalam keadaan bingung, dia teringat kembali saat pertama kali bertemu dengan Barbie yang terlihat begitu cantik dan menawan, seperti seorang bidadari ....Udara makin tipis dan pikiran Suzy juga perlahan-lahan menjadi kosong. Saat dia hampir tidak bisa bertahan lagi, kapal tiba-tiba mengalami guncangan hebat dan Ba
Robert mengalihkan pandangannya yang dingin, lalu memegang erat Suzy yang berada di tangannya. Dia membawa Suzy berenang menuju permukaan laut yang bersinar karena sinar matahari. Percikan air menyembur dan memancarkan cahaya emas di bawah sinar matahari.Melihat keduanya yang akhirnya muncul ke permukaan laut, Cole yang berada di perahu motor menghela napas lega."Cepat, berikan tanganmu kepadaku!"Dengan bantuan Cole, Robert berhasil membawa Suzy yang tak sadarkan diri ke atas perahu motor. Pada saat itu, Robert baru melihat dengan jelas luka-luka di seluruh tubuh Suzy dan juga kulitnya yang pucat pasi. Penderitaan apa yang telah Suzy alami sehingga kondisinya bisa seperti ini?Terlihat hawa dingin yang pekat dalam tatapan Robert. Tetesan air di rambutnya mengalir turun ke sepanjang alisnya yang dingin dan jatuh ke matanya yang gelap, tetapi dia tidak merasakan apa pun. Dia hanya memandang Suzy yang berada di depannya dengan tatapan yang tajam dan mengepalkan tinjunya dengan erat.Ro
"Dia pergi bersama kalian, kenapa malah jadi tertangkap oleh Barbie?" Mendengar pertanyaan Robert, seorang pria yang lengannya dibalut perban berjalan ke hadapan Robert."Begini ceritanya, Tuan Robert ...."Pria itu menceritakan dengan terperinci semua kejadian di kapal sebelumnya. Usai bercerita, dia baru menyadari bahwa wajah Robert yang dingin itu terlihat makin beringas. Melihat reaksi Robert, semua orang yang berada di sana merasa tertekan dan wajah mereka terlihat malu.Pria itu kembali berkata dengan mata berkaca-kaca sambil menggertakkan giginya, "Tuan Robert, semua ini salah kami .... Saat itu kami benar-benar terkejut sehingga tidak menolong Nona Suzy.""Bukan salah kalian," balas Robert dengan tenang. Mendengar ucapannya ini, semua orang saling memandang, lalu menatap pria itu dengan ragu-ragu.Robert tidak menjelaskan panjang lebar, dia hanya berkata dengan suara lirih, "Kalian keluar dulu, aku mau menemaninya di sini."Berhubung Robert sudah berkata demikian, orang-orang d
Setelah tersadar dari lamunannya, wajah Cole sudah dibasahi air mata. "Kakek tidak bisa pergi dengan kita lagi ...."Seketika, suara tangisan pecah memenuhi geladak kapal. Di saat semua orang masih terhanyut dalam suasana sedih, tiba-tiba orang yang berada di paling dekat dengan pagar geladak melihat ada sebuah kejanggalan dari kejauhan. "Apa itu?"Cole tertegun sejenak, lalu melangkah dengan cepat dan melihat ke kejauhan. Selanjutnya, dia membelalakkan matanya dan berkata dengan gugup, "Itu orang dari Pelelangan Baren!"Ledakan di gudang amunisi memang sangat dahsyat, tetapi tetap saja kekuatannya terbatas. Masih ada banyak sekali sisa-sisa pengikut Pelelangan Baren di pulau tersebut. Cole berpikir sejenak, lalu berkata kepada orang di sampingnya, "Kalian berjaga dulu di sini, aku akan memanggil Robert!"Di dalam kamar, Robert sedang beristirahat di samping tempat tidur. Dia memegang erat tangan Suzy yang penuh dengan luka tersebut."Gawat, Robert!" teriak Cole sambil masuk dengan ter
Semua orang sangat gugup sekarang. Mereka telah membuat persiapan untuk mati. Hanya Robert yang berada di kokpit tetap terlihat tenang, bahkan sorot matanya dipenuhi keteguhan.Tangan Robert terus bergerak. Bola meriam beberapa kali hendak mengenai kapal, tetapi Robert yang memegang kendali kapal berhasil menghindarinya dengan gesit. Situasi berbahaya ini membuat Cole dan nahkoda di sebelahnya benar-benar kagum sekaligus bersemangat.Dengan mengandalkan aksi Robert yang ekstrem, kapal pesiar selamat dari serangan bom di belakang. Sementara itu, melihat serangan yang terus-menerus gagal, kapal pesiar milik Pelelangan Baren tentu kesal sehingga menambah kecepatan mereka. Tidak peduli sehebat apa Robert, dia pasti kewalahan menghadapi serangan berfrekuensi tinggi begini.Duar! Sebuah bola meriam mengenai ujung kapal pesiar dan sontak meledak. Karena ada bagian yang hilang, kecepatan kapal pesiar pun menjadi lebih lambat. Untung saja, tidak ada seorang pun di sana sehingga tidak ada yang t