Setelah tersadar dari lamunannya, wajah Cole sudah dibasahi air mata. "Kakek tidak bisa pergi dengan kita lagi ...."Seketika, suara tangisan pecah memenuhi geladak kapal. Di saat semua orang masih terhanyut dalam suasana sedih, tiba-tiba orang yang berada di paling dekat dengan pagar geladak melihat ada sebuah kejanggalan dari kejauhan. "Apa itu?"Cole tertegun sejenak, lalu melangkah dengan cepat dan melihat ke kejauhan. Selanjutnya, dia membelalakkan matanya dan berkata dengan gugup, "Itu orang dari Pelelangan Baren!"Ledakan di gudang amunisi memang sangat dahsyat, tetapi tetap saja kekuatannya terbatas. Masih ada banyak sekali sisa-sisa pengikut Pelelangan Baren di pulau tersebut. Cole berpikir sejenak, lalu berkata kepada orang di sampingnya, "Kalian berjaga dulu di sini, aku akan memanggil Robert!"Di dalam kamar, Robert sedang beristirahat di samping tempat tidur. Dia memegang erat tangan Suzy yang penuh dengan luka tersebut."Gawat, Robert!" teriak Cole sambil masuk dengan ter
Semua orang sangat gugup sekarang. Mereka telah membuat persiapan untuk mati. Hanya Robert yang berada di kokpit tetap terlihat tenang, bahkan sorot matanya dipenuhi keteguhan.Tangan Robert terus bergerak. Bola meriam beberapa kali hendak mengenai kapal, tetapi Robert yang memegang kendali kapal berhasil menghindarinya dengan gesit. Situasi berbahaya ini membuat Cole dan nahkoda di sebelahnya benar-benar kagum sekaligus bersemangat.Dengan mengandalkan aksi Robert yang ekstrem, kapal pesiar selamat dari serangan bom di belakang. Sementara itu, melihat serangan yang terus-menerus gagal, kapal pesiar milik Pelelangan Baren tentu kesal sehingga menambah kecepatan mereka. Tidak peduli sehebat apa Robert, dia pasti kewalahan menghadapi serangan berfrekuensi tinggi begini.Duar! Sebuah bola meriam mengenai ujung kapal pesiar dan sontak meledak. Karena ada bagian yang hilang, kecepatan kapal pesiar pun menjadi lebih lambat. Untung saja, tidak ada seorang pun di sana sehingga tidak ada yang t
Duar! Duar! Duar! Di bawah pengeboman yang berturut-turut itu, kapal pesiar lawan pun terjebak di tengah. Semua orang yang berada di kapal bisa merasakan gelombang panas dan dampak ledakan tersebut. Selain itu, kapal ini seakan-akan tenggelam dengan makin cepat."Itu angkatan laut Negara Sanggola! Mereka sampai datang ke wilayah laut kita!" lapor seseorang kepada kapten kapal Pelelangan Baren. Kemudian, dia juga bertanya, "Mereka sangat kuat, apa yang harus kita lakukan sekarang?"Setelah mempertimbangkan sejenak, kapten itu memerintahkan, "Mundur!"Keempat kapal seketika berbalik karena hendak meninggalkan medan perang. Namun, komandan di kapal Negara Sanggola justru memberi perintah, "Kejar mereka!"Armada Negara Sanggola hanya menyisakan 2 kapal untuk membantu, sedangkan sisanya mengejar kapal Pelelangan Baren."Kapal sudah akan tenggelam, segera pindahkan semua penumpang," ucap Wallace yang mengenakan seragam dan berdiri di haluan kapal dengan tegas.Tori yang berdiri di sebelahnya
Wallace tidak lagi membuang waktu. Dia langsung berkata kepada Robert, "Kamu bawa Suzy dan lainnya pulang dulu. Kami akan mengurus sisanya!"Robert tidak memaksakan diri karena dia juga tidak bisa membantu sekarang. Apalagi dengan kondisi Suzy yang sekarang, Robert tidak mungkin mengabaikannya demi menyerang Pelelangan Baren.Robert sudah melakukan semua yang dia bisa. Namun, sebelum pergi, dia tak kuasa bertanya, "Kenapa aku hanya melihat angkatan laut kita? Di mana pasukan aliansi lainnya?"Wallace segera menjelaskan, "Tidak ada pasukan aliansi, Stanson dari Negara Filic mengurung Raja Roger karena ingin memulihkan keluarga kerajaan Elizabeth. Di sana sangat kacau sekarang, orang-orang di kedutaan sampai melarikan diri. Jadi, pasukan aliansi tidak berani menyerang Pelelangan Baren di saat seperti ini."Raut wajah Robert seketika menjadi murung saat mendengarnya. Dia membalas dengan suara rendah, "Pertempuran ini akan sangat berat, kalian harus berhati-hati."Wallace mengangguk dan be
Tanpa berpikir panjang, Suzy mengusulkan, "Setelah semuanya beres, kita akan menyelamatkan Raja Roger.""Oke, aku akan menemanimu," balas Robert.....Di Istana Lusian, Raja Roger dan lainnya telah dikurung di sini selama berhari-hari. Untung saja, Stanson belum menginginkan nyawanya sehingga dia masih mendapatkan makan dan minum setiap hari. Untuk sementara waktu ini, Raja Roger masih aman.Namun, orang lain yang ikut ditahan di sini sangat kesal. Mereka hanya ingin bertemu dengan pewaris Elizabeth, lalu mempertimbangkan akan berpihak kepada siapa. Atas dasar apa mereka juga dikurung di sini?Jangan-jangan, Stanson hanya menipu mereka? Keturunan Elizabeth itu hanya cerita palsu yang dia buat? Kalau begitu, bukankah artinya Stanson sengaja mencari alasan untuk memberontak?Ketika semua orang sibuk berspekulasi, Stanson tiba-tiba berjalan masuk dan berkata, "Maaf, aku sudah membuat kalian menunggu lama."Stanson tersenyum bahagia, lalu memerintahkan bawahan di sampingnya, "Bawa mereka b
Melihat ini, para pelayan wanita saling bertatapan dan terpaksa mundur. Suzy menatap gaun indah yang digantung di atas rak. Jelas, Stanson sudah mempersiapkan semuanya sejak awal.Untungnya, ketika masih di pulau, Suzy telah membujuk Andre untuk tidak memberi tahu Stanson tentang kematian Elizabeth. Sepertinya, Stanson masih belum tahu apa-apa tentang situasi Pelelangan Baren ....Mendengar langkah kaki Robert yang mendekat, Suzy menoleh menatapnya dan bertanya, "Ayah dan Jenderal Maxwell seharusnya sudah selesai membuat persiapan, 'kan?""Ya, mereka sangat gesit dalam bekerja." Robert mengangguk. Kemudian, dia mengambil gaun itu dan meneruskan, "Ganti pakaianmu, mereka seharusnya akan tiba sebentar lagi."Suzy becermin menatap dirinya yang memakai topeng wajah Elizabeth. Setelah memastikan tidak ada kesalahan apa pun, dia menghela napas dengan ringan."Stanson pasti sudah lama menunggu hari ini. Sayangnya, impiannya ditakdirkan hancur hari ini." Sesudah mengatakan itu, Suzy menoleh da
Tatapan semua orang langsung tertuju pada Suzy. Ketika melihat wajah yang mirip dengan Ratu Elizabeth, mereka sontak tertegun. Ini benar-benar keturunan Ratu Elizabeth?"Semuanya, cepat ikuti aku," desak Stanson tanpa menoleh. Mendengar ini, semua orang tersadar dari keterkejutan mereka dan buru-buru mengikuti. Sebelumnya mereka masih skeptis, tetapi sekarang mereka sudah mulai percaya.Stanson tiba di hadapan Suzy dengan bersemangat. Ketika Stanson turun dari mobil, Suzy sudah memperhatikan tatapan Stanson yang terus tertuju padanya.Orang ini adalah Stanson Stane, dalang di balik semua kejadian ini .... Ketika Suzy masih mengamati, Stanson sudah tiba di hadapannya. Kemudian, Stanson tiba-tiba berlutut!"Yang Mulia!" ucap Stanson. Suzy menunduk menatapnya, lalu tanpa sadar melirik Robert yang berdiri di sampingnya. Terlihat Robert yang memakai topeng wajah pengawal hanya memasang ekspresi datar.Suzy mengerutkan bibirnya dan mengalihkan tatapannya. Dia menatap Stanson yang ada di depa
Mendengar ucapan ini, pengawal lainnya pun turut mengiakan. Suara ini perlahan-lahan menyebar dan menjadi suara kerumunan yang bergema. Bagaimanapun, manusia selalu mengikuti arus.Stanson tentu tersenyum saat melihat situasi ini. Dia merasa waktunya sudah tiba sehingga berkata, "Yang Mulia, tolong beri perintah untuk mengeksekusi para pengkhianat Keluarga Roger!"Suzy menatapnya dengan tatapan selidik. Hal ini membuat Stanson merasa agak heran. Namun, dia sudah berinteraksi dengan keturunan Ratu Elizabeth selama 2 hari ini dan tidak menemukan kejanggalan apa pun.Tepat ketika Stanson merasa bingung, Suzy akhirnya membalas, "Baiklah."Stanson pun lega mendengarnya. Di luar dugaannya, Suzy tiba-tiba memerintahkan dengan dingin, "Cepat tangkap pengkhianat Stanson!"Apa? Stanson menatap Suzy dengan terkejut. Semua orang yang berada di panggung juga memasang raut wajah tidak percaya dan mengira mereka sudah salah dengar.Menangkap Stanson dan bukan Raja Roger? Tidak ada seorang pun yang me