"Bukan begitu! Aku hanya khawatir dia dimanfaatkan dan malah menyusahkan kita. Kamu tahu sendiri Elizabeth selalu membandingkan dirinya dengan Bos Besar. Sebenarnya, dia bukanlah siapa-siapa tanpa darah bangsawan yang dimiliki." Jacques tidak menutup-nutupi kebenciannya pada Elizabeth.Andre menepuk pundak Jacques. "Jac, kamu jangan berbicara seperti itu. Bagaimanapun dia adalah orang pilihan Bos Besar. Kamu tidak berhak mengatainya begitu.""Andre, sebenarnya kamu berpihak kepada siapa?" Jacques marah mendengar Andre yang membela Elizabeth."Kamu marah kepadaku?" Andre menggelengkan kepala sambil tersenyum dingin. "Aku tidak berpihak kepada siapa pun. Aku di sini untuk melayani Bos Besar."Kalimat terakhir Andre langsung menyadarkan Jacques. Perlahan-lahan amarah di hati Jacques pun mereda."Benar, aku juga bekerja untuk melayani Tuan." Jacques menenangkan diri sambil bergumam, "Tapi aku mencurigai Dokter Suzy, sepertinya ada yang sedang direncanakan. Aku harus memberi tahu Bos Besar.
"Dai ...."Wajah Dai terlihat sangat masam dan pucat. Jumlah mereka tidak cukup melawan kerumunan ini. Bagaimana Dai sanggup menahan mereka?Dai tak punya pilihan lain, dia menggertakkan gigi dan berteriak, "Tahan mereka!"Beberapa belas orang saling mengaitkan lengan untuk membentuk tembok yang mengadang para kerumunan agar tidak mendobrak pintu.Meskipun tampaknya tak tergoyahkan, ini bukanlah pertandingan tarik tambang yang seimbang dalam hal jumlah. Ada ratusan orang yang berusaha menyerang keluar, kekuatan ini tidak seimbang.Saat merasakan benturan yang mendekat, Dai berusaha bertahan dan akhirnya kehilangan keseimbangan setelah tiga detik. Ketika tubuh Dai terlempar ke belakang, dia hanya bisa berteriak di dalam hati, 'Habislah!'Di saat bersamaan, sebuah telapak tangan yang lebar menahan punggung Dai agar tidak terjatuh, lalu disusul dengan suara tembakan, "Dor!"Suara yang memekakkan telinga sontak membuat semua orang terdiam di tempat, tak ada seorang pun yang berani bergerak
"Kak, sebaiknya jangan banyak bertanya dulu. Ayah akan memberi tahu semuanya kepada Tetua Jean. Selanjutnya kalian hanya perlu mematuhi perintahnya."Lance juga tak lupa berpesan, "Kalian harus berhati-hati di sini. Jaga diri baik-baik."Christina dan Ivan tertegun mendengar ucapan Lance yang terdengar ambigu. Di saat bersamaan, Daniel dan Jean telah selesai berbicara."Jenderal, aku mengingat semua pesanmu. Terima kasih." Jean menjabat tangan Daniel."Em." Daniel membalas jabatan tangan Jean.Setelah berpisah, Jean membawa Ivan dan Christina kembali ke laboratorium."Pak Jean, apa kata Jenderal Xin?" tanya Ivan.Jean melihat ke sekeliling dan menjawab dengan serius, "Kita bicarakan setelah kembali."Para peserta kembali melanjutkan penelitian, sedangkan staf dan panitia juga kembali ke tempat masing-masing dan bertugas.Di ruang rapat, hanya tersisa Lanora sebagai perwakilan panitia. Dia menatap Daniel dengan jengkel, seolah ingin menuntut penjelasan. Namun apakah Daniel akan menjelas
Melihat Lance yang terlelap, Daniel mengangkat tangan dan mengusap kepala Lance.Meskipun sedang tidur, Lance sudah terlatih untuk tetap berwaspada. Dia langsung membuka mata dan bertanya, "Ayah, ada apa?"Daniel membeku di tempat, dia langsung menarik kembali tangannya dan menjawab, "Ada debu di kepalamu. Lanjut tidur sana."....Semua orang lega, akhirnya bahaya di pangkalan kompetisi telah dibereskan.Setelah semuanya selesai, James baru menceritakannya kepada Samantha.Samantha tercengang mendengarnya. "Jadi masalah ini yang kamu khawatirkan selama beberapa hari?""Aku tidak memberitahumu karena takut memengaruhi kandunganmu." James menatap ke arah perut Samantha. "Kamu harus istirahat, tidak boleh banyak pikiran.""Aku mengerti." Samantha tersenyum.Ketika James mengusap perut Samantha, Samantha berkata, "Janinnya masih kecil, belum terasa."James menarik kembali tangannya dan mengganti topik pembicaraan. "Hari ini aku menerima paket dari luar negeri.""Paket apa? Coba dibuka, sia
Selain buku nikah dan perhiasan, juga terdapat beberapa akta properti berserta aset yang diberikan kepada Samantha.Samanatha membelalak, sedangkan James hanya tersenyum dan berkata, "Mahar.""James ...." Samantha tidak tahu harus berkata apa.James menjelaskan, "Ibu memberikan perhiasan itu kepadaku. Aku disuruh memberikannya kepada istriku.""James ...." Samantha langsung memeluk James sambil meneteskan air mata."Jangan nangis, kamu sedang mengandung." James mengusap punggung Samantha."Aku, aku terlalu senang. Aku tidak pernah membayangkan hari ini, tetapi sekarang aku bukan hanya menjadi istrimu, tapi juga ibu dari anak kita ...." Samantha tersenyum sambil menangis. "Aku merasa sangat beruntung. Untungnya aku segera menyadari kesalahanku dan berubah. Aku bersyukur kamu bersedia memaafkan dan mencintaiku lagi ...."James menyeka air mata Samantha. "Samantha, aku selalu mencintaimu."Jika tidak mencintai Samantha, James tidak akan menyalahkan dan membenci semua tindakannya.Begitu m
Setelah mandi, Suzy merasa lebih segar dan dapat berpikir jernih.Suzy berbaring sambil memikirkan pesan Bella. Kenapa tiba-tiba mereka mau memeriksa hasil penelitian Suzy?Suzy tidak takut, dia telah mempersiapkan semuanya sejak awal. Suzy telah menduga, cepat atau lambat hal ini pasti akan terjadi. Hanya saja dia tidak mengerti, selama ini Stanson selalu meminta hasil laporan penelitian sesuatu jadwal yang telah disepakati, tidak pernah mendadak seperti ini.Kenapa tiba-tiba Stanson ingin melakukan pemeriksaan mendadak?Suzy menebak ada dua kemungkinan. Yang pertama, terjadi sesuatu yang membuat Stanson terburu-buru untuk mendesak Suzy menciptakan obatnya. Yang kedua, Stanson mulai mencurigai Suzy.Suzy berharap bukan alasan yang kedua. Apalagi rencana Suzy dan Kakek Ambar baru dimulai."Sudahlah, besok berikan saja obat itu ...." Suzy menenangkan diri dan memejamkan mata.Keesokan hari.Cahaya pagi yang lembut menerangi pulau yang diselimuti kabut. Suzy bangun seperti biasa di waktu
Suzy tidak menghiraukan Jacques, perhatiannya hanya tertuju kepada wanita ini.Wanita ini adalah orang baik. Meskipun tubuhnya kecil dan kelihatan lemah, dia malah menentang Stanson. Suzy tidak akan membiarkan Jacques menyakiti wanita ini.Suzy menatap Andre dan berkata dengan serius, "Wanita ini terlalu lemah, ganti orang ....""Kamu terus mencari-cari alasan, pasti ada sesuatu dengan obatnya." Jacques menyela ucapan Suzy.Sebelum Suzy bereaksi, Jacques langsung merebut cairan tersebut dari tangannya.Raut wajah Suzy sontak membeku. Dia ingin merebut kembali obat tersebut, tetapi Andre malah mencegat dan memelototinya.Di tengah kebingungan Suzy, Jacques menarik lengan wanita itu dan menusukkan cairan obat yang direbut dari Suzy.Tidak! Suzy kaget melihat tindakan Jacques.Jacques tersenyum puas, lalu membuang jarum suntik yang dipegang. "Dokter Suzy, jangan tegang begitu. Sekarang kita lihat apakah obatnya bereaksi seperti yang diharapkan."Dokter Suzy? Wanita yang terkapar di lantai
Sebelum sempat berteriak, sang wanita telah mematahkan leher pengawal tersebut. "Krak!"Pengawal membelalak, lehernya terputus dan langsung meninggal di tempat."Tangkap dia!" Jacques memerintahkan, sedangkan dia dan Andre langsung bersembunyi di belakang pengawal.Wanita ini bagaikan binatang buas yang hendak menghabisi mangsanya. Kedua matanya memerah dan mimik wajahnya kelihatan sangar.Sang wanita berlari secepat mungkin dan menyerang setiap pengawal yang hendak menangkapnya. Satu per satu pengawal dihabisi dalam hitungan detik."Terlalu kuat." Andre tercengang melihat kekuatan sang wanita."Tidak berguna!" Jacques memaki para pengawalnya. Sejujurnya Jacques sendiri juga ketakutan."Dokter, tolong pikirkan caranya." Jacques mendesak Suzy.Suzy merentangkan kedua tangan. "Obat ini tidak pernah dicoba pada manusia. Ini adalah pertama kalinya aku melihat hal semacam ini, aku bisa apa?"Jacques tak bisa berkata-kata, dia memelototi Suzy dengan tatapan jengkel. Namun mereka tidak memili