“Maksud prof, aku di minta bergabung dengan Grup Han?” Suzy ragu-ragu.Dia tidak ingin terlibat dalam perseteruan Grup Han dan Grup Calvin."Proyek penelitian mu memang sangat penting, ini adalah kesempatan emas untuk belajar dan berkembang. Kau bisa mempertimbangkannya.""Baik, aku akan pikirkan baik-baik."Sejak meninggalkan Keluarga Calvin, dia sudah memblokir Han Mozart dan yang lainnya, karena tidak ingin terlibat lagi.Jadi dia tidak bisa membuat keputusan untuk waktu singkat, apakah dia akan bergabung dengan Grup Han.Setelah berpamitan dengan profesor David Chang, Suzy pergi dengan perasaan kacau dan galau.Matahari bersinar terik.Ketika berjalan di tepi jalan, dia tiba-tiba merasa mual.Dia bergegas berjalan ke taman, memegang sebatang pohon untuk menopang tubuhnya dan muntah cukup lama.Apakah ini efek kehamilannya?Suzy mengusap perutnya, sambil berpikir.Pada saat ini, ponselnya berbunyi.Melihat itu adalah panggilan dari kampus, Suzy mengerutkan keningnya, dan menjawab pa
"Benarkah?"Suzy tidak banyak berharap sebenarnya, dia sangat terkejut ketika mendengar kabar ini.Ivan Zhang mengangguk, "Tentu saja benar. Ibuku akan pergi ke rumah teman itu beberapa hari ini. Bagaimana kau meminjamkan dompet itu agar bisa dia tunjukkan pada temannya?"Apakah ini tidak terlalu merepotkan?""Tentu saja tidak, aku akan memberitahunya," kata Ivan Zhang sambil tersenyum.Melihat bahwa Ivan Zhang sangat peduli dengan urusannya, Suzy merasa terharu dan ingin berterima kasih.Tetapi memikirkan apa yang dia katakan katakan sebelumnya ketika dia mengucapkan terima kasih, dia mengurungkan niatnya, dan berkata: "Tidak peduli apakah bisa menemukan petunjuk tentang orang tuaku, aku sangat menghargai semua bantuanmu, setelah anakku lahir, kau pasti harus menjadi ayah angkatnya!"Ivan Zhang tercengang, "Ayah angkat?"Tetapi melihat senyum tulus di wajah Suzy, dia mengubah kata-katanya dan berkata, "Pasti!"Keduanya saling tersenyum.Setelah beberapa saat, Ivan Zhang bertanya lagi
Dia segera menoleh dan melihat sebuah mobil berhenti di sebelahnya.“Nona Suzy, apakah kau ada waktu? Bisa berbincang di mobil sebentar?” Han Mozart duduk di mobil dan menatapnya sambil tersenyum."Maaf, aku sedang terburu-buru." Suzy melangkah maju."Apakah kau masih sedang mencari pekerjaan? Dengan situasi saat ini, perusahaan lain mungkin tidak berani mempekerjakanmu. Mengapa tidak mempertimbangkan perusahaan kami?"Suzy berhenti sebentar, berbalik untuk menatapnya, setelah berpikir sejenak, dia berjalan kembali ke arahnya.Han Mozart mengambil inisiatif untuk membukakan pintu mobil.Mobil segera melaju.Suzy berkata dengan terus terang: "CEO Han, kau mengundangku untuk bergabung dengan Grup Han. Apakah hanya karena penelitianku sebelumnya, atau ada alasan lain?""Nona Suzy, tampaknya kau salah paham. Aku tulus ingin bekerja sama denganmu karena menghargai bakatmu dan tidak tega melihatmu ditindas oleh Keluarga Calvin."Suzy masih ragu- ragu.Dia melanjutkan: "Proyek yang kau ajukan
“Sepertinya aku salah masuk ruangan.” Suzy berkata, lalu berbalik dan pergi.Robert Calvin segera melangkah maju dan menghalanginya.Suzy menatapnya dengan kesal, "Tuan muda Calvin, aku datang ke sini untuk wawancara dengan Perusahaan Farmasi Chuanhai, karena tidak ada seorang pun di sini, tolong biarkan aku pergi.""Aku yang mengundangmu untuk wawancara," Robert Calvin berkata dengan wajah datar. "Perusahaan Farmasi Chuanhai telah diakuisisi oleh Grup Calvin. Kabar ini belum dirilis di laman perusahaan, tetapi ini tidak menghalangiku merekrut orang baru."“Jadi, kau adalah bos barunya?” Suzy menatapnya dengan curiga.Robert Calvin mendengus.Suzy berkata dengan ketus, "Kalau begitu, aku sama sekali tidak tertarik dengan perusahaan ini sekarang, kita juga tidak perlu melanjutkan wawancara ini."Setelah selesai berbicara, dia melirik pintu yang dihalangi Robert Calvin dan mengingatkan: "Tolong, biarkan aku keluar!."Robert Calvin berdiri diam, dan menatap Suzy dalam-dalam.Setelah beber
Robert Calvin mengepalkan tangannya, kemudian berjalan keluar.Ketika Suzy baru keluar dari teahouse, sebuah mobil menghalanginya.Jendela mobil diturunkan dan memperlihatkan wajah Robert Calvin."Masuk ke mobil," dia berkata dengan pelan."Kau.."“Bukankah kau ingin melihat ketulusanku? Aku akan mengantarmu pulang.” Robert Calvin menyipitkan mata, dan tersenyum."Tidak perlu," Suzy meneruskan berjalan kaki.Robert Calvin melangkah keluar dari mobil, dan segera berjalan ke hadapan Suzy."Masuk ke mobil." Dia mengulanginya lagi, dengan nada yang lebih tinggi."Tidak......"Sebelum Suzy menyelesaikan kata-katanya, pria itu membuka pintu mobil dan langsung mendorongnya masuk.Pintu terkunci.Suzy memukul jendela mobil, dan memelototi Robert Calvin, "Apa yang kau lakukan? Aku tidak perlu diantar.""Aku mau mengantarmu." Robert Calvin mendengus dan mengingatkan: "Kencangkan sabuk pengamanmu."Suzy merasa enggan dan tidak bergerak.Robert Calvin melirik ke arahnya, dan tiba-tiba mencondongka
Suzy menggelengkan kepalanya, "Mungkin salah makan tadi.”"Kukira kau hamil," Robert Calvin berkata dengan santai.Hati Suzy menegang, dia tidak mengatakan apa-apa.Robert Calvin kembali ke mobil dan mengambil sebotol air. Setelah membuka tutupnya, dia menyodorkan botol itu padanya, "Ini masih baru, ambillah.""Ya." Suzy mengambil air dan membilas mulutnya.Setelah merasa lebih baik, dia tidak berani naik mobil Robert Calvin lagi.Jika pria ini tahu dia hamil, mungkin akan menyelidiki asal usul anak ini.Dia berkata: "Sepertinya aku tidak cocok naik mobilmu. Aku akan naik kereta bawah tanah."Setelah itu, dia segera melangkah pergi, tidak menunggu tanggapan dari Robert Calvin.Robert Calvin menendang pintu mobil dengan kesal.Suzy berjalan menuju stasiun kereta bawah tanah.Tiba-tiba, ada tangan yang memegang pundaknya.Dia mengira Robert Calvin yang mengejarnya, dan menoleh ke belakang dengan waspada."Ivan Zhang?"Suzy menghela napas lega setelah melihat wajahnya."Mengapa begitu teg
“Ada apa dengan Ivan?” Suzy menoleh dengan heran.Tania Mo tersenyum, "Apakah kau tidak bisa merasakan? Dia menyukaimu."Suzy terkejut, Ivan Zhang memang sangat perhatian. Namun, dia tidak punya sahabat pria sebelumnya, mengira ini adalah sikap seorang pria terhadap sahabatnya.Setelah Tania Mo mengungkitnya, Suzy tiba-tiba menyadari selama ini, dia tidak terlalu memperhatikannya."Kalian tidak cocok," Tania Mo tiba-tiba berkata, dan menatap Suzy dengan serius.Suzy mengangguk setuju, dan berkata terus terang: "Aku tidak pernah memikirkannya."Tania Mo tersenyum, "Nona Suzy, aku sangat mengagumimu. Tetapi ini tidak berarti aku dapat menerima putraku dan kau... Apakah kau mengerti?""Aku mengerti." Suzy berkata dengan tenang, "Aku tahu Nyonya Zhang sangat menyukai Anna."Tania Mo tercengang, mungkin tidak menyangka Suzy begitu lugas.Suzy melanjutkan: "Aku menganggap Anna sebagai adikku, aku juga berharap dia bisa bahagia. Jika dia dan Ivan Zhang bisa bersama, aku akan merasa sangat sen
“Tidak bertambah juga tidak berkurang?” Ivan Zhang mengulangi kalimat ini, dan mengangkat alisnya.Suzy berjalan kembali ke villa sendirian.Anna Wen melihat dia berjalan sendirian, dan bertanya dengan penasaran, "Kak Suzy, bukankah kau dan Kak Ivan pergi bersama? Bagaimana kembali sendirian?""Dia akan menginap di kampus malam ini," Suzy berkata dengan wajah datar. Dia melirik Tania Mo, mata mereka saling bertatapan."Ivan agak sibuk akhir-akhir ini, biarkan dia tinggal di kampus." Tania Mo berkata, kemudian melanjutkan: "Kalau begitu kau juga beristirahat lebih awal."Suzy mengangguk dan naik ke lantai atas.Memikirkan wajah kesal Ivan Zhang ketika pergi, dia seharusnya tidak suka dengan apa yang dia katakan.Tapi Suzy tidak menyesalinya.Sebenarnya, Nyonya Zhang benar, dia tidak memiliki perasaan pada Ivan Zhang, jadi sudah sepatutnya segera mengingatkannya dan memutuskan harapan pria itu. Meskipun persahabatan mereka mungkin akan rusak, dia juga tidak berharap pria ini selalu menun