Matsumo dan timnya terpaksa pergi meninggalkan Hotel Noman."Wah, ternyata Paman hebat menyindir orang." Suzy mengacungkan kedua jempolnya."Tergantung orang, aku tidak begitu menyukai orang Negara Dongying." James memberikan kartu aksesnya kepada Suzy. "Ini, ambil kartu dan paspor kalian."Ketika memberikan paspor dan kartu kepada Jean, Suzy tidak tega melihat Jean yang terlihat sedih dan kecewa. Suzy ingin menghibur Jean, tetapi dia tidak tahu harus berkata apa. Setelah dipikir-pikir, akhirnya Suzy mengurungkan niatnya."Christina, kita sekamar." Suzy mengembalikan paspor Christina."Oke." Christina mengangguk.Setelah mendapatkan kartu akses kamar, semuanya masuk ke dalam lift dan beranjak ke kamar masing-masing. Kamar di hotel ini sangat luas, lengkap, dan bersih.Mereka telah melalui perjalanan panjang. Sesampainya di dalam kamar, mereka langsung menyiapkan air panas dan berendam untuk merilekskan tubuh.Di saat bersamaan.Matsumo dan timnya sedang sibuk mencari hotel di sekitar H
Sekitar jam 2 pagi, bulan bersinar menyinari langit."Kamu kejar terus. Aku akan mengadangnya lewat jalan lain." Setelah berpesan kepada asistennya, Lance buru-buru berlari ke gang di arah yang berlawanan.Hujan baru reda, jalanan terasa licin dan terdengar suara percikan air saat kaki menginjak genangan air. Namun Lance sama sekali tidak memedulikan celananya yang basah, dia hanya ingin menangkap Airin!AIrin sangat licik, dia tidak hanya kabur ke Negara Filic, tetapi juga bersembunyi di tengah keramaian Jalan Kuno. Menangkap Airin bukanlah pekerjaan yang mudah.Lance menghabiskan 3 hari untuk mengintai dan mengumpulkan informasi. Akhirnya malam ini Lance mendapatkan kesempatan untuk menangkap Airin, dia tidak mau menyia-nyiakannya.Dengan kecepatan kilat, Lance menelusuri setiap lorong gang. Setelah berlari sejauh 3 km, Lance berhenti saat mendengar suara tawa jahat yang diiringi tangisan seorang wanita.Lance sudah sering menemui hal seperti ini. Sekarang, tugas utamanya adalah mena
"Hati-hati!" Lance bergegas menarik gadis itu ke dalam dekapannya.Tong sampah jatuh berceceran. Di bawah sinaran cahaya bulan, mereka berdua saling bertatapan.Bulu mata gadis ini tampak bergetar, matanya yang jernih terlihat gugup dan panik.Pinggang gadis ini sangat ramping. Lance tercengang melihat kecantikannya, dia merasakan sebuah gejolak aneh yang bergetar di dalam hati."Ah, terima kasih ...." Gadis ini mendorong tubuh Lance.Di tengah kebingungan, Lance melihat gadis ini terhuyung-huyung sambil mendesis kesakitan.Lance ingin mengulurkan tangan, tetapi gadis ini malah mencegatnya. "Aku tidak apa-apa, terima kasih."Lance mengerutkan alis, jelas-jelas kaki kanan gadis ini terkilir, tetapi kenapa dia malah menolak untuk dibantu? Entah apa yang dikhawatirkan gadis ini ....Lance adalah pria yang cuek. Anehnya, malam ini sangat memedulikan keselamatan dan kondisi gadis ini. "Kakimu terluka, kamu tinggal di mana? Biar aku antar."Gadis ini terlihat waspada.Lance tersenyum dan ber
Ketika Suzy sedang melamun, panitia datang dengan membawa setumpuk hasil laporan pemeriksaan.Semua orang mendapatkan hasil laporan pemeriksaan, kecuali Suzy.Ivan dan Christina beranjak ke sisi Suzy. Melihat Suzy yang tidak mendapatkan hasil pemeriksaan, mereka menatap panitia dengan kebingungan."Halo, di mana hasil laporan pemeriksaanku?" tanya Suzy."Maaf, hasil pemeriksaanmu menunjukkan adanya masalah. Kamu harus dicek ulang," jawab salah seorang panitia.Suzy terkejut mendengar jawaban panitia. Apakah darah salamander yang dimiliki memengaruhi hasil pemeriksaan kesehatan?"Apakah cuma aku sendiri yang bermasalah?" Suzy kembali bertanya."Tentu saja tidak. Di tim lain juga ada yang bermasalah, kalian akan menjalani pemeriksaan ulang."Suzy merasa lebih lega setelah mendengar jawaban panitia. Ivan dan Christina yang tadinya gugup pun merasa tenang."Harusnya tidak ada masalah besar. Nanti aku temani," kata Christina.Di saat bersamaan, panitia berkata datang untuk mengingatkan. "Ba
Saking marahnya, Jean sampai mengeluarkan sumpah serapah. "Jangan konyol! Aku tidak peduli dengan peraturan sampah yang kalian buat! Di mana Suzy? Di mana kalian menyembunyikannya?""Benar! Cepat, serahkan Suzy!""Kami mau melihat Suzy!"Semua anggota tim protes, mereka ingin melihat Suzy. Mereka ingin mengetahui keberadaan Suzy.Jean merasa ada yang janggal. Tiba-tiba hasil pemeriksaan Suzy dinyatakan bermasalah, lalu sekarang malah dipaksa mengundurkan diri dan tidak diizinkan untuk bertemu. Siapa yang akan memercayai omong kosong ini?Keributan ini sontak menarik perhatian kelompok lain. Di tengah keributan, tiba-tiba terdengar suara seorang wanita yang berteriak, "Apa yang kalian lakukan? Mau membuat onar di pangkalan?"Semua orang refleks menoleh ke arah sumber suara. Mereka melihat seorang wanita yang mengenakan gaun berwarna putih dan berkacamata. Wanita ini terlihat berkharisma dan elegan."Nyonya Lanora!" teriak salah seorang peserta.Lanora adalah salah satu anggota komite pa
Melihat Jean dan yang lainnya serempak ingin mengundurkan diri, ketenangan yang terpancar di wajah Lanora pun seketika sirna.Lanora menatap Jean sambil mengernyit dan bertanya, "Kamu yakin?"Para peserta dari kelompok lain tidak mengerti kenapa Jean dan anggotanya membuat keputusan yang tidak masuk akal. "Kalian sudah gila? Ngapain mengorbankan seluruh peserta hanya gara-gara satu orang?"Matsumo mendengus dan berkata, "Kalian sengaja mencari-cari alasan untuk mengundurkan diri karena takut berhadapan dengan kami, ya?"Sesaat mendengar pertanyaan Matsumo, Vedro yang berdiri di sampingnya pun menimpali, "Guru, sebaiknya kita tidak ikut campur."Matsumo tidak menyangka, murid yang selama ini penurut, tiba-tiba berani membantahnya. Kemudian Matsumo menatap Vedro dengan tajam sambil tersenyum penuh arti. "Vedro, aku tahu kamu ingin bertanding dengan ayahmu. Kalau dia mengundurkan diri, kamu pasti sangat kecewa. Aku juga juga berharap dia tetap melanjutkan kompetisi ini. Aku ingin melihat
Smith mengerutkan alis saat melihat ekspresi Lanora. "Ada apa? Sepertinya kamu tidak membawa berita yang bagus."Lanora tidak menjawab pertanyaan Smith, lalu melirik ke arah Jean dan yang lainnya. Raut wajah Lanora yang serius membuat semua orang gugup."Tolong ikut aku," kata Lanora kepada Jean.Ivan dan yang lainnya cemas, kenapa hanya Jean yang dipanggil?"Tunggu aku," kata Jean kepada Ivan dan yang lainnya.Ivan, Christina, dan yang lainnya mengangguk secara serempak.Setelah Jean pergi bersama Lanora, para peserta kompetisi pun berdiskusi mengenai insiden ini. Matsumo berjalan ke depan, lalu berbicara sambil tersenyum sinis, "Jangan-jangan terjadi sesuatu kepada teman kalian?"Sesaat mendengar ucapan Matsumo, ekspresi Ivan dan Christina pun berubah menjadi murung.Namun sebelum Ivan dan Christina memarahi Matsumo, Smith menatap Matsumo dan membentaknya, "Tutup mulutmu!"Smith menatap Matsumo dengan tatapan penuh kebencian. "Jadi begini tabiat orang Negara Dongying? Setiap tindakan
Siapa yang berani membantah titah pemimpin negara?Semua orang pergi meninggalkan ruang pertemuan. Sekarang hanya tersisa Jean dan anggotanya yang tersisa di dalam ruangan.Jean, Ivan, Christina, dan yang lainnya terlihat sangat kesal. Mereka sulit menerima keputusan akhir yang diberikan oleh kedua pemimpin negara."Suzy saja hilang, apa gunanya memutuskan tetap berhak mengikuti kompetisi. Kalau orangnya tidak ada, bagaimana dia bisa ikut berkompetisi?" Ivan menggertakkan giginya."Apakah Suzy bisa ditemukan? Pak ...." Jantung Christina berdebar kencang, dia mengkhawatirkan keadaan Suzy.Jean kesal, tapi dia juga merasa tidak berdaya. "Apa boleh buat, Raja Nolan telah mengeluarkan titah. Ini, kalian baca sendiri."Semua mata tertuju ke arah ponsel yang diletakkan Jean ke atas meja. Orang-orang terkejut saat membaca isi pesan tersebut.Jean menghela napas panjang. "Sekarang kita hanya bisa memercayai Raja Nolan. Beliau pasti akan mengutus orang untuk datang mencari Suzy. Suzy pasti bisa