Melihat raut wajah Gilbert yang gugup, pertama-tama Suzy memberikan pengertian terlebih dulu. "Penelitian medis merupakan fondasi Rumah Sakit Nasional, ini tidak boleh dilupakan.""Tentu!" jawab Gilbert."Yang kedua, para dokter yang bekerja di Rumah Sakit Nasional sudah tua. Para dokter tidak mungkin diminta untuk mengobati dan merawat pasien, mereka pasti bosan dan malah mengganggu kemajuan penelitian," kata Suzy."Em, benar." Gilbert mengangguk sambil bertanya, "Bocah, kamu ingin menggunakan fasilitas rumah sakit, tapi tidak mau membiarkan para dokter senior merawat pasien? Kamu mau mempekerjakan dokter luar?"Ada begitu banyak dokter yang ingin bekerja di Rumah Sakit Nasional, tetapi persaingannya sangat amat ketat. Kriteria untuk bisa bekerja di Rumah Sakit Nasional sangatlah tinggi, Gilbert tidak bisa membiarkan Suzy bertindak gegabah.Suzy tersenyum dan langsung menjelaskan pemikirannya, "Guru, tidak seperti itu. Begini, kita dapat bekerja sama dengan rumah sakit lain atau mendi
"Terima kasih, Guru." Setelah menyimpan ponselnya, Suzy beranjak masuk ke dalam rumah.Selama beberapa hari terakhir Suzy menghabiskan waktunya di Rumah Sakit Nasional. Begitu mengetahui Suzy yang pulang, Lorraine langsung berseri-seri."Kondisi Bu Ferli sudah membaik?" Lorraine memberikan semangkok sup jamur yang baru dimasak.Semenjak mendengar kisah Ferli, Lorraine juga jadi mencemaskan kondisinya."Em, hari ini sudah sadarkan diri," jawab Suzy."Syukurlah." Lorraine menghela napas lega.Suzy sangat menikmati sup jamur yang dihidangkan oleh Lorraine. Cita rasa yang pas dan menyegarkan, masakan Lorraine memang lezat.Lorraine tersenyum melihat Suzy yang menyantapnya dengan lahap. "Di dapur masih ada. Kalau kamu suka, Ibu ambilkan lagi.""Sudah cukup, Bu. Aku sudah kenyang," jawab Suzy."Kamu makan malam di rumah?" tanya Lorraine."Em." Suzy mengangguk."Kalau begitu Ibu akan memasak hidangan kesukaanmu." Lorraine tampak antusias.Suzy tidak ingin merepotkan ibunya, tetapi Lorraine su
Robert berjalan ke sisi Suzy, lalu membungkukkan badan dan memeluknya dari belakang. "Kok belum tidur?"Robert mengembuskan napas hangat ke leher Suzy. Secara samar-samar, Suzy mencium aroma alkohol di tubuh Robert. Kemudian Suzy meletakkan pulpennya, lalu menoleh dan menatap suaminya yang tampak kelelahan."Aku sedang membereskan catatan," jawab Suzy sambil bangkit berdiri. "Kamu mau berendam? Biar aku siapkan air hangat."Robert menahan tubuh Suzy, lalu mendekatkan wajahnya dan menggelengkan kepala. "Aku bisa sendiri. Sebentar lagi kamu harus pergi untuk berkompetisi, kamu harus istirahat, jangan sampai kelelahan."Tampaknya Robert sudah mengetahui Suzy yang harus berangkat minggu depan. Suzy tersenyum sambil melepaskan tangan Robert. "Cuma menyiapkan air hangat, tidak akan kelelahan."Suzy berbicara sambil berjalan ke kamar mandi. Robert tak berdaya dan mengikutinya dari belakang.Setelah mandi, Robert keluar dari kamar mandi dalam keadaan basah kuyup dan hanya mengenakan sehelai ha
Setelah melalui berbagai guncangan, akhirnya Robert dan Suzy mengakhiri perjalanan mereka yang dipenuhi kenikmatan. Mereka berdua berkeringatan, sekujur tubuh Suzy terasa remuk.Kemudian Robert bangkit berdiri dan menggendong Suzy ke kamar mandi. Dengan tersipu, Suzy memelototi Robert dan mengomelinya, "Kenapa kuat banget? Hari ini kamu tidak bekerja?""Benar!" Robert tersenyum.Setelah mengetahui Suzy akan pergi berkompetisi, kemarin Robert telah menyelesaikan semua pekerjaannya. Selama beberapa hari ke depan, Robert ingin menemani dan menghabiskan seluruh waktunya bersama Suzy.....Waktu berlalu sangat cepat.Kerajaan telah merilis berita mengenai kompetisi medis yang akan diikuti Suzy dan beberapa peserta lainnya. Kompetisi yang akan diikuti Suzy merupakan kompetisi tingkat internasional. Masyarakat memberikan dukungan serta semangat kepada tim yang dipimpin Suzy.Suzy juga membalas setiap dukungan, semangat, serta dorongan yang diberikan oleh teman dan kerabatnya.Selama beberapa
Ivan sudah menunggu Suzy di bandara. Setelah semua urusan Ivan selesai, dia mengajak Suzy untuk pulang ke ibu kota bersama-sama.Anna mengantar Ivan sampai ke bandara. Mereka berpelukan mesra, mereka sama sekali tidak memedulikan orang-orang yang berlalu-lalang.Ketika Suzy dan yang lainnya sampai, Anna dan Ivan baru melepaskan pelukan mereka."Anna, kamu pulang duluan. Tunggu kabar baikku!" Ivan mengusap kepala Anna.Anna tersenyum sambil mengusap perutnya. "Em, kami menunggu kepulanganmu.""Kamu ...." Suzy terkejut melihat Anna yang mengusap perutnya.Anna mengangguk dengan malu-malu. Kandungan Anna masih muda, dia tidak ingin memberi tahu terlalu banyak orang."Selamat! Kamu harus hati-hati dan menjaga kesehatan. Jangan kelelahan!" Suzy menggenggam lembut tangan Anna."Em, terima kasih. Semoga perjalanan kalian lancar dan semangat!" Anna melambaikan tangannya."Em, sampai jumpa."....Di bandara ibu kota.Begitu pesawat mendarat, Suzy memberikan saran, "Ivan, hari ini kamu menginap
Setelah menjenguk Ferli, mereka pun masuk ke dalam mobil dan hendak pulang ke rumah.Robert adalah orang terakhir yang masuk ke dalam mobil. Di tengah jalan, Suzy berbisik kepada Robert, "Tadi ada apa Pak Gilbert memanggilmu?""Berkaitan dengan rencana terbaru kalian, Pak Gilbert ingin meminta bantuanku." Robert menatap Suzy dan lanjut berkata, "Saat ingin membangun sistem data, seharusnya aku adalah orang pertama yang kamu cari. Perusahaanku memiliki sistem terbaik di bidang teknologi.""Sebelum semuanya dipastikan, aku tidak berani mengganggumu. Tapi karena Pak Gilbert telah mencarimu, berarti semuanya sudah disetujui. Hmm, selain Perusahaan Suzvy Beauty, sepertinya kita akan bekerja sama untuk kedua kalinya." Suzy merentangkan kedua tangannya.Robert mendengus sambil tersenyum kecil."Pak Robert, senang bekerja sama dengan Anda." Suzy mengajak Robert berjabat tangan.Robert menjabat tangan Suzy sambil tersenyum lembut.Tak lama setelah Robert dan yang lainnya sampai di rumah, Daniel
Gilbert menatap wajah setiap anggota tim dan berpesan secara tegas, "Kalian harus memberikan yang terbaik!""Baik, Pak!" Suzy dan yang lainnya menjawab secara serempak.Gilbert mengangguk puas, lalu menepuk pundak Jean dan berkata, "Pak Jean, kutitipkan anak-anak kepadamu.""Pak Gilbert, tenang saja. Aku akan menjaga mereka." Jean berjanji.Nick dan Jean lumayan akrab, Nick juga datang untuk mengantar kepergian mereka. Agar tidak kedengaran orang lain, Nick mengecilkan suaranya dan berbisik kepada Jean, "Jean, aku hanya ingin berpesan, jaga emosimu dan lakukan yang terbaik! Kalau bertemu orang itu, emosimu jangan sampai terpancing! Kalian berdua harus berkompetisi untuk menentukan pemenang."Jean tertegun sebentar, lalu menatap Nick dan menjawab, "Em, aku tahu.""Ambil ini, kamu pasti tidak terbiasa memakan makanan di luar negeri." Nick memberikan sebuah tas kain yang berisi beberapa toples. "Istriku yang menyiapkannya.""Baiklah, terima kasih." Jean tersenyum.Joris memberikan sebuah
Penerbangan selama 13 jam terasa lama dan membosankan. Ditambah, Suzy juga mabuk udara. Perjalanan ini benar-benar membuatnya tersiksa.Selain mengobrol dengan anggota tim, sesekali Suzy memejamkan mata, makan, atau ke toilet. Tidak banyak hal yang bisa dilakukan saat berada di dalam pesawat.Ketika waktu pendaratan hampir tiba, Suzy langsung membuka matanya dengan semangat."Sudah mau sampai. Ayo, siapkan barang-barang kalian. Jangan sampai ada yang ketinggalan." Sebagai penanggung jawab tim, Jean bertugas untuk mengarahkan anak-anak didiknya.Begitu turun dari pesawat, Suzy meminta izin kepada Jean dan langsung berlari ke toilet."Kamu baik-baik saja?" Christina cemas melihat Suzy yang muntah-muntah sampai pucat."Tidak apa-apa, aku mabuk udara. Setiap naik pesawat pasti mual." Suzy melambaikan tangan, lalu membersihkan mulutnya dan berkata, "Ayo, kita kembali."Setelah Suzy dan Christina kembali berkumpul bersama tim, mereka pun berjalan ke arah pintu keluar. Di saat bersamaan, pons