แชร์

Bab 2226

ผู้เขียน: Paviliun Angin
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2023-04-15 19:00:00
Meskipun Robert baru menjalani operasi dan kondisinya belum lama pulih, tubuhnya terasa sangat segar dan lebih gesit. Kekuatan di dalam dirinya seolah bertambah berkali-kali lipat.

Robert tahu, semua ini berkat darahnya Suzy ....

Entah kenapa Suzy masih belum sadarkan diri, Robert sangat merindukannya ....

Namun, Robert tidak boleh berlarut-larut di dalam kekhawatiran. Sekarang bukanlah waktu yang tepat untuk bersedih, masih ada masalah yang harus diselesaikan.

Tak berapa lama, mereka tiba di kamar tempat Charles dikurung. Meskipun Robert tidak berbicara dan hanya memberikan isyarat dari ekspresinya, semua pasukan Robert tahu apa yang harus dilakukan.

"Ayo!" Robert mengepalkan tangan.

Begitu perintah diturunkan, semua orang langsung bergerak. Ada yang sengaja menarik perhatian, ada pula yang menyerang. Perencanaan mereka sangat matang.

Sesaat mendobrak pintu, Robert terkejut melihat Charles yang ternyata tak sendirian.

Entah bagaimana caranya, barbie berhasil menyelinap ke kamar Charle
บทที่ถูกล็อก
อ่านต่อเรื่องนี้บน Application

บทที่เกี่ยวข้อง

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2227

    Robert malas membicarakan masalah Barbie. Lagi pula, Robert tidak perlu membunuh Barbie, ada persidangan yang masih menunggunya.Ditambah, tembakan yang dilayangkan Barbie pasti sudah menarik perhatian para pengawalnya Willis. Robert dan yang lainnya memiliki keterbatasan waktu, mereka harus segera kabur.Robert menyimpan pisaunya, lalu mendekati Charles dan berkata, "Pengawalnya Willis akan segera tiba, kita harus kabur!""Baik, baik!" Charles menganggukkan kepala.Julius menyarankan untuk kabur melalui jendela, itu adalah tercepat agar bisa meloloskan diri.Begitu melirik ke arah Jendela, Robert langsung menggelengkan kepala. Tembakan tadi telah menarik perhatian para pengawal Willis, sekelompok pasukan sedang berjaga di dek kapal sambil mengarahkan pistolnya. Jika kabur melalui jendela, takutnya Robert dan yang lain bisa tertembak.Robert berusaha mengingat denah kapal dan berkata, "Ke ujung kapal!"Robert memimpin kelompok untuk melarikan diri, tapi tiba-tiba dia menoleh ke arah Ju

    ปรับปรุงล่าสุด : 2023-04-15
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2228

    Ketika Robert dan Julius selesai mempersiapkan semuanya, para pengawal Willis tiba di depan dan mencoba untuk mendobrak pintunya."Bang, bang!" Pintu dirobohkan dengan mudah.Sesaat mendengar pergerakan di luar, Robert langsung menarik Julius dan menariknya. "Julius, aku ada ide ...."Tepat di saat para pengawal Willis masuk, Robert melemparkan bom ke arah mereka. "Duar!"Terdengar suara ledakan yang memekakkan telinga.Willis yang sedang menyusul ke gudang pun tercengang mendengar suara ledakan itu. Raut wajahnya berubah, dia melangkah mundur dan berteriak, "Mundur!"Willis memang menyimpan bahan peledak di gudang, tetapi tidak ada yang merakitnya. Ledakan bom tadi ... pasti orang di dalam yang merakitnya!Willis terlalu menyepelekan mereka.Suara ledakan berangsur mereda dan di gudang juga tidak terdengar pergerakan.Namun, Willis tidak berani mengambil risiko yang terlalu besar. Dia berbisik kepada kedua pengawal yang ada di sampingnya untuk memeriksa situasi di dalam gudang.Di saa

    ปรับปรุงล่าสุด : 2023-04-16
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2229

    Willis mengepalkan tangannya dan meninju perut Robert sekeras mungkin."Ah!" teriak Robert.Willis sangat puas melihat ekspresi Robert yang kesakitan."Katakan, di mana teman-temanmu? Mereka masih bersembunyi di sini, 'kan?" tanya Willis sambil memandang ke sekeliling.Willis bahkan berpikir jangan-jangan mereka kabur lewat jendela?Di saat bersamaan, salah seorang pengawal masuk dan melaporkan, "Tuan Willis, Charles dan yang lainnya kabur dengan menggunakan perahu kecil.""Ehm, biarkan saja." Willis sama sekali tidak terlihat khawatir. "Mereka tidak akan bisa kabur."Sesaat selesai bicara, Willis mengangkat tangannya dan hendak memberikan perintah, tetapi ....Tanpa disadari, seseorang menodongkan pistol ke belakang kepalanya Willis."Tuan Willis!" teriak beberapa pengawalnya.Willis membeku selama beberapa detik. Ketika menoleh ke belakang, dia melihat "bawahan" yang menodongkan pistol ke arahnya.Bentuk mata, tatapan, dan bekas luka di pelipis mengingatkan Willis pada seseorang ....

    ปรับปรุงล่าสุด : 2023-04-16
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2230

    Sekitar 60 orang yang tertangkap di kapal Willis. Selain itu, pihak kepolisian juga menemukan banyak senjata dan amunisi terlarang.Tak perlu ditanya pun semua orang tahu, pasti Thomas yang menyediakannya untuk mereka.Ronny mengirim sekitar 5 mobil besar untuk membawa semua tersangka dan senjata yang disita.Thomas, Royi, dan semua kaki tangannya telah tertangkap ....Sembari menghitung jumlah tersangka, Royi menghela napas dan berkata, "Apakah sel di Rutan Keamanan Nasional cukup menampung mereka semua?"Robert dan Julius beranjak turun dari kapal. Sesampainya di darat, Robert pun bertanya, "Kamu yang merusak sistem keamanan kapal? Jadi selama ini kamu menyamar dan menyusup di kapal Willis?"Julius hanya melirik Robert sambil mengangkat sudut bibirnya. Tampaknya Julius tidak ingin menjawab pertanyaan Robert.Robert adalah orang yang cerdas, dia mengerti maksud Julius.Setelah perjuangan yang begitu panjang, Robert dan Julius masih terlihat seperti orang asing, sama sekali tidak ada r

    ปรับปรุงล่าสุด : 2023-04-16
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2231

    Janet adalah wanita yang lemah lembut, dia sangat jarang marah. Namun, kali ini Janet tidak bisa membendung amarahnya, Vermont sudah kelewatan!Saking kerasnya, beberapa pengawal yang ada di dalam mobil sampai bisa mendengar suara Janes. Vermont hanya bisa berdeham canggung dan berusaha untuk tetap terlihat tenang."Janet, semuanya sudah beres. Aku segera pulang," Vermont berbisik."Tidak, kamu tidak boleh pulang!" Suara Janet terdengar terengah-engah. "Lihat saja, aku akan ke sana dan membuat perhitungan denganmu."Tanpa menunggu jawaban Vermont, Janet langsung mematikan panggilannya.Tangan kiri Vermont memegang ponsel, sedangkan tangan kanannya memegang pintu mobil yang belum ditutup.Sopir menoleh ke belakang dan bertanya dengan ragu-ragu, "Tuan, apakah sudah boleh jalan?"Vermont menghela napas. "Kalian pulang duluan."Kemudian, Vermont turun dari mobil dan berdiri di tengah pelabuhan sambil menikmati embusan angin laut. Dia tahu, Janet pasti sangat murka. Kalau tidak mematahi uca

    ปรับปรุงล่าสุด : 2023-04-16
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2232

    Robert mengalihkan tatapannya ke arah Cole. Tatapan Robert terlihat sangat tidak bersahabat.Cole terkejut melihat tatapan Robert. Di saat bersamaan, sebuah pikiran melintas di benak Cole dan dia pun menunjuk Robert sambil bertanya, "Paman, apakah dia yang membuat Suzy jadi seperti ini?"Hati Robert terasa bergetar saat mendengar pertanyaan Cole. Robert sontak menatap ke arah Canelius."Apa lihat-lihat?" tanya Canelius dengan ketus."Iya, tapi bagaimana mungkin?" Canelius tidak yakin dengan tebakannya.Kemudian, Canelius menarik napas panjang, lalu menarik tangan Robert. Sayangnya, Canelius gagal, Robert berhasil menghindari tangkapannya."Ehem, beri tahu aku, apa yang Suzy lakukan kepadamu?" Canelius bertanya sambil menunjuk Suzy yang masih pingsan.Robert tidak suka dipaksa, tetapi pertanyaan Canelius berhubungan dengan pingsannya Suzy. Jadi, Robert pun menjawab secara jujur, "Aku terluka, Suzy mengobatiku dengan menggunakan darahnya.'"Tidak mungkin!" Canelius berteriak, "Darahnya m

    ปรับปรุงล่าสุด : 2023-04-17
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2233

    Cole sontak menutup mulutnya, hampir saja keceplosan.Melihat sikap Canelius dan Cole yang aneh, Robert merasa harus berwaspada."Bagaimana kondisinya sekarang? Apakah kalian ada cara agar dia bisa lebih cepat sadar?" tanya Robert.Canelius berpikir sebentar, lalu menjawab, "Tidak ada."Cole juga menggelengkan kepala.Robert menatap mereka berdua sambil menyeringai dingin. "Kalau tidak bisa apa-apa, untuk apa kalian ada di sini?"Setelah selesai bicara, Robert memberikan isyarat kepada Simon untuk mengusir Canelius dan Cole."Tuan Canelius, anak muda, menantuku sedang istirahat. Sebaiknya kalian pulang dulu," kata Simon sambil beranjak maju. Sikap Simon yang sungkan benar-benar membuat orang sulit menolak permintaannya.Tatapan Canelius tertuju kepada kalung yang ada di leher Suzy. "Batu sucinya harus dilepaskan.""Baik," jawab Robert.Tidak peduli apa pun tujuan Canelius dan Cole, Robert bisa melihat bahwa mereka tulus mengkhawatirkan keselamatan Suzy.Setelah membawa Suzy pulang, Rob

    ปรับปรุงล่าสุด : 2023-04-17
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2234

    "Baiklah, ceritakan kepadaku, informasi apa yang kamu dapatkan mengenai Pelelangan Baren.""Baik." Julius menganggukkan kepalanya. "Ada 3 orang yang memimpin Pelelangan Baren, Willis bertanggung jawab atas transaksi perdagangan, sedangkan 2 orang lainnya hampir tidak pernah kelihatan. Tapi dari hasil penyelidikanku, salah satu dari 2 bos Pelelangan Baren memiliki hubungan yang erat dengan Keluarga Stane, keluarga konglomerat terbesar di Kerajaan Barat.""Mereka lagi!" Ekspresi Charles terlihat masam, tetapi nada bicaranya justru tidak terdengar kaget.Dengan mengandalkan warisan sumber daya yang besar, Keluarga Stane mengembangkan bisnisnya ke seluruh belahan dunia. Sementara Keluarga Stane mengambil keuntungan sebanyak-banyaknya, di saat bersamaan mereka juga diam-diam mendukung bisnis ilegal, membuat kekacauan di berbagai tempat, dan menyengsarakan rakyat.Bagi Keluarga Stane, yang terpenting adalah meraup kekayaan sebanyak mungkin ....Keluarga Stane menggunakan cara kotor untuk mem

    ปรับปรุงล่าสุด : 2023-04-17

บทล่าสุด

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2776

    "Kakak!" Tim dan Sam menyapa Welly dan Rose.Di antara keempat anak ini, Welly yang paling besar, Rose nomor dua, lalu disusul Tim dan Sam.Jarak usia Tim dan Sam hanya berbeda 10 hari. Tim adalah anak Tori, sedangkan Sam adalah anaknya Christina.Tori dan Christina melahirkan anak laki-laki, sementara anak yang masih berada di kandungan Aluna pun berjenis kelamin laki-laki. Ditambah dengan Shad, anak dari James dan Samantha, Rose adalah satu-satunya cucu perempuan di keluarga ini.Rose memiliki wajah yang cantik dan menggemaskan, semua orang sangat menyayanginya.Semua mata tampak berbinar-binar melihat penampilan Rose yang cantik. Semua orang merentangkan tangan dan ingin memeluknya."Rose sayang, sini sama Kakek dan Nenek.""Aku mau sama Kakak dan adik-adik.," jawab Rose.Mobil melaju ke arah desa. Hari ini adalah hari peringatan kepergian Sheila.Setiap tahun Suzy selalu pergi melayat ke makam neneknya sekaligus menjenguk Gilbert.Sebelumnya anak-anak masih terlalu kecil, jadi Suzy

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2775

    Ivan membawa istri dan anaknya untuk datang menjenguk Suzy. Mereka juga tak lupa membawakan hadiah."Selamat, keluarga kalian sudah lengkap. Satu anak laki-laki dan satu anak perempuan." Anna memberikan ucapan selamat."Terima kasih." Robert tersenyum sambil menatap Suzy dengan penuh cinta. "Semua berkat istriku."Di tengah suasana bahagia, Ivan memberikan sebuah kabar baik. "Sekarang kami sudah membangun sekitar 10 klinik amal, tapi belum diberikan nama. Bagaimana kalau kamu ...."Ivan melirik Robert, sedangkan Robert malah melirik Suzy."Ngapain melihat aku?" Suzy mengerutkan alis.Robert tersenyum. "Proyek ini adalah milikmu dan Ivan, kamu juga harus ikut memberikan ide. Kamu saja yang memberikan nama untuk kliniknya.""Aku?" Suzy membelalak.Ivan mengangguk. "Em."Suzy memang harus berkontribusi, meski hanya memberikan nama. Dia berpikir sebentar dan menjawab, "Tujuan klinik ini adalah membantu orang-orang susah yang tidak mampu berobat ke rumah sakit. Bagaimana kalau diberi nama P

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2774

    Ukuran kandungan Suzy lumayan besar sehingga dia tidak bisa kembali ke Kota Hanggola. Akhirnya dia dan Robert memutuskan untuk melahirkan di ibu kota.Sejak tiga bulan lalu, Lucy membawa Welly untuk datang menemani dan menjaga Suzy. Seiring perut Suzy yang makin membesar, Keluarga Xin meminta Suzy untuk pulang ke rumah keluarganya agar bisa ikut merawatnya.Karena Keluarga Xin terus mendesak, akhirnya Suzy, Lucy, dan Welly pindah ke rumah Keluarga Xin. Semuanya adalah satu keluarga, kehidupan sehari-hari dilewati dengan harmonis.Selain Daniel dan Lorraine, rumah Keluarga Xin juga ditempati oleh Wallace dan Tori, Joris dan Christina, serta Lance dan Aluna. Suasana di rumah selalu dipenuhi tawa.Saat usia kandungan Suzy menginjak 9 bulan, Tori dan Christina memberi tahu berita kehamilan mereka. Keluarga Xin sangat bahagia, Daniel dan Lorraine langsung menyiapkan berbagai suplemen untuk ibu hamil.Memasuki usia kandungan 10 bulan, akhirnya hari persalinan telah tiba. Robert menyerahkan p

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2773

    Ketika masuk ke kamar, Robert melihat Suzy yang serius membaca dokumen. "Kamu lagi ngapain?"Suzy mengangkat kepala dan menceritakan rencana pembangunan klinik amal kepada Robert."Ide yang bagus. Kalau perlu bantuan, jangan ragu memberitahuku." Robert mendukung Suzy.Suzy pun tidak ragu-ragu dan menjawab, "Aku perlu bantuan uang dan orang."Robert tertawa kecil, Suzy sudah tidak sungkan-sungkan kepadanya. "Baik. Kamu perlu berapa banyak dana? Tapi ...."Robert mengambil dokumen yang dibaca Suzy. "Kamu lagi hamil, jangan terlalu capek.""Tapi ....""Biar aku yang mengurusnya." Robert memotong ucapan Suzy.Kemudian Robert duduk di samping Suzy dan membaca proposal tersebut.Suzy menatap wajah Robert yang sedang fokus bekerja, tampak dan menawan.Setelah selesai membaca, Robert meminta Suzy untuk menghubungi Ivan.Suzy menyalakan pengeras suara sehingga Robert bicara berbicara kepada Ivan secara langsung. "Aku sudah baca proposalnya. Ada beberapa tambahan ...."Saat ini kerajaan, Rumah S

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2772

    "Oh ...." Welly mengangguk, dia terlihat bingung. "Aku mau punya dua adik, kalau bisa kembar.""Dasar, anak ini." Simon dan Lucy tertawa melihat tingkah cucunya."Ibu dan Ayah tidak punya genetik untuk melahirkan anak kembar. Kemungkinannya sangat kecil." Suzy mengusap kepala Welly.Welly mengangguk, seolah memahami maksud penjelasan Suzy.....Begitu mengetahui kabar kehamilan Suzy, Anna dan Ivan membawa Sisi datang untuk menjenguknya.Anna dan Ivan memberikan anaknya nama Sienna yang dipanggil Sisi, sebuah nama yang cantik dan indah. Sisi memiliki mata yang bulat dan hitam, serta wajah cantik bak putri kecil.Keluarga Calvin dan Keluarga Xin kagum melihat kecantikan Sisi."Anak pintar, anak cantik." Simon terkesima melihat mata Sisi yang bulat."Semoga Suzy mengandung anak perempuan," kata Lucy.Lorraine menghela napas. "Aku punya 3 anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Suzy, maafkan Ibu yang tidak menemanimu di saat masa kecilmu ....""Semua sudah lewat." Daniel menepun pundak

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2771

    Sebagian orang masih berusaha mencerna informasi yang diberikan Suzy.Suzy terlihat gugup. Di saat Suzy kebingungan, Robert mewakilinya menjawab, "Kami terlalu sibuk, baru tahu belum lama ini."Tidak ada yang curiga, Suzy dan Robert memang sibuk.Lucy berdecak dan mengomeli mereka, "Kalian berdua ini .... Jangan terlalu sibuk, apalagi Suzy sedang hamil. Ingat, jaga kesehatan.""Robert, jaga Suzy baik-baik," Simon berpesan."Ayah, Ibu, tenang saja, Robert sangat melindungi aku." Suzy membela suaminya.Semua orang tersenyum melihat Suzy yang membela Robert.Berita kehamilan Suzy berhasil mencairkan suasana yang tengah berkabung. Untuk sesaat, semua orang melupakan kesedihan pasca kepergian Jenny.Sebenarnya bukan sedih, tetapi tidak rela karena semua terjadi secara tiba-tiba. Sejujurnya Keluarga Calvin lega melihat Jenny yang pergi dalam keadaan tenang.Sekarang Suzy sedang mengandung kehidupan kecil di dalam perutnya. Ketika orang-orang sedang mengobrol, Robert dan Suzy memperhatikan We

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2770

    Suzy kembali ke kamar, tetapi tidak menyalakan lampu. Dia beranjak ke balkon dan menatap langit gelap yang diselimuti awan.Ketika Robert masuk, dia melihat Suzy yang duduk di balkon. Karena takut Suzy masuk angin, Robert membawakan jaket untuknya.Suzy tersadar dari lamunan. "Kamu sudah kembali?""Nenek akan dimakamkan tiga hari lagi bersama barang peninggalan Kakek," kata Robert."Em." Suzy mengangguk.Robert memeluk Suzy. "Ada apa?"Suzy bersandar di pundak Robert. "Aku lagi berpikir, seandainya aku memberi tahu kehamilanku lebih awal, mungkin Nenek tidak akan pergi secepat ini ...."Tangan Robert bergetar saat mendengar ucapan Suzy. Robert terdaim sejenak, lalu menghela napas. "Tidak ada gunanya, hati Nenek sudah tidak sabar untuk pergi menemui Kakek. Tidak ada seorang pun bisa membaca isi hati Nenek.""Aku sedih, aku tidak siap .... Semuanya terjadi terlalu tiba-tiba." Suzy menatap mata Robert."Semuanya akan baik-baik saja. Aku rasa Nenek sudah bahagia di atas sana." Robert menat

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2769

    Suzy melepaskan benda yang dipegang Jenny, ternyata benda tersebut adalah sebuah sisir.Sisir ini terbuat dari bambu yang dihiasi bunga mawar."Kakek memberikan sisir itu kepada Nenek saat menyatakan cintanya. Kakek sendiri yang memahat sisir itu. Saat meninggalkan rumah, Kakek hanya membawa sisir itu bersamanya," kata Robert dengan mata berkaca-kaca.Suzy memegang sisir tersebut sambil menatap Jenny yang memejamkan matanya dengan tenang.Jenny tidak pernah berhenti mencintai Ambar. Sejak mengetahui Ambar yang masih hidup, tetapi mengorbankan diri demi melindungi ribuan nyawa, Jenny pasti sedih dan menyayangkannya.Setiap hari Jenny tampak tersenyum dan bahagia, tapi sebenarnya dia merindukan Ambar ...."Akhir-akhir ini Nyonya Besar tidak bisa tidur nyenyak," kata Paman Ming. "Aku dengar dari pelayan, Nyonya Besar sering terbangun di tengah malam. Saat kalian tidak ada, Nyonya tidak nafsu makan. Aku mau memanggil dokter, tapi Nyonya Besar melarangku untuk memberi tahu kalian. Siapa san

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2768

    Suzy tidak bisa tidur. Sebentar lagi dia dan Robert akan pulang ke ibu kota, tetapi mereka belum memberi tahu kehamilannya kepada keluarganya."Sayang, bagaimana kalau besok kita umumkan kehamilanku?" tanya Suzy."Terserah kamu." Robert tersenyum manis.Suzy merenungkan keputusannya secara serius. Setelah membuat keputusan, dia baru memejamkan mata dan memaksakan diri untuk tidur.Manusia hanya bisa berencana, terlalu banyak hal yang tidak bisa diprediksi.Sebelum matahari terbit, pelayan berteriak membangunkan semua orang, "Gawat, gawat ...."Semua orang terkejut mendengar teriakan pelayan. Kemudian mereka keluar dari kamar dan berkumpul di kamar Jenny.Ketika Robert dan Suzy tiba, semua orang telah memenuhi kamar Jenny.Lucy menangis di dalam pelukan Simon yang terlihat sedih.Suzy dan Robert saling bertatapan, mereka merasakan firasat buruk.Robert menarik Suzy ke dalam kamar. Begitu melihat mereka, Lucy berkata dengan terisak-isak, "Nenek ...."Robert dan Suzy melihat ke arah Jenny

DMCA.com Protection Status