Share

Bab 1878

Penulis: Paviliun Angin
last update Terakhir Diperbarui: 2022-11-11 19:00:01
"Ayah, tadi ...," gumam Nolan.

Tanpa menunggu Nolan menyelesaikan kalimatnya, Charles langsung menyela dengan dingin, "Bukankah seharusnya kamu sedang pergi menyambut Putri Negara Prihanda? Kenapa belum pergi?"

Raut wajah Charles terlihat dingin. Tanpa sungkan-sungkan, dia memperingatkan, "Meskipun negara kecil, Prihanda terletak di persimpangan Benua Timur dan Barat yang selalu menjadi sengketa. Kita membutuhkan negara mereka untuk mengatasi monster yang datang dari barat. Pernikahanmu dan Putri Negara Prihandra akan memengaruhi stabilitas hubungan kedua negara."

Nolan mengerutkan alisnya. "Tapi Ayah .... Putri Negara Prihanda sangat gendut."

Putri Negara Prihanda bernama Shaleta Manesh. Berdasarkan rumor yang beredar, dia memiliki tubuh yang gemuk dan wajah yang jelek.

"Aku tidak peduli! Kamu tetap harus menikahinya!" Charles memelototi Nolan, nada bicaranya terdengar sangat marah. "Pernikahan ini bukanlah permainan. Kamu harus memperlakukannya dengan baik. Mengerti?"

Nolan menundukk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 1879

    Sesaat mendengar ucapan Suzy, Robert agak terkejut dan tidak menyangka.Robert menatap Suzy dengan penuh kekaguman, lalu memujinya tanpa ragu, "Istriku memang hebat!"Tiba-tiba, senyuman Suzy menjadi kaku. Dia menatap Robert dengan keheranan dan bertanya, "Robert, kamu memanggilku apa?""Istriku!" Robert menjawab dengan santai, lalu menjelaskan, "Cepat atau lambat, kamu akan menjadi istriku. Jadi, tidak ada salahnya aku memanggilmu seperti itu. Oh iya, bagaimana kalau kamu juga memanggilku dengan sebutan suami?""Jangan mimpi!" Suzy memelototi Robert dengan kesal. Seketika, wajahnya langsung memerah dan malu.Robert tidak berkata apa-apa, dia hanya memalingkan wajah sambil tersenyum.Untuk mencairkan suasana, Suzy pun mengganti topik pembicaraan. Dia menunjukkan ekspresi yang serius untuk menutupi rasa malunya. "Ada satu hal yang harus aku beri tahu.""Katakan!" jawab Robert sambil berpose serius."Ivan bilang, kondisi Nenek sudah membaik setelah operasi. Setiap organ tubuh juga berfun

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-11
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 1880

    Sikap Angela yang berlebihan menyiratkan dengan jelas isi pikirannya.Robert melirik Suzy, tapi raut wajah Suzy terlihat sangat datar, seolah-olah semua ini tidak ada hubungannya dengan dia.Robert menarik kembali tatapannya. Dia menatap Angela selama beberapa detik sambil berpikir.Setelah merenungkannya sejenak, Robert mengacuhkan ajakan Angela untuk berjabat tangan, lalu melangkah maju dan berbicara dengan santai, "Kapan kita pernah bertemu?" Angela tertegun sambil membelalak. Dia marah dan panik karena mengira kalau Robert benar-benar sudah lupa. Namun, dia sadar, dia tidak boleh bertindak gegabah.Angela memaksakan diri untuk tetap tersenyum dan mengingatkan, "Kita pernah bertemu saat bermain ski. Waktu itu kamu sedang berendam di ruangan VIP. Pak Robert, aku bernama Angela Zhang."Tiba-tiba, Robert mengangkat wajahnya dan berkata, "Oh, ternyata putrinya Pak Hugo. Maaf, aku tidak memperhatikan wajahmu."Angela tersentak, dia tidak bisa berkata-kata ....Tidak memperhatikan? Maksu

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-12
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 1881

    Robert menatap Hugo dengan serius. "Bagaimana kalau aku menginginkan lebih daripada posisi direktur?"Hugo tercengang, lalu disusul dengan suara tawa. "Hahaha. Hanya posisiku dan Canelius yang berada di atas ketiga direktur. Canelius adalah wakil ketua kamar dagang. Jangan-jangan ... kamu menginginkan posisi Canelius?"Robert hanya tersenyum kecil sambil mendengarkan Hugo yang menambahkan, "Hal itu bukanlah perkara yang mudah. Bagaimanapun, dia adalah wakil ketua dan telah mengabdi selama bertahun-tahun. Kalau begitu datang aku langsung memberikan posisi Canelius kepadamu, anggota yang lain pasti tidak akan menerimanya. Apalagi, kamu juga tahu bahwa aku dan Canelius bersahabat ....""Pak Hugo tidak perlu cemas." Robert menyela Hugo yang tampak kebingungan, lalu tersenyum dan berkata, "Aku hanya bercanda."Kemudian, Robert melanjutkan, "Aku akan bergabung.""Wah, baguslah!" Hugo langsung menjabat tangan Robert dengan bersemangat. "Dengan bergabungnya Pak Robert, aku yakin, kamar dagang

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-12
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 1882

    Setelah mendapatkan kartu nama Robert, Angela pun pergi, sedangkan Suzy masuk kembali ke dalam hotel. Saat ini, Robert masih menunggunya di dalam ruangan."Bagaimana? Apakah Hugo berasal dari Klan Youlan?" tanya Robert.Suzy menggelengkan kepala sambil menghela napas."Dia bukan berasal dari Klan Youlan?" Robert tampak terkejut.Suzy berkata sambil berpikir, "Sejak tadi, aku terus memperhatikan reaksinya. Dia sama sekali tidak memedulikan kalung yang aku pakai. Anehnya, sikapnya itu tidak terlihat seperti sandiwara.""Tidak hanya itu, selama memapahnya, aku juga tidak merasakan reaksi yang muncul dari dalam tubuh Hugo. Saat Cole berada di dekatku, reaksi yang muncul tidak seperti ini," ujar Suzy.Robert mengangguk, dia setuju dengan kesimpulan Suzy. Namun, di sisi lain, masalah baru juga muncul. "Kalau Hugo bukan berasal dari Klan Youlan, untuk apa Cole selalu menemuinya secara diam-diam?""Aku juga penasaran." Suzy mengerutkan alisnya. "Meskipun masih muda dan tampak seperti anak yang

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-13
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 1883

    "Itu ...."Saat Suzy hendak menjawab, tiba-tiba terdengar suara pelayan yang membuka pintu ruangan, "Pangeran Nolan, ruangan ini masih ada tamu. Maaf, Anda tidak boleh masuk ....""Mereka sudah makan selama dua jam lebih. Masa belum selesai juga?" ujar Nolan.Begitu mendengar pergerakan di luar, Suzy dan Robert langsung melepaskan genggaman satu sama lain.Di saat bersamaan, Nolan membuka pintu dengan angkuh. Dia tercengang saat melihat kedua orang yang berada di dalam ruangan. "Ternyata kalian?!"Tiba-tiba, Nolan memutar bola matanya dan teringat akan sesuatu. Kemudian, dia tersenyum dan berkata kepada pelayan. "Aku dan Pak Robert berteman. Sudah, kalian pergi saja!"Pelayan menoleh ke arah Robert sambil menatapnya dengan ragu-ragu."Oh, Pangeran Nolan ingin menggunakan ruangan ini? Silakan! Aku juga sudah mau pergi," ujar Robert.Namun, Nolan tidak membiarkan mereka pergi begitu saja. Nolan menghalangi Robert dan Suzy, lalu menatap wanita yang berdiri di belakangnya. "Shaleta, pria i

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-13
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 1884

    Suzy menganggukkan kepalanya. "Benar, seperti yang dikatakan Pangeran Nolan, banyak wanita yang menyukai Pak Robert. Tentu Pak Robert tidak tega mengecewakan para wanita yang mengejarnya."Sesaat mendengar jawaban Suzy, Shaleta langsung mengerutkan alis.Nolan tidak tinggal diam. Begitu melihat raut wajah Shaleta, Nolan langsung menyela dan memarahi Suzy, "Kamu hanyalah seorang asisten biasa. Berani-beraninya berbicara seperti itu di hadapanku? Apakah kamu pikir aku tidak mengenal Pak Robert? Dia menyukai ...."Nolan hampir keceplosan. "Pak Robert adalah pria yang berprinsip. Dia tidak akan menjalin hubungan dengan wanita sembarangan. Jangan membohongiku, Pak Robert tidak mungkin berkencan!"Setelah selesai bicara, Nolan menoleh dan melihat reaksi Shaleta. Shaleta memandang Nolan dengan wajah yang sangat memelas.Saat ini, Robert mengangkat sudut bibirnya dan berkata perlahan-lahan, "Pangeran Nolan, asistenku tidak berbohong. Orang-orang mengatakan bahwa aku sangat mencintai Suzy. Sebe

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-14
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 1885

    "Kedua masalah ini tidak sama," Suzy menjawab dengan kesal.Suzy menatap Robert sambil menghela napas. Kemudian, Suzy membelai wajah Robert dan berkata dengan lembut, "Bagaimanapun, Shaleta adalah seorang putri. Bagaimana kalau dia benar-benar menyukaimu, lalu meminta untuk dinikahkan denganmu?"Suzy sangat khawatir. "Robert, aku tidak ingin hal itu terjadi. Aku belum cukup kuat untuk melawan kedua negara ...."Robert terharu mendengar jawaban Suzy. Seketika, Robert merasa hangat dan tenang.Kemudian, Robert menjawab dengan tegas, "Aku berjanji. Hal seperti itu tidak akan terjadi."Setelah bicara, Robert mengusap kepala Suzy, lalu mengecup bibirnya.Awalnya Suzy tertegun, tapi setelah beberapa detik, dia pun bereaksi dan membalas ciuman Robert.Robert dan Suzy sama sekali tidak memedulikan pandangan orang lain. Seiring dengan ciuman yang semakin mesra, suhu terasa semakin panas.Robert sudah lupa kapan terakhir kali melakukan ini.Namun, Suzy takut situasi menjadi tak terkendali. Dia s

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-14
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 1886

    Sebelum kembali ke Rumah Sakit Nasional, Suzy telah merubah kembali wajah Christina.Begitu memasuki halaman, seorang pemuda yang sedang berlatih pedang berhasil menarik perhatian Suzy."Pelan-pelan. Kenapa gerakan pergelangan tanganmu begitu cepat? Jangan terburu-buru. Inti dari jurus Pedang Taichi adalah kesabaran ...." Gilbert memandu dari samping.Gilbert duduk sambil menyilangkan kaki dan tampak sepiring kacang tanah yang terletak di atas meja. Kemudian, dia mengambil segenggam kacang tanah, lalu mengupas kulit dan menyantapnya.Gilbert mengabaikan tatapan pemuda yang tampak kelelahan. Dia malah melambaikan tangan dan mendesak, "Lanjutkan latihanmu! Saat seusiamu, setidaknya aku berlatih 50 kali sehari. Maka dari itu, aku memiliki fisik yang kuat ... uhuk, uhuk!"Ketika berbicara, Gilbert tersedak oleh kacang yang dimakannya. Kemudian, dia segera mengambil secangkir teh dan meneguknya. Saat meletakkan cangkir teh, dia melihat Suzy yang berada di luar halaman."Eh, Suzy sudah pulan

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-15

Bab terbaru

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2776

    "Kakak!" Tim dan Sam menyapa Welly dan Rose.Di antara keempat anak ini, Welly yang paling besar, Rose nomor dua, lalu disusul Tim dan Sam.Jarak usia Tim dan Sam hanya berbeda 10 hari. Tim adalah anak Tori, sedangkan Sam adalah anaknya Christina.Tori dan Christina melahirkan anak laki-laki, sementara anak yang masih berada di kandungan Aluna pun berjenis kelamin laki-laki. Ditambah dengan Shad, anak dari James dan Samantha, Rose adalah satu-satunya cucu perempuan di keluarga ini.Rose memiliki wajah yang cantik dan menggemaskan, semua orang sangat menyayanginya.Semua mata tampak berbinar-binar melihat penampilan Rose yang cantik. Semua orang merentangkan tangan dan ingin memeluknya."Rose sayang, sini sama Kakek dan Nenek.""Aku mau sama Kakak dan adik-adik.," jawab Rose.Mobil melaju ke arah desa. Hari ini adalah hari peringatan kepergian Sheila.Setiap tahun Suzy selalu pergi melayat ke makam neneknya sekaligus menjenguk Gilbert.Sebelumnya anak-anak masih terlalu kecil, jadi Suzy

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2775

    Ivan membawa istri dan anaknya untuk datang menjenguk Suzy. Mereka juga tak lupa membawakan hadiah."Selamat, keluarga kalian sudah lengkap. Satu anak laki-laki dan satu anak perempuan." Anna memberikan ucapan selamat."Terima kasih." Robert tersenyum sambil menatap Suzy dengan penuh cinta. "Semua berkat istriku."Di tengah suasana bahagia, Ivan memberikan sebuah kabar baik. "Sekarang kami sudah membangun sekitar 10 klinik amal, tapi belum diberikan nama. Bagaimana kalau kamu ...."Ivan melirik Robert, sedangkan Robert malah melirik Suzy."Ngapain melihat aku?" Suzy mengerutkan alis.Robert tersenyum. "Proyek ini adalah milikmu dan Ivan, kamu juga harus ikut memberikan ide. Kamu saja yang memberikan nama untuk kliniknya.""Aku?" Suzy membelalak.Ivan mengangguk. "Em."Suzy memang harus berkontribusi, meski hanya memberikan nama. Dia berpikir sebentar dan menjawab, "Tujuan klinik ini adalah membantu orang-orang susah yang tidak mampu berobat ke rumah sakit. Bagaimana kalau diberi nama P

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2774

    Ukuran kandungan Suzy lumayan besar sehingga dia tidak bisa kembali ke Kota Hanggola. Akhirnya dia dan Robert memutuskan untuk melahirkan di ibu kota.Sejak tiga bulan lalu, Lucy membawa Welly untuk datang menemani dan menjaga Suzy. Seiring perut Suzy yang makin membesar, Keluarga Xin meminta Suzy untuk pulang ke rumah keluarganya agar bisa ikut merawatnya.Karena Keluarga Xin terus mendesak, akhirnya Suzy, Lucy, dan Welly pindah ke rumah Keluarga Xin. Semuanya adalah satu keluarga, kehidupan sehari-hari dilewati dengan harmonis.Selain Daniel dan Lorraine, rumah Keluarga Xin juga ditempati oleh Wallace dan Tori, Joris dan Christina, serta Lance dan Aluna. Suasana di rumah selalu dipenuhi tawa.Saat usia kandungan Suzy menginjak 9 bulan, Tori dan Christina memberi tahu berita kehamilan mereka. Keluarga Xin sangat bahagia, Daniel dan Lorraine langsung menyiapkan berbagai suplemen untuk ibu hamil.Memasuki usia kandungan 10 bulan, akhirnya hari persalinan telah tiba. Robert menyerahkan p

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2773

    Ketika masuk ke kamar, Robert melihat Suzy yang serius membaca dokumen. "Kamu lagi ngapain?"Suzy mengangkat kepala dan menceritakan rencana pembangunan klinik amal kepada Robert."Ide yang bagus. Kalau perlu bantuan, jangan ragu memberitahuku." Robert mendukung Suzy.Suzy pun tidak ragu-ragu dan menjawab, "Aku perlu bantuan uang dan orang."Robert tertawa kecil, Suzy sudah tidak sungkan-sungkan kepadanya. "Baik. Kamu perlu berapa banyak dana? Tapi ...."Robert mengambil dokumen yang dibaca Suzy. "Kamu lagi hamil, jangan terlalu capek.""Tapi ....""Biar aku yang mengurusnya." Robert memotong ucapan Suzy.Kemudian Robert duduk di samping Suzy dan membaca proposal tersebut.Suzy menatap wajah Robert yang sedang fokus bekerja, tampak dan menawan.Setelah selesai membaca, Robert meminta Suzy untuk menghubungi Ivan.Suzy menyalakan pengeras suara sehingga Robert bicara berbicara kepada Ivan secara langsung. "Aku sudah baca proposalnya. Ada beberapa tambahan ...."Saat ini kerajaan, Rumah S

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2772

    "Oh ...." Welly mengangguk, dia terlihat bingung. "Aku mau punya dua adik, kalau bisa kembar.""Dasar, anak ini." Simon dan Lucy tertawa melihat tingkah cucunya."Ibu dan Ayah tidak punya genetik untuk melahirkan anak kembar. Kemungkinannya sangat kecil." Suzy mengusap kepala Welly.Welly mengangguk, seolah memahami maksud penjelasan Suzy.....Begitu mengetahui kabar kehamilan Suzy, Anna dan Ivan membawa Sisi datang untuk menjenguknya.Anna dan Ivan memberikan anaknya nama Sienna yang dipanggil Sisi, sebuah nama yang cantik dan indah. Sisi memiliki mata yang bulat dan hitam, serta wajah cantik bak putri kecil.Keluarga Calvin dan Keluarga Xin kagum melihat kecantikan Sisi."Anak pintar, anak cantik." Simon terkesima melihat mata Sisi yang bulat."Semoga Suzy mengandung anak perempuan," kata Lucy.Lorraine menghela napas. "Aku punya 3 anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Suzy, maafkan Ibu yang tidak menemanimu di saat masa kecilmu ....""Semua sudah lewat." Daniel menepun pundak

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2771

    Sebagian orang masih berusaha mencerna informasi yang diberikan Suzy.Suzy terlihat gugup. Di saat Suzy kebingungan, Robert mewakilinya menjawab, "Kami terlalu sibuk, baru tahu belum lama ini."Tidak ada yang curiga, Suzy dan Robert memang sibuk.Lucy berdecak dan mengomeli mereka, "Kalian berdua ini .... Jangan terlalu sibuk, apalagi Suzy sedang hamil. Ingat, jaga kesehatan.""Robert, jaga Suzy baik-baik," Simon berpesan."Ayah, Ibu, tenang saja, Robert sangat melindungi aku." Suzy membela suaminya.Semua orang tersenyum melihat Suzy yang membela Robert.Berita kehamilan Suzy berhasil mencairkan suasana yang tengah berkabung. Untuk sesaat, semua orang melupakan kesedihan pasca kepergian Jenny.Sebenarnya bukan sedih, tetapi tidak rela karena semua terjadi secara tiba-tiba. Sejujurnya Keluarga Calvin lega melihat Jenny yang pergi dalam keadaan tenang.Sekarang Suzy sedang mengandung kehidupan kecil di dalam perutnya. Ketika orang-orang sedang mengobrol, Robert dan Suzy memperhatikan We

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2770

    Suzy kembali ke kamar, tetapi tidak menyalakan lampu. Dia beranjak ke balkon dan menatap langit gelap yang diselimuti awan.Ketika Robert masuk, dia melihat Suzy yang duduk di balkon. Karena takut Suzy masuk angin, Robert membawakan jaket untuknya.Suzy tersadar dari lamunan. "Kamu sudah kembali?""Nenek akan dimakamkan tiga hari lagi bersama barang peninggalan Kakek," kata Robert."Em." Suzy mengangguk.Robert memeluk Suzy. "Ada apa?"Suzy bersandar di pundak Robert. "Aku lagi berpikir, seandainya aku memberi tahu kehamilanku lebih awal, mungkin Nenek tidak akan pergi secepat ini ...."Tangan Robert bergetar saat mendengar ucapan Suzy. Robert terdaim sejenak, lalu menghela napas. "Tidak ada gunanya, hati Nenek sudah tidak sabar untuk pergi menemui Kakek. Tidak ada seorang pun bisa membaca isi hati Nenek.""Aku sedih, aku tidak siap .... Semuanya terjadi terlalu tiba-tiba." Suzy menatap mata Robert."Semuanya akan baik-baik saja. Aku rasa Nenek sudah bahagia di atas sana." Robert menat

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2769

    Suzy melepaskan benda yang dipegang Jenny, ternyata benda tersebut adalah sebuah sisir.Sisir ini terbuat dari bambu yang dihiasi bunga mawar."Kakek memberikan sisir itu kepada Nenek saat menyatakan cintanya. Kakek sendiri yang memahat sisir itu. Saat meninggalkan rumah, Kakek hanya membawa sisir itu bersamanya," kata Robert dengan mata berkaca-kaca.Suzy memegang sisir tersebut sambil menatap Jenny yang memejamkan matanya dengan tenang.Jenny tidak pernah berhenti mencintai Ambar. Sejak mengetahui Ambar yang masih hidup, tetapi mengorbankan diri demi melindungi ribuan nyawa, Jenny pasti sedih dan menyayangkannya.Setiap hari Jenny tampak tersenyum dan bahagia, tapi sebenarnya dia merindukan Ambar ...."Akhir-akhir ini Nyonya Besar tidak bisa tidur nyenyak," kata Paman Ming. "Aku dengar dari pelayan, Nyonya Besar sering terbangun di tengah malam. Saat kalian tidak ada, Nyonya tidak nafsu makan. Aku mau memanggil dokter, tapi Nyonya Besar melarangku untuk memberi tahu kalian. Siapa san

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2768

    Suzy tidak bisa tidur. Sebentar lagi dia dan Robert akan pulang ke ibu kota, tetapi mereka belum memberi tahu kehamilannya kepada keluarganya."Sayang, bagaimana kalau besok kita umumkan kehamilanku?" tanya Suzy."Terserah kamu." Robert tersenyum manis.Suzy merenungkan keputusannya secara serius. Setelah membuat keputusan, dia baru memejamkan mata dan memaksakan diri untuk tidur.Manusia hanya bisa berencana, terlalu banyak hal yang tidak bisa diprediksi.Sebelum matahari terbit, pelayan berteriak membangunkan semua orang, "Gawat, gawat ...."Semua orang terkejut mendengar teriakan pelayan. Kemudian mereka keluar dari kamar dan berkumpul di kamar Jenny.Ketika Robert dan Suzy tiba, semua orang telah memenuhi kamar Jenny.Lucy menangis di dalam pelukan Simon yang terlihat sedih.Suzy dan Robert saling bertatapan, mereka merasakan firasat buruk.Robert menarik Suzy ke dalam kamar. Begitu melihat mereka, Lucy berkata dengan terisak-isak, "Nenek ...."Robert dan Suzy melihat ke arah Jenny

DMCA.com Protection Status