Share

Bab 1886

Penulis: Paviliun Angin
last update Terakhir Diperbarui: 2022-11-15 19:00:00
Sebelum kembali ke Rumah Sakit Nasional, Suzy telah merubah kembali wajah Christina.

Begitu memasuki halaman, seorang pemuda yang sedang berlatih pedang berhasil menarik perhatian Suzy.

"Pelan-pelan. Kenapa gerakan pergelangan tanganmu begitu cepat? Jangan terburu-buru. Inti dari jurus Pedang Taichi adalah kesabaran ...." Gilbert memandu dari samping.

Gilbert duduk sambil menyilangkan kaki dan tampak sepiring kacang tanah yang terletak di atas meja. Kemudian, dia mengambil segenggam kacang tanah, lalu mengupas kulit dan menyantapnya.

Gilbert mengabaikan tatapan pemuda yang tampak kelelahan. Dia malah melambaikan tangan dan mendesak, "Lanjutkan latihanmu! Saat seusiamu, setidaknya aku berlatih 50 kali sehari. Maka dari itu, aku memiliki fisik yang kuat ... uhuk, uhuk!"

Ketika berbicara, Gilbert tersedak oleh kacang yang dimakannya. Kemudian, dia segera mengambil secangkir teh dan meneguknya. Saat meletakkan cangkir teh, dia melihat Suzy yang berada di luar halaman.

"Eh, Suzy sudah pulan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 1887

    Suasana di kamar sebelah sangat sepi, sama sekali tidak terdengar suara.Diam-diam, Cole menyelinap keluar lagi. Suzy hanya tersenyum sambil beranjak ke dalam kamarnya sendiri. Setelah menutup pintu kamar, dia meletakkan barang-barangnya, lalu mengeluarkan ponsel dan menelepon Robert.Begitu telepon tersambung, Suzy langsung berkata, "Cole tidak berada di dalam kamar. Apakah kamu mengetahui keberadaannya?""Em, dia pergi menemui Hugo," jawab Robert.Sesaat mendengar jawaban Robert, Suzy bergumam, "Ternyata ...."Hari ini Gilbert terus mengawasi Cole sehingga dia tidak mempunyai kesempatan untuk kabur. Cole pasti penasaran untuk apa Suzy pergi menemui Hugo.Baguslah. Semakin Cole cemas, semakin mudah bagi Suzy untuk mengetahui hubungan di antara Cole dan Hugo. Robert mengerutkan alis dan bertanya, "Sudah malam, kenapa kamu belum tidur?"Tanpa sadar, Suzy menjawab, "Sudah malam? Bukannya baru jam ...."Suzy melihat jam yang tertera di ponsel, lalu tertegun sejenak. Ternyata sudah subuh.

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-15
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 1888

    Diam-diam, Barbie melirik Joris dan mengetesnya. "Apakah ... Kak Christina sudah ditemukan?"Joris menggelengkan kepala.Barbie agak kecewa setelah mengetahui jawaban Joris. Barbie sangat berharap Christina yang asal bisa segera kembali. Saat itu tiba, Suzy tidak akan bisa mengelak lagi!Melihat Joris yang tampak kecewa, Barbie berencana untuk menghiburnya, tapi di saat bersamaan kepala pelayan datang dan berbicara kepada Joris, "Tuan Joris, Jenderal meminta Anda untuk menemuinya di aula utama. Tuan Wallace baru saja mengirimkan pesan."Barbie menjawab dengan kebingungan, "Bukankah Ayah mengutus Kak Wallace untuk pergi menyelidiki keberadaan Jose? Memangnya ada informasi apa sampai Kak Joris harus ke sana ....""Aku juga tidak tahu," jawab kepala pelayan.Barbie mengikuti Joris ke aula utama.Setibanya di depan aula, kepala pelayan mengadang Barbie dan berkata, "Nona Barbie, maaf, Jenderal hanya mengizinkan Tuan Joris masuk. Mohon Anda menunggu di luar.""Baik." Meskipun terlihat tenan

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-16
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 1889

    "Em, baik." Daniel bangkit berdiri, lalu pergi meninggalkan aula.Setelah Daniel pergi, Barbie menatap Joris dan berkata, "Kak Joris, terima kasih."Joris melambaikan tangan. Sebaliknya, dia malah menghibur Barbie, "Jangan menyalahkan Ayah. Akhir-akhir ini situasi di ibu kota tidak stabil. Demi melindungimu, Ayah terpaksa harus segera mengutusmu ke sisi kota."Barbie terlihat terkejut, dia berpikir, 'Sepertinya bukan demi melindungiku. Ayahnya tergesa-gesa menyingkirkanku karena mulai mencurigaiku."Melindungi Barbie? Barbie tidak mungkin memercayai omong kosong itu. Namun, dia berpura-pura tidak tahu dan menghela napas. "Oh, ternyata begitu."Saat beranjak meninggalkan Aula, Barbie bertanya kepada Joris, "Kak Joris, kenapa Ayah memanggilmu? Apakah ada sesuatu yang penting?"Joris tertegun sejenak, lalu menggelengkan kepala. "Tidak ada."Barbie menatap Joris sambil menghela napas. "Ayah mengutus Kak Wallace untuk melacak keberadaan Jose. Sebenarnya, aku sangat mengkhawatirkan keselamat

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-16
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 1890

    Pertanyaan Barbie tidak memiliki maksud lain, tapi Joris justru merasa curiga.Sembari memperhatikan raut wajah Joris, Barbie melanjutkan, "Pasti ada sesuatu yang membebani Suzy. Kalau bukan Kak Joris, dia pasti mengkhawatirkan aku. Semua salahku, tempo hari aku memang sudah kelewatan. Dia pasti sudah tidak memercayaiku lagi."Barbie menunjukkan ekspresi menyesal. "Kak Joris, maaf, semua karena kesalahanku. Aku telah merusak persahabatan kalian."Joris menggelengkan kepalanya. "Suzy bukan orang seperti itu. Dia tahu betapa pentingnya informasi mengenai Christina. Dia tidak akan sengaja menutupinya dariku."Sembari bicara, Joris menepuk pundak Barbie dan menghiburnya. "Masalah ini tidak ada hubungannya denganmu. Jangan khawatir."Barbie memaksakan diri untuk tersenyum dan bertanya balik, "Bagaimana kalau Kak Joris menelepon Suzy dan memastikannya lagi?"Joris terdiam selama beberapa saat, lalu menjawab, "Em, aku akan memastikan hal ini.""Baiklah." Barbie tidak melanjutkan pertanyaannya

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-17
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 1891

    Tanpa ragu-ragu, Suzy berkata, "Aku juga mau ikut."Di saat Robert sedang mempertimbangkan, Suzy kembali menambahkan, "Obat yang aku racik untuk Wolter juga sudah hampir siap, kemungkinan besok bisa diberikan kepadanya.""Baiklah, sampai jumpa besok," jawab Robert."Em." Suzy sangat antusias untuk bertemu dengan Christina yang asli. Suzy menyimpan ponselnya, lalu pergi ke laboratorium untuk berganti pakaian dan mulai fokus meracik obat-obatan. Metode peracikan yang baru dikembangkan ini masih belum stabil sehingga Suzy menghabiskan seharian untuk menyempurnakannya.Setelah berjuang selama sehari penuh, akhirnya 400cc darah Suzy berhasil menghasilkan tujuh butir pil obat yang berukuran sebesar ujung jari.Dengan hati-hati, Suzy memasukkan tujuh pil obat ke dalam kotak, lalu menutupnya rapat-rapat.Ketika beranjak keluar dari laboratorium, langit sudah gelap. Saat berjalan kembali ke kamar, Suzy melewati halaman Gilbert. Dia melihat Cole yang terpaksa berlatih jurus Pedang Taichi dibawa

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-17
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 1892

    Sebelum Hannes berbicara, sejak tadi Suzy, Robert, dan Vermont yang duduk di samping meja telah memperhatikan wanita yang mengenakan cadar berwarna hitam itu.Wanita yang mengenakan cadar hitam ini juga mengamati beberapa orang yang sibuk memperhatikannya."Di sini tidak ada orang luar. Kamu boleh melepaskan cadarmu," kata Hannes yang berdiri di samping wanita tersebut.Kemudian, wanita itu mengangguk sambil melepaskan cadarnya. Wajah aslinya pun terlihat.Wajah yang cantik, lembut, dan memesona. Dia adalah Christina yang sebenarnya!Suzy langsung berdiri dan beranjak ke hadapan Christina. Suzy tersenyum ramah, lalu berkata, "Christina, kami selalu menunggumu. Akhirnya kamu kembali dengan selamat!"Selanjutnya, Suzy mengulurkan tangan sambil memperkenalkan diri, "Hai, aku adalah Suzy.""Kamu adalah Suzy?" Christina menjabat tangan Suzy. Nada bicaranya terdengar agak terkejut.Saat berada di kapal, Hannes sempat menjelaskan beberapa hal kepadanya. Selama ini, Suzy adalah orang yang berp

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-18
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 1893

    Hannes menggelengkan kepala, dia menjawab dengan jujur, "Aku tidak melihat Tori.""Apa?" tanya Suzy.Robert dan Vermont menatap Hannes dengan keheranan. Sebelumnya, Hannes hanya berkata bahwa dia berhasil menemukan Christina dan mereka sedang berada di dalam perjalanan pulang. Semua orang mengira kalau Tori juga pulang bersama mereka. Tidak disangka, ternyata Tori hilang?!"Apa yang terjadi?" tanya Robert.Tanpa menunggu Hannes menjawab, Christina langsung menjelaskan, "Saat kami meninggalkan pulau, Kak Wallace dikepung oleh armada Willis. Tori kembali untuk membantu Kak Wallace, sedangkan aku pergi bersama dengan kedua teman Kak Wallace. Awalnya, kami ingin mencari bantuan di pelabuhan, tapi malah bertemu dengan Tuan Hannes."Hannes melanjutkan, "Aku berpikir sudah ada Angkatan Laut yang turun tangan. Ditambah dengan kemampuan Tuan Muda Wallace dan Tori, mereka akan baik-baik saja. Oleh sebab itu, aku membawa Nona Christina kembali duluan. Setelah tiba di pelabuhan, aku langsung mengu

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-18
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 1894

    Christina mengangguk dan menjawab, "Baik."Informasi yang diberikan Hannes kepadanya sangatlah terbatas. Sebenarnya Christina ingin mengetahui lebih jauh kondisi saat ini. Jadi, dia dan Suzy pun mengobrol cukup lama.Suzy dan Christina mengobrol selama hampir dua jam. Selain membicarakan pekerjaan, mereka juga mendiskusikan topik lain. Mereka terlihat sangat cocok karena sama-sama mempelajari ilmu medis dan pernah dicelakai oleh Jose."Tinggallah di sini selama beberapa hari. Setelah pulang, aku akan membicarakan kondisimu kepada Pak Gilbert dan mempertemukan kalian," Suzy berpesan kepada Christina, lalu menatap Vermont.Tanpa perlu membuka mulut, Vermont sudah memahami maksud Suzy. "Tenang saja, aku akan mengutus orang untuk menjaganya.""Em." Meskipun Suzy percaya bahwa tempat ini sangat aman dan tersembunyi, dia tetap memberikan topeng wajah tiruan yang dibuatnya secara khusus."Topeng ini bisa membantumu," ujar Suzy sambil memberikan topeng itu kepada Christina.Christina mengambil

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-19

Bab terbaru

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2776

    "Kakak!" Tim dan Sam menyapa Welly dan Rose.Di antara keempat anak ini, Welly yang paling besar, Rose nomor dua, lalu disusul Tim dan Sam.Jarak usia Tim dan Sam hanya berbeda 10 hari. Tim adalah anak Tori, sedangkan Sam adalah anaknya Christina.Tori dan Christina melahirkan anak laki-laki, sementara anak yang masih berada di kandungan Aluna pun berjenis kelamin laki-laki. Ditambah dengan Shad, anak dari James dan Samantha, Rose adalah satu-satunya cucu perempuan di keluarga ini.Rose memiliki wajah yang cantik dan menggemaskan, semua orang sangat menyayanginya.Semua mata tampak berbinar-binar melihat penampilan Rose yang cantik. Semua orang merentangkan tangan dan ingin memeluknya."Rose sayang, sini sama Kakek dan Nenek.""Aku mau sama Kakak dan adik-adik.," jawab Rose.Mobil melaju ke arah desa. Hari ini adalah hari peringatan kepergian Sheila.Setiap tahun Suzy selalu pergi melayat ke makam neneknya sekaligus menjenguk Gilbert.Sebelumnya anak-anak masih terlalu kecil, jadi Suzy

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2775

    Ivan membawa istri dan anaknya untuk datang menjenguk Suzy. Mereka juga tak lupa membawakan hadiah."Selamat, keluarga kalian sudah lengkap. Satu anak laki-laki dan satu anak perempuan." Anna memberikan ucapan selamat."Terima kasih." Robert tersenyum sambil menatap Suzy dengan penuh cinta. "Semua berkat istriku."Di tengah suasana bahagia, Ivan memberikan sebuah kabar baik. "Sekarang kami sudah membangun sekitar 10 klinik amal, tapi belum diberikan nama. Bagaimana kalau kamu ...."Ivan melirik Robert, sedangkan Robert malah melirik Suzy."Ngapain melihat aku?" Suzy mengerutkan alis.Robert tersenyum. "Proyek ini adalah milikmu dan Ivan, kamu juga harus ikut memberikan ide. Kamu saja yang memberikan nama untuk kliniknya.""Aku?" Suzy membelalak.Ivan mengangguk. "Em."Suzy memang harus berkontribusi, meski hanya memberikan nama. Dia berpikir sebentar dan menjawab, "Tujuan klinik ini adalah membantu orang-orang susah yang tidak mampu berobat ke rumah sakit. Bagaimana kalau diberi nama P

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2774

    Ukuran kandungan Suzy lumayan besar sehingga dia tidak bisa kembali ke Kota Hanggola. Akhirnya dia dan Robert memutuskan untuk melahirkan di ibu kota.Sejak tiga bulan lalu, Lucy membawa Welly untuk datang menemani dan menjaga Suzy. Seiring perut Suzy yang makin membesar, Keluarga Xin meminta Suzy untuk pulang ke rumah keluarganya agar bisa ikut merawatnya.Karena Keluarga Xin terus mendesak, akhirnya Suzy, Lucy, dan Welly pindah ke rumah Keluarga Xin. Semuanya adalah satu keluarga, kehidupan sehari-hari dilewati dengan harmonis.Selain Daniel dan Lorraine, rumah Keluarga Xin juga ditempati oleh Wallace dan Tori, Joris dan Christina, serta Lance dan Aluna. Suasana di rumah selalu dipenuhi tawa.Saat usia kandungan Suzy menginjak 9 bulan, Tori dan Christina memberi tahu berita kehamilan mereka. Keluarga Xin sangat bahagia, Daniel dan Lorraine langsung menyiapkan berbagai suplemen untuk ibu hamil.Memasuki usia kandungan 10 bulan, akhirnya hari persalinan telah tiba. Robert menyerahkan p

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2773

    Ketika masuk ke kamar, Robert melihat Suzy yang serius membaca dokumen. "Kamu lagi ngapain?"Suzy mengangkat kepala dan menceritakan rencana pembangunan klinik amal kepada Robert."Ide yang bagus. Kalau perlu bantuan, jangan ragu memberitahuku." Robert mendukung Suzy.Suzy pun tidak ragu-ragu dan menjawab, "Aku perlu bantuan uang dan orang."Robert tertawa kecil, Suzy sudah tidak sungkan-sungkan kepadanya. "Baik. Kamu perlu berapa banyak dana? Tapi ...."Robert mengambil dokumen yang dibaca Suzy. "Kamu lagi hamil, jangan terlalu capek.""Tapi ....""Biar aku yang mengurusnya." Robert memotong ucapan Suzy.Kemudian Robert duduk di samping Suzy dan membaca proposal tersebut.Suzy menatap wajah Robert yang sedang fokus bekerja, tampak dan menawan.Setelah selesai membaca, Robert meminta Suzy untuk menghubungi Ivan.Suzy menyalakan pengeras suara sehingga Robert bicara berbicara kepada Ivan secara langsung. "Aku sudah baca proposalnya. Ada beberapa tambahan ...."Saat ini kerajaan, Rumah S

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2772

    "Oh ...." Welly mengangguk, dia terlihat bingung. "Aku mau punya dua adik, kalau bisa kembar.""Dasar, anak ini." Simon dan Lucy tertawa melihat tingkah cucunya."Ibu dan Ayah tidak punya genetik untuk melahirkan anak kembar. Kemungkinannya sangat kecil." Suzy mengusap kepala Welly.Welly mengangguk, seolah memahami maksud penjelasan Suzy.....Begitu mengetahui kabar kehamilan Suzy, Anna dan Ivan membawa Sisi datang untuk menjenguknya.Anna dan Ivan memberikan anaknya nama Sienna yang dipanggil Sisi, sebuah nama yang cantik dan indah. Sisi memiliki mata yang bulat dan hitam, serta wajah cantik bak putri kecil.Keluarga Calvin dan Keluarga Xin kagum melihat kecantikan Sisi."Anak pintar, anak cantik." Simon terkesima melihat mata Sisi yang bulat."Semoga Suzy mengandung anak perempuan," kata Lucy.Lorraine menghela napas. "Aku punya 3 anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Suzy, maafkan Ibu yang tidak menemanimu di saat masa kecilmu ....""Semua sudah lewat." Daniel menepun pundak

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2771

    Sebagian orang masih berusaha mencerna informasi yang diberikan Suzy.Suzy terlihat gugup. Di saat Suzy kebingungan, Robert mewakilinya menjawab, "Kami terlalu sibuk, baru tahu belum lama ini."Tidak ada yang curiga, Suzy dan Robert memang sibuk.Lucy berdecak dan mengomeli mereka, "Kalian berdua ini .... Jangan terlalu sibuk, apalagi Suzy sedang hamil. Ingat, jaga kesehatan.""Robert, jaga Suzy baik-baik," Simon berpesan."Ayah, Ibu, tenang saja, Robert sangat melindungi aku." Suzy membela suaminya.Semua orang tersenyum melihat Suzy yang membela Robert.Berita kehamilan Suzy berhasil mencairkan suasana yang tengah berkabung. Untuk sesaat, semua orang melupakan kesedihan pasca kepergian Jenny.Sebenarnya bukan sedih, tetapi tidak rela karena semua terjadi secara tiba-tiba. Sejujurnya Keluarga Calvin lega melihat Jenny yang pergi dalam keadaan tenang.Sekarang Suzy sedang mengandung kehidupan kecil di dalam perutnya. Ketika orang-orang sedang mengobrol, Robert dan Suzy memperhatikan We

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2770

    Suzy kembali ke kamar, tetapi tidak menyalakan lampu. Dia beranjak ke balkon dan menatap langit gelap yang diselimuti awan.Ketika Robert masuk, dia melihat Suzy yang duduk di balkon. Karena takut Suzy masuk angin, Robert membawakan jaket untuknya.Suzy tersadar dari lamunan. "Kamu sudah kembali?""Nenek akan dimakamkan tiga hari lagi bersama barang peninggalan Kakek," kata Robert."Em." Suzy mengangguk.Robert memeluk Suzy. "Ada apa?"Suzy bersandar di pundak Robert. "Aku lagi berpikir, seandainya aku memberi tahu kehamilanku lebih awal, mungkin Nenek tidak akan pergi secepat ini ...."Tangan Robert bergetar saat mendengar ucapan Suzy. Robert terdaim sejenak, lalu menghela napas. "Tidak ada gunanya, hati Nenek sudah tidak sabar untuk pergi menemui Kakek. Tidak ada seorang pun bisa membaca isi hati Nenek.""Aku sedih, aku tidak siap .... Semuanya terjadi terlalu tiba-tiba." Suzy menatap mata Robert."Semuanya akan baik-baik saja. Aku rasa Nenek sudah bahagia di atas sana." Robert menat

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2769

    Suzy melepaskan benda yang dipegang Jenny, ternyata benda tersebut adalah sebuah sisir.Sisir ini terbuat dari bambu yang dihiasi bunga mawar."Kakek memberikan sisir itu kepada Nenek saat menyatakan cintanya. Kakek sendiri yang memahat sisir itu. Saat meninggalkan rumah, Kakek hanya membawa sisir itu bersamanya," kata Robert dengan mata berkaca-kaca.Suzy memegang sisir tersebut sambil menatap Jenny yang memejamkan matanya dengan tenang.Jenny tidak pernah berhenti mencintai Ambar. Sejak mengetahui Ambar yang masih hidup, tetapi mengorbankan diri demi melindungi ribuan nyawa, Jenny pasti sedih dan menyayangkannya.Setiap hari Jenny tampak tersenyum dan bahagia, tapi sebenarnya dia merindukan Ambar ...."Akhir-akhir ini Nyonya Besar tidak bisa tidur nyenyak," kata Paman Ming. "Aku dengar dari pelayan, Nyonya Besar sering terbangun di tengah malam. Saat kalian tidak ada, Nyonya tidak nafsu makan. Aku mau memanggil dokter, tapi Nyonya Besar melarangku untuk memberi tahu kalian. Siapa san

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2768

    Suzy tidak bisa tidur. Sebentar lagi dia dan Robert akan pulang ke ibu kota, tetapi mereka belum memberi tahu kehamilannya kepada keluarganya."Sayang, bagaimana kalau besok kita umumkan kehamilanku?" tanya Suzy."Terserah kamu." Robert tersenyum manis.Suzy merenungkan keputusannya secara serius. Setelah membuat keputusan, dia baru memejamkan mata dan memaksakan diri untuk tidur.Manusia hanya bisa berencana, terlalu banyak hal yang tidak bisa diprediksi.Sebelum matahari terbit, pelayan berteriak membangunkan semua orang, "Gawat, gawat ...."Semua orang terkejut mendengar teriakan pelayan. Kemudian mereka keluar dari kamar dan berkumpul di kamar Jenny.Ketika Robert dan Suzy tiba, semua orang telah memenuhi kamar Jenny.Lucy menangis di dalam pelukan Simon yang terlihat sedih.Suzy dan Robert saling bertatapan, mereka merasakan firasat buruk.Robert menarik Suzy ke dalam kamar. Begitu melihat mereka, Lucy berkata dengan terisak-isak, "Nenek ...."Robert dan Suzy melihat ke arah Jenny

DMCA.com Protection Status