Share

Bab 1891

Penulis: Paviliun Angin
last update Terakhir Diperbarui: 2022-11-17 19:00:00
Tanpa ragu-ragu, Suzy berkata, "Aku juga mau ikut."

Di saat Robert sedang mempertimbangkan, Suzy kembali menambahkan, "Obat yang aku racik untuk Wolter juga sudah hampir siap, kemungkinan besok bisa diberikan kepadanya."

"Baiklah, sampai jumpa besok," jawab Robert.

"Em." Suzy sangat antusias untuk bertemu dengan Christina yang asli.

Suzy menyimpan ponselnya, lalu pergi ke laboratorium untuk berganti pakaian dan mulai fokus meracik obat-obatan. Metode peracikan yang baru dikembangkan ini masih belum stabil sehingga Suzy menghabiskan seharian untuk menyempurnakannya.

Setelah berjuang selama sehari penuh, akhirnya 400cc darah Suzy berhasil menghasilkan tujuh butir pil obat yang berukuran sebesar ujung jari.

Dengan hati-hati, Suzy memasukkan tujuh pil obat ke dalam kotak, lalu menutupnya rapat-rapat.

Ketika beranjak keluar dari laboratorium, langit sudah gelap. Saat berjalan kembali ke kamar, Suzy melewati halaman Gilbert. Dia melihat Cole yang terpaksa berlatih jurus Pedang Taichi dibawa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 1892

    Sebelum Hannes berbicara, sejak tadi Suzy, Robert, dan Vermont yang duduk di samping meja telah memperhatikan wanita yang mengenakan cadar berwarna hitam itu.Wanita yang mengenakan cadar hitam ini juga mengamati beberapa orang yang sibuk memperhatikannya."Di sini tidak ada orang luar. Kamu boleh melepaskan cadarmu," kata Hannes yang berdiri di samping wanita tersebut.Kemudian, wanita itu mengangguk sambil melepaskan cadarnya. Wajah aslinya pun terlihat.Wajah yang cantik, lembut, dan memesona. Dia adalah Christina yang sebenarnya!Suzy langsung berdiri dan beranjak ke hadapan Christina. Suzy tersenyum ramah, lalu berkata, "Christina, kami selalu menunggumu. Akhirnya kamu kembali dengan selamat!"Selanjutnya, Suzy mengulurkan tangan sambil memperkenalkan diri, "Hai, aku adalah Suzy.""Kamu adalah Suzy?" Christina menjabat tangan Suzy. Nada bicaranya terdengar agak terkejut.Saat berada di kapal, Hannes sempat menjelaskan beberapa hal kepadanya. Selama ini, Suzy adalah orang yang berp

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-18
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 1893

    Hannes menggelengkan kepala, dia menjawab dengan jujur, "Aku tidak melihat Tori.""Apa?" tanya Suzy.Robert dan Vermont menatap Hannes dengan keheranan. Sebelumnya, Hannes hanya berkata bahwa dia berhasil menemukan Christina dan mereka sedang berada di dalam perjalanan pulang. Semua orang mengira kalau Tori juga pulang bersama mereka. Tidak disangka, ternyata Tori hilang?!"Apa yang terjadi?" tanya Robert.Tanpa menunggu Hannes menjawab, Christina langsung menjelaskan, "Saat kami meninggalkan pulau, Kak Wallace dikepung oleh armada Willis. Tori kembali untuk membantu Kak Wallace, sedangkan aku pergi bersama dengan kedua teman Kak Wallace. Awalnya, kami ingin mencari bantuan di pelabuhan, tapi malah bertemu dengan Tuan Hannes."Hannes melanjutkan, "Aku berpikir sudah ada Angkatan Laut yang turun tangan. Ditambah dengan kemampuan Tuan Muda Wallace dan Tori, mereka akan baik-baik saja. Oleh sebab itu, aku membawa Nona Christina kembali duluan. Setelah tiba di pelabuhan, aku langsung mengu

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-18
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 1894

    Christina mengangguk dan menjawab, "Baik."Informasi yang diberikan Hannes kepadanya sangatlah terbatas. Sebenarnya Christina ingin mengetahui lebih jauh kondisi saat ini. Jadi, dia dan Suzy pun mengobrol cukup lama.Suzy dan Christina mengobrol selama hampir dua jam. Selain membicarakan pekerjaan, mereka juga mendiskusikan topik lain. Mereka terlihat sangat cocok karena sama-sama mempelajari ilmu medis dan pernah dicelakai oleh Jose."Tinggallah di sini selama beberapa hari. Setelah pulang, aku akan membicarakan kondisimu kepada Pak Gilbert dan mempertemukan kalian," Suzy berpesan kepada Christina, lalu menatap Vermont.Tanpa perlu membuka mulut, Vermont sudah memahami maksud Suzy. "Tenang saja, aku akan mengutus orang untuk menjaganya.""Em." Meskipun Suzy percaya bahwa tempat ini sangat aman dan tersembunyi, dia tetap memberikan topeng wajah tiruan yang dibuatnya secara khusus."Topeng ini bisa membantumu," ujar Suzy sambil memberikan topeng itu kepada Christina.Christina mengambil

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-19
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 1895

    Begitu melihat bahwa yang menyerangnya adalah seorang gadis muda yang cantik, pemuda itu langsung tercengang. Wajah pemuda ini tampak sangat menyeramkan. "Berani-beraninya ikut campur!"Sembari berbicara, pemuda itu mengeluarkan pisau lipat dan mengarahkannya kepada Suzy.Tatapan Suzy terlihat sangat dingin. Ketika pisau hanya berjarak beberapa inci darinya, Suzy langsung meraih pergelangan tangan pemuda itu.Pemuda itu semakin terkejut. Ternyata gadis ini sangat kuat!Selanjutnya, Suzy tidak memberikan kesempatan kepada pemuda ini untuk bereaksi. Suzy langsung merebut pisau tersebut, lalu memukul dada pemuda itu hingga terjatuh ke tanah.Pukulan Suzy sangat keras. Pemuda itu hanya bisa meringkuk kesakitan.Nenek tua merebut kalung emas yang dirampas oleh pemuda tersebut, lalu berterima kasih kepada Suzy. "Nona, terima kasih, terima kasih."Suzy melambaikan tangan dan menjawab, "Nek, tidak perlu sungkan-sungkan. Oh iya, aku ingin menelepon polisi dan melaporkan pemuda ini. Tolong tungg

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-19
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 1896

    Awalnya, Suzy kebingungan setelah mendengar ucapan Gilbert. Namun, Suzy langsung mengingat bahwa darah miliknya dan Robert pernah tertukar.Sejak darah Robert masuk ke dalam tubuhnya, darah Suzy langsung menunjukkan keanehan. Jangan-jangan, darah Robert juga mengalami perubahan?Tentu, semua ini hanyalah dugaan Suzy. Dia juga tidak bisa membuktikannya sekarang.Suzy langsung melepaskan jarum yang menusuk lengan Robert dan berkata, "Aku sudah tidak apa-apa. Kamu tidak perlu mendonorkan darah untukku."Robert masih merasa khawatir. "Sungguh?"Suzy tersenyum dan menjawab, "Iya."Sebelum sempat menjawab, ponsel Robert berdering. Ternyata Albert yang meneleponnya.Setelah menjawab panggilan tersebut, perlahan-lahan raut wajah Robert mulai terlihat gelisah. Suzy khawatir dan bertanya, "Apakah ada masalah dengan pesanan pabrik militer?"Robert mengangguk sambil menjawab, "Bukan masalah besar, aku bisa membereskannya. Beristirahatlah, aku pergi dulu.""Baik, pergilah!" jawab Suzy.Begitu Robe

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-20
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 1897

    Kali ini Gilbert turun tangan sendiri. Awalnya Meggy ingin meminta penjelasan, tapi dia malah mendapatkan teguran.Sebelum pergi, Meggy masih berkata dengan arogan, "Rumah Sakit Nasional telah menindasku! Kalian tunggu saja!"Gilbert malah mencibirnya, "Lain kali bawa ayahmu datang! Aku juga akan menindasnya."Meggy tidak punya pilihan lain selain pergi sambil menangis. Gilbert menggunakan kesempatan ini untuk memarahinya, "Kalau ada yang tidak terima dengan hasil peninjauan Rumah Sakit Nasional dan ingin menggunakan kekuatan keluarganya untuk membuat onar, sini, cari aku!"Informasi ini seperti embusan angin yang langsung menyebar ke seluruh penjuru kota.Dengan adanya ultimatum yang dilayangkan oleh Gilbert dan ditambah dengan kejadian yang menimpa Meggy, tidak ada seorang pun yang berani datang mencari masalah. Selama ini, Rumah Sakit Nasional selalu bersikap adil kepada semua peserta.Sebaliknya, karena sikap Meggy yang arogan, orang-orang mulai membicarakan Rumah Sakit Pertama Ibu

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-20
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 1898

    Sepanjang jalan, Joris terlihat sangat antusias. Dia menggenggam sebuah kotak yang berukuran sedang.Kotak tersebut berisi hadiah yang disiapkannya secara khusus untuk Christina. Dua jam kemudian, Joris dan Barbie sudah tiba di pelabuhan, tetapi kapal Wallace masih belum mendarat. Joris memarkir mobil, lalu membuka jendela dan menatap ke arah datangnya kapal.Matahari yang berwarna keemasan menyinari laut yang berwarna biru. Burung camar putih tampak berterbangan di bawah awan-awan putih yang membentang di langit.Dengan diiringi angin sepoi-sepoi, mereka melihat sebuah kapal kecil yang datang dari kejauhan.Joris melihatnya dan berkata, "Mereka datang!"Kemudian, Joris membuka pintu mobil dan beranjak keluar. Barbie tidak punya pilihan selain mengikutinya. Pelabuhan terlihat sangat ramai, ada pedagang dan juga pelancong yang berlalu lalang.Joris menarik tangan Barbie, lalu dengan cepat melewati kerumunan dan berlari ke arah kapal.Seiring dengan kapal yang mendekat, Sebuah sosok tin

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-21
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 1899

    Selimut yang dikenakan lepas dan memperlihatkan perutnya yang besar. Seketika, Joris langsung tercengang melihat perut Christina.Joris membeku di tempat. Hatinya terasa seperti ditusuk oleh sebuah benda tajam."Aku baru mau memberitahumu mengenai hal ini," kata Wallace.Wallace menepuk pundak Joris, dia kasihan melihat adiknya ini. "Christina mengandung anak Willis. Setelah diculik, Christina pun dinikahi oleh Willis."Joris tidak bisa berkata-kata. Dia mengangkat kepalanya yang terasa kaku, tatapannya tampak dipenuhi dengan kebencian dan penyesalan. Kenapa malah menjadi seperti ini?Christina ... mengandung anak dari pria lain? Joris sangat terpukul dan hampir jatuh ke lantai.Namun, saat melihat Christina yang kembali meringkuk di sudut tempat tidur, Joris merasa sangat kasihan. Sepertinya psikologis Christina benar-benar terganggu, dia tampak sangat ketakutan.Akhirnya, Joris memaksakan diri untuk tersenyum, lalu berkata dengan lembut, "Christina, tidak apa-apa. Aku tahu, kamu juga

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-21

Bab terbaru

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2776

    "Kakak!" Tim dan Sam menyapa Welly dan Rose.Di antara keempat anak ini, Welly yang paling besar, Rose nomor dua, lalu disusul Tim dan Sam.Jarak usia Tim dan Sam hanya berbeda 10 hari. Tim adalah anak Tori, sedangkan Sam adalah anaknya Christina.Tori dan Christina melahirkan anak laki-laki, sementara anak yang masih berada di kandungan Aluna pun berjenis kelamin laki-laki. Ditambah dengan Shad, anak dari James dan Samantha, Rose adalah satu-satunya cucu perempuan di keluarga ini.Rose memiliki wajah yang cantik dan menggemaskan, semua orang sangat menyayanginya.Semua mata tampak berbinar-binar melihat penampilan Rose yang cantik. Semua orang merentangkan tangan dan ingin memeluknya."Rose sayang, sini sama Kakek dan Nenek.""Aku mau sama Kakak dan adik-adik.," jawab Rose.Mobil melaju ke arah desa. Hari ini adalah hari peringatan kepergian Sheila.Setiap tahun Suzy selalu pergi melayat ke makam neneknya sekaligus menjenguk Gilbert.Sebelumnya anak-anak masih terlalu kecil, jadi Suzy

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2775

    Ivan membawa istri dan anaknya untuk datang menjenguk Suzy. Mereka juga tak lupa membawakan hadiah."Selamat, keluarga kalian sudah lengkap. Satu anak laki-laki dan satu anak perempuan." Anna memberikan ucapan selamat."Terima kasih." Robert tersenyum sambil menatap Suzy dengan penuh cinta. "Semua berkat istriku."Di tengah suasana bahagia, Ivan memberikan sebuah kabar baik. "Sekarang kami sudah membangun sekitar 10 klinik amal, tapi belum diberikan nama. Bagaimana kalau kamu ...."Ivan melirik Robert, sedangkan Robert malah melirik Suzy."Ngapain melihat aku?" Suzy mengerutkan alis.Robert tersenyum. "Proyek ini adalah milikmu dan Ivan, kamu juga harus ikut memberikan ide. Kamu saja yang memberikan nama untuk kliniknya.""Aku?" Suzy membelalak.Ivan mengangguk. "Em."Suzy memang harus berkontribusi, meski hanya memberikan nama. Dia berpikir sebentar dan menjawab, "Tujuan klinik ini adalah membantu orang-orang susah yang tidak mampu berobat ke rumah sakit. Bagaimana kalau diberi nama P

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2774

    Ukuran kandungan Suzy lumayan besar sehingga dia tidak bisa kembali ke Kota Hanggola. Akhirnya dia dan Robert memutuskan untuk melahirkan di ibu kota.Sejak tiga bulan lalu, Lucy membawa Welly untuk datang menemani dan menjaga Suzy. Seiring perut Suzy yang makin membesar, Keluarga Xin meminta Suzy untuk pulang ke rumah keluarganya agar bisa ikut merawatnya.Karena Keluarga Xin terus mendesak, akhirnya Suzy, Lucy, dan Welly pindah ke rumah Keluarga Xin. Semuanya adalah satu keluarga, kehidupan sehari-hari dilewati dengan harmonis.Selain Daniel dan Lorraine, rumah Keluarga Xin juga ditempati oleh Wallace dan Tori, Joris dan Christina, serta Lance dan Aluna. Suasana di rumah selalu dipenuhi tawa.Saat usia kandungan Suzy menginjak 9 bulan, Tori dan Christina memberi tahu berita kehamilan mereka. Keluarga Xin sangat bahagia, Daniel dan Lorraine langsung menyiapkan berbagai suplemen untuk ibu hamil.Memasuki usia kandungan 10 bulan, akhirnya hari persalinan telah tiba. Robert menyerahkan p

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2773

    Ketika masuk ke kamar, Robert melihat Suzy yang serius membaca dokumen. "Kamu lagi ngapain?"Suzy mengangkat kepala dan menceritakan rencana pembangunan klinik amal kepada Robert."Ide yang bagus. Kalau perlu bantuan, jangan ragu memberitahuku." Robert mendukung Suzy.Suzy pun tidak ragu-ragu dan menjawab, "Aku perlu bantuan uang dan orang."Robert tertawa kecil, Suzy sudah tidak sungkan-sungkan kepadanya. "Baik. Kamu perlu berapa banyak dana? Tapi ...."Robert mengambil dokumen yang dibaca Suzy. "Kamu lagi hamil, jangan terlalu capek.""Tapi ....""Biar aku yang mengurusnya." Robert memotong ucapan Suzy.Kemudian Robert duduk di samping Suzy dan membaca proposal tersebut.Suzy menatap wajah Robert yang sedang fokus bekerja, tampak dan menawan.Setelah selesai membaca, Robert meminta Suzy untuk menghubungi Ivan.Suzy menyalakan pengeras suara sehingga Robert bicara berbicara kepada Ivan secara langsung. "Aku sudah baca proposalnya. Ada beberapa tambahan ...."Saat ini kerajaan, Rumah S

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2772

    "Oh ...." Welly mengangguk, dia terlihat bingung. "Aku mau punya dua adik, kalau bisa kembar.""Dasar, anak ini." Simon dan Lucy tertawa melihat tingkah cucunya."Ibu dan Ayah tidak punya genetik untuk melahirkan anak kembar. Kemungkinannya sangat kecil." Suzy mengusap kepala Welly.Welly mengangguk, seolah memahami maksud penjelasan Suzy.....Begitu mengetahui kabar kehamilan Suzy, Anna dan Ivan membawa Sisi datang untuk menjenguknya.Anna dan Ivan memberikan anaknya nama Sienna yang dipanggil Sisi, sebuah nama yang cantik dan indah. Sisi memiliki mata yang bulat dan hitam, serta wajah cantik bak putri kecil.Keluarga Calvin dan Keluarga Xin kagum melihat kecantikan Sisi."Anak pintar, anak cantik." Simon terkesima melihat mata Sisi yang bulat."Semoga Suzy mengandung anak perempuan," kata Lucy.Lorraine menghela napas. "Aku punya 3 anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Suzy, maafkan Ibu yang tidak menemanimu di saat masa kecilmu ....""Semua sudah lewat." Daniel menepun pundak

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2771

    Sebagian orang masih berusaha mencerna informasi yang diberikan Suzy.Suzy terlihat gugup. Di saat Suzy kebingungan, Robert mewakilinya menjawab, "Kami terlalu sibuk, baru tahu belum lama ini."Tidak ada yang curiga, Suzy dan Robert memang sibuk.Lucy berdecak dan mengomeli mereka, "Kalian berdua ini .... Jangan terlalu sibuk, apalagi Suzy sedang hamil. Ingat, jaga kesehatan.""Robert, jaga Suzy baik-baik," Simon berpesan."Ayah, Ibu, tenang saja, Robert sangat melindungi aku." Suzy membela suaminya.Semua orang tersenyum melihat Suzy yang membela Robert.Berita kehamilan Suzy berhasil mencairkan suasana yang tengah berkabung. Untuk sesaat, semua orang melupakan kesedihan pasca kepergian Jenny.Sebenarnya bukan sedih, tetapi tidak rela karena semua terjadi secara tiba-tiba. Sejujurnya Keluarga Calvin lega melihat Jenny yang pergi dalam keadaan tenang.Sekarang Suzy sedang mengandung kehidupan kecil di dalam perutnya. Ketika orang-orang sedang mengobrol, Robert dan Suzy memperhatikan We

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2770

    Suzy kembali ke kamar, tetapi tidak menyalakan lampu. Dia beranjak ke balkon dan menatap langit gelap yang diselimuti awan.Ketika Robert masuk, dia melihat Suzy yang duduk di balkon. Karena takut Suzy masuk angin, Robert membawakan jaket untuknya.Suzy tersadar dari lamunan. "Kamu sudah kembali?""Nenek akan dimakamkan tiga hari lagi bersama barang peninggalan Kakek," kata Robert."Em." Suzy mengangguk.Robert memeluk Suzy. "Ada apa?"Suzy bersandar di pundak Robert. "Aku lagi berpikir, seandainya aku memberi tahu kehamilanku lebih awal, mungkin Nenek tidak akan pergi secepat ini ...."Tangan Robert bergetar saat mendengar ucapan Suzy. Robert terdaim sejenak, lalu menghela napas. "Tidak ada gunanya, hati Nenek sudah tidak sabar untuk pergi menemui Kakek. Tidak ada seorang pun bisa membaca isi hati Nenek.""Aku sedih, aku tidak siap .... Semuanya terjadi terlalu tiba-tiba." Suzy menatap mata Robert."Semuanya akan baik-baik saja. Aku rasa Nenek sudah bahagia di atas sana." Robert menat

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2769

    Suzy melepaskan benda yang dipegang Jenny, ternyata benda tersebut adalah sebuah sisir.Sisir ini terbuat dari bambu yang dihiasi bunga mawar."Kakek memberikan sisir itu kepada Nenek saat menyatakan cintanya. Kakek sendiri yang memahat sisir itu. Saat meninggalkan rumah, Kakek hanya membawa sisir itu bersamanya," kata Robert dengan mata berkaca-kaca.Suzy memegang sisir tersebut sambil menatap Jenny yang memejamkan matanya dengan tenang.Jenny tidak pernah berhenti mencintai Ambar. Sejak mengetahui Ambar yang masih hidup, tetapi mengorbankan diri demi melindungi ribuan nyawa, Jenny pasti sedih dan menyayangkannya.Setiap hari Jenny tampak tersenyum dan bahagia, tapi sebenarnya dia merindukan Ambar ...."Akhir-akhir ini Nyonya Besar tidak bisa tidur nyenyak," kata Paman Ming. "Aku dengar dari pelayan, Nyonya Besar sering terbangun di tengah malam. Saat kalian tidak ada, Nyonya tidak nafsu makan. Aku mau memanggil dokter, tapi Nyonya Besar melarangku untuk memberi tahu kalian. Siapa san

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2768

    Suzy tidak bisa tidur. Sebentar lagi dia dan Robert akan pulang ke ibu kota, tetapi mereka belum memberi tahu kehamilannya kepada keluarganya."Sayang, bagaimana kalau besok kita umumkan kehamilanku?" tanya Suzy."Terserah kamu." Robert tersenyum manis.Suzy merenungkan keputusannya secara serius. Setelah membuat keputusan, dia baru memejamkan mata dan memaksakan diri untuk tidur.Manusia hanya bisa berencana, terlalu banyak hal yang tidak bisa diprediksi.Sebelum matahari terbit, pelayan berteriak membangunkan semua orang, "Gawat, gawat ...."Semua orang terkejut mendengar teriakan pelayan. Kemudian mereka keluar dari kamar dan berkumpul di kamar Jenny.Ketika Robert dan Suzy tiba, semua orang telah memenuhi kamar Jenny.Lucy menangis di dalam pelukan Simon yang terlihat sedih.Suzy dan Robert saling bertatapan, mereka merasakan firasat buruk.Robert menarik Suzy ke dalam kamar. Begitu melihat mereka, Lucy berkata dengan terisak-isak, "Nenek ...."Robert dan Suzy melihat ke arah Jenny

DMCA.com Protection Status