Share

Emosi

Penulis: Iekyu
last update Terakhir Diperbarui: 2021-11-17 11:07:40

Tingtong... Tingtong...

Suara bel rumah membuat Jodi dan Rara saling pandang. Siapa tamu yang sudah datang sepagi ini?

"Duh, siapa yang datang?" tanya Rara.

"Aku yang buka pintunya. Ada tamu," ujar Jodi.

"Ya udah, aku bersihkan bekas makanan kita aja," sahut Rara.

"Kamu disini aja ya. Jan keluar. Kalau ada yang dateng ngumpet aja," ucap Jodi sebelum akhirnya bergegas menuju pintu rumah.

Ceklek

Jodi membelalakkan kedua matanya saat melihat sosok tamu yang kini berdiri di depan matanya.

"Dodit..."

Sahabat Jodi itu tersenyum meledek Jodi. Sejak semalam dia sudah ingin membicarakan hal yang penting bersama sahabatnya itu, tapi as sepertinya dia tidak bisa menggangu kebersamaan Jodi yang menghabiskan waktu bermain game online dengan Rara.

"Loe kok bisa ada disini?" tanya Jodi gugup. Bahkan saat ini keringat sudah mengucur di tubuhnya. Dia benar-benar tak menyangka jika tamu yang datang adalah Dodit.

"Ck, muka lo

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pernikahan Dini   Bau cemburu

    Klunting...Suara benda jatuh dari arah dalam membuat Dodit menatap ke arah Jodi. "Suara apaan itu?"Jodi menelan salivanya dengan susah payah. Beberapa saat yang lalu dia masih melupakan keberadaan istrinya karena obrolannya dengan Dodit. Dan kini dia baru ingat jika Rara masih berada di ruang makan menunggu dirinya.Dodit bangkit dari duduknya. Dan berjalan ke arah ruang makan. "Ehh, loe mau kemana?" tanya Jodi seraya menarik tubuh sahabatnya itu agar tidak melanjutkan langkah kakinya."Gue mau cek itu suara apa," ujar Dodit hendak berbalik."Jangan Dit," teriak Jodi. Itu tadi suara pasti ulah kucing," sambung Jodi sambil masih berteriak agar Rara mengerti jika dirinya harus bersembunyi."Mmeeeaaaauuwww..." Rara yang mengerti kode Jodi akhirnya menirukan suara kucing semirip mungkin."Tu kan Dit. Gue bilang juga apa. Itu pasti kucing," ujar Jodi mencoba meyakinkan Dodit."Di, loe lagi gak nyembunyiin sesuatu dari gue kan?" ta

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-18
  • Pernikahan Dini   Ditembak

    Setelah melalui perdebatan lumayan lama akhirnya sepasang remaja yang kini menjadi suami istri itu sepakat untuk berangkat sekolah bersama. Menikmati momen masa-masa terakhir putih abu-abu, begitu alasan kuat Rara memaksa Jodi agar tetap sekolah hari ini.Dan saat ini jam pelajaran kosong di seluruh kelas karena seluruh staf dan guru sedang melakukan rapat untuk membahas ujian nasional kelas yang akan berlangsung bulan depan.Rara pun memilih menghabiskan waktu jam kosong dengan berkirim pesan dengan Jodi. Mereka sedang mengatur janji akan melakukan kegiatan apa setelah pulang sekolah nantinya."Rara ayo ikut gue." Dina menarik tubuh Rara keluar kelas dengan sedikit memaksa. Hingga membuat Rara mau tak mau mengikuti langkah kaki Dina.Namun saat sampai di luar kelas, yang membuat Rara bingung bukan lagi Dina yang tiba-tiba menariknya, tapi tatapan dari semua siswa-siswi padanya."Ini anak-anak kok pada liatin gue kek gitu sih?" tanya Rara yang meli

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-20
  • Pernikahan Dini   Aksi Rara

    Rara masih membelalakkan kedua matanya tak percaya dengan ungkapan perasaan Riko padanya."Ko, loe lagi bercanda kan?" tanya Rara."Gak Ra, gue gak lagi bercanda. Jadi Rara Harumni Wanasita. Do you want to be my girl friend?" tanya Riko."Terima...""Terima...""TERIMA... Terima..."Sorak-sorai suara murid Bunga Bangsa kembali terdengar di telinga Rara sehingga membuat Rara bingung harus menjawab apa.Rara bingung. Bingung bagaimana cara menolak Riko agar lelaki itu tak terlalu sakit hati. Apalagi Riko mengungkapkan perasaannya di depan hampir semua penghuni sekolah. Pasti akan membuat lelaki itu malu jika Rara menolaknya dengan cara yang tak tepat."Gimana Ra, loe mau gak jadi pacar gue? Kalau loe terima gue, ambil buket bunga ini. Tapi kalau loe nolak gue, ambil balon ini dan terbangin ke langit," ujar Riko.Di dalam hati Riko sudah sangat yakin jika Rara pasti akan menerimanya. Apalagi Dina mengatakan jika Rara menyuk

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-20
  • Pernikahan Dini   Beda Perasaan

    "Kenapa Ra. Kenapa loe nolak gue? Kasih gue alasan yang jelas," ucap Riko yang kini sudah berdiri tepat di hadapan Rara dengan sorot mata tajam."Maaf Ko. Tapi gue enggak bisa nerina loe jadi cowok gue," ujar Rara lirih. Jujur saja dia sedikit takut dengan sorot mata tajam Riko yang baru kali ini dia lihat. Belasan tahun mengenal Riko, biasanya sosok dihadapannya ini selalu bersikap baik dan manis didepannya."Iya... tapi kasih alasan yang jelas biar gue tahu," sahut Riko yang bersikeras ingin tahu alasan yang jelas dari Rara. Dia masih belum terima di tolak seperti ini. Apalagi dihadapan teman-teman satu sekolahnya."Alasannya cuma satu, Ko. Kita beda," jawab Rara memberanikan diri menatap Riko."Beda? Tentu saja kita berbeda. Gue cowok loe cewek. Lagi pula bukankah perbedaan di antara pasangan itu gunanya untuk saling melengkapi?" sambung Riko dengan senyum sinis di bibirnya."Tapi masalahnya perbedaan ini gak bisa untuk saling melengkapi, Ko," s

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-21
  • Pernikahan Dini   Obat nyamuk

    Kehebohan yang awalnya diciptakan oleh Riko yang menyatakan perasaannya kepada Rara itu pun mereda. Satu persatu para murid Bunga Bangsa meninggalkan area lapangan sekolah. Jodi yang merasa sudah tidak memiliki keperluan di sekolah, mengajak Rara untuk makan siang di cafe dekat sekolah mereka."Um..." Rara memberanikan dirinya menatap Jodi."Kenapa hem?" tanya Jodi seraya merapikan helaian rambut yang menutupi wajah istrinya."Yang tadi kamu ucapin beneran?" tanya Rara masih menatap wajah Jodi tanpa berkedip sekali pun.Jodi mengerutkan dahinya. "Ucapan aku yang mana?" Jodi balik bertanya.Rara cemberut. "Ihh yang tadi kamu umumin ke anak-anak.""Iya tapi kalimat yang mana? Kan aku gak cuman ngomong satu kalimat tadi," ujar Jodi tersenyum menatap wajah istrinya yang masih di tekuk."Yang itu tadi..." Wajah Rara memerah dia hendak melepaskan rengkuhan tangan Jodi dari tubuhnya, namun suaminya itu malah semakin mengeratkan rengkuhannya.

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-24
  • Pernikahan Dini   Getaran

    Menjelang soreSepasang suami istri itu sudah sampai di rumah baru mereka. Keduanya yang lelah langsung merebahkan tubuh mereka di atas ranjang."Di..." Rara menggigit bibirnya"Yang, masa kamu masih panggil nama aja sih?" protes Jodi."Um, terus aku panggil apa?" tanya Rara."Iya pokoknya yang mesra dan spesial cuman buat aku. Sayang, honey, hubby-" jelas Jodi."Aku sama aja ya panggil kamu sayang?" tanya Rara dengan wajah merona."Ah, iya boleh sayang," ucap Jodi mesra.Jodi memiringkan tubuhnya dan menatap mesra istrinya."Aku capek," ujar Rara menatap langit-langit kamar mereka."Mau aku pijitin?" tanya Jodi yang kini langsung mendudukkan tubuhnya dan bersiap memijat istrinya."Malu ah, lagian gak sopan kalau istri di pijat sama suami," ujar Rara yang tidak berani menatap wajah suaminya."Jiah, pake malu segala. Biar adil kita gantian aja. Gimana?" tanya Jodi seraya memainkan alisnya."Bol

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-24
  • Pernikahan Dini   Pijat

    Tok... Tok... Tok...Jodi kembali mengetuk pintu kamar mandi. Dan tak lama Rara membuka pintu kamar mandi. Mengulurkan tangannya dan kembali menutup pintu kamar mandi setelah menerima benda yang dia butuhkan. Bahkan karena terlalu malu, Rara tidak berani menatap wajah suaminya. Hingga kata terima kasih pun lupa dia ucapkan.Jodi menghela nafas kasar setelah melihat pintu kamar mandi kembali tertutup.'kayak nya gue harus maen solo', gumam Jodi. "Untung saja stok sabun masih banyak." Jodi mengusap wajahnya kasar lalu bergegas ke kamar mandi yang berada di kamar sebelah.Rara keluar dari kamar mandi dengan pakaian lengkap. Clingak-clinguk saat tak mendapati suaminya di dalam kamar."Kemana dia, kok hilang." tanya Rara kepada dirinya sendiri. Tak mau ambil pusing, Rara pun memilih mengambil ponselnya di atas nakas.Setelah menemukan ponselnya, Rara bergegas naik ke atas ranjang. Memilih menunggu suaminya yang entah kemana, sembari membaca artikel yang mena

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-24
  • Pernikahan Dini   Tak mau jauh darimu

    Langkah kaki Rara berhenti tepat di depan pintu kamar tamu yang belum pernah dia buka. Dari luar Rara dapat melihat jika lampu didalam ruangan itu menyala dan itu pertanda jika kemungkinan besar ada Jodi disana.Tok... Tok... Tok...Rara mencoba mengetuk pintu ruan tamu tersebut. Namun setelah beberapa saat menunggu, sama sekali tak ada sahutan dari dalam.Tak mau menyerah, Rara kembali mengetuk pintu ruangan itu untuk kesekian kalinya. Namun lagi dan lagi tetap tak ad sahutan, hingga membuat Rara memutuskan untuk masuk ke dalam ruangan tersebut tanpa izin.Pandangan mata Rara terpaku pada sosok laki-laki yang kini sedang fokus menatap monitor di depannya dengan kedua telinga yang tertutup headset. Dia adalah Jodi, suaminya yang sejak tadi Rara cari keberadaannya.Dengan langkah pelan, Rara berjalan mendekati suaminya hingga membuat Jodi kaget dan sontak menatap ke arah samping."Sayang, kok kamu ada disini?" tanya Jodi seraya melepas headse

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-24

Bab terbaru

  • Pernikahan Dini   Ending

    Beberapa hari kemudianHari ini suasana di kediaman Dodit dan Dina tampak semarak dengan kehadiran para personil para mantan jomblo beserta keluarga kecil masing-masing. Ya, mereka datang ingin melihat sosok penghuni baru nan menggemaskan itu.Bayi mungil bernama Zayn Fayyad Alvarendra Hadiningrat yang artinya adalah laki-laki yang memiliki keindahan, baik, dermawan, murah hati, cerdas dan beruntung yang merupakan keturunan Hadiningrat. Sebuah nama yang mewakili doa dan harapan kedua orang tua dan semua sanak saudaranya.Meski di awal para sahabat dari bayi menggemaskan itu awalnya tidak diperkenankan untuk datang menjenguk ke rumah sakit, tapi masih bisa datang ke rumah untuk merasakan kebahagiaan yang sama."Gimana rasanya jadi orang tua baru?" tanya Rosa yang memang belum dikaruniai buah hati."Nikmat banget. Loe lihat sendiri nih mata panda gue. Sehari tidur bisa di hitung cuman berapa jam," curhat Dina."Baru satu aja loe udah ngeluh, pegimana gue yang otewe mau tiga ini?" sambar

  • Pernikahan Dini   Dodit Junior

    Setahun kemudian Hari itu, Eyang Soeroso menemui putra sambungnya, Bambang di kantor polisi. Wajah anak sambungnya itu terlihat kusut dan lusuh. Hilang sudah jejak kesombongan dari wajah pria itu tergerus keadaan di dalam jeruji besi.Cukup rumit dampak dari penangkapan Bambang karena setelahnya sang Ibu, Ambar dan cucunya Panji malah ingin melepaskan diri dari status mereka sebagai bagian dari keluarga Hadiningrat. Hal ini sangat mengejutkan Eyang Soeroso hingga akhirnya terpaksa menyetujui keinginan istri dan cucu sambungnya tersebut.Bambang memang belum di pindah ke rumah tahanan karena berkas kasus pria itu baru naik ke kejaksaan dan sedang di proses.Mereka duduk di ruangan khusus, Eyang Soeroso melihat Bambang yang mengenakan pakaian tahanan sebenarnya sangat sedih. Ya, biar bagaimanapun mereka telah puluhan tahun menjadi satu keluarga.Terkadang Eyang Soeroso merasa tak habis pikir mengapa putra sambungnya ini tidak pernah bersyukur dengan semua fasilitas dan kemewahan yang i

  • Pernikahan Dini   Permohonan Ambar

    Berita mengenai cucu menantunya yang mengalami keguguran membuat murka seorang pria paruh baya yang masih berkuasa penuh dalam keluarga Hadiningrat, Eyang Soeroso."Saya tidak mau tahu temukan motor yang telah menabrak cucu menantu saya! Dan bawa orangnya kesini!"Eyang Soeroso berdiri membelakangi tiga laki-laki bertubuh gempal dengan baju seragam serba hitam. Saat ini mereka sedang berada di ruang kerjanya.Kedua laki-laki bertubuh gempal berseragam itu terlihat menunduk patuh. "Baik, Tuan. Akan saya laksanakan."Eyang Soeroso melirik sekilas, "Saya tidak main-main, kalau kalian tidak bisa mendapatkannya, maka kepala kalian adalah bayarannya!"Pria paruh baya yang masih tampak berwibawa itu memutar dirinya ke arah kedua laki-laki berseragam itu. Dengan kedua tangan yang masuk ke dalam saku celananya. Menatap lekat dan tegas kepada keduanya, menghadirkan rasa segan dan takut secara bersamaan."Ba-baik, Pak."Merasa puas dengan ekspresi yang ditampilkan kedua manusia itu. Eyang Soeros

  • Pernikahan Dini   Takut Kehilangan

    "DOKTER!!?" teriakan pilu Dodit di sebuah pintu masuk rumah sakit terdengar jelas oleh petugas medis yang mendapat shift malam itu.Terlihat Dodit wara-wiri dengan baju yang penuh darah. Saat menggendong wanita yang sangat dicintainya itu. Beruntung rumah sakit 24 jam ini memang di dukung penuh oleh Soeroso grup. Sehingga teriakan Dodit langsung mendapat tanggapan positif dan tindakan cepat untuk segera membawa Dina ke ruang IGD."Dodit! Ada apa ini, nak?" Hanafi dan istrinya datang, bersama Pandu, Panji dan Yola. Mereka terlihat panik.Dodit hanya terdiam, dan menunduk dalam. Membuat mereka paham kalau saat ini Dodit masih terpukul atas kecelakaan yang baru saja menimpa sang istri."Ada apa, nak? Kenapa jadi seperti ini?"Dodit masih terdiam. Kedua tangannya terlihat gemetar. Kedua matanya menatap kosong pada lantai yang ia pijak, lalu detik kemudian ia memeluk sang ibu dengan isakan pilu.Keadaan rumah sakit yang sepi, karena jam sudah menunjukkan pukul tiga dini hari. Membuat rasa

  • Pernikahan Dini   Wedang ronde

    "Padit! Aku mau wedang ronde!" Dina sengaja menggunakan panggilan Padit yang menurut pasutri ini artinya Papa Dodit lantaran menginginkan sesuatu.Rengekan Dina terdengar cukup nyaring sehingga Dodit yang tengah tertidur mengerjapkan kedua matanya. Menatap ke arah jarum jam dinding yang berdetak menunjukkan pukul satu dini hari."Ini jam satu malam, kamu mau wedang ronde?"Sungguh tak habis pikir pada wanita terkasihnya itu. Kenapa ia harus dibangunkan, tepat saat ia mau bermimpi indah?"Madin, sekarang udah malam banget, sayang ... " Dodit pun kali ini sengaja menggunakan panggilan Madin yang artinya Mama Dina.Dina pun menggembungkan kedua pipinya yang semakin chubby semenjak dirinya hamil. "Aku gak peduli pokoknya aku mau wedang ronde!"Lihat bagaimana keras kepalanya wanita yang dicintainya itu. Membuat Dodit pusing sekali. Kenapa minta hal yang aneh-aneh di tengah malam seperti ini."Aku enggak tau cara bikinnya sayang. Lagian, kalau malam gelap begini gak ada yang jualan."Menco

  • Pernikahan Dini   Menyadari

    Ambar yang lebih dari separuh hidupnya dihabiskan dengan ambisi menguasai harta dan tahta keluarga Hadiningrat merasa sangat kesal sekaligus kecewa lantaran gagal membujuk cucu kandungnya, Panji agar tidak memilih melanjutkan pendidikan ke luar negeri dan memutuskan untuk tidak menuruti semua keinginan pemuda itu melepaskan status sosial sebagai seorang penerus klan Hadiningrat.Puluhan tahun Ambar menggantungkan harapan bahwa kelak anak keturunannya akan hidup secara terhormat dan makmur dalam keluarga Hadiningrat. Sayangnya hanya Panji saja yang mau menjadi penerus ambisinya dalam melakukan semua hal, termasuk menyingkirkan anak keturunan Tantri yang merupakan nenek kandung Dodit.Selama ini dia memang sudah tidak bisa menaruh harapan pada Pandu, sang cucu pertama yang dari awal tidak pernah mau menjadi cucu yang penurut baginya. Lihat saja, ketimbang menjadi pengusaha kini Pandu malah berprofesi sebagai dosen. Ya, walaupun hal tersebut bukan hal yang buruk, tapi jelas naluri wanita

  • Pernikahan Dini   Hati yang mulai terbuka

    "Kalau kamu tidak mampu bersaing secara terbuka, coba sekarang bermain cantik. Dekati wanita itu dan jadilah sahabatnya agar kamu lebih tahu banyak semua kekurangannya untuk menjadi senjata kamu mengembalikan hati suaminya menjadi milikmu!" seru Ambar memberikan petuah sesat kepada cucunya, Yola.Sejak itulah Yola mendekati Dina. Yola memulai dengan permintaan maaf. Awalnya Yola mengira Dina si cewek bar-bar itu akan menolak mentah-mentah dirinya, namun siapa sangka justru sosok itu membuka tangannya lebar-lebar dan resmi menjadikannya adik sepupunya terdekat.Setiap hari mereka berbagi cerita dan saling berkunjung atau hang out bersama. Seperti kegiatan yang kali ini mereka lakukan di sebuah pusat perbelanjaan."Bumil, astaga tenaganya kuat sekali tak kenal lelah menjelajah hampir setiap sudut mall ini," sindir Yola yang cenderung malas sebenarnya mengikuti semua keinginan Dina sehingga sengaja mengajaknya untuk makan siang di sebuah restoran western."Ya loe tau sendirilah gimana be

  • Pernikahan Dini   Menjalankan rencana

    Dodit dan Andri sudah kembali pada rutinitas mereka, bekerja. Rupanya koneksi persahabatan antara sesama sahabat mantan jomblo masih berlanjut hingga kini mereka menjalin kerjasama dengan perusahaan milik keluarga Riko.Untuk itulah hari ini rencananya mereka sebagai perwakilan kedua perusahaan akan melakukan pertemuan bisnis sekaligus merajut silaturahmi yang sempat merenggang karena jarak dan kesibukan masing-masing.Sebelum memulai pembicaraan serius, mereka berkumpul di cafetaria perusahaan."Kayaknya hari ini udah gak ada yang kekurangan pupuk sama air lagi deh," ujar Dina menyindir sikap ceria Riko."Ho'oh lihat tuh mukanya si duda kayak lampu baru di ganti," sahut Dodit menyambung sindiran sang istri."Silau, Men. Hahaha...." Andri latah menimpali ledekan duet maut pasutri sahabatnya itu."Yes ... Kita gak bakalan dapat curhatan sendu nan manjah lagi nih," ucap Dina sambil tersenyum sumringah."Apaan sih kalian," sahut Riko bak kura-kura dalam perahu.Sudah bukan rahasia umum l

  • Pernikahan Dini   Ada yang bahagia dan meringis

    Kebahagiaan yang terpancar dari wajah Andri dan Siska berbanding terbalik dengan sang kakak, Sandra, tetapi dia juga tidak mau di cap sebagai penghambat pernikahan keduanya. Tatapannya menatap lirih Jaka, perjaka yang tak memiliki urat malu sedikitpun mengutarakan perasaannya.Huh, bagaimana bocah tengil ini bisa punya pikiran mau serius komitmen sama gue? oke, untuk saat ini aja deh gue iya in aja lantaran gue gak bisa biarin Siska terhalang dapat jodoh karena gue. Batin Sandra dengan berpura-pura tersenyum ramah kepada para tamunya.Acara itu sekaligus juga menjadi ajang reuni para mantan jomblo dan keluarganya. Hilda yang sedang menghitung hari hendak melahirkan menjadi sosok yang begitu antusias bercerita."Bro, sorry ya kayaknya anak gue kecapean nih jadi gue balik duluan ya?" Pamit Jodi saat melihat Dira tertidur pulas di pangkuannya.Sementara Rara sejak tadi memang sedang asyik gosip sana sini sambil mengusap punggung Rani yang sejak tadi tertidur dalam gendongannya."Oh, ya

DMCA.com Protection Status