Share

Bab 65

Makan malam dominan banyak terisi dengan suara Anggara. Baik Eyang maupun Ayah Rasyid lebih banyak diam menikmati hidangan makanan malamnya. Keduanya tampak tidak bercengkrama seperti sebelumnya.

Eva melirik piring makan Anggara masih utuh, tanda pria itu belum menyuapkan satu suapan masuk ke mulutnya. Pria itu sibuk memisahkan duri dari ikan yang Eva pilih. Memilih lauk dan menawarkan banyak hal.

“Makan yang banyak, kamu tidak makan sendiri sekarang. Sejak pagi dan siang kamu selalu makan sedikit.” Anggara tampak antusias, apalagi kini Eva begitu lahab menikmati masakan Bunda Zia.

Eva mengangguk sekali. Mulutnya terus tanpa henti menyuapkan makanan, membalas pertanyaan Anggara lebih banyak dengan bahasa tubuh atau sekedar iya maupun tidak.

Apa yang dikatakan Anggara sangat benar, lidahnya terasa enak untuk mengecap dan perutnya begitu tidak protes merasa mual ketika makan malam saat ini, tidak seperti biasa seperti hari-hari sebelumnya.

“Masakan Bunda enak, biasanya aku mual, Bun.”
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status