Share

Bab 68

Mama Dara mengurungkan niatnya untuk berbaring. Kembali duduk dengan tatapan teduh melekat tertuju pada Aluna. Dalam pikirannya waktu benar-benar sudah cepat berlalu.

“Kenapa tanya seperti itu?” Mama Dara mengatakan pelan. Melanjutkan menarik selimut dan membenarkan bantal di sandaran ranjang sebelum bersandar nyaman.

Aluna menggeleng pelan, kemudian mengangguk. “Yah, kalau itu benar terjadi dan ada tiba-tiba Aluna harus persiapkan diri. Paling tidak Aluna akan ikut bela diri dasar siapa tahu laki-laki itu belok atau ada pelakor bisa Aluna hajar.”

Mama Dara menanggapi dengan tertawa pelan. Tidak kaget karena Aluna memang sw bar-bar itu.

“Tidak,” jawab Mama Dara.

Aluna langsung tidak puas. Duduk semakin mendekati Mama Dara. “Tidak apanya, Ma? tidak salah?”

Mama Dara menggeleng dengan tingkah ramainya Aluna. Satu ruang hanya ada dia dan Aluna, tapi terasa sudah ramai dan cukup selalu menghibur disela seperti ini.

“Tidak ada, Aluna. Perjodohan hanya kakak kamu dan Anggara. Anak pertama,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status