Share

Bab 61

Arjuna menggenggam erat tangan sang istri. Seakan dengan itu dia ingin menegaskan kalau wanita itu tidak sendiri.

Merasakan tangan kecil itu basah karena keringat, membuat dia menoleh pada sang istri yang tampak memandang gerbang di depannya dengan cemas.

Bahkan dia yakin, mata wanita itu sudah berkaca-kaca. Mengingat dari samping, terlihat sang istri menggigit bibirnya yang bergetar.

"Tenang," ujarnya seraya membuat pola abstrak di tangan sang istri menggunakan ibu jarinya. Mencoba membuat istrinya lebih tenang lewat tindakan.

Ana mengangguk, meskipun matanya berkata sebaliknya. Binar itu masih memancarkan kekhawatiran.

Tidak lama setelahnya, senyum Ana mengembang sempurna. Bahkan dengan sekali sentak, dia melepaskan genggaman tangan sang suami. Lantas langkahnya bergerak maju, tertatih-tatih, seakan apa yang dilihatnya kini hanya mimpi.

"Ayah," lirihnya begitu sampai di hadapan pria paruh baya, yang berdiri tegap seraya mencangklong sebuah ransel. Matanya berulang kali mengedip untu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status