Odelina mendelik dingin kepada mantan suaminya dan berkata, “Olivia juga nggak punya waktu mengurusi masalah kamu. Pekerjaan kamu sendiri yang nggak lancar, berarti yang harus dipertanyakan adalah kemampuan kamu sendiri. Jangan apa-apa langsung melempar kesalahan ke orang lain, seharusnya kamu mencari jawabannya dari dirimu sendiri.”Adiknya baru sekarang mengetahui status suaminya yang sebenarnya, mana mungkin bisa menggunakan statusnya sebagai istri dari Direktur Utama Adhitama Grup untuk mencelakai Roni?“Kalau bukan Olivia, pasti Stefan. Pasti dia meminta Stefan untuk membalaskan dendammu, agar pekerjaanku dan Yenny menjadi nggak lancar.”Sepasang mata Roni penuh dengan kebencian.Roni bukanlah seorang yang bodoh. Semenjak dirinya bercerai dengan Odelina, pekerjaannya langsung mengalami kendala, setiap hari dimarahi oleh atasannya, bahkan bonus bulan ini, sepeser pun dia tidak bisa mendapatkannya, hanya bisa membawa pulang gaji pokoknya saja. Dia dan Yenny sudah tidak dapat lagi ti
Sementara Yenny jelas-jelas tahu bahwa dirinya baru saja bertemu dengan klien dan minum banyak alkohol. Ketika menelepon perempuan itu hanya mengingatkannya untuk hati-hati menyetir dan bukan jangan menyetir setelah minum.Hati kecil Roni terasa tergerus ketika membandingkan kedua perempuan ini.Pria itu hanya bisa menghibur hati kecilnya dan berkata kepada dirinya sendiri, “Yenny masih sangat muda, belum mengerti bagaimana mengkhawatirkan orang lain. Pelan-pelan dia pasti akan bisa sendiri.”Roni kembali memandangi tempat tinggal Odelina dari kejauhan selama beberapa saat, sebelum akhirnya dia pergi meninggalkan tempat itu. Pria itu juga sengaja untuk mampir ke toko bunga dan membeli bunga sebelum akhirnya pulang ke rumah.Setibanya di rumah yang disewanya, baru saja pria itu membuka pintu, Roni langsung mendapati Ibunya sedang duduk sendirian di atas sofa dengan raut wajah yang penuh amarah. Ayah dan Yenny tidak terlihat berada di dalam ruang tamu.Kakak perempuanya sudah kembali ke
“Roni, sepertinya kamu sudah lupa dengan Mama mu ini setelah mempunyai istri baru, dulu kamu nggak pernah begini. Kamu sudah tergoda oleh siluman serigala itu, hingga nggak menginginkan Mama mu lagi. Nasibku sial sekali hingga mendapatkan menantu seperti siluman serigala itu.”“Odelina, Mama benar-benar menyesal. Sekarang Mama sadar, Mama salah, bagaimanapun kamu tetap lebih baik. Kamu bisa memasak, mengurus pekerjaan rumah, memperlakukanku dengan baik, dan membawa rezeki ke keluarga ini. Ketika kamu masih ada di rumah, karir Roni terus meningkat, rejeki terus berdatangan, kita sekeluarga melewati hari-hari yang bahagia.”“Begitu kamu pergi, pekerjaan Roni langsung berantakan, pemasukan di rumah kita berkurang drastis, bahkan Shella dan suaminya juga kehilangan pekerjaan. Bahkan aku, orang tua ini juga diintimidasi oleh putra dan menantunya sendiri setiap hari. Aku benar-benar menyesal, sangat menyesal!”Ibu Roni menangis sambil menuduh putranya tidak berbakti sambil mengingat kembali
“Ma, jangan selalu bercerita pada Odelina. Kita nggak seharusnya memberi tahu orang luar tentang masalah keluarga kita. Mama sudah tua, tapi masih nggak tahu hal ini? Memangnya kalau Mama bercerita pada Odelina, dia akan simpati pada Mama? Dia hanya akan senang mendengarnya,” ujar Roni, mengungkapkan semua unek-unek di hatinya sekaligus.Perkataannya itu membuat raut muka Rita menjadi masam. Namun, Rita tidak bisa mengatakan apa-apa.“Ma, pikirkanlah baik-baik.”Roni berbalik badan dan berjalan pergi setelah mengatakan itu.“Kamu mau pergi ke mana?” tanya Rita cepat-cepat ketika melihat putranya akan pergi.“Mama menginjak-injak bunga yang mau kuberikan pada istriku. Aku mau keluar untuk membelinya lagi.”Rita terdiam.Roni pergi tanpa menoleh ke belakang, keluar dan membeli seikat karangan bunga lagi untuk Yenny.Ketika dia kembali lagi, dia melihat ibunya masih duduk di sofa sambil menangis tersedu-sedu. Dia sangat kesal dan tidak mau berbicara dengan ibunya lagi, lalu membawa karang
Mendengar perkataan Yenny, Roni memeluk istrinya itu, menundukkan kepala dan mencium wajahnya, “Sayang, terima kasih atas pengertiannya.”“Kita ini suami istri. Aku hanya ingin kehidupan kita lebih baik daripada kehidupanmu dengan Odelina dulu.”Roni membeku sejenak ketika Yenny mengungkit Odelina. Namun, dia tidak mengatakan apa-apa dan langsung menggendong Yenny ke tempat tidur.Malam itu berlalu dengan indah.Di sisi lain.Di vila di puncak gunung. Olivia berjalan beberapa putaran di luar, dan baru masuk ke rumah ketika kakinya lelah.Stefan mengikutinya diam-diam.Setiap kali Stefan ingin berbicara dengan Olivia, wanita itu selalu berkata, “Stefan Tukang Tipu, menjauhlah dariku. Aku nggak ingin berbicara padamu sekarang.”Itu membuat Stefan merasa tidak berdaya, jadi dia hanya bisa mengikuti wanita itu diam-diam.Saat mereka kembali ke dalam rumah, baterai ponsel Olivia sudah terisi penuh.Dia mencabut charger, mengambil ponselnya dan melihat ada banyak panggilan tidak terjawab, pe
Jangan kira dia hanya marah pada Stefan. Dia juga marah pada semua anggota keluarga Adhitama.Olivia membalas pesan kakaknya, lalu menelepon Junia.“Olivia.” Junia dengan cepat mengangkat teleponnya dan berkata, “Olivia, bagaimana denganmu sekarang? Ponselmu mati seharian siang tadi. Aku menelepon ratusan kali, tapi selalu nggak aktif. Malam ini teleponnya masuk, tapi kamu nggak angkat telepon.”Olivia berpura-pura terdengar gembiara di depan temannya. Dia berkata, “Ponselku nggak ada baterai, jadi mati, makanya kalian nggak bisa menghubungiku. Lalu, aku meminjam charger pada Stefan Tukang Tipu itu. Bateraiku baru terisi penuh sekarang.”Junia bisa mendengar kemarahan dalam suara Olivia, dan tahu temannya masih marah.Namun, memang tidak mudah mau memaafkan begitu saja. Dia sudah dibohongi suaminya begitu sama.“Ternyata nggak ada baterai. Aku sampai takut tadi. Apa kamu baik-baik saja?”Olivia terdiam beberapa saat, lalu tersenyum pahit dan berkata, “Aku ingin bilang aku baik-baik saj
“Sapi dan babi bisa dibeli di pedesaan, tapi terlalu jauh. Nggak usah dulu, deh. Ayam sama bebeknya mau yang besar. Ayam jantan yang sudah bisa berkokok juga beli banyakan sedikit. Mereka akan berkokok saat hari mulai terang setiap harinya, dan itu pasti akan sangat bising.”Junia menjawab, “Oke, hal ini serahkan saja padaku. Aku akan mengurusnya untukmu.”Hanya saja, dia tidak tahu apa Stefan akan menyerah setelah Olivia mengubah vila besarnya itu menjadi kebun binatang?“Tapi, Oliv, apa Pak Stefan, eh, Stefan Tukang Tipu akan menyerah? Lagi pula, dia pasti masih punya vila lain. Apa jangan-jangan dia akan memindahkanmu ke vila yang lain?”Olivia terdiam sejenak, lalu berkata, “Aku juga nggak tahu dia akan bereaksi seperti apa, yang jelas, kalau dia nggak mau membiarkan aku hidup tenang, aku juga nggak akan membiarkannya tenang.”“Rasanya kalian berdua seperti musuh sekarang.”Olivia tersenyum pahit dan tidak menjawab.“Aku sudah bilang ke Reiki, memintanya untuk membujuk Pak Stefan.
“Sayang.”Begitu pintunya dibuka, Olivia langsung melihat wajah tampan Stefan. Pria itu langsung tersenyum dan memasang muka membujuk.Namun, karena ekspresi di wajah pria itu biasanya selalu dingin dan serius, dan jarang tersenyum, Olivia jadi merasa senyuman itu terlalu palsu.“Sayang, aku membawakan kamu baju ganti.”Stefan menyerahkan dua setel pakaian dengan kedua tangannya, satu setel baju tidur dan satu lagi untuk Olivia pakai besok.“Mau aku bawakan masuk?”Olivia tidak memperbolehkan pria itu masuk ke kamar. Setelah mengambil pakaiannya, dia melangkah mundur, menutup pintunya lagi dan menguncinya dari dalam.Stefan terdiam.Dia tidak pergi, terus berdiri di pintu seperti penjaga. Pada saat yang sama, dia menghitung waktu dalam hati. Dia yakin Olivia akan membuka pintu dan menemuinya lagi.Benar saja. Tidak sampai dua menit kemudian, dia mendengar suara kunci dibuka di dalam. Dia segera berdiri tegap, dan senyuman seketika kembali muncul di wajah tampannya.Saat Olivia membuka