Share

Bab 838

Author: Anggur
Jangan kira dia hanya marah pada Stefan. Dia juga marah pada semua anggota keluarga Adhitama.

Olivia membalas pesan kakaknya, lalu menelepon Junia.

“Olivia.” Junia dengan cepat mengangkat teleponnya dan berkata, “Olivia, bagaimana denganmu sekarang? Ponselmu mati seharian siang tadi. Aku menelepon ratusan kali, tapi selalu nggak aktif. Malam ini teleponnya masuk, tapi kamu nggak angkat telepon.”

Olivia berpura-pura terdengar gembiara di depan temannya. Dia berkata, “Ponselku nggak ada baterai, jadi mati, makanya kalian nggak bisa menghubungiku. Lalu, aku meminjam charger pada Stefan Tukang Tipu itu. Bateraiku baru terisi penuh sekarang.”

Junia bisa mendengar kemarahan dalam suara Olivia, dan tahu temannya masih marah.

Namun, memang tidak mudah mau memaafkan begitu saja. Dia sudah dibohongi suaminya begitu sama.

“Ternyata nggak ada baterai. Aku sampai takut tadi. Apa kamu baik-baik saja?”

Olivia terdiam beberapa saat, lalu tersenyum pahit dan berkata, “Aku ingin bilang aku baik-baik saj
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Mq243550Tini
si olive mau buat kebun binatang di villa nya Stefan hahaha
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 839

    “Sapi dan babi bisa dibeli di pedesaan, tapi terlalu jauh. Nggak usah dulu, deh. Ayam sama bebeknya mau yang besar. Ayam jantan yang sudah bisa berkokok juga beli banyakan sedikit. Mereka akan berkokok saat hari mulai terang setiap harinya, dan itu pasti akan sangat bising.”Junia menjawab, “Oke, hal ini serahkan saja padaku. Aku akan mengurusnya untukmu.”Hanya saja, dia tidak tahu apa Stefan akan menyerah setelah Olivia mengubah vila besarnya itu menjadi kebun binatang?“Tapi, Oliv, apa Pak Stefan, eh, Stefan Tukang Tipu akan menyerah? Lagi pula, dia pasti masih punya vila lain. Apa jangan-jangan dia akan memindahkanmu ke vila yang lain?”Olivia terdiam sejenak, lalu berkata, “Aku juga nggak tahu dia akan bereaksi seperti apa, yang jelas, kalau dia nggak mau membiarkan aku hidup tenang, aku juga nggak akan membiarkannya tenang.”“Rasanya kalian berdua seperti musuh sekarang.”Olivia tersenyum pahit dan tidak menjawab.“Aku sudah bilang ke Reiki, memintanya untuk membujuk Pak Stefan.

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 840

    “Sayang.”Begitu pintunya dibuka, Olivia langsung melihat wajah tampan Stefan. Pria itu langsung tersenyum dan memasang muka membujuk.Namun, karena ekspresi di wajah pria itu biasanya selalu dingin dan serius, dan jarang tersenyum, Olivia jadi merasa senyuman itu terlalu palsu.“Sayang, aku membawakan kamu baju ganti.”Stefan menyerahkan dua setel pakaian dengan kedua tangannya, satu setel baju tidur dan satu lagi untuk Olivia pakai besok.“Mau aku bawakan masuk?”Olivia tidak memperbolehkan pria itu masuk ke kamar. Setelah mengambil pakaiannya, dia melangkah mundur, menutup pintunya lagi dan menguncinya dari dalam.Stefan terdiam.Dia tidak pergi, terus berdiri di pintu seperti penjaga. Pada saat yang sama, dia menghitung waktu dalam hati. Dia yakin Olivia akan membuka pintu dan menemuinya lagi.Benar saja. Tidak sampai dua menit kemudian, dia mendengar suara kunci dibuka di dalam. Dia segera berdiri tegap, dan senyuman seketika kembali muncul di wajah tampannya.Saat Olivia membuka

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 841

    Ekspresi di wajah tampan Stefan sedih. “Olivia, aku nggak sepenuhnya berbohong padamu. Ada yang benar dari perkataanmu. Aku mencintaimu. Itu sangat benar.”“Iya, kamu mencintaiku. Kamu hanya suka berbohong padaku. Kamu mau minggir atau nggak? Kalau kamu nggak mau minggir, aku akan menjeput kakimu sampai patah!”Setelah mengatakan itu, dia menutup pintu dengan paksa.Stefan tidak berani menggunakan cara melukai diri sendiri untuk mendapatkan wanita Olivia kembali. Jadi, dia menarik kakinya dengan patuh, lalu melihat Olivia menutup pintu dan menguncinya di depan matanya.Setelah sekian lama, Stefan akhirnya kembali ke kamarnya sendiri. Setelah mandi, dia memindahkan satu sofa dan meletakkannya di depan pintu kamar Olivia. Dia kemudian mengambil selimut dan duduk di sofa itu, lalu tidur dengan balutan selimut di depan pintu.Dia takut setelah dia tertidur, Olivia akan menyelinap keluar diam-diam, lalu memanjat tembok dan pergi.Olivia memang punya rencana itu.Tengah malam, dia diam-diam

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 842

    Stefan tidak mungkin membiarkan Aksa datang ke sini.Aksa tidak tahu kalau dia sedang membatasi kebebasan Olivia, dan Olivia mungkin belum terpikir untuk meminta bantuan pada pria itu. Kalau pria itu datang ke rumah untuk menemuinya, maka pria itu akan tahu tentang Olivia.Stefan tidak peduli dengan orang lain, tapi dia tidak boleh menganggap enteng Aksa dan ibunya.Terlebih lagi, Yuna adalah bibi kandungnya Olivia.Mereka punya alasan dan hak yang cukup untuk membela Olivia.“Oke, aku akan memberi tahu Aksa.”Setelah mengatakan itu, Reiki segera menutup telepon, karena dia takut kalau dia terlambat sedikit saja, temannya itu akan menanyakan apa yang harus diperbuat lagi.Stefan tidak mau mendengarkan sarannya, jadi apa lagi yang bisa dia lakukan?Stefan segera meninggalkan vila. Sebelum pergi, dia berpesan pada Pak Marwan untuk mengingatkan Olivia untuk sarapan.Dia meninggalkan setengah dari pengawal-pengawal di vila, untuk mencegah Olivia melarikan diri saat dia tidak di rumah.Emp

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 843

    Setelah sekian lama, Aksa akhirnya bertanya, “Apa reaksi Olivia setelah mengetahui identitasnmu? Kenapa ponselnya nggak bisa dihubungi, selalu mati.”Stefan berkata sinis, “Sepupu yang baru saja kenal memang nggak dekat, ya. Ponselnya Oliv sudah bisa dihubungi tadi malam. Kamu bilang selalu mati. Kamu telepon berapa kali?”“Apa aku harus memberitahumu apa reaksinya? Itu urusanku dengan dia, nggak ada hubungannya denganmu.”Meskipun Yuna adalah bibinya Olivia, mereka juga baru tak lama ini mengetahuinya. Mereka belum dekat.Bagi Stefan, hanya kakak Olivia yang pantas marah padanya. Keluarga Sanjaya belum pantas melakukan itu.Aksa diam saja.Setelah terdiam beberapa saat, Aksa berkata, “Stefan, maaf mengganggumu dan datang ke sini hari ini. Perkataanku agak egois dan hanya mementingkan perasaan Amelia, tanpa mempertimbangkan perasaan Olivia.”“Kamu lebih memahami Olivia, jadi kamu seharusnya tahu dia orang seperti apa. Setelah mengetahui identitasmu, kalau dia menerimanya dengan senang

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 844

    “Kalau semuanya terungkap dua bulan yang lalu, aku yakin dia akan menceraikanmu tanpa pikir panjang, dan nggak akan menoleh ke belakang lagi. Tapi, ini kan sekarang. Menurutku, dia nggak akan bercerai dan pergi begitu saja. Perasaannya padamu nggak mudah dilepaskan begitu saja.”Setelah jeda sebentar, Reiki bertanya dengan nada bergosip, “Kamu sudah buat dia hamil belum?”Stefan berkata, “.... Dia nggak hamil.”Tak satu pun dari mereka yang menggunakan kontrasepsi ketika melakukan itu, dan dia sudah berusaha keras untuk membuat istrinya hamil. Namun, tetap tidak ada tanda-tanda kehamilan.Mungkin belum takdirnya untuk punya anak.ak itu tidak cukup.“Kalau begitu, nggak ada yang bisa digunakan untuk mengikat kalian. Kamu cuma bisa memikirkannya sendiri. Tanya pada dirimu sendiri, kalau kamu Olivia, bagaimana perasaanmu kalau kamu dibuat pingsan dan dikurung di rumah setelah dibohongi seperti itu?”“Sekarang ini kita nggak perlu membahas apa kamu membohonginya atau nggak. Kalau mau diba

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 845

    “Kalau Olivia bilang mau cerai, nggak menakutkan, karena kalian nggak mengambil tindakan itu. Apa yang kamu takutkan dari surat cerai yang ditulisnya? Asalkan nggak ada akta cerai, kalian masih bisa kembali seperti semula lagi. Itu semua tergantung pada bagaimana kamu menghadapi hal ini.”“Pikirkan baik-baik sekarang sekarang. Aku akan keluar untuk membelikanmu makanan dan kembali lagi ke sini. Ini baru satu hari satu malam, tapi kamu seperti sudah kehilangan semangat hidup. Aku sampai kasihan melihatnya.”Stefan mengambil barang yang ada di atas meja dan melemparkannya ke Reiki. Dia tertawa dan berkata marah, “Aku baik-baik saja. Nggak usah berusaha meyakinkan aku. Bilang pada Junia-mu itu, kalau dia mau Olivia meninggalkanku, itu nggak mungkin.”Melihat Stefan tersenyum, Reiki berkata, “Aku lega kalau kamu masih tahu cara tertawa.”Dia pun pergi membeli makanan untuk temannya itu.Hati Stefan terasa hangat.Dia beruntung memiliki teman seperti Reiki.Ketika sendirian di ruangan itu,

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 846

    Stefan melirik tumpukan dokumen yang dipegang Shelvi, dan berkata, “Bawa ke Calvin dan minta dia mengurusnya. Kalau dia nggak berani mengambil keputusan, suruh dia cari Nenek.”“Sekalian sampaikan padanya, aku mungkin akan jarang datang ke kantor dalam waktu dekat ini. Dia juga putra dari keluarga Adhitama. Dia memang seharusnya membantu, mengambil sebagian bebanku dalam bisnis keluarga.”Shelvi mengangguk patuh.Apa presdir mereka ini akan melepaskan pekerjaannya dan fokus membujuk istrinya?Setelah memerintahkan Shelvi, Stefan melangkah menuju lift.Beberapa menit kemudian, dia meninggalkan kantor Adhitama Group naik mobil khusus miliknya.Pada saat yang sama, Shelvi juga mengetuk pintu ruang kerja Calvin dan menyampaikan pesan Stefan kepada wakil presdir mereka itu.Calvin melihat tumpukan dokumen yang dipegang Shelvi, dan berkata dengan cemberut, “Letakkan di sini, aku akan menyuruhmu datang mengambilnya kalau sudah selesai.”“Terima kasih, Pak Calvin.”“Oh iya, Pak Stefan juga bil

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3637

    Meski disindir oleh ibunya, Felicia tetap tak goyah. Dia berkata, “Tentu saja aku perhatian sama mamaku sendiri. Mau sejahat apa pun, aku tetap bakal peduli.”“Memangnya aku apain kamu? Apa aku ada jahat sama kamu selama ini. Kalau kamu bukan anak kandungku, dari apa yang sudah kamu lakukan selama ini, punya sembilan nyawa pun nggak cukup.”“Iya, iya. Aku seharusnya berterima kasih karena karena aku masih dikasih hidup.”Mendengar itu, Patricia refleks mengangkat tangannya untuk memukul Felicia.“Waduh.”Felicia sengaja menjerit kesakitan, lalu menutup bagian bagian yang terpukul dan berjongkok di lantai. Patricia kaget melihatnya dan memelototinya. “Aku cuma mukul kamu pelan memangnya bikin tangan kamu patah? Dasar cengeng, begitu saja sampai teriak.”“Aduh … sakit! Sakit banget!” Alih-alih menanggapi ibunya, Felicia terus menjerit kesakitan sambil memegangi bagian tubuhnya yang tadi dipukul.Seketika Patricia terdiam untuk beberapa saat. Lalu dia berjongkok untuk memeriksa tangan Fel

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3636

    “Vandi, menurut kamu, besok mamaku bakal apain aku? Apa dia bakal membiusku lagi? Atau bikin aku pingsan?”Vandi terdiam. Dia dapat memikirkan berbagai macam cara untuk membuat Felicia tak berdaya, tetapi dia tidak tahu cara mana yang akan Patricia gunakan. Felicia pun tidak menanya lebih jauh. Dia tahu ibunya suka berubah-ubah dan tidak mudah ditebak. Lagi pula Vandi bukan asistennya Patricia. Tidak mungkin dia langsung tahu apa saja yang Patricia rencanakan.“Sudah malam, kamu istirahatlah dulu. Aku juga sudah mau tidur.”Felicia mengirimkan pesan kepada Vandi untuk segera beristirahat. Dia meletakkan ponselnya di atas meja kecil samping kasur dan mematikan lampu kecil. Hanya saja, terlalu banyak hal yang mengusik hati Felicia, membuat dia kesulitan untuk tidur meski sudah berguling ke sana kemari cukup lama.Entah sudah berapa menit berlalu Felicia pun masih tidak bisa tidur, akhirnya dia pun duduk dan menyalakan lampu kecil, mengambil ponselnya dan melihat jam yang ternyata sudah m

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3635

    Vandi menjawab, “Kalau diselidiki sekarang pun nggak akan dapat apa-apa, waktunya terlalu mepet. Bu Patricia sudah menyuruh pelayan rumah pergi ke rumah keluarga Arahan untuk mengantar undangannya supaya besok malam Bu Yuna dan yang lain datang. Dia juga mengundang beberapa anggota keluarga Gatara yang lain. Kurasa kalau Bu Patricia mau beraksi, pasti akan dia lakukan besok di pesta.”Undangan perjamuan yang Patricia adakan kali ini berbeda dengan yang pertama kali. Pertama kali dia mengundang Odelina, lalu Ricky dan Rika juga datang. Meski Patricia mau menghabisi Odelina dalam perjalanan sesuai dengan rencananya, sayang upaya itu gagal.Setelah itu, Patricia dan Odelina sempat beberapa kali bertemu, tetapi Patricia sudah tidak lagi mengundang Odelina ke rumah. Dalam perjuaman kali ini ada banyak yang datang dari Mambera. Yang datang semuanya adalah orang-orang kaya dan penting. Tanpa perlu ditanya pun sudah tahu kalau mereka datang bertujuan untuk memberi dukungan kepada Odelina.Alas

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3634

    “Kalau ada waktu, Stefan juga suka baca-baca buku mengasuh anak supaya ada pengetahuan dasar untuk jadi papa.”Mulan tertawa, “Sama kayak Yose dulu.”Tak heran meski Stefan dan Yose jarang berhubungan, mereka saling percaya satu sama lain. Bisnis yang mereka jalani juga makin lama makin makmur. Mereka berdua adalah tipe orang yang serupa.Sekali lagi Olivia dan Mulan saling bertatapan dan bertukar senyum. Kebahagiaan mereka terpancar dengan sangat jelas melalui sorot mata. Baik itu Stefan atau Yose, mereka berdua adalah pria yang luar biasa, dan sama-sama bertanggung jawab sebagai kepala keluarga.Mereka begitu sibuk, tetapi tetap tidak melupakan keluarga dan anak istri. Mereka tetap bekerja keras menunaikan tanggung jawab sebagai ayah dan suami yang baik. Sebagai istri mereka berdua, Olivia dan Mulan merasa sangat bahagia. Pantas saja begitu banyak wanita lain di luar sana yang menambakan mereka.“Kamu juga cepat tidur, deh. Good night.”“Good night.”Setelah mengucapkan selamat malam

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3633

    Dokter Panca mau Liam untuk menyalin tidak masalah, asal jangan terlalu banyak sehingga mengganggu waktu istirahat dan bermainnya. Sekarang sudah masuk musim liburan dan anak-anak seharusnya bisa bermain dengan gembira. Seiring dengan berjalannya usia, waktu untuk bersenang-senang akan makin berkurang. Studi dan karir menjadi prioritas, yang mana otomatis akan memotong waktu bermain.Dengan khawatir Liam bertanya, “Mama, apa Kakek Guru bakal dengar permintaan Mama? Dokter Kellin lagi nggak di rumah. Kalau Dokter Kellin yang ngomong pasti Kakek Guru mau dengar.”“Tenang saja, Dokter Panca pasti mau dengar,” kata Mulan dengan hangat. “Apa pun yang terjadi, kamu tetap anak Mama. Sekeras apa pun Dokter Panca, dia tetap harus mendengar pendapat dari orang tua murid. Sudah, tidur, gih. Besok pagi jangan lupa latihan. Habis sarapan, baru kamu lanjutkan tugas menyalinmu. Habis itu baru boleh main sama Russel. Sorenya juga sama, habis tidur siang, kerjain dulu tugasmu selama satu jam, baru sisa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3632

    Orang lain tidak pernah ada yang mengatakannya terang-terangan, dan Olivia juga anggap saja tida tahu apa-apa. Toh makin bahagia hidupnya, orang lain yang makin iri padanya.“... Sayang, sudah malam, nih. Kamu cepat tidur, deh. Kamu mungkin belum mau tidur, tapi anak kita sudah mau,” kata Stefan. Dia buru-buru mengganti topik obrolan dan membujuk istrinya untuk segera tidur. Namun di satu sisi, dia belum ingin menyudahi percakapannya dengan istri tercinta. Namun akhirnya Olivia-lah yang mengakhiri pembicaraan mereka.Setelah meletakkan ponselnya, Olivia mengelus perutnya sambil berkata kepada anak yang masih di dalam perutnya itu, “Sayang, Papa nggak mau jujur sama Mama. Walaupun maksudnya baik, dia tetap saja berbohong.”Setelah keheningan sesaat, Olivia berkata lagi, “Tapi kita nggak boleh nyalahin Papa. Dia berbohong demi kebaikan kita. Sekarang Mama nggak boleh gegabah karena harus menjaga kamu. Semua orang yang sayang sama kamu nggak mau Mama kenapa-napa. Sayang, menurut kamu, Pap

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3631

    Sementara itu di kamar sebelah, setelah Russel pergi, sekarang giliran Olivia yang mengobrol dengan Stefan.“Sayang, kamu bawa Russel main di rumahnya keluarga Junaidi saja. Biar dia main di sana sampai puas tanpa perlu mikir apa-apa. Kalau aku sudah selesai, aku jemput kalian di sana,” kata Stefan.“Muka kamu kelihatannya capek banget. Kamu yang lebih butuh istirahat dari aku. Tugas yang bisa dioper ke orang lain dioper saja, nggak perlu semuanya kamu yang kerjain sendiri,” ujar Olivia membalas. “Kalau semuanya kamu yang kerjain sendiri pasti capek banget. Jangan pikir mentang-mentang masih muda jadi boleh bergadang. Kebanyakan bergadang nanti jadi cepat tua dan malah kasih dampak buruk ke badan kamu. Risiko meninggal tiba-tiba juga jadi meningkat. Stefan, kamu harus ingat, sekarang kamu nggak sendiri lagi. Kamu punya istri dan sebentar lagi punya anak. Aku dan anak kita menunggu kamu pulang.”“Iya, Sayang. Tenang saja. Aku selalu ingat kamu waktu mengerjakan apa pun. Aku bisa melindu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3630

    “Mama kamu sudah sibuk seharian pasti butuh istirahat, kita kasih dia waktu untuk istirahat sebentar, ya.”Russel sejenak berpikir, lalu dengan berat hati dia menyahut, “Oke, kalau begitu aku mau tidur dulu. Besok pagi baru aku telepon Mama. Tante Olivia, besok bangunin aku, ya.”“Oke. Jam 7.30 besok Tante bangunin, ya. Seharusnya jam segitu mama kamu lagi sarapan,” ujar Olivia.Dengan berat hati Russel melambaikan tangannya sambil berpamitan dengan Stefan, dia lalu meninggalkan amarnya Olivia dan kembali ke kamar tidur dia dan Liam.Di kamarnya Liam sedang menyalin nama-nama obat beserta khasiat dan larangan penggunaan dari setiap jenisnya. Saat melihat Russel kembali, dia langsung mengangkat kepalanya dan bertanya, “Russel, kamu sudah ketemu sama mama kamu?”Russel menghampiri dan melihat nama obat yang Lam tulis. Hanya sedikit saja huruf yang bisa dia baca. “Mama masih sibuk, jadi nggak ada waktu untuk ngobrol. Tante Olivia suruh aku untuk istirahat dulu. Besok pagi baru aku bisa ng

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3629

    Tanpa pikir panjang Russel menjawab,”Jelas suka, dong! Aku suka Om Daniel. Asyik juga nambah satu papa lagi. Orang lain cuma punya satu papa, aku punya dua.”Pada saat awal-awal Daniel mencari tahu apakah Russel menginginkan ayah baru, Russel bilang kalau dia sudah punya ayah. Dia tidak ingin serakah, satu ayah saja sudah cukup. Sekarang ketika Russel sudah lebih besar, dia mulai membangun hubungan ayah dan anak dengan Daniel, dan sekarang dia sudah bisa menerima Daniel sebagai ayah barunya. Di luar itu, saat ini hubungan Russel dengan Daniel justru lebih dekat dibandingkan ayah kandungnya.Alasan utamanya adalah karena keluarga Pamungkas suka membuat masalah yang perlahan mengikis hubungan mereka dengan Russel. Russel sekarang masih kecil. Sebenarnya asal keluarga Pamungkas mau memperlakukan Russel dengan baik dan tidak memanfaatkannya untuk mendapat keuntungan pribadi, dan benar- benar menyayangi Russel dengan tulus, Russel juga pasti akan senang dengan mereka. Jika menunggu sampai R

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status