“Tiara, aku tadi lihat cincin kawin yang dipakai Olivia.”Tiara menatap suaminya dengan heran, lalu berkata dengan geli, “Kamu kira kami semua nggak punya mata? Hanya kamu yang bisa lihat? Memangnya kenapa kalau kamu lihat cincin itu? Ada yang aneh dengan cincin kawin Olivia?”Aksa terdiam dan memikirkan cara untuk mengatakan hal ini pada istrinya.“Nggak ada yang nggak bisa kita berdua bicarakan. Kamu suruh aku ke atas pasti karena ingin beri tahu aku. Ada masalah apa, katakan saja padaku.”“Tiara, kamu masih ingat nggak aku pernah cerita Stefan pernah pamer cincin kawin di status Whatsapp-nya?”Tiara spontan menganggukkan kepala, “Tentu saja aku masih ingat. Hari itu, pagi-pagi sekali. Kamu suruh aku beri tahu Amelia soal itu. Kamu nggak tega, malah suruh aku yang ngomong. Aku bahkan ingin menangis ketika lihat dia yang sakit hati.”“Kamu juga bilang waktu kamu bertemu Stefan di Mambera Hotel, Stefan traktir kamu makan. Begitu pulang ke rumah, kamu bicarakan hal itu di depanku sepanj
Aksa juga pernah memikirkan hal ini. Oleh karena itu, dia sama sekali tidak memikirkan Stefan ketika Amelia mengatakan kalau suami Olivia juga bernama Stefan.Mengingat status Stefan, pria itu tidak mungkin melakukan pernikahan dadakan dengan seorang perempuan yang tidak memiliki latar belakang. Sekalipun Stefan menikah, setidaknya perempuan yang dinikahinya berasal dari keluarga yang sederajat.Meskipun tidak menutup kemungkinan Stefan lebih memilih perempuan yang tidak memiliki latar belakang, setidaknya ada proses dalam hubungan mereka, dari pacaran hingga menikah. Sedangkan Olivia melakukan pernikahan dadakan. Rasanya mustahil seorang Stefan melakukan pernikahan dadakan.“Makanya aku suruh kamu ke sini karena ingin bicarakan hal ini denganmu. Nanti kamu cari kesempatan, deh. Kamu diam-diam tanya pada Olivia nama lengkap suaminya. Jangan sampai Mama dan Amelia tahu. Kamu sendiri juga tahu Amelia belum sepenuhnya membuang perasaannya terhadap Stefan.”“Apalagi Mama baru saja menemuka
“Amelia dengan susah payah akhirnya mau melepaskan obsesinya terhadap Stefan. Kita tunggu sampai Amelia benar-benar merelakan Stefan. Dengan begitu, Amelia baru bisa menghadapi Stefan dengan tenang. Dia juga bisa menerima kenyataan kalau Stefan sudah menikah. Saat itu, kita baru beri tahu dia.”Aksa menghela napas, “Kalau Amelia tahu suami Olivia adalah pria yang dia cintai tapi nggak bisa dia miliki, jujur aku nggak berani membayangkan konsekuensinya. Olivia belum akrab dengan kita. Tapi dia sangat dekat dengan Amelia. Aku harus memikirkan yang terbaik untuk Amelia.”“Tapi, Olivia sekarang sudah jadi adik sepupumu. Suaminya adalah adik iparmu. Kalau suami Olivia benar-benar Stefan, dia pasti akan datang ke rumah kita bersama Olivia. Memangnya dia akan selalu bersembunyi dan nggak mau temui Mama?” tukas Tiara.Kalau Stefan tidak menemui mereka masih masuk akal. Namun, Yuna adalah tante Olivia. Boleh dibilang seperti pengganti ibu Olivia. Suami Olivia sudah pasti harus menemuinya.“Nant
Mulut Tiara lebih cepat, dia tiba-tiba bertanya, “Ma, keluarga Adhitama kenal dengan kita. Mau undang mereka?”Usai bertanya, Tiara baru sadar. Dia segera melirik Amelia. Kemudian, dia menepuk mulutnya sendiri dan bergumam, “Mulut ini hanya bisa ngomong sembarangan saja.”Tiara juga diam-diam melirik Olivia. Setelah Tiara mengungkit soal keluarga Adhitama, Olivia tidak memberikan reaksi apa pun. Tiara spontan bertanya dalam hati, “Apakah keluarga mertua Olivia benar-benar keluarga Adhitama?”Yuna tidak merasa kesal dengan menantunya. Dia hanya berkata, “Sekalipun kita kasih mereka undangan, mereka juga nggak akan datang. Jadi nggak usah repot-repot undang mereka.”Keluarga Adhitama tidak menyukai Amelia. Padahal Amelia telah menyukai Stefan selama bertahun-tahun. Amelia bahkan pernah mengejarnya secara terang-terangan. Namun, keluarga Adhitama sama sekali tidak buka suara. Maka itu berarti keluarga Adhitama tidak ingin mempererat hubungan dan menjadi besan keluarga Sanjaya.Yuna merasa
Olivia tertawa dan berkata, “Kalau dia ada waktu, dia bakalan kirim pesan ke aku. Kami setiap harinya pasti akan berkomunikasi. Hubungan kami sekarang juga sudah jauh membaik.”Semua masalahnya dengan Stefan di tutupi ke semua orang, termasuk Odelina. Dia juga tidak akan memberi tahu sepupunya dan tantenya agar mereka tidak khawatir.“Yang namanya perasaan memang harus dipupuk agar tumbuh. Kalian juga sudah menikah dua hampir tiga bulan. Sudah pasti hubungan kalian akan membaik.”Amelia mendekat dan bertanya dengan nada ingin tahu, “Bagaimana hubungan Reiki dan Junia? Sekarang aku jauh lebih penasaran dengan mereka.”Reiki merupakan orang kepercayaan Stefan dan juga dari keluarga media. Kalau dia bersama dengan Reiki, dan Amelia memberi tahu hal ini pada wartawan, sudah pasti dirinya akan mendapatkan uang. Tentunya dia juga tidak membutuhkan uang tersebut. Amelia tidak akan mengkhianati Junia yang sudah menjadi temannya.Sebelum Reiki memberi tahu seluruh dunia, Amelia pasti akan menja
Tiara tampak penasaran sekali ketika menanyakan hal itu. Oliva langsung menoleh ke belakang dan memeriksa keadaan sesaat kemudian berkata, “Untungnya kakakku nggak ikut. Tapi sekarang juga sudah nggak ada apa-apa lagi. Kakakku dan Roni sudah cerai.”“Dulu aku menikah cepat karena Roni selalu ribut dengan kakakku. Aku tahu aku yang menjadi penyebabnya, makanya aku putuskan untuk menikah,” ujar Olivia dengan jujur.Tiara mengangguk dan berkata, “Ternyata seperti itu. Kamu pernah menolong nenek dari suami kamu jadi neneknya suka sekali denganmu. Karena mau balas budi, makanya dia menjodohkan kalian berdua.”Dia jarang sekali bertemu dengan Sarah. Akan tetapi, dari cerita Aksa yang mengatakan bahwa Sarah sangat sederhana dan terlihat mudah dekat dengan orang-orang. Perempuan itu sangat suka menutupi identitasnya dari orang asing. Hanya ada satu hal yang tidak dimengerti oleh Tiara.Orang hebat seperti Sarah masih harus ditolong oleh Olivia? Kenapa Tiara merasa ada yang aneh? Apakah Olivia
Setelah Tiara membawa Olivia mengelilingi rumahnya, dia mencari alasan dan ingin masuk ke rumah untuk istirahat.“Kakak kembali saja duluan, aku duduk di sini untuk menikmati pemandangan sebentar.”Olivia belum ingin masuk ke dalam rumah karena dia lebih suka melihat pemandangan di balkon dibandingkan kemewahan di dalam sana. Dia bahkan melihat sebuah kebun sayur kecil yang sepertinya milik tantenya.Memang benar Yuna merupakan istri dari orang kaya, tetapi dia dulu besar di panti asuhan. Yuna pernah melewati kehidupan sulit di masa kecilnya. Setelah sekarang pensiun dan tidak mengurus pekerjaan kantor, Yuna akan mengisi waktunya dengan berkebun.“Kamu dingin nggak? Kalau dingin aku akan minta orang bawain kamu baju luaran.”Olivia dan Odelina datang tanpa membawa pakaian apa pun. Mereka pikir hanya datang untuk makan dan ngobrol saja. Setelah itu keduanya akan kembali lagi ke rumah. Ternyata Yuna justru meminta mereka untuk menginap selama beberapa hari. Nanti dia harus kembali untuk
Komunikasi menjadi salah satu hal yang sangat penting dalam sebuah pernikahan.“Iya.” Akhirnya Stefan sudah sedikit tenang.“Kamu lagi pilek, harus banyak minum air hangat. Setelah pulang kerja periksa ke dokter, atau kalau nggak pergi sekarang saja. Jangan tunggu sampai parah. Demam nggak?”“Nggak demam, suhunya normal. Kamu nggak perlu khawatir karena aku baik-baik saja. Nanti aku beli obat pilek dan setelah minum pasti langsung sembuh. Bagaimana di rumah tantemu? Om sama sepupu kamu baik?”“Stefan, kenapa muka kamu dan bibir kamu merah? Kamu yakin kamu nggak demam?” Olivia menatapnya dengan dalam.“Om sama kakak sepupuku baik. Kalau Amelia nggak perlu ditanya. Stefan, ternyata hubungan darah itu sangat ajaib. Aku dan Amelia belum pernah bertemu sebelumnya, bahkan nggak tahu kalau dia itu sepupuku. Pertama kali ketemu kita langsung cocok.”Stefan tertawa dan berkata, “Sampaikan salamku ke mereka. Untuk sementara aku nggak bisa ke sana. Waktu libur tahun baru nanti, kalau aku ada wakt