Nenek Sarah hampir tersedak makanan di mulutnya.Anak ini kenapa jadi mau mengajak Amelia Sanjaya untuk ikut?Kalau Amelia ikut, dia jadi tidak bisa ikut ke sana.Selain itu, orang-orang yang disuruh Stefan untuk ke sana pasti pengawal-pengawalnya. Sebagai penggemar nomor satu Stefan, Amelia pasti mengenali mereka. Tidak seperti Olivia.Kalau Amelia sampai melihat mereka, akan susah dijelaskan nanti.Untungnya, apa yang dikatakan Olivia selanjutnya membuatnya tenang.Olivia berkata, “Untuk masalah seperti ini, sebaiknya nggak usah ajak Amelia. Dia itu putri keluarga kaya, kemungkinan nggak pernah melihat hal seperti ini. Takutnya dia syok nanti.”“Aku rasa beberapa belas orang saja sudah cukup.” Olivia bilang begitu karena tidak ingin merepotkan teman-temannya Amelia.“Kita harus melakukannya dengan cepat. Kalau terlalu lambat, kita nggak akan bisa menghancurkan dan melepaskan semua dekorasi rumahnya hari ini. Oliv, kita ini teman. Kamu nggak perlu sungkan padaku. Aku akan menelepon ka
Odelina tahu apa yang ditertawakan adiknya. Dia berkata, “Aku nggak peduli apa mereka bisa akur. Setelah bercerai, aku nggak ada hubungannya lagi dengan Roni.”Dia diam sebentar, lalu berkata lagi, “Kurasa mereka nggak akan bisa tenang.”“Itu bagus. Mereka pantas mendapatkannya!”Olivia akui, pikirannya memang agak jahat saat ini. Dia berharap, setelah bercerai, hidup Roni dan satu keluarganya tidak tenang.Dia harap Yenny lebih berani dan membuat satu keluarga Pamungkas menjadi kacau. Dia harap wanita itu bisa menghadapi Shella.Odelina tidak mengangkat telepon Shella dan sudah mem-block akun WhatsApp-nya, jadi Shella mengirimkan pesan padanya. Nomor yang masih Odelina simpan hanya nomor Roni, untuk membahas masalah perceraian.Setelah mendapatkan buku cerai, Odelina juga akan mem-block akun WhatsApp pria itu.Setelah menerima pesan dari Shella, Odelina juga hanya membacanya dan langsung menghapusnya.Lalu, dia memasukkan nomor wanita itu ke daftar hitam. Dia tidak ingin menerima tele
Meskipun Stefan diajarkan untuk mandiri sejak kecil, dia tidak pernah menjadi tukang bersih-bersih.Namun, dia tidak kesal saat disuruh-suruh oleh istrinya, malahan sangat bersedia.“Oke, aku akan langsung ke sana setelah pulang kerja. Kamu nanti kirim alamat rumah yang disewa kakakmu ke aku, lalu jangan lupa memasak makanan untukku.”“Oke.”“Stefan, makasih,” ujar Odelina pada adik iparnya.Kalau bukan karena adik dan adik iparnya ini selalu membantu dan mendukungnya dari belakang, dia juga tidak mungkin bisa mencapai kesepakatan dengan Roni dan bercerai secara damai dalam waktu sesingkat ini. “Kak, kita ini satu keluarga. Kakak nggak perlu sungkan.”Odelina masih sangat berterima kasih. Setelah teleponnya dimatikan, dia berkata, “Oliv, Stefan ini pria yang sangat baik. Kamu harus memperlakukannya dengan baik.”“Kak, telingaku sudah muak mendengarnya. Tolong lepaskan telingaku.”Setiap kali pasti bilang hal yang sama.Odelina juga tertawa. Dia terbiasa mengatakannya.Sepuluh menit ke
Olivia ingin tahu, berapa banyak uang yang Rita berikan pada kakeknya, agar kakeknya mau membantu membujuk Odelina, agar mereka tidak harus memberi Odelina 2 miliar?Kalau tidak sampai 50 juta ke atas, kakeknya mungkin tidak akan menyetujuinya.Rasain, tuh.Olivia juga sangat berharap Rita menemui kakeknya lagi, untuk meminta uangnya kembali. Kemudian, kedua keluarga itu akan bertengkar.Dia semakin jahat sekarang. Apa suaminya akan tidak menyukainya kalau dia seperti ini?“Ma.” Roni cepat-cepat menghampiri Rita, menarik ibunya, lalu menoleh ke ayahnya dan berkata, “Pa, tolong awasi Mama.”Rita melepaskan tangannya, lalu mencubit lengannya sambil berkata, “Semua gara-gara kamu. Kamu yang menghancurkan rumah tanggamu yang awalnya masih baik-baik saja.”Setelah itu, dia duduk di tanah, memukul tanah dan menangis di depan putranya.Roni saja malu melihat ibunya begitu.Raut mukanya sangat masam.Andi datang dan menarik istrinya untuk bangun. Raut mukanya juga sangat masam. Dia berkata pad
“Ke depannya, kalau kalian ingin bertemu dengan Russel, telepon saja aku. Aku akan mengantar Russel ke rumah orang tuamu. Tapi, kalian harus mengantarnya pulang tepat waktu.”Odelina sudah berjanji pada Yenny akan hal ini. Dia tidak akan menggunakan anaknya untuk merusak hubungan antara Yenny dengan Roni.Dia akan berusaha sebaik mungkin untuk tidak bertemu dengan Roni setelah bercerai.Roni tidak keberatan.“Sekarang, kita pergi ke kantor pengadilan resmi untuk mengurus prosedur perceraian. Aku izin sebentar hari ini, jadi harus kembali ke kantor setelah selesai mengurusnya.” Roni juga merasa sangat tenang saat ini.Odelina kembali ke mobil adiknya dan pergi bersama adiknya ke kantor pengadilan negeri.Roni membawa orang tuanya dan ikut di belakang mobil Olivia.Rita masih menangis sebentar di dalam mobil.Setelah ditegur oleh suaminya, dia akhirnya sadar kalau hal ini tidak bisa diganggu gugat lagi. Dia menyeka air matanya dan berkata pada putranya, “Nanti setelah mengurus perceraian
Rita berkata dengan sedih, “Kamu baru bercerai dan memberi uang sebanyak itu untuk Odelina. Setidaknya, Odelina melahirkan seorang anak untukmu, jadi nggak apa-apa diberikan padanya. Meskipun Mama sangat menyayangkan uang itu, nggak bisa diapa-apakan lagi. Setelah itu, kamu masih mau mengadakan resepsi pernikahan lagi, masih mau memberi uang mahar lagi. Harus keluar uang banyak lagi. Kamu pikir kamu punya bank?”“Ma, tenang saja, aku akan mengeluarkan uangku sendiri untuk pernikahanku dengan Yenny ini. Nggak akan meminta uang dari Mama dan Papa.”Kalaupun tidak meminta dari mereka, Rita juga sayang memikirkannya.Dia jadi teringat bagaimana dirinya begitu bodoh, pergi ke rumah keluarga Hermanus dan meminta keluarga wanita itu untuk membujuk Odelina agar tidak bercerai. Dia sudah menghabiskan beberapa puluh juta untuk hal itu. Dia rasanya ingin sekali mengambil batu dan memukul kepalanya sendiri. Mengapa dia bisa melakukan hal yang begitu bodoh?Setelah putranya menyelesaikan prosedur p
“Barang-barang elektronik juga bukan kamu semua yang beli. Jangan asal bawa, ya.”Rita masih takut Odelina akan membawa pergi alat-alat elektronik yang mereka beli.“Tante, tenang saja. Aku nggak akan menyentuh apa yang bukan kubayar pakai uangku. Kalau kalian melihat ada yang kurang, kalian bisa mencariku.”Rita mendengus dingin dan tidak mengatakan apa-apa lagi.“Kring. Kring. Kring.” Ponsel Roni berdering.Itu telepon dari bosnya. Dia langsung menjawabnya.Entah apa yang dikatakan bosnya itu padanya, raut muka Roni berubah muram. Dia berkata berulang kali, “Pak, urusanku sudah selesai. Aku akan kembali ke kantor untuk mengurusnya. Kenapa mereka semua membatalkan pesanannya? Pak, jangan khawatir. Aku akan segera mengatasinya dan menarik kembali pesanan-pesanan itu.”Setelah mematikan telepon, Roni berkata pada orang tuanya, “Pa, Ma, aku ada urusan penting di kantor, jadi aku pulang ke kantor dulu. Kalian naik taksi saja pulangnya.”Lalu, dia berkata pada Odelina, “Odelina, malam ini
Olivia memarkir mobilnya.“Oliv, apakah semuanya berjalan dengan lancar?” tanya Junia dengan peduli.Olivia tersenyum dan berkata, “Semuanya lancar.”Odelina turun dari mobil, mengeluarkan kartu akses kompleksnya, menggunakan kartu itu sambil berkata pada satpam, “Aku mau pindah rumah, dan orang-orang ini datang untuk membantu.”Melihat begitu banyak orang di depan pintu masuk kompleks, satpam itu berkata pada Odelina, “Ini mau pindah rumah atau menghancurkan rumah? Mereka bawa banyak alat seperti itu. Habis pindah mau didekorasi ulang, ya?”“Iya, mau didekorasi ulang.”Namun, dekorasi ulang nanti tidak akan memakai uangnya lagi.Satpam itu pun tidak bertanya lebih lanjut.Asalkan mereka datang bukan untuk berkelahi.Lalu, mereka semua pun masuk ke Astute Residence dengan percaya diri, karena ada Odelina yang membawa mereka.“Odelina, untuk apa kamu membawa begitu banyak orang kemari?” tanya seseorang yang kenal dengan Odelina ketika mereka saling menyapa.Odelina tersenyum dan berkata