Share

Bab 331

Author: Anggur
“Kamu saja, ya. Bantu kakakku antar-jemput anak-anaknya ke sekolah, masak untuk mereka. Sekalipun mereka nggak makan di sini, kita juga tetap harus masak, kan. Cuma tambah anak dua kecil, paling-paling tambah dua piring dan sendok yang harus dicuci. Mereka masih anak-anak, makannya nggak banyak,” kata Roni.

“Anggap saja kamu lagi bantu aku. Kita sudah jadi suami istri bertahun-tahun. Hal sepele begini, kamu pasti bersedia bantu aku, kan?” Roni menambahkan.

Suara pria itu begitu lembut. Dia bahkan menatap Odelina ketika bicara, berusaha menggunakan perasaan untuk membujuk Odelina.

“Kakakku bilang dia nggak akan suruh kamu kerja gratisan. Setiap bulan dia akan kasih kamu dua juta. Terakhir kali aku juga bilang aku akan kasih kamu tambahan tiga juta setiap bulannya untuk biaya hidup. Kalau ditambah dengan dua juta dari kakakku, kamu akan dapat lima juta sebulan. Bagus, dong.”

Namun, Odelina justru tertawa. Dia tertawa karena saking marahnya dengan pemikiran Roni dan kakaknya.

Hanya dengan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 332

    Roni sudah bicara baik-baik, bahkan bicara kasar, tapi tetap saja tidak berhasil membujuk Odelina. Dia pun kehilangan kesabarannya dan bertanya dengan geram, “Kamu kerja di mana? Perusahaan mana yang nggak punya mata, mau terima kamu sebagai karyawan?”Odelina tersenyum lebar dan menjawab, “Lumanto Group, aku direkrut oleh Pak Daniel sendiri.”Roni, “....”Lumanto bukan perusahaan yang bisa Roni jangkau. Tadinya dia berpikir kalau Odelina kerja di perusahaan kecil biasa, dia bisa menggunakan koneksinya di tempat kerja untuk menghalangi Odelina kerja. Dia bisa membuat Odelina kehilangan pekerjaannya lagi, sehingga perempuan itu akan diam dan jaga anak di rumah.Siapa sangka Odelina hebat juga. Setelah tidak kerja selama lebih dari tiga tahun dan berubah menjadi begitu gemuk dan tidak memiliki auranya yang dulu, Odelina masih bisa masuk ke perusahaan besar seperti Lumanto Group.Apalagi Daniel sendiri yang merekrutnya. Daniel pasti memiliki penglihatan yang buruk. Roni terus mengkritik O

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 333

    Ibu Roni berpikir sejenak, lalu berkata, “Besok Mama coba bicara lagi dengannya besok, lihat Mama bisa nggak bujuk dia nggak usah pergi kerja saja. Tapi mulai sekarang kamu kasih dia lebih banyak uang bulanan. Batalkan sistem patungan, pokoknya jangan pakai sistem patungan lagi.”“Padahal Mama kira pakai sistem patungan lebih baik buat kamu. Sekarang kelihatannya itu sama sekali nggak menguntungkan bagi kamu. Lihat saja, sejak kembali ke rumah ini lagi, kamu harus melakukan semuanya sendiri. Suruh Odelina masak untuk kita, kita masih harus kasih dia gaji.”“Aku lihat kamu juga nggak hemat-hemat amat. Lebih baik batalkan sistem patungan. Dengan begitu, kamu akan jauh lebih santai. Sekalipun kamu harus kasih empat juta lebih banyak setiap bulan, itu juga sepadan, Ron.”Setelah terdiam sejenak, Roni pun berkata, “Ma, sekalipun aku batalkan sistem patungan, aku dan Odelina nggak bisa kembali seperti dulu. Aku ... sama sekali nggak tertarik padanya lagi. Kalau bukan demi Russel, demi Kak Sh

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 334

    Olivia menelepon Junia sambil cekikikan. Junia yang berada di ujung lainnya juga ikut tertawa, “Oliv, akhirnya kalian berdua akur lagi, ya. Pak Stefan mau traktir aku sarapan, aku pun jadi lega. Aku takut banget dia bakal mengira aku yang jadi mak comblang.”Albert adalah adik sepupu Junia. Namun, dia tidak pernah berharap sahabatnya dan Albert menjadi pasangan. Karena keluarga Pratama tidak cocok untuk Olivia.Jangan kira tantenya, mama Albert, memperlakukan Olivia dengan sangat baik. Begitu tantenya tahu kalau Albert menyukai Olivia, sikap tantenya akan langsung berubah.Kalau Olivia memiliki ibu mertua seperti tantenya, Junia yakin hidup Olivia tidak akan pernah tenang. Oleh karena itu, Junia tidak akan membantu adik sepupunya.Junia bahkan berencana kalau ada kesempatan bisa berduaan dengan Albert saja, dia akan bicara baik-baik dengan Albert. Dia akan menyuruh Albert menyerah dan berhenti datang ke toko mereka, supaya Stefan tidak salah paham.Orang yang sudah menikah, tidak pedul

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 335

    Setelah sarapan nanti, Olivia harus kembali ke toko, sedangkan Stefan pergi ke perusahaan sehingga mereka tidak sejalan. Oleh karena itu, keduanya mengendarai mobil masing-masing. Mereka pergi ke Astute Residence dulu untuk menjemput Odelina.Begitu sampai di sana, mereka melihat Odelina sedang berjalan keluar sambil mendorong stroller.“Kak.”Setelah memarkir mobilnya di pinggir jalan, Olivia segera keluar dari mobil dan menghampiri kakaknya.“Tante.” Russel mengulurkan tangan dan meminta Olivia menggendongnya.Olivia langsung membungkuk dan menggendong keponakannya itu. Kemudian, dia mencium Russel dan membuat anak itu tertawa cekikikan.Saat Stefan melihat pemandangan itu, dia ingin mengecilkan dirinya menjadi seorang anak berusia dua tahun. Supaya Olivia juga menciumnya.“Russel bangunnya pagi amat hari ini.”“Aku yang bangunkan dia. Sudah kasih susu baru aku ajak keluar,” kata Odelina. Kemudian, dia mengangguk kepada adik iparnya dan menyapa, “Stefan.”“Ayo masuk ke mobil, Kak.” S

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 336

    Olivia membeli satu setel jas seharga lebih dari 20 juta, dia bahkan menghafal mereknya. Karena itu, dia yakin tidak salah lihat.Olivia diam-diam tertawa sendirian. Stefan pasti ingin memakai baju baru, makanya dia melakukan hal seperti itu.Pantas saja nenek pernah bilang kalau Stefan hanya terlihat dingin dari penampilan luar saja. Stefan tidak membuang pakaian yang Olivia belikan untuknya. Memang nenek yang lebih memahami Stefan. Nenek tahu jelas sifat dan temperamen Stefan.Setiba mereka di Mambera Hotel, Junia telah menunggu mereka di sana. Mereka pun masuk ke dalam hotel bersama-sama.Manajer lobi hotel mengenali Stefan, dia pun hendak menyapa Stefan dengan senyum lebar di wajahnya. Namun, Stefan langsung memelototinya dengan tajam, membuat manajer itu spontan terdiam. Manajer itu pun bertanya-tanya apakah dia telah melakukan kesalahan..Manajer itu tidak hanya tidak berani menyapa Stefan, dia juga tidak berani mengikuti pria itu. Dia hanya berdiri diam di tempat sambil melihat

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 337

    Setelah Junia pergi, Stefan langsung menelepon pengawalnya dan menyuruh mereka datang menjemputnya.Para pengawal selalu mengikuti Stefan. Hanya saja, mereka tidak menunjukkan diri. Setelah menerima telepon dari Stefan, mereka pun bergegas ke hotel untuk menjemputnya.“Ke toko perhiasan dulu.” Begitu masuk ke mobil, Stefan langsung memberi perintah kepada sopirnya.“Baik,” jawab sopir dengan hormat.Di kota besar seperti Kota Mambera, terdapat banyak toko perhiasan. Ada toko perhiasan di sepanjang jalan dari hotel ke perusahaan. Setelah tiba di depan sebuah toko perusahaan, sopir menghentikan mobil.“Kalian nggak usah ikut.”Stefan memberi perintah dengan suara berat. Kemudian dia turun dari mobil dan masuk ke toko perhiasan.Stefan membeli barang dengan sangat cepat. Dia memilih sepasang cincin emas, membayarnya, lalu menunggu karyawan toko membantunya memasukkan kedua cincin itu ke dalam kotak berwarna merah. Kemudian, kotak kecil itu dimasukkan ke dalam paper bag. Setelah mengambil

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 338

    Amelia sangat senang ketika melihat Stefan turun dari mobil. Penantiannya tidak sia-sia, dia pun merasa kegigihannya telah membuat beberapa kemajuan. Lihat saja, Stefan yang selama ini hanya mengabaikannya, kini mau turun dari mobil untuk menemuinya. Tentu saja ini sudah ada kemajuan.“Stefan, aku ada siapkan sarapan untukmu.”Amelia segera menyerahkan sarapan penuh cinta yang dia bawa kepada Stefan. Pada saat yang sama, dia juga menyerahkan bunga kepada pria itu sambil tersenyum lebar, “Aku sendiri yang ambil bunga ini dari kebun bunga rumahku. Aku rapikan tangkai bunga lalu aku buat jadi buket bunga ini. Nih, buat kamu.”Stefan menatap Amelia dengan wajah tanpa ekspresi. Seorang perempuan memberi bunga kepada seorang pria. Sebenarnya apa yang Olivia ajarkan kepada Amelia untuk mengejarnya? Apakah dengan menganggap Stefan sebagai seorang perempuan?Stefan mengulurkan tangan kanannya, lalu mengambil buket bunga itu dulu. Kemudian, dia mengulurkan tangan kirinya untuk mengambil kotak be

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 339

    Aksa sedari awal sudah menerima kabar mengenai adiknya. Dia pun tidak menyalahkan adiknya karena langsung menerobos masuk ke kantornya.“Kenapa lari terburu-buru begitu? Dikejar hantu?” tanya Aksa. Dia meletakkan pulpennya. Adiknya sudah datang, dia tidak bisa bekerja untuk saat ini.“Hari ini kamu nggak berjaga di Adhitama Group? Sudah berapa kali aku beri tahu kamu, Stefan nggak cocok untuk kamu. Dia juga nggak akan pernah jatuh cinta padamu. Tapi kamu nggak percaya, kamu nggak mau menyerah. Sekarang sudah terluka, kan?”Aksa berdiri dan berjalan mengitari meja kerjanya. Setelah adiknya mendekat, dia pun menatap wajah pucat adiknya dengan tidak tega, “Apa yang Stefan lakukan padamu?”Aksa tidak pernah setuju adiknya mengejar Stefan. Namun, dia juga tidak akan membiarkan Stefan menyakiti adiknya.“Kak.”Aska memegang lengan kakaknya dan bertanya dengan tergesa-gesa, “Kak Aksa, cepat beri tahu aku, Stefan masih lajang atau sudah menikah?”Aksa tertegun sejenak, lalu berkata, “Kenapa ka

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3641

    Sepasang ibu dan anak yang belum tidur semalaman itu sedang menikmati waktu sunyi berdua dengan berjalan santai di halaman rumah. Meski di luar udara sangat dingin, mereka berdua terlihat seperti tidak terpengaruh. Tidak ada pula dendam atau kebencian yang tersirat dari obrolan mereka. Mereka berdua mengobrol hal-hal biasa seperti tidak terjadi apa-apa. Di momen itu mereka hanyalah ibu dan anak biasa.Entah berapa lama kemudian, Patricia berkata, “Felicia, ayo duduk. Aku sudah tua, nggak bisa jalan terlalu jauh.”Patricia berkata sembari duduk di kursi panjang yang terbuat dari batu. Felicia pun ikut duduk di kursi itu bersama ibunya.“Langitnya sudah mau terang,” ucap Patricia mendongak ke angkasa. “Di musim dingin, malam lebih panjang dari siang. Kalau di musim panas, jam segini langit pasti sudah terang.”Dia menarik jaketnya dan bertanya, “Felicia, kamu kedinginan, nggak?”“Iya. Suhu udara di luar rumah lumayan dingin.”“Kamu pakai jaket terlalu tipis. Seharusnya kamu pakai jaket y

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3640

    Meski perjamuan malam ini menyimpan bahaya yang tersembunyi, Cakra tetap akan menemani Patricia terjun ke dalam jurang.“Tapi acara malam ini pasti bakal jadi pertumpahan darah. Kalian harus ikuti terus Felicia, biar aku yang jagain kalian,” kata Cakra. “Mama kalian nggak bakal membiarkan anak putri satu-satunya celaka. Makanya dia pasti sudah menyiapkan jalan keluar untuk Felicia. Kalian awasi terus Felicia, dijamin kalian pasti selamat.”“Pa, itu kan cuma dugaan saja. Kita ini juga anak kandung Mama. Kalau ada bahaya, masa iya Mama bakal sengaja minta kita datang ke sini? Papa mikirnya jangan terlalu mengada-ada.Mendengar itu, Cakra langsung memelototi anak sulungnya. “Kamu ini selalu saja membantah. Kalau saja kalain menurut apa kataku, malam ini kita semua sudah ada di kampung halamanku. Aku juga nggak perlu khawatir. Sekarang dinasihati baik-baik malah melawan. Mama kamu itu benci aku dan nggak pernah mau lihat wajahku, tapi tiba-tiba aku dipanggil untuk menginap di sini. Kamu pi

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3639

    “Pa, kenapa?” Ivan menyuarakan pertanyaan yang ada di dalam benaknya.Dengan suara lirih Cakra menjawab, “Mama kamu mau mengundang yang dari Mambera untuk makan-makan di rumah ini. Kamu pikir itu hal yang baik? Kalaupun mama kalian mengadakan acara makan-makan itu dengan niat yang baik, mereka nggak akan berubah pikiran. Mereka datang murni dengan tujuan untuk balas dendam.”“Mereka juga cuma mencurigai Mama yang membunuh kepala keluarga Gatara sebelumnya, tapi mereka nggak punya buktinya,” kata Julio.Erwin mengangguk setuju. “Mereka semua orang-oran yang punya jabatan tinggi. Mereka nggak mungkin menuduh Mama tanpa bukti yang kuat, kecuali kalau mereka mau masuk penjara. Yang rugi juga mereka sendiri.”Ivan berkata, “Dengar-dengar, asistennya kepala keluarga sebelum Mama juga datang. Pak tua itu kuat juga bisa hidup sampai hampir seratus tahun. Dia termasuk satu-satunya orang yang masih hidup yang tahu tentang kejadian itu,” ujar Ivan.”Aku takutnya yang kita hadapi nggak semudah itu.

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3638

    Patricia memang pilih kasih. Dia lebih menyayangi anak perempuan daripada anak laki-laki. Namun apa boleh buat, siapa suruh Ivan dan adik-adiknya terlahir di keluarga Gatara. Bahkan anak-anak perempuan mereka juga tidak pernah teralu dianggap. Yang Patricia anggap layak sebagai penerus keluarga Gatara di masa depan hanyalah anak perempuan yang lahir dari rahimnya Felicia.Andaikan Ivan tidak terlahir di keluarga Gatara dan harus mengandalkan Gatara Group untuk bertahan hidup, dia ingin menghancurkan perusahaan itu dan merombak tradisi keluarga yang tidak masuk akal.Keluarga lain di mana-mana menjadikan laki-laki sebagai kepala keluarga, tetapi di keluarga Gatara terbalik. Justru wanitalah yang menjadi kepala keluarga.“Pa, kira-kira Mama dan Felicia pergi ke mana pagi-pagi begini? Kalau cuma jalan-jalan rasanya terlalu pagi. Di luar kan dingin, apa mereka nggak takut?”Udara di luar tidak seperti di dalam ruangan yang nyaman karena terdapat penghangat ruangan. Meski di luar tidak trun

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3637

    Meski disindir oleh ibunya, Felicia tetap tak goyah. Dia berkata, “Tentu saja aku perhatian sama mamaku sendiri. Mau sejahat apa pun, aku tetap bakal peduli.”“Memangnya aku apain kamu? Apa aku ada jahat sama kamu selama ini. Kalau kamu bukan anak kandungku, dari apa yang sudah kamu lakukan selama ini, punya sembilan nyawa pun nggak cukup.”“Iya, iya. Aku seharusnya berterima kasih karena karena aku masih dikasih hidup.”Mendengar itu, Patricia refleks mengangkat tangannya untuk memukul Felicia.“Waduh.”Felicia sengaja menjerit kesakitan, lalu menutup bagian bagian yang terpukul dan berjongkok di lantai. Patricia kaget melihatnya dan memelototinya. “Aku cuma mukul kamu pelan memangnya bikin tangan kamu patah? Dasar cengeng, begitu saja sampai teriak.”“Aduh … sakit! Sakit banget!” Alih-alih menanggapi ibunya, Felicia terus menjerit kesakitan sambil memegangi bagian tubuhnya yang tadi dipukul.Seketika Patricia terdiam untuk beberapa saat. Lalu dia berjongkok untuk memeriksa tangan Fel

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3636

    “Vandi, menurut kamu, besok mamaku bakal apain aku? Apa dia bakal membiusku lagi? Atau bikin aku pingsan?”Vandi terdiam. Dia dapat memikirkan berbagai macam cara untuk membuat Felicia tak berdaya, tetapi dia tidak tahu cara mana yang akan Patricia gunakan. Felicia pun tidak menanya lebih jauh. Dia tahu ibunya suka berubah-ubah dan tidak mudah ditebak. Lagi pula Vandi bukan asistennya Patricia. Tidak mungkin dia langsung tahu apa saja yang Patricia rencanakan.“Sudah malam, kamu istirahatlah dulu. Aku juga sudah mau tidur.”Felicia mengirimkan pesan kepada Vandi untuk segera beristirahat. Dia meletakkan ponselnya di atas meja kecil samping kasur dan mematikan lampu kecil. Hanya saja, terlalu banyak hal yang mengusik hati Felicia, membuat dia kesulitan untuk tidur meski sudah berguling ke sana kemari cukup lama.Entah sudah berapa menit berlalu Felicia pun masih tidak bisa tidur, akhirnya dia pun duduk dan menyalakan lampu kecil, mengambil ponselnya dan melihat jam yang ternyata sudah m

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3635

    Vandi menjawab, “Kalau diselidiki sekarang pun nggak akan dapat apa-apa, waktunya terlalu mepet. Bu Patricia sudah menyuruh pelayan rumah pergi ke rumah keluarga Arahan untuk mengantar undangannya supaya besok malam Bu Yuna dan yang lain datang. Dia juga mengundang beberapa anggota keluarga Gatara yang lain. Kurasa kalau Bu Patricia mau beraksi, pasti akan dia lakukan besok di pesta.”Undangan perjamuan yang Patricia adakan kali ini berbeda dengan yang pertama kali. Pertama kali dia mengundang Odelina, lalu Ricky dan Rika juga datang. Meski Patricia mau menghabisi Odelina dalam perjalanan sesuai dengan rencananya, sayang upaya itu gagal.Setelah itu, Patricia dan Odelina sempat beberapa kali bertemu, tetapi Patricia sudah tidak lagi mengundang Odelina ke rumah. Dalam perjuaman kali ini ada banyak yang datang dari Mambera. Yang datang semuanya adalah orang-orang kaya dan penting. Tanpa perlu ditanya pun sudah tahu kalau mereka datang bertujuan untuk memberi dukungan kepada Odelina.Alas

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3634

    “Kalau ada waktu, Stefan juga suka baca-baca buku mengasuh anak supaya ada pengetahuan dasar untuk jadi papa.”Mulan tertawa, “Sama kayak Yose dulu.”Tak heran meski Stefan dan Yose jarang berhubungan, mereka saling percaya satu sama lain. Bisnis yang mereka jalani juga makin lama makin makmur. Mereka berdua adalah tipe orang yang serupa.Sekali lagi Olivia dan Mulan saling bertatapan dan bertukar senyum. Kebahagiaan mereka terpancar dengan sangat jelas melalui sorot mata. Baik itu Stefan atau Yose, mereka berdua adalah pria yang luar biasa, dan sama-sama bertanggung jawab sebagai kepala keluarga.Mereka begitu sibuk, tetapi tetap tidak melupakan keluarga dan anak istri. Mereka tetap bekerja keras menunaikan tanggung jawab sebagai ayah dan suami yang baik. Sebagai istri mereka berdua, Olivia dan Mulan merasa sangat bahagia. Pantas saja begitu banyak wanita lain di luar sana yang menambakan mereka.“Kamu juga cepat tidur, deh. Good night.”“Good night.”Setelah mengucapkan selamat malam

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3633

    Dokter Panca mau Liam untuk menyalin tidak masalah, asal jangan terlalu banyak sehingga mengganggu waktu istirahat dan bermainnya. Sekarang sudah masuk musim liburan dan anak-anak seharusnya bisa bermain dengan gembira. Seiring dengan berjalannya usia, waktu untuk bersenang-senang akan makin berkurang. Studi dan karir menjadi prioritas, yang mana otomatis akan memotong waktu bermain.Dengan khawatir Liam bertanya, “Mama, apa Kakek Guru bakal dengar permintaan Mama? Dokter Kellin lagi nggak di rumah. Kalau Dokter Kellin yang ngomong pasti Kakek Guru mau dengar.”“Tenang saja, Dokter Panca pasti mau dengar,” kata Mulan dengan hangat. “Apa pun yang terjadi, kamu tetap anak Mama. Sekeras apa pun Dokter Panca, dia tetap harus mendengar pendapat dari orang tua murid. Sudah, tidur, gih. Besok pagi jangan lupa latihan. Habis sarapan, baru kamu lanjutkan tugas menyalinmu. Habis itu baru boleh main sama Russel. Sorenya juga sama, habis tidur siang, kerjain dulu tugasmu selama satu jam, baru sisa

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status