Share

Bab 330

Roni memutar kenop pintu, tapi pintu tidak bisa dibuka. Ternyata Odelina mengunci pintu dari dalam.

“Odelina, buka pintunya.”

Odelina pergi membuka pintu, tapi dia tetap menghalangi di depan pintu tidak membiarkan Roni masuk ke dalam kamar. Kemudian, dia bertanya, “Ada apa?”

“Odelina, ada yang ingin aku bicarakan denganmu. Biarkan aku masuk.”

Sejak awal kamar itu adalah kamar tidur mereka berdua. Namun sekarang, kamar itu dimonopoli oleh Odelina.

Roni merasa kesal, tapi demi membujuk Odelina untuk membantu kakaknya antar-jemput anak sekolah, Roni berusaha menahan diri agar tidak marah.

“Nggak bisa tunggu besok saja? Sudah malam begini.”

“Baru juga jam 11. Biasanya aku juga baru pulang jam segini.”

Odelina menduga Roni pasti ingin membicarakan masalah tentang ibu mertua serta kakak iparnya. Odelina juga ingin tahu. Karena itu, dia meminggirkan tubuhnya ke samping dan berkata, “Kalau sudah selesai bicara, kembali ke kamarmu sendiri.”

Roni merutuk dalam hati, “Malam itu aku terlalu mabuk,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status