Share

Bab 3215

Penulis: Anggur
Di sisi lain, Samuel masih menjaga Katarina di kamar hotel. Dia langsung mengirimkan pesan secara pribadi kepada Ronny setelah menerima pesan dari Ronny.

“Kamu bepergian sejauh itu hanya untuk jadi koki?” tanya Samuel melalui pesan singkat.

Ronny yang sedang duduk di atas sofa dengan cepat membalas pesan Samuel dengan berkata, “Memangnya kenapa? Pekerjaan di sini sangatlah menantang. Aku juga cuma coba-coba, tapi ternyata aku malah diterima. Bisa dibilang, aku baru saja melewati lima level dan enam jenderal.”

“Gayamu seperti baru menang pemilihan presiden saja.”

“Berapa lama kamu tinggal di sana? Sebentar lagi tahun baru, loh. Apa kamu pulang saat tahun baru?”

“Aku mungkin nggak pulang saat tahun baru, kecuali kalau bosku memecatku.”

“Kayaknya lebih tepat kalau kamu yang memecat bosmu dengan kemampuan memasakmu itu.”

“Aku masih nggak mengerti dengan keputusanmu. Kamu sudah punya bisnismu sendiri, tapi kamu lebih memilih untuk pergi ribuan kilometer hanya untuk memasak di rumah orang
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3216

    Samuel segera memegangnya dan bertanya dengan bingung, "Kamu kenapa lagi?" "Aku... mau ke...." Katarina memejamkan matanya, bahkan dia tidak lancar untuk berbicara. "Kamu mau ke toilet?" Samuel memasang wajah masam. Saat ini, perempuan itu bahkan untuk berjalan saja sudah sempoyongan. Membiarkannya pergi sendiri ke toilet, dia khawatir Katarina akan terjatuh. Namun, kalau harus menemaninya ke toilet, itu juga tidak pantas. Dia ini laki-laki! Katarina mengangguk dan mencoba berjalan lagi. Samuel menuntunnya sambil berkata, "Kamu yakin bisa sendiri?" Katarina tidak menjawab. Dia benar-benar mabuk berat, bahkan tidak menyadari siapa yang ada di dekatnya. Melihat keadaannya seperti itu, Samuel terpaksa membawanya ke toilet sambil bergumam tidak jelas. Setelah membantu masuk, dia langsung keluar dan membiarkannya menyelesaikan sendiri. Namun, sepuluh menit berlalu, Katarina belum juga keluar. Lelaki itu mengetuk pintu dan tidak ada respons. Dia membuka sedikit pintu untuk me

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3217

    “Ini hotel, tentu saja bukan kamar tempatmu tidur tadi malam. Setelah kamu mabuk, aku mengantarmu kembali ke kamar. Tapi belum lama berbaring, kamu muntah. Muntahannya berceceran di lantai, bahkan kasur juga jadi kotor. Aku terpaksa memindahkanmu,” kata Samuel.Setelah itu, dia duduk kembali dan menambahkan, “Kamu benar-benar sulit diurus kalau mabuk. Lain kali, lebih baik kamu minum lebih sedikit.” Katarina menjawab, “Aku sama sekali nggak ingat. Yang kuingat hanyalah minum banyak sekali bersamamu. Anggurnya memang enak sekali. Nanti kalau aku kembali ke Kota Harsa, kirimkan aku satu kotak. Saat perasaanku sedang buruk di rumah, aku bisa minum dua gelas sendiri.”“Kamu kekurangan anggur, ya?” Samuel sama sekali tidak percaya bahwa perempuan itu kekurangan anggur. Dia yakin rumahnya pasti penuh dengan anggur berkualitas. “Aku memang nggak kekurangan anggur, tapi aku sangat kekurangan anggur pemberianmu.” Samuel hanya bisa berkata, “Baiklah, nanti waktu kamu meninggalkan Mambera, aku

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3218

    Setelah sarapan bersama, keduanya meninggalkan kamar masing-masing. Para pelayan akan membersihkan dan merapikan kamar tersebut agar tetap terjaga seperti semula untuk kunjungan Stefan berikutnyaKatarina kembali ke kamarnya untuk melanjutkan tidurnya. Sementara itu, Samuel menelepon neneknya. Ketika panggilannya tersambung, dia bertanya, “Nenek, Nenek di mana?” “Aku di vila, kenapa? Kangen sama Nenek? Kalau kangen, pulanglah dan temani Nenek makan,” jawab neneknya dengan nada ceria. Samuel tersenyum dan bertanya, “Nenek, pagi-pagi begini sedang apa?” “Aku sedang memanggang ikan, wanginya harum sekali!” “Pagi-pagi begini memanggang ikan?” Nenek tertawa dan membalas, “Apa salahnya memanggang ikan pagi-pagi? Sekarang sudah hampir jam sembilan, matahari sudah tinggi, nggak terlalu pagi, bukan?” “Cuaca hari ini juga hangat, jadi nenek pergi memancing bersama teman-teman lama. Ikan yang kami tangkap langsung dipanggang, rasanya seperti piknik di alam bebas. Seru sekali!” Samue

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3219

    “Nenek, aku nggak pintar. Aku sangat bodoh. Neneklah yang paling hebat,” kata Samuel sambil memuji neneknya. Namun, itu bukan sekadar pujian kosong. Neneknya memang luar biasa. Bagi orang luar, mereka sudah dianggap sangat hebat, tetapi mereka tetap tidak bisa lepas dari kendali nenek. “Nenek, aku nggak melakukan hal-hal licik,” kata Samuel. “Itu urusanmu. Mau bagaimana pun caramu, terserah. Nenek sudah memilihkan calon istri yang cocok untukmu. Apakah kamu mau mengejarnya atau nggak, itu juga keputusanmu. Satu tahun cukup bagimu untuk mempertimbangkan.” “Tapi nenek mau mengingatkan satu hal, di keluarga Adhitama nggak ada lelaki yang bersikap nggak setia. Semua hanya mencintai satu wanita. Jangan sampai kamu merusak tradisi baik keluarga Adhitama.” Samuel tersenyum canggung, “Nenek, aku tahu. Nenek, aku mau mengemudi sekarang. Nanti kita bicara lagi, ya.” “Hati-hati di jalan,” pesan neneknya sebelum menutup telepon. Setelah menutup telepon, Nenek menyerahkan ponselnya kepada

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3220

    Dia berkata kepada beberapa teman lamanya, “Cuacanya agak dingin, bagaimana kalau kita minum sedikit untuk menghangatkan badan?” “Nyonya,” Pak Joni langsung mencegah saat mendengar Nenek Sarah ingin minum alkohol.“Nyonya jangan minum alkohol. Kalau Pak Stefan tahu, nanti saya yang disalahkan karena nggak menjaga Nyonya.” “Kalau kamu nggak bilang, bagaimana dia tahu?” “Stefan makin mirip dengan kakeknya, mengatur ini dan itu,” ujar Sarah sambil mengeluhkan Stefan yang mulai ikut campur mengatur dirinya. Beberapa temannya yang lain tertawa dan berkata, “Pak Stefan itu perhatian pada kesehatan Nyonya. Di usia kita ini, sebaiknya memang lebih sedikit minum alkohol.” “Minum sedikit anggur nggak akan masalah. Pak Joni, ambilkan dua botol anggur. Makan panggang-panggangan tanpa minuman itu kurang nikmat.” Pak Joni tidak lagi menolak. Dia menelepon ke villa untuk meminta seseorang mengantarkan beberapa botol anggur. Selain menikmati ikan hasil tangkapan sendiri, ada juga makanan la

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3221

    Sarah yang mendengar ucapan bocah itu hanya tertawa sambil melambaikan tangannya memanggil Lia dan berseru, “Lia, sini.” Gadis itu berjalan mendekat. “Nyonya, paha ayamnya sudah boleh dimakan?” Dia mengira Nenek memanggilnya untuk makan paha ayam panggang. Namun, Nenek Sarah menariknya mendekat, memeluknya, lalu berkata sambil tersenyum, “Belum selesai dipanggang, nanti sebentar lagi bisa dimakan.” “Kenapa kamu ingin menggantikan posisi Pak Joni?” Semua orang di villa tahu Nenek Sarah sangat menyukai anak perempuan. Keluarga Adhitama sudah beberapa generasi tidak memiliki anak perempuan. Nenek selalu berharap punya anak perempuan atau cucu perempuan, tetapi harapan itu tidak pernah terpenuhi. Sekarang, dia berharap bisa memiliki cicit perempuan. Namun, belum tahu apakah harapan itu akan terwujud. Dia sering berkata kepada para pekerja bahwa anak perempuan dari keluarga mereka boleh tinggal di vila ini, bersekolah di Kota Mambera, dan bermain di taman bermain anak-anak di vila

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3222

    Mendengar suara mobil, gadis kecil itu hanya melirik sebentar lalu melanjutkan menikmati sate panggangnya. "Nenek, aku pulang," terdengar suara Samuel. Lelaki itu turun dari mobil sambil membawa setangkai bunga. Sambil memanggil neneknya, dia berjalan mendekat dan berkata, "Harum sekali! Cuaca seperti ini, makan sate panggang memang paling cocok." Musim dingin di Kota Mambera memang seperti ini, kemarin cuaca begitu dingin hingga membuat orang menggigil, para Nyonya pun enggan keluar rumah. Namun hari ini, suhu naik lagi. Menjelang siang, matahari bersinar terang, rasanya sedikit panas. Di musim dingin, kadang-kadang mereka memang memanggang sendiri, tetapi biasanya hanya saat liburan, mereka punya waktu santai seperti ini. Berbeda dengan Nenek Sarah yang kapan saja ingin makan sate panggang, bisa langsung memanggangnya dengan santai. Samuel berpikir, nanti kalau dia sudah menikah dan punya anak, begitu anaknya cukup dewasa untuk menggantikan dirinya, dia akan segera melepaskan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3223

    Nenek memegang bunga dengan satu tangan, lalu dengan tangan yang lain mengambil ikan panggang yang baru matang dan menyerahkannya kepada Samuel sambil berkata, "Ikan kecil seperti ini paling enak dimakan saat masih panas. Kalau sudah dingin, rasanya kurang enak. Cepat dimakan." "Terima kasih, Nek." Samuel menerima ikan panggang dari neneknya dan langsung menikmatinya tanpa basa-basi. Sambil makan, dia mengeluarkan ponselnya dan mengambil foto, lalu mengirimkannya kepada adik kelimanya, Hansen. Dia dan Hansen sudah sering main bersama sejak kecil. Ketika dewasa, hubungan mereka juga paling dekat. Apa pun yang dia lakukan, dia selalu suka pamer kepada Hansen. Hansen, yang menerima foto dari kakaknya, langsung mengirim pesan suara di grup keluarga, "Nenek, apakah Nenek memancing lagi? Bahkan memanggangnya juga? Ada banyak, nggak? Aku juga mau makan. Aku akan pulang sekarang." Samuel sengaja berkata, "Nggak ada lagi. Nenek memang khusus menyisakan untukku. Kamu nggak kebagian. La

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3368

    Patricia tidak ingin melanjutkan pembicaraannya dengan Ivan. Dia pun berkata, “Kalau nggak ada urusan lain, aku tutup dulu teleponnya.”“Ma, aku akan bantu Felicia. Nggak ada apa-apa, Ma. Mama lanjut kerja saja.”Patricia menutup telepon. Ivan spontan menghela napas lega setelah ibunya menutup telepon. Kemudian, dia mengangkat tangannya untuk menyeka keringat dingin di dahinya. Setelah bertindak impulsif dengan menuding ibunya, Ivan langsung berkeringat dingin. Di cuaca yang begitu dingin, dia masih bisa berkeringat. Itu membuktikan kalau dia sangat ketakutan.Felicia mengambil tisu dan memberikannya kepada Ivan. Ivan meletakkan ponsel dan mengambil tisu dari adiknya, lalu menyeka keringat di wajahnya sambil berkata, “Aku ketakutan setengah mati tadi. Aku bahkan nggak tahu kenapa aku berani ngomong seperti itu.”“Salah makan obat kali, makanya jadi berani.”Ivan memelototi Felicia dan menyalahkannya. “Gara-gara kamu. Kamu telepon sama Mama, kenapa pula kasih ponselmu ke aku. Sekarang a

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3367

    “Ma.” Ivan terkekeh dan berkata, “Papa nggak mungkin marah Mama. Dia memang sudah berbuat salah, tapi Mama selalu ada di hatinya. Papa tinggal sama aku. Setiap hari dia selalu ngomong soal Mama. Dia bilang kalau Mama lagi kesal, siapa yang temani Mama cari angin segar? Setiap hari Papa baca novel dari ponselnya. Baca novel roman lagi. Dia sampai bilang mau minta maaf pada Mama seperti tokoh dalam novel.”Cakra sudah mengebiri dirinya sendiri. Tidak peduli secantik dan semuda apa perempuan di luar sana, Cakra juga tidak bisa menyentuh mereka lagi. Patricia telah menghancurkan satu-satunya kebanggaan Cakra.Namun, Cakra tidak mau bercerai. Sekalipun dia sangat membenci istrinya, dia juga tidak mau bercerai. Karena dia tahu, setelah cerai, dia tidak akan mendapatkan apa pun. Kemungkinan besar, dia harus pergi dengan tangan kosong.Di Kota Cianter, Cakra tidak akan pernah bisa mengalahkan Patricia. Kecuali dia bisa hidup lebih lama dari Patricia. Dengan begitu, setelah Patricia meninggal,

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3366

    Ivan tidak memiliki perasaan apa pun terhadap istrinya lagi sekarang. Padahal dulu hubungan mereka sangat baik. Mereka punya putra dan putri. Ivan pun sangat sayang anak-anaknya. Dia paling sayang putrinya.Pada saat Ivan tahu kalau Fani bukan adik kandungnya, lalu adik kandungnya Felicia, terlihat seperti orang yang lemah dan tidak bisa apa-apa, Ivan merasa sangat senang. Dia berharap ibunya bisa mewariskan posisi sebagai kepala keluarga kepada putrinya.Meskipun sekarang putri Ivan tampak tidak memiliki kemampuan apa pun, itu karena putrinya masih kecil. Selama ibunya bersedia melatih cucunya sebagai penerus, Ivan yakin putrinya tidak terlalu buruk. Oleh karena itu, dia sangat menyayangi putrinya.Setelah mendengar pertanyaan Felicia, Ivan membuka mulutnya, ingin memberikan penjelasan. Namun, dia mendapati kalau dia sama sekali tidak bisa membantah. Dia hanya bisa diam.Felicia selesai membaca dokumen di tangannya dan merasa tidak ada masalah. Dia pun menelepon ibunya dan berkata kal

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3365

    Felicia bertemu dengan Ivan yang baru keluar dari lift di pintu lift. Kedua saudara itu berhenti sejenak. Ivan keluar lebih dulu dari lift, sementara Felicia tidak terburu-buru masuk. "Felicia, kamu mau pergi?" Ivan memegang sebuah map dokumen, mungkin ada dokumen yang perlu ditandatangani Felicia. Karena ibu mereka sedang tidak berada di perusahaan, semua cap penting diserahkan kepada Felicia.Banyak dokumen penting harus ditandatangani dan dicap olehnya agar berlaku. Biasanya, urusan tanda tangan dokumen seperti itu selalu diserahkan kepada sekretaris, dan jarang Ivan datang langsung. Felicia dengan tenang menjawab, "Ya, ada sedikit urusan yang harus aku urus, Kak. Ada apa?" Dia melirik map dokumen di tangan Ivan. Namun, lelaki itu tidak langsung menyerahkan map itu, melainkan berkata, "Ada dokumen yang butuh tanda tangan dan cap darimu." "Bisa ditunda sebentar? Kamu mau pergi urus apa? Apakah penting sekali?" Nada Ivan terdengar ramah, tetapi ada sedikit nada menyelidik. Ke ma

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3364

    Mereka sangat menyayangi Fani, dan itu tulus. Setelah pewaris yang sebenarnya kembali, mereka tetap tidak bisa menerimanya, selalu merasa Felicia adalah penyusup yang merebut semua yang seharusnya milik Fani.  Di hati mereka, ada rasa benci terhadap Felicia. Karena sejak kecil dia hidup di lingkungan yang keras tanpa kasih sayang, Felicia tidak pernah berharap bahwa orang tua kandung atau saudara laki-lakinya akan memperlakukannya dengan baik, sebagaimana dia sendiri juga tidak memiliki banyak rasa terhadap mereka. Hubungan kasih sayang antara orang tua dan anak, saudara laki-laki dan perempuan, memang perlu dipupuk. Karena dia tidak tumbuh besar di sisi orang tua kandung atau saudara laki-lakinya, tidak ada hubungan emosional yang terbentuk. Meskipun sudah kembali ke sisi orang tua kandung selama dua tahun, tetapi itu tidak ada apa-apanya dibandingkan Fani yang tumbuh besar bersama keluarga Gatara sejak kecil. Sekarang, setelah Fani tiada, ayah dan tiga saudara laki-lakinya hanya

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3363

    “Felicia, sekarang kamu ada waktu?” tanya Odelina.Felicia menjawab, “Selama kamu membutuhkan bantuan, aku selalu punya waktu.” “Kalau begitu, mari kita tentukan tempat untuk bertemu.” “Kamu yang pilih tempatnya.” Felicia mengangguk, lalu bertanya lagi, “Ada apa?” “Aku baru saja keluar dari Blanche Hotel, dan hampir saja tertabrak dua mobil di depan hotel. Pengemudinya bilang mereka gugup karena melihat banyak orang, lalu salah injak gas. Tapi ada kejanggalan, dan aku rasa ini bukan kecelakaan.” Felicia segera paham. Dia berkata, “Kamu curiga ini ulah mamaku yang menyuruh orang untuk menabrakmu? Mamaku sedang bepergian jauh, seharusnya bukan dia, 'kan?” Meski tahu ibunya bukan orang baik, Felicia tetap berharap ibunya tidak melakukan hal seperti itu. Odelina berkata, “Aku rasa ini bukan mamamu. Mamamu itu licik, kalau dia memang ingin aku mati, dia nggak akan menggunakan trik sepele seperti ini yang mudah ketahuan.” Sebelumnya, Waktu Ricky, dan Rika pergi ke pesta keluarga Gata

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3362

    “Itu yang buat orang curiga.” Dimas berkata, “Mereka kemungkinan besar memang menargetkanmu.” “Aku sedang berpikir, apakah ini perbuatan tanteku atau putranya?” Odelina menganalisis, “Aku rasa bibi nenekku nggak akan buat kesalahan sepele seperti ini. Kalau dia yang mengatur, mereka pasti akan mempercepat mobil saat benar-benar mendekatiku, sehingga aku hampir nggak punya kesempatan untuk menghindar.”“Felicia juga nggak mungkin. Kami cukup dekat.” Meski dalam bisnis mereka adalah saingan, terkadang Odelina merebut pelanggan Felicia, kadang sebaliknya. Di luar itu, mereka bisa berbincang dengan dengan baik. Jika Felicia bukan pewaris utama keluarga Gatara, mungkin mereka bisa menjadi teman baik. Odelina sangat menyukai sifat perempuan itu."Ketiga putra keluarga Gatara mungkin memang ingin membunuhku, terutama Ivan. Aku pernah kirim foto dia dan Fani ke istrinya. Dia pasti bisa menebak itu aku.” “Sekarang Fani sudah meninggal. Mungkin dia ingin membalas dendam untuk Fani.“Bibi ne

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3361

    “Maaf, saya melihat ada banyak orang berdiri di depan hotel, saya langsung panik dan, meskipun berniat menginjak rem, saya malah menginjak gas.” Setelah memarkir mobilnya, pengemudi mobil kedua turun dari mobil sambil terus-menerus meminta maaf. Dia adalah seorang gadis muda, dan tampaknya dia benar-benar panik.Tatapannya melewati kerumunan orang dan jatuh pada Odelina, yang sedang dibantu berdiri. Dengan nada penuh perhatian dan penyesalan, dia bertanya,"Kamu nggak apa-apa? Maaf, benar-benar maaf, aku baru dapat SIM setengah bulan yang lalu, ini pertama kali aku mengemudi keluar rumah. Kalau lihat banyak orang, aku masih nggak bisa menahan diri untuk merasa gugup." Pengemudi mobil pertama sudah membawa mobilnya masuk ke tempat parkir bawah tanah dan menghilang. Odelina melihat gadis muda itu yang terlihat sangat gugup. Wajar gugup kalau dia baru mendapatkan SIM-nya. Karena Odelina tidak mengalami apa-apa, dia berkata,"Aku nggak apa-apa, tapi kamu harus lebih hati-hati. Sebaiknya

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3360

    Mobil berhenti di depan Blanche Hotel.Dia mengambil dua tisu untuk mengusap hidungnya yang baru saja bersin, lalu membuang tisu itu ke tempat sampah di pintu hotel. Setelah itu, dia turun dari mobil dan berjalan masuk ke dalam hotel bersama sekretaris dan beberapa anggota tim manajer untuk bertemu dengan klien."Bu Odelina."Para staf Blanche Hotel menyapa Odelina dengan hormat saat melihatnya.Meskipun perempuan itu belum sepenuhnya masuk dalam dunia bisnis di Cianter, tetapi karena dia adalah kakak dari Olivia maka para staf hotel memperlakukannya dengan sangat hormat. Bahkan Ricky yang ada di sini juga bersikap hormat pada perempuan itu.Odelina membalas dengan senyuman tanpa menghentikan langkah kakina. Perempuan itu langsung menuju ruang rapat bersama timnya. Dia sudah mengatur pertemuan dengan klien, tetapi klien belum tiba.Klien tersebut sudah menelepon sebelumnya dan mengatakan bahwa mereka akan tiba dalam beberapa belas menit. Karena Odelina yang ingin bekerja sama dengan or

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status