“… Sayang, aku nggak main-main sama cewek lain.”“Iya, aku tahu. Aku nggak bilang begitu, kok. Aku bilang kamu ganteng, makanya nggak heran banyak cewek yang tergila-gila sama kamu. Cowok kalau ketemu cewek cantik pasti bakal melirik terus, bahkan bisa langsung jatuh cinta pada pandangan pertama. Sama, cewek kalau lihat cowok ganteng juga pasti bakal melirik terus. Di acara tadi, Rebecca ngajak aku kenalan sama beberapa teman dia. Aku baru pertama kali ketemu sama cewek itu, tapi dia malah ngata-ngatain aku. Waktu itu aku saja heran. Kayaknya aku nggak pernah bikin dia tersinggung. Belakangan aku baru tahu ternyata dia suka sama kamu.”“Sayang, cewek itu siapa memangnya?” tanya Calvin dengan wajah masam.Padahal sudah bagus Rosalina mau menyapanya, tetapi dia malah kurang ajar.“Kamu jangan langsung marah cuma dengar hal-hal yang nggak mengenakkan. Biasanya kamu lemah lembut. Kalau mukamu kayak begitu, kamu jadi sama kayak kakakmu. Aku nggak suka kamu begitu.”Sewaktu Rosalina masih be
Tante Rida juga berulang kali menyarankan Rosalina untuk jangan melewatkan Calvin. Bahkan adiknya Rosalina yang masih muda juga bilang kalau di mata Calvin hanya ada Rosalina, dan dia bersama dengan Tante Rida sama-sama mendukung hubungan mereka.Keluarga Adhitama tidak pernah memandang rendah orang yang memiliki kekurangan, jadi Rosalin juga tidak punya alasan untuk membenci dirinya sendiri. Rosalina punya keunggulan tersendiri sehingga tidak perlu merasa minder. Saat itu Rosalina masih belum bisa melihat dan merasa kalau Calvin bisa mendapatkan yang lebih baik. Namun pendapat Rosalina berubah ketika dia mengetahui Calvin bolak-balik ke Vila Ferda untuk meminta pertolongan Dokter Dharma untuk menyembuhkan matanya.“Nggak ada siapa pun yang merebut aku dari kamu. Aku milikmu, dan kamu milikku. Kamu dari awal sudah dipilihkan sama nenekku. Jujur saja, waktu aku bilang Nenek pilih kasih karena kasih aku pasangan yang buta. Waktu itu aku masih merasa diriku luar biasa dan nggak kalah dari
Keesokan paginya Rosalina dibangunkan oleh tatapan Calvin yang intens. Dia membuka mata dan bertatapan dengan bola mata hitam pekatnya Calvin.“Sayang, ngapain sih kamu lihat aku begitu. Untung saja kamu nggak nerkam, atau aku pasti sudah diterkam kamu.”Tidak hanya kali ini saja Calvin seperti itu. Sebelumnya sudah beberapa kali Calvin menatap Rosalina yang sedang tertidur pulas dengan intens dan fokus yang luar biasa, sampai bahkan di tengah tidurnya pun Rosalina terjaga dari mimpi indahnya.Ketika baru awal menikah dan pertama kali tidur seranjang, Rosalina juga dikejutkan oleh cara yang sama. Rosalina mengira ada maling yang masuk ke kamarnya karena dia masih belum terbiasa tidur bersama. Dia lupa kalau sudah menikah dengan Calvin. Ketika melihat Calvin, Rosalina refleks membungkus dirinya dengan selimut rapat-rapat dan menendang Calvin dari kasur. Setelah sadar dan baru ingat kalau mereka sudah menikah, Rosalina buru-buru turun dan membantu Calvin berdiri.“Waktu itu aku lupa kala
“Aku mau lari pagi sebentar. Kamu tidur lagi saja. Nanti aku buatkan sarapan kalau sudah balik.”“Masakannya Ronny lebih enak. Waktu kamu balik dari lari pagi, mungkin Ronny sudah buatkan kita semua makan pagi.”“Kalau begitu aku coba lihat Ronny sudah bangun atau belum. Nanti aku minta dia buatkan lebih banyak biar kita juga bisa makan. Kalau nggak salah Senin depan dia sudah mau berangkat ke Aldimo. Makanya sejak beberapa hari ke belakang dia selalu menemani orang tuanya dan masak untuk mereka.”Mendengar itu, Rosalina jadi penasaran dan tidak lagi mengantuk. Dengan penuh rasa penasaran dia bertanya, “Ronny mau ngapain pergi jauh begitu? Ada urusan bisnis?”“Dia bilang mau jadi koki pribadi. Dengar-dengar majikannya itu selera makannya tinggi banget. Ronny jadi penasaran mau coba lihat sejauh mana kemampuan memasaknya.”“... memang kemampuan memasaknya masih perlu diragukan lagi? Kalian semua kan dilatih langsung dari Nenek. Olivia bilang selain Sandy, masakan kalian semua enak.”Sem
Calvin tersenyum lalu berkata, “Semua orang pasti punya keinginannya masing-masing. Lagi pula, dia bukan bocah 3 tahun lagi, jadi untuk apa kita mengkhawatirkannya?”“Sayang, kamu tidur saja, ya. Aku mau keluar sebentar,” ujar Calvin lalu berganti pakaian olahraga.Vila Permai cukup luas, jadi hanya dengan berlari setengah area Vila Permai saja sudah terhitung sebagai olah raga. Bahkan Calvin sering kali, hanya mengelilingi halaman Vila Permai sebanyak dua kali tanpa perlu mengelilingi area rumah yang cukup menguras waktu. Walaupun hari ini, Calvin tidak berangkat kerja, dia tidak ingin membuang waktunya dan tetap ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengan istrinya. Rosalina kembali melanjutkan tidurnya setelah Calvin pergi. Terkadang, Rosalina merasa iri dengan suaminya. Karena suaminya memiliki lebih banyak tenaga daripada dirinya. Padahal mereka berdua memiliki waktu istirahat yang sama. Calvin tidak melihat keberadaan kedua orang tuanya setelah dia turun ke lantai bawah. Dia me
Calvin langsung melihat sosok Ronny sedang mengenakan celemek sambil serius memasak ketika dia tiba di dapur lalu dia pun berkata, “Ronny, kami sekeluarga juga akan ikut makan bersama Nenek. Jadi, kamu harus menyiapkan makanan untuk kami juga, ya. Jangan sampai kamu mengecewakan istriku nanti.”Calvin takut Ronny sudah selesai memasak tanpa menyiapkan makanan untuk mereka sekeluarga karena keterlambatannya memberitahu Ronny. Dia tidak ingin membuat istrinya kelaparan karena kelalaiannya. “Kamu nggak lihat kalau aku sedang sibuk, ya? Lebih baik sekarang, kamu bantu aku masak,” ujar Ronny tanpa menoleh sedikit pun. Stefan, Calvin serta Reiki bersama keluarga mereka masing-masing sudah datang ke Vila Permai, jadi Ronny langsung menyiapkan sarapan untuk mereka semua tanpa perlu diminta. Semua orang pasti akan makan bersama di rumah utama selama Nenek berada di rumah. Calvin dengan cepat berkata, “Aku masih mau lari pagi dan nggak ada waktu untuk membantumu. Lagi pula, orang-orang lebih
“Aku sudah bilang, kami baik-baik saja. Lagi pula, Rosalina adalah orang yang sangat logis.”“Selain itu, aku adalah orang yang tegas dan berpendirian. Aku nggak akan melakukan apa pun yang akan mengecewakan Rosalina. Tenang saja, tidak ada masalah di antara kami. Kamu juga harus belajar banyak dari kami setelah kamu menikah nanti. Kamu harus mencintai dan memanjakan istrimu setelah kamu menikahinya.”“Suami dan istri harus saling percaya satu sama lain. Jangan sampai kamu menghilangkan tradisi keluarga Adhitama yang luar biasa ini.”Menyayangi dan takut pada istri adalah tradisi luar biasa yang dimiliki oleh keluarga Adhitama. Mereka sempat bertanya saat mereka kecil, kenapa mereka harus menyayangi istri mereka dengan sepenuh jiwa dan raga? Nenek menjawab kalau mereka bisa menghasilkan banyak uang dan merengkuh kesuksesan selama memiliki istri yang baik dan mengerti cara menempatkan diri dengan baik. Istri yang berbudi luhur tidak akan mendatangkan malapetaka bagi suami mereka dan aka
Kemudian Nenek berkata, “Ada bunga kupu-kupu, bunga randu alas, bunga bungur jepang. Bunga randu alas baru akan mekar setelah tiga bulan, sedangkan bunga bungur jepang akan mekar setiap musim panas. Kita harus menanamnya secara berkala agar bisa sering menikmati keindahannya.”“Bunga plum baru akan mekar setelah tahun baru nanti. Kalian harus ke sini nanti agar bisa menemani Nenek menikmatinya. Selain itu, masih ada bunga Sakura juga yang ditanam di sini.”“Di bulan Juni, kita juga bisa menikmati bunga Teratai. Karena bunga Teratai adalah bunga yang paling banyak ditanam di sini.”Nenek tersenyum lalu berkata, “Nenek sangat suka bunga dan tumbuhan. Ada banyak tanaman dan tumbuhan yang di tanam di sini yang akan tumbuh dan bermekaran setiap musimnya. Jadi, setiap musim kita bisa menikmati berbagai jenis bunga yang bisa membuat tubuh kita lebih bersemangat dalam menjalani aktivitas.”Nenek menanam bunga-bunga itu di Vila Permai agar kelak para perempuan yang masuk ke dalam keluarga Adhit
Yuna menangis sejadi-jadinya di depan nisan adiknya. Namun, tidak peduli seberapa keras tangisnya, dia tidak dapat menghidupkan kembali adiknya. Satu hal yang bisa dia lakukan hanyalah menjadi sosok ibu bagi kedua keponakannya dan memberikan mereka lebih banyak kasih sayang.Yuna dan adiknya mengalami masa kecil yang tragis. Kemudian, keduanya dipisahkan oleh dua alam yang berbeda. Setelah mengetahui penyebab kematian orang tuanya, Yuna sangat membenci Patricia.“Kalau nggak ingin orang tahu apa yang kamu lakukan, lebih baik nggak usah lakukan. Dia akan membayar harga atas semua perbuatannya,” ujar Setya dengan penuh kebencian.“Benar, Om. Dia akan bayar harga atas semua yang telah dia lakukan.”“Aku yang nggak berguna. Aku nggak punya banyak bukti. Hanya ada sedikit. Karena orang-orang yang tahu masalah ini sudah mati semua, jadi sulit untuk memberatkannya dengan bukti yang sedikit ini.” Usai berkata, Setya kembali menyalahkan dirinya sendiri dan menangis.“Aku nggak peduli ada bukti
Tahun lalu, Setya baru saja kembali dari gerbang kematian. Setelah mendengar perkataan Panca, Setya pun berusaha menenangkan dirinya. Dia menganggukkan kepala kepada teman-temannya, lalu berkata kepada yuna, “Non Yuna, aku akan berusaha tetap hidup. Sampai kalian membalaskan dendam orang tuamu, agar Bu Patricia terima hukuman atas perbuatannya. Kalau nggak, aku nggak bisa mati dengan tenang.”“Ini juga salahku. Selama bertahun-tahun, aku nggak bisa membalaskan dendam orang tuamu. Aku juga nggak bisa temukan keberadaan kamu dan adikmu.”Kalau saja Setya menemukan Yuna dan Reni lebih awal, Reni tidak akan meninggal secepat ini. Setya gagal melindungi kepala keluarga Gatara sebelumnya, juga gagal melindungi kedua putri kepala keluarga Gatara sebelumnya. Setya merasa sangat bersalah.Setya yang telah menjalani pelatihan khusus menjadi asisten terpercaya kepala keluarga Gatara. Dia telah melakukan banyak hal untuk kepala keluarga Gatara. Namun pada akhirnya, dia gagal melaksanakan dua hal t
Yuna memanggil pria itu Setya, adik Yuna juga ikut memanggilnya dengan nama itu. Setiap kali Yuna dan adiknya memanggil Setya, pria itu selalu menjawab sambil tersenyum.Dalam ingatan Yuna yang samar-samar, orang tuanya dan Setya sangat sibuk. Namun, kesehatan ibunya kurang baik, jadi ibunya sering meminta bibinya yang tidak lain adalah Patricia untuk melakukan sesuatu.Sekarang kalau dipikir-pikir, justru karena ibunya Yuna sakit. Jadi ibunya Yuna mau tidak mau sering minta Patricia mengurus perusahaan dan urusan keluarga, sehingga timbul keinginan di dalam hati Patricia untuk merebut kekuasaan.Patricia pasti merasa dia telah berbuat banyak, tapi semua orang tetap berpihak pada ibu Yuna. Oleh karena itu, Patricia ingin mengambil alih. Karena dia mengira hanya dengan menjadi kepala keluarga, semua orang akan sepenuhnya berpihak padanya.“Huh ....”Syuna memanggil Sety, Setya menghela napas sambil menahan air matanya. Keduanya sama-sama tidak memiliki kesan mendalam terhadap satu sama
Stefan tertawa pelan. “Oke, asal kamu nggak berebut dengan tantemu untuk dapat perhatian, sebenarnya kamu akan merasa sangat bahagia. Ada begitu banyak orang yang sayang sama kamu. Cepat gosok gigi dan cuci muka. Habis itu ambil tasmu dan turun untuk sarapan dulu. Nanti om sopir yang antar kamu ke sekolah. Om dan tantemu ada urusan, nggak bisa antar kamu.”Russel memanyunkan bibir lagi. Namun pada akhirnya, dia tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia pun pergi mencuci muka dan menggosok gigi dengan tenang. Sedangkan Stefan kembali ke kamarnya untuk membangunkan Olivia. Dia memberitahu Olivia kalau Dokter Panca membawa asisten nenek Olivia ke rumah keluarga Sanjaya.Olivia langsung bangun dan mandi secepatnya. Selesai ganti baju, dia bergegas turun bersama suaminya. Di sisi lain, Aksa juga telah membangunkan orang tuanya. Begitu mengetahui kedatangan para pria tua dan salah satu di antaranya adalah guru Kellin, Yuna langsung keluar dari kamar. Namun, suaminya segera menghentikannya.“Yuna, k
Mereka berdua sedang bertelepon, tapi Stefan malah bilang kalau dia tidak bicara dengan Aksa. Karena Aksa tahu Stefan pasti sedang mengurus Russel, Aksa pun tidak marah.“Oke, kamu bisa bicara sekarang.” Stefan akhirnya bicara dengan Aksa.Kalau bukan karena tahu Olivia masih tidur saat ini, Aksa sungguh tidak ingin menelepon Stefan. Dengar saja nada bicara Stefan, sangat menjengkelkan, bukan? Seolah-olah Aksa akan melapor ke Stefan saja.Aksa pun berkata sambil menahan amarahnya, “Dokter Panca bawa asisten nenekku datang ke sini. Selain mereka berdua, ada beberapa pak tua lainnya. Mereka mungkin para master yang menguasai dunia beberapa puluh tahun yang lalu. Kamu bilang sama Olivia. Kalau kamu bisa datang, kamu temani Olivia datang ke sini sebentar.”“Dokter Panca?” Stefan spontan mengerutkan kening. “Kamu yakin orang itu Dokter Panca?”“Aku nggak yakin. Makanya aku suruh Jonas datang. Jonas pernah bertemu dengannya. Tapi aku rasa mereka nggak akan berbohong. Nggak akan ada yang bera
Panca mewakili Setya menjelaskan alasan sebenarnya mengapa Setya tidak mampu membalaskan dendam kepala keluarga Gatara sebelumnya selama puluhan tahun. Setya terbawa emosi. Air mata mengalir di wajahnya yang penuh kerutan. Dia merasa sangat bersalah kepada kepala keluarga Gatara.Begitu mengalami pergolakan emosi, Setya terbatuk-batuk lagi. Panca bergegas mengeluarkan obat yang selalu dibawanya. Dia mengeluarkan dua butir pil dan menyuruh Setya menelan pil itu.“Kamu yang tenang. Kamu masih belum bertemu dengan Yuna,” kata Panca.Yang lain juga terus menenangkan Setya, memintanya untuk tetap tenang. Setelah minum obat dan air, Setya terlihat sedikit lebih tenang.Aksa juga terlihat sangat tegang, khawatir dengan kondisi pria tua itu. Aksa tidak pernah bertemu Panca, tapi dia tahu kemampuan dokter tua itu. Kellin adalah murid terbaik Panca. Kellin menyembuhkan mata Rosalina. Panca sendiri sudah seperti besan dengan keluarga Junaidi.Sedangkan keluarga Sanjaya juga menjadi besan keluarga
Wajah pria tua itu penuh kerutan. Berdasarkan gambaran berdasarkan ingatan Yuna, hanya mirip sekitar 30 persen. Tidak heran Bram tidak bisa menemukannya.Yuna tidak mengingat orang itu dengan jelas. Meskipun orang yang di gambar tampak nyata, jika sejak awal gambarnya sudah salah, tetap saja tidak ada gunanya. Tidak peduli seberapa bagus keterampilan orang yang menggambarnya. Lantas, apakah pria itu adalah asisten serba bisa neneknya Aksa?“Maaf, Bapak-Bapak sekalian namanya siapa, ya?” tanya Aksa.“Siapa nama kami nggak penting. Sudah puluhan tahun nggak ada yang tanya nama kami. Kami juga hampir nggak ingat lagi nama lengkap kami sendiri.” Orang yang berbicara adalah Dokter Panca.“Pak Aksa, aku adalah seorang dokter tua, sudah praktik sebagai dokter selama puluhan tahun. Orang-orang panggil aku Dokter Panca. Kellin adalah muridku. Pak Aksa mungkin pernah dengar nama muridku.”Dokter Panca yang pertama memperkenalkan diri. Di usia Aksa, dia pasti tidak mengenal Dokter Panca. Dia mung
“Tentu saja,” kata Tiara sambil tersenyum. “Kalau bisa jadi teman dekat istri Bram, itu sama saja dengan jadi teman dekat Bram.”Sebagai menantu keluarga Sanjaya, Tiara tidak perlu mencari muka di depan orang lain, apalagi menjilat. Akan tetapi, dia harus berteman dengan istri Bram. Karena akan ada saatnya mereka membutuhkan keluarga Ardaba.Misalnya sekarang, jika mereka membutuhkan keluarga Ardaba, mereka harus melalui Stefan baru bisa mendapatkan bantuan keluarga Ardaba. Dalam lingkaran pertemanan nyonya-nyonya keluarga kaya, paling hanya satu dua yang benar-benar jadi teman sejati. Kebanyakan dari mereka berteman karena ada tujuan lain. Saling memanfaatkan satu sama lain.“Kamu cepat turun dan lihat mereka penipu atau bukan,” kata Tiara sambil menidurkan anaknya. “Ini anak sebentar lagi juga tidur. Aku juga tidur sebentar lagi. Nggak usah bangunkan aku untuk sarapan. Kamu sarapan dulu baru pergi kerja.”“Oke.”Aksa mendekat, lalu mencium wajah istrinya. Kemudian, dia menyentuh waj
Bayi cepat lapar tapi juga cepat kenyang. Setelah perut kenyang, dia pun berhenti menangis. Aksa menyerahkan si bayi kepada Tiara dengan hati-hati. Kemudian, dia menelepon Bram dan menanyakan apakah Bram mendapat informasi tentang asisten itu.“Kami sudah cari sekian lama, tapi masih belum dapat informasi apa pun. Pak Aksa, aku rasa orang yang kalian cari sudah meninggal,” kata Bram dengan tidak enak hati.Banyak orang tua yang berusia 70 atau 80 tahun. Namun, jarang orang yang bisa hidup sampai usia 90 tahun. Orang tua yang dicari Yuna usianya hampir seratus tahun. Bram menduga orang itu sudah tidak hidup lagi. Selain itu, kejadian itu terjadi puluhan tahun yang lalu. Bram hanya mendapat sedikit informasi.Itu juga menjadi masalah besar bagi mereka untuk mencari orang. Yuna bahkan sudah tidak mengingat siapa nama orang itu. Dia hanya ingat saat dia masih kecil, dia selalu memanggil orang itu paman. Namun, Yuna tidak tahu namanya. Bagaimana Bram bisa mencari orang itu?Keluarga Ardaba