Olivia berusaha mengganti topik pembicaraan dan tidak lagi ingin membicarakan keluarga Pamungkas. Odelina langsung kehilangan senyumannya lalu berkata, “Apa kamu pikir, kakakmu ini Dewi yang bisa terbang? Mana mungkin semuanya bisa stabil hanya dalam sekejap mata?”“Perusahaan kan baru berdiri dan masih membutuhkan banyak pegawai.”“Kakak sih sama sekali nggak khawatir dengan bisnis di sini. Singkatnya, perusahaan kakak ini kan masih termasuk dalam bagian dari Sanjaya Group. Selain itu, masih ada Stefan dan Daniel yang selalu membantu Kakak. Jadi, kakak merasa seperti seorang pekerja paruh waktu di sini, ujar Odelina yang sengaja membangun bisnisnya untuk bersaing dengan Gatara Group. Olivia langsung tertawa seraya berkata, “Kakak bukan pekerja paruh waktu. Kakak itu bosnya. Kak, perusahaanmu nantinya akan memberikan akomodasi dan makanan untuk para pegawai, kan? Di sana pastinya nanti akan ada kantin, kan? Pokoknya Kakak jangan sampai lupa untuk menghubungi perusahaanku kalau perusa
“Setidaknya, berikanlah dia waktu untuk berkencan.”Odelina tersenyum lalu berkata, “Kamu jangan terlalu memaksanya, sampai dia nggak punya waktu untuk berkencan.”“Nggak begitu, kok. Aku juga mengawasi berbagai macam masalah yang ada di perusahaan, sedangkan Amelia mengurus cabang-cabang kami yang baru saja.”“Lagi pula, perusahaan kami punya banyak pegawai. Dia hanya perlu membubuhkan tanda tangannya dan memberikan semua urusan perusahaan ke pihak manajemen. Semua itu nggak akan mempengaruhi waktu berkencannya.”Odelina kembali berkata, “Baguslah kalau begitu. Kalian diskusikan dulu semuanya matang-matang, baru kalian atur semuanya dengan baik. Olivia, Kakak masih ada kerjaan, jadi Kakak tutup ya teleponnya.”“Oke, Kak. Aku juga lagi menunggu Stefan keluar kantor karena kami mau pulang bersama.”Stefan biasanya tidak ada pertemuan apa pun di Jumat malam. Jadi, dia memiliki waktu untuk pulang bersama istrinya. Olivia dan Odelina mengakhiri panggilan telepon mereka. Kemudian Olivia men
“Tentu saja dia antusias. Dia pergi berlibur sekaligus bertemu sama ibunya.”Akhir pekan ini adalah momen yang paling dinanti dan menyenangkan bagi Russel. Dia menantikan momen Daniel mengganti posisi Roni sebagai ayahnya dan mereka bertiga pergi bersama layaknya sebuah keluarga yang utuh. Jadi, aneh rasanya kalau sampai Russel tidak antusias dengan kepergiannya ini. “Russel nggak mengucapkan selamat tinggal padaku ketika dia pergi. Aku pasti akan merindukannya 2 hari ini,” ujar Stefan mengeluh dengan sikap Russel yang tidak memedulikannya. Olivia langsung tersenyum seraya berkata, “Russel juga nggak akan mengucapkan selamat tinggal padaku dan langsung saja pergi dengan Daniel kalau bukan karena aku membawakan kopernya.”“Itu caranya menghemat waktu agar tidak terlalu malam sampai di Cianter. Lagi pula kakakku juga sudah menunggu mereka di sana agar bisa makan malam bersama.”Stefan membelai perut Olivia lalu bertanya dengan lembut, “Apa mungkin bayi kecil kita mendengar perkataan ki
Raut wajah Stefan seketika berubah sedih lalu dia pun berkata, “Aku akan membantumu mengurusnya kalau kamu nggak bisa.”“Olivia, aku selalu berharap kamu akan hidup tanpa beban selamanya.”Olivia tiba-tiba saja membelai wajah tampan Stefan seraya berkata, “Sayang, aku selalu merasa berterima kasih pada Nenek setiap kali aku melihatmu. Karena Nenek sudah menikahkanku dengan laki-laki luar biasa sepertimu. Aku juga berterima kasih kepada keluargamu karena mereka selalu mendukungku dan nggak pernah menganggapku nggak pantas untukmu.”“Aku juga tahu kalau kamu sangat baik padaku dan nggak mau aku kelelahan.”“Tapi, aku sadar kalau aku harus mengambil tanggung jawab yang cukup besar sebagai istri dari pewaris keluarga Adhitama setelah menikah denganmu. Aku pun bersedia melakukan semuanya dengan sepenuh hatiku. Lagi pula, kamu sudah cukup sibuk dengan pekerjaanmu, jadi mana mungkin kamu masih harus membantuku juga?”Kemudian Olivia kembali berkata dengan penuh percaya diri, “Aku yakin kalau
“Kita bisa pergi ke utara setelah bayi kita lahir kalau memang kamu mau melihat salju.”“Oke.”Sepasang suami istri ini jarang sekali pergi berlibur karena mereka sangat sibuk bekerja. Sesampainya di rumah, mereka melihat mobil Nenek terparkir di area rumah. Stefan bergegas menghampiri mobil neneknya setelah dia turun dari mobil lalu berkata, “Nek, lama sekali Nenek baru pulang. Padahal Nenek bilang kalau Nenek mau menjaga Olivia selama dia hamil. Tapi, Nenek justru sering pergi entah ke mana.”“Nenek memang berbeda dari orang tua lainnya. Padahal Nenek sudah berumur, tapi masih saja suka pergi ke mana-mana. Selain itu, Nenek juga nggak bisa berbicara lama-lama ketika aku menelepon Nenek.”Nenek sama sekali tidak marah dengan keluhan Stefan, dia justru tersenyum seraya berkata, “Memangnya kenapa kalau Nenek masih suka bepergian? Itu artinya, badan Nenek masih sehat. Kalian seharusnya pusing kalau Nenek hanya bisa tiduran di atas kasur tanpa bisa melakukan apa pun.”“Semoga saja Nenek
“Kami semua adalah hasil dari ajaran Nenek. Itu artinya Nenek nggak suka sama hasil dari ajaran Nenek kalau Nenek nggak suka sama aku.”Nenek hanya bisa terdiam. Cucu tertuanya sudah semakin pandai bersilat lidah. Semua ini pasti karena dirinya yang telah menikahkan Stefan dengan Olivia. Di sisi lain, Olivia terus saja tertawa setiap kali melihat Stefan dan Nenek bertengkar seperti ini. “Olivia, kita nggak perlu pedulikan dia. Dia hanyalah laki-laki berwajah datar dan dingin yang nggak bisa diajak bercanda. Kamu adalah satu-satunya orang yang bisa tahan hidup dengannya. Perempuan lain pasti sudah kabur meninggalkannya. Bahkan anak kecil saja akan menangis ketakutan kalau melihatnya di malam hari.”“Nggak kok, Nek. Stefan adalah orang yang sangat baik. Dia sama sekali nggak dingin. Bahkan dia itu sangat lembut dan perhatian padaku. Dia adalah laki-laki baik yang sudah membuatku bahagia.”Raut wajah kesal Stefan seketika berubah gembira lalu dia pun berkata, “Istriku juga sangat baik p
“Ma, aku akan mengajak Dewi berbelanja nanti. Dia bisa membeli apa pun selama dia bahagia,” ujar Handi cepat. Kemudian Nenek duduk dan berkata, “Kamu harus menjadi teladan yang baik bagi anak dan cucumu. Kamu sebentar lagi akan menjadi seorang Kakek.”“Ma, aku akan selalu menjadi panutan bagi Stefan dan Ronny.”“Kamu dan Stefan bantu Ronny saja di dapur.”“Ma, kita sudah bisa makan. Ronny sendiri yang memasak malam ini,” ujar Handi penuh rasa bangga. Nenek hanya melirik putra sulungnya tanpa berbicara sama sekali. Handi hanya bisa tersenyum pahit sambil melirik Stefan. Kemudian kedua ayah dan anak itu langsung bergegas menuju dapur. Nenek tersenyum lalu berkata kepada Dewi dan Olivia, “Nanti, kita belanja bersama, ya. Nenek sudah lama nggak pergi belanja. Lagi pula, Nenek harus belikan banyak rok cantik untuk cicit Nenek yang ada di perut Olivia.”Dewi dengan cepat ikut berkata, “Benar, kita harus membeli banyak rok.”“Nek, bayiku belum lahir. Lagi pula, bayi ini belum tentu perempu
Olivia menuangkan air untuk Nenek dan ibu mertuanya seraya berkata, “Aku dengar kalau Ricky akan berlibur bersama Rika selama setengah bulan.”“Nenek mungkin bisa jalan-jalan kalau pergi sekarang, tapi Nenek nggak akan bisa datang untuk melamar Rika. Karena tidak baik jika lamaran dilaksanakan tanpa adanya mempelai perempuan.”Nenek terdiam sejenak lalu berkata, “Kalau begitu, kita baru akan melamar setelah mereka kembali. Kita bisa pergi ke sana untuk berkenalan dengan keluarga Arahan terlebih dahulu.”Olivia langsung tersenyum seraya berkata, “Memangnya Nenek nggak cukup mengenal mereka?”“Kami lebih sering mengobrol di telepon dan jarang sekali mengobrol secara langsung.”Olivia tidak lagi bisa berkomentar. Karena para tetua dari kedua keluarga ini memang lebih sering berbicara melalui telepon daripada secara langsung. Faktor utamanya adalah karena jarak yang cukup jauh. “Sudah waktunya makan!” teriak Stefan setelah keluar dari dapur. Nenek dan para menantu perempuannya duduk meng
Namun Olivia justru malah bertanya, “Russel, kamu mau menemani Liam kerjain tugasnya? Anggap saja ini sebagai latihan menulis. Ingatan kalian berdua kan bagus, kalau kamu nulis banyak dan bisa ingat apa yang kamu tulis, di masa depan bakal berguna juga buat kamu, lho.” Tidak pernah ada salahnya mengerti sedikit tentang kesehatan dan ilmu kedokteran. Karena ditatap oleh tante dan teman baiknya, Russel secara tak terduga menerima tantangan itu. Biarlah, dia pikir, tidak ada ruginya juga menemani teman baiknya mengerjakan tugas. ***Sementara itu di Aldimo ….Kemarin malam baru saja turun salju yang sangat deras, maka dari itu hari ini di mana-mana dipenuhi dengan pemandangan jalan yang putih pekat. Di halaman rumah keluarga Pangestu, terlihat dua orang anak dengan pakaian tebal sedang asyik bermain dan membuat boneka salju. Mereka adalah dua anak penerus keluarga Pangestu. Tommy membuat boneka salju dengan ukuran yang sangat besar. Setelah boneka salju itu jadi, dia mundur beberapa l
Dalam hatinya Yose berkata “Stefan belajarnya cepat juga ternyata, padahal waktu itu dia yang datang berguru padaku.” Setelah sarapan, Mulan dan Olivia membawa anak-anak mereka untuk bermain di ruang tengah utama, semetara Yose harus berangkat ke kantornya untuk bekerja. Dengan hati yang sangat berat dia menyerahkan putri kesayangannya kepada Mulan, lalu meminta Mulan untuk mengantarnya sampai ke pintu depan. Setelah itu baru Yose berangkat kerja. “Dasar … anak sudah sebesar ini masih saja manja,” ujar Mulan mengeluhkan sikap suaminya kepada Olivia. “Romantis banget. Hubungan kamu dan Yose masih sama seperti waktu pertama kali kalian pacaran. Kalau bukan romantis, apa namanya? Kamu itu kan wanita idaman yang sudah Yose impikan selama belasan tahun, wajah saja kalau dia masih suka bersikap manja sama kamu.” Seketika rona wajah Mulan langsung memerah. Di saat itu juga, Dokter Panca baru datang sambil menggendong Tiano. Sally juga datang menggandeng dua anak lelakinya untuk meramaikan
Raut wajah Liam langsung berubah masam dan seketika nafsu makannya juga hilang. Namun mengingat, jarak liburan musim panas nanti masih ada setengah tahun, nafsu makannya kembali membaik. “Olivia, biasanya Russel dikasih pelajaran apa? Liburan musim panas tahun depan kan mereka berdua main bareng lagi, gimana kalau kita suruh mereka belajar bareng juga. Kalau ada teman belajar, belajarnya pasti bisa lebih cepat masuk,” Yose mengusulkan. “Liburan musim panas nanti, mungkin aku nggak bisa datang, kecuali Liam yang datang ke rumahku,” kata Olivia. Di saat itu anak Olivia baru genap satu bulan. Anaknya masih sangat kecil sehingga tidak memungkinkan Olivia untuk melakukan perjalanan jauh. Jika Liam yang datang ke Mambera juga akan menjadi tanggung jawab yang berat. Olivia tidak berani menanggung itu. Andaikan Mulan mau membawakan Liam dan kedua anak kembarnya ke Mambera, itu akan lebih baik, karena bagaimanapun Mulan dan Yose adalah orang tuanya Liam. Di liburan musim panas nanti, kedua
“Ma, Om Stefan nggak mungkin secepat itu datang jemput aku dan Tante, ‘kan? Aku masih belum puas main di sini, aku masih mau main sebentar lagi.” Mendengar Russel bilang begitu, Liam juga ikut khawatir Russel akan segera pulang ke Mam bera, maka dia pun bergegas berbicara kepada Odelina, “Tante, jangan jemput Russel pulang dulu. Kasih Russel masih di sini beberapa hari lagi saja. Kami masih belum puas. Aku … aku nggak bakal berantem sama Russel, jadi tolong kasih Russel menginap di sini lebih lama, ya.” “Boleh, kalau begitu Tante kasih kasih Russel menginap di sana satu minggu lagi. Seharusnya nanti Stefan ada waktu kosong untuk jemput dia,” kata Odelina. Liam merasa satu minggu saja masih tidak cukup, jadi dia memberikan tawaran baru. “Tante, kalau sepuluh hari saja, boleh nggak?” “Sepuluh hari, ya …,” Odelina menghitung tanggal. “Kalau sepuluh hari, Tante sudah libur. Ya sudah, oleh. Kalau begitu Russel menginap di sana sepuluh hari lagi, tapi kalian berdua harus akur, ya. Jangan
Status keluarga Junaidi di Aldimo membuat mereka tidak bisa bertindak gegabah. Faktor lainnya adalah nantinya mereka tidak akan bisa lagi mendapat informasi apa pun tentang Liam dari Vila Ferda. Mereka menduga keluarga Junaidi mengirim anak itu ke suatu tempat, tetapi mereka tidak tahu tempat apa pastinya. “Nggak apa-apa. Libur musim panas tahun depan waktunya lebih panjang. Nante Tante bawa Russel main ke rumahmu, biar dia bisa menemani kamu selama liburan,” kata Odelina tersenyum. “Tante Odelina harus tepat janji, ya! Liburan musim panas nanti Russel harus temani aku main,” ujar Liam. Liam dan Russel pasti ada saja sesekali bertengkar, tetapi sebagian besar waktu lebih banyak mereka habiskan dengan bermain bersama. Ada banyak sekali anak-anak di Vila Ferda, tetapi Archie dan Audrey masih terlalu kecil untuk bermain bersama dengan Liam. Liam tentu saja berharap Russel yang datang untuk bermain bersama. “Pasti,” Odelina berjanji. Ketika liburan musim panas nanti, anaknya Olivia ju
“Oke!” jawab Russel dengan gembira. “Mama, aku makan sendiri, lho. Tante Olivia nggak suapin aku lagi. Aku makan juga nasinya sudah nggak berantakan di meja. Aku mau tanding sama Liam siapa yang bisa makan lebih cepat.” Lam langsung mendekat dan dengan santun menyapa Odelina. “Halo, Tante. Selamat pagi. Tante sudah makan, belum?” Odelina tersenyum. “Tante baru saja makan. Sekarang lagi perjalanan balik ke kantor. Kamu sama Russel makan yang banyak, ya, biar cepat tinggi.” “Kak Odelina, jangan suruh mereka berdua makan banyak. Mereka ini tukang makan, aku malah takut mereka makan kebanyakan dan malah jadi sakit perut mereka,” sahut Mulan. Odelina juga sadar anaknya, Russel, itu tukang makan. Namun apa mau dikata, semua orang yang menjaganya juga sama-sama suka makan. Karena mendapat pengaruh dari Olivia, reputasi Russel sebagai tukang makan justru malah makin terkenal. Sisi positifnya, paling tidak sekarang sudah tidak pilih-pilih makanan. Dulu Russel paling tidak suka makan sayur,
Selama ada Vandi di sisinya, mau dunia kiamat pun Felicia tidak akan merasa khawatir.Odelina selalu bilang kalau Vandi mencintai Felicia, dan Felicia juga memiliki perasaan kepada Vandi. Odeline sudah pernah mengingatkan Felicia agar tidak menyia-nyiakan Vandi, dan juga jangan mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal seperti hanya menginginkan anak tanpa suami agar tidak membuat Vandi bersedih.Tidak peduli bagaimana akhir dari persaingan antara Odelina dengan keluarga Gatara, dalam hubungan asmara, Odelina hanya ingin memberikan saran demi kebaikan Felicia sendiri. Felicia mengakui perasaannya, dia memang mencintai Vandi. Tak bisa dipungkiri, memang sangat mudah untuk mencintai pria yang luar biasa seperti Vandi.Melihat Felicia sudah tertidur, Vandi menghentikan mobil dan melepas jaketnya, lalu dia gunakan jaket itu untuk menutupi tubuh Felicia. Udara masih terasa dingin meski di dalam mobil sudah menggunakan penghangat. Felicia akan mudah masuk angin jika dia tertidur begitu saja.
Felicia menyapu pandangannya ke arah bawahan Dikta yang sudah tumbang di lantai. “Cukup awasi saja mereka, nggak perlu dibunuh.”“Baik, sudah kuperintahkan ke anak buahku,” jawab Vandi.Felicia mengiyakan, lalu dia langsung naik ke mobilnya Vandi. Dengan segera Vandi mengemudikan mobil itu kembali ke Cianter. Selagi di perjalanan, Vandi berkata, “Dari awal Bu Patricia sudah merencanakan ini. Dia sudah minta Dikta untuk menyiapkan seorang pengganti. Sekarang pengganti itu ada di rumah.”“Sudah kuduga Mama pasti bakal melakukan ini,” tutur Felicia seraya memijat lehernya.Karena itu Felicia juga sudah menyiapkan rencananya sendiri. Sewaktu ibunya mengajak dia jalan-jalan di halaman rumah, Felicia sudah menunggu ibunya beraksi, agar ibunya mengira kalau rencananya berjalan dengan lancar. Dengan begitu, Felicia bisa kembali ke Cianter tanpa ketahuan.“Mama sudah tua pun tenaganya masih kuat. Leherku sampai sekarang masih sakit.”“Bu Patricia pernah latihan bela diri. Usianya sudah tua pun
Ketiga putranya sudah memiliki anak, dan menantunya juga lebih mendengarkan Cakra untuk mengungsi ke kediaman keluarga Vikar selama tahun baru.Yang ingin Cakra lindungi adalah anak cucu yang mewarisi marganya, sedangkan yang ingin Patricia lindungi adalah Felicia yang masih menggunakan marga Gatara.Namun, bagaimanapun juga mereka tetaplah cucunya, maka dari itu Patricia tidak meminta para menantunya untuk membawa anak-anak mereka ke Cianter. Biarlah mereka melewati tahun baru yang damai di sana. Akan lebih baik jika mereka jauh dari perseteruan ini. Dalam hal ini, Cakra melakukan bagiannya dengan baik. Cakra menyadari kekejaman istrinya. Jika cucunya tidak segera pergi, dikhawatirkan mereka semua juga tidak akan bertahan hidup.Patricia mengerutkan bibirnya. Apa yang akan terjadi pada malam ini semua bergantung kepada takdir mereka semua. Andaikan, belum waktunya bagi mereka untuk mati, mungkin mereka bisa keluar dari rumah ini dengan selamat. Namun apabila mereka tidak berhasil mela