Olivia juga turut gembira ketika melihat temannya bahagia. Di saat yang bersamaan, tepatnya di Cianter.Mobil Felicia melaju menuju Aurora Group. Gatara Group sudah cukup lama berniat untuk bekerja sama dengan Aurora Group. Oleh karena itu, Felicia juga cukup sering muncul di Aurora Group sebagai pengambil keputusan sementara di Gatara Group. Selain itu, para pegawai Aurora Group juga sudah mulai terbiasa dengan kemunculan Felicia di perusahaan mereka. Riko Arahan selalu bersikap sopan kepada Felicia. Bahkan Felicia tetap bisa naik ke lantai atas di mana ruangan Riko berada, sekalipun dia belum membuat janji sebelumnya. Beberapa menit kemudian, Felicia sudah berada di ruangan CEO Aurora Group. Felicia langsung tersenyum ketika melihat sosok Rika Arahan yang masih berpenampilan layaknya seorang laki-laki seraya berkata, “Pak CEO, kamu akan semakin membuat hati para gadis itu hancur kalau kamu pakai baju seperti ini terus. Lagi pula, semua orang sudah tahu kalau kamu perempuan. Mere
Rika mempersilakan Felicia untuk meminum tehnya. Felicia perlahan mengambil teh yang dihidangkan untuknya tanpa sungkan lalu menyesapnya.“Tehnya nikmat sekali.”“Semua makanan dan minuman yang ada di kantorku adalah pemberian Ricky dan semuanya sangat lezat. Dia memang tidak main-main kalau memberikan sesuatu,” ujar Rika penuh rasa bangga.Namun, teh yang dihidangkan oleh Felicia bukanlah teh yang diberikan oleh Ricky, melainkan milik Rika yang dia beli sendiri. “Apa tidak ada kesempatan sama sekali yang bisa kamu berikan di obrolan kita terakhir waktu itu?” tanya Felicia setelah meletakkan cangkir teh di atas meja.Rika menatap Felicia dalam lalu berkata, “Aku setuju untuk bekerja sama denganmu, tapi tidak dengan Gatara Group.”Rika sangat menghormati sosok Felicia bukan keluarga Gatara. Lagi pula, dia tidak menganggap Felicia sebagai perwakilan dari Gatara Group. “Terima kasih karena telah menghormatiku. Kalau begitu, bagaimana kalau malam ini aku mentraktirmu makan?” Rika tidak
Rika sempat terdiam selama beberapa saat lalu berkata, “Mereka tumbuh besar bersama. Rasanya, mustahil untuk memutus hubungan mereka dengan tiba-tiba karena mereka memiliki rasa persaudaraan yang cukup erat.”“Aku tahu, kok.”Di mata ketiga kakak laki-lakinya, Felicia hanyalah orang asing yang tiba-tiba masuk dan merusak hubungan persaudaraan di antara mereka dan Fani. Kemunculan Felicia sudah menggeser posisi Fani di keluarga Gatara.Pada awalnya, kepala keluarga Gatara masih lebih condong kepada Fani. Bahkan mereka sempat berpikir kalau Felicia tidak akan mungkin bisa mengambil alih keluarga Gatara. Karena ibunya terus mengkritik Felicia tanpa henti. Sampai akhirnya, dua tahun berlalu dan ada banyak kejadian besar yang terjadi di dalam keluarga Gatara. Felicia pun akhirnya menjadi orang yang bertanggung jawab mengatur seluruh keluarga Gatara, termasuk seluruh bisnis Gatara Group. Di sisi lain, Fani justru harus tersingkir dan ditendang keluar dari keluarga Gatara. Sekarang, dia tida
Rika juga sudah banyak membantu Odelina. Lagi pula, orang-orang di Cianter sudah menyadari kalau sosok perempuan yang berasal dari keluarga Hermanus dan datang dari Mambera itu adalah titisan dari kepala keluarga Gatara yang sebelumnya. Perempuan itu datang ke Cianter dengan tujuan untuk menantang keluarga Gatara. Bisnis yang dijalani Odelina serupa dengan bisnis utama keluarga Gatara. Bisa terlihat dengan jelas kalau Odelina memang ingin mengambil alih bisnis keluarga Gatara. Selain itu, ada beberapa anggota keluarga Gatara yang mendukung Odelina secara diam-diam. Felicia hanya tersenyum lalu meminum kembali teh yang dihidangkan sambil menikmati aroma teh. “Kring! Kring!”Ponsel Felicia tiba-tiba saja berdering. Dia meletakkan cangkirnya lalu mengambil ponselnya untuk melihat siapa yang menghubunginya.“Mamaku yang menelepon. Mungkin, dia tidak mau merawat papaku di rumah sakit,” ujar Felicia. Ayahnya sekarang sedang dirawat di rumah sakit. Hubungan antara ibu dan ayahnya juga ter
“Oke, aku nanti akan ke rumah sakit. Mama segera pulang saja dan beristirahat,” balas Felicia tanpa penolakan sama sekali. Patricia sempat terdiam sejenak lalu berkata, “Kamu cukup datang dan duduk selama satu jam tanpa perlu bersusah payah merawatnya. Lagi pula, dia belum merasakan kasih sayang yang mendalam kepadamu sebagai anak kandungnya.”Pada awalnya, Patricia juga belum memiliki kasih sayang seorang ibu ketika Felicia kembali ke sisinya. Namun, lama-kelamaan perasaan itu tumbuh di dalam hati Patricia. Bagaimanapun juga, Felicia adalah anak yang dikandungnya selama sembilan bulan dan ada darahnya mengalir di tubuh Felicia. Namun, hal itu tidak terjadi pada Cakra. Karena dia tidak membesarkan Felicia dengan tangannya sendiri, jadi dia tidak merasakan kasih sayang apa pun kepada putri kandungnya itu. Selain itu, Felicia tidak mewarisi nama keluarga Vikar, sedangkan ketiga kakaknya menggunakan nama keluarga Vikar di nama mereka. Oleh karena itu, sulit bagi Cakra untuk menerima Fel
“Mamaku lelah dan mau pulang. Papa memintaku ke rumah sakit untuk menjaganya,” ujar Felicia tanpa menyembunyikan apa pun di depan Rika. Sebenarnya, Felicia ingin sekali mengenal Rika lebih dekat kalau saja dirinya bukan pemimpin keluarga Gatara. Karena menurutnya, mereka berdua sangat cocok untuk berteman. Rika hanya tersenyum sinis tanpa mengatakan apa pun. Tidak lama kemudian, Felicia berdiri dan berpamitan kepada Rika setelah dia selesai menikmati tehnya. Rika mengantar Felicia sampai ke dalam lift ketika mereka bertemu Ronald yang baru saja keluar dari lift. Mereka semua saling menyapa dan kedua kakak beradik itu berdiri di depan lift sambil melihat Felicia berjalan masuk ke dalam lift sampai pintu lift tertutup sepenuhnya. Mereka berdua kembali ke kantor mereka masing-masing setelah Felicia hilang dari pandangan mereka. Ronald bertanya kepada Rika sambil berjalan, “Kenapa Felicia datang lagi?”Rika menatap adik laki-lakinya lalu berkata, “Dia ingin melanjutkan persaingan untuk
Rika mengambil kotak yang disodorkan adiknya. Kemudian membukanya untuk melihat isinya dan kembali menutupnya dengan cepat. “Perhiasan yang kamu berikan ini bukan model yang kusuka,” ujar Rika lalu mengembalikannya kepada Ronald. Lagi pula, Rika juga memiliki banyak sekali uang. Dia bisa membeli barang-barang mewah dan mahal apa pun yang diinginkannya. Selain itu, ibu mertuanya juga memberikannya banyak sekali perhiasan. Namun, dia tidak terbiasa mengenakannya. Bahkan Nenek Sarah juga sempat memberikannya beberapa perhiasan mahal. Nenek Sarah lahir dari sebuah keluarga berada. Namun, keluarganya sempat mengalami kebangkrutan sampai akhirnya mereka kembali bangkit. Setelah itu, Nenek Sarah mengoleksi banyak sekali perhiasan yang sangat berharga. Dia memberikan beberapa perhiasannya kepada menantunya, tapi perhiasan itu masih tersisa cukup banyak. Akhirnya, Nenek Sarah mengatakan kalau siapa pun yang bisa melahirkan cucu perempuan untuknya, maka mereka akan mendapatkan banyak sekali
Ronald juga tahu kalau Felicia memiliki bisnisnya sendiri. Gadis itu sudah hidup dalam penderitaan selama dibesarkan oleh kedua orang tua palsunya. Namun, dia justru bisa tumbuh dengan kuat dan pintar sampai bisa memiliki bisnis yang tersebar di seluruh penjuru negeri. Jadi, pantas saja kalau Rika mengaguminya. Gadis itu adalah gadis yang hebat dalam berbisnis. Bahkan Rika sampai ingin menjodohkan Ronald dengan Felicia. Terlebih lagi setelah kemunculan Odelina yang membuat posisi kepala keluarga Gatara masih belum bisa ditentukan sampai sekarang. Ronald tidak perlu menjadi menantu laki-laki yang masuk ke dalam keluarga istri kalau sampai Felicia mengundurkan diri dari posisi kepala keluarga Gatara nantinya. Oleh karena itu, Rika ingin membuka peluang untuk Ronald dan Felicia saling berinteraksi satu sama lain. “Kak, aku ngerti, kok. Kak, Felicia sudah punya laki-laki di sisinya, kan?” tanya Ronald dengan sengaja. Dia ingin agar kakaknya tidak lagi menjodohkannya dengan Felicia. Rona
Namun Olivia justru malah bertanya, “Russel, kamu mau menemani Liam kerjain tugasnya? Anggap saja ini sebagai latihan menulis. Ingatan kalian berdua kan bagus, kalau kamu nulis banyak dan bisa ingat apa yang kamu tulis, di masa depan bakal berguna juga buat kamu, lho.” Tidak pernah ada salahnya mengerti sedikit tentang kesehatan dan ilmu kedokteran. Karena ditatap oleh tante dan teman baiknya, Russel secara tak terduga menerima tantangan itu. Biarlah, dia pikir, tidak ada ruginya juga menemani teman baiknya mengerjakan tugas. ***Sementara itu di Aldimo ….Kemarin malam baru saja turun salju yang sangat deras, maka dari itu hari ini di mana-mana dipenuhi dengan pemandangan jalan yang putih pekat. Di halaman rumah keluarga Pangestu, terlihat dua orang anak dengan pakaian tebal sedang asyik bermain dan membuat boneka salju. Mereka adalah dua anak penerus keluarga Pangestu. Tommy membuat boneka salju dengan ukuran yang sangat besar. Setelah boneka salju itu jadi, dia mundur beberapa l
Dalam hatinya Yose berkata “Stefan belajarnya cepat juga ternyata, padahal waktu itu dia yang datang berguru padaku.” Setelah sarapan, Mulan dan Olivia membawa anak-anak mereka untuk bermain di ruang tengah utama, semetara Yose harus berangkat ke kantornya untuk bekerja. Dengan hati yang sangat berat dia menyerahkan putri kesayangannya kepada Mulan, lalu meminta Mulan untuk mengantarnya sampai ke pintu depan. Setelah itu baru Yose berangkat kerja. “Dasar … anak sudah sebesar ini masih saja manja,” ujar Mulan mengeluhkan sikap suaminya kepada Olivia. “Romantis banget. Hubungan kamu dan Yose masih sama seperti waktu pertama kali kalian pacaran. Kalau bukan romantis, apa namanya? Kamu itu kan wanita idaman yang sudah Yose impikan selama belasan tahun, wajah saja kalau dia masih suka bersikap manja sama kamu.” Seketika rona wajah Mulan langsung memerah. Di saat itu juga, Dokter Panca baru datang sambil menggendong Tiano. Sally juga datang menggandeng dua anak lelakinya untuk meramaikan
Raut wajah Liam langsung berubah masam dan seketika nafsu makannya juga hilang. Namun mengingat, jarak liburan musim panas nanti masih ada setengah tahun, nafsu makannya kembali membaik. “Olivia, biasanya Russel dikasih pelajaran apa? Liburan musim panas tahun depan kan mereka berdua main bareng lagi, gimana kalau kita suruh mereka belajar bareng juga. Kalau ada teman belajar, belajarnya pasti bisa lebih cepat masuk,” Yose mengusulkan. “Liburan musim panas nanti, mungkin aku nggak bisa datang, kecuali Liam yang datang ke rumahku,” kata Olivia. Di saat itu anak Olivia baru genap satu bulan. Anaknya masih sangat kecil sehingga tidak memungkinkan Olivia untuk melakukan perjalanan jauh. Jika Liam yang datang ke Mambera juga akan menjadi tanggung jawab yang berat. Olivia tidak berani menanggung itu. Andaikan Mulan mau membawakan Liam dan kedua anak kembarnya ke Mambera, itu akan lebih baik, karena bagaimanapun Mulan dan Yose adalah orang tuanya Liam. Di liburan musim panas nanti, kedua
“Ma, Om Stefan nggak mungkin secepat itu datang jemput aku dan Tante, ‘kan? Aku masih belum puas main di sini, aku masih mau main sebentar lagi.” Mendengar Russel bilang begitu, Liam juga ikut khawatir Russel akan segera pulang ke Mam bera, maka dia pun bergegas berbicara kepada Odelina, “Tante, jangan jemput Russel pulang dulu. Kasih Russel masih di sini beberapa hari lagi saja. Kami masih belum puas. Aku … aku nggak bakal berantem sama Russel, jadi tolong kasih Russel menginap di sini lebih lama, ya.” “Boleh, kalau begitu Tante kasih kasih Russel menginap di sana satu minggu lagi. Seharusnya nanti Stefan ada waktu kosong untuk jemput dia,” kata Odelina. Liam merasa satu minggu saja masih tidak cukup, jadi dia memberikan tawaran baru. “Tante, kalau sepuluh hari saja, boleh nggak?” “Sepuluh hari, ya …,” Odelina menghitung tanggal. “Kalau sepuluh hari, Tante sudah libur. Ya sudah, oleh. Kalau begitu Russel menginap di sana sepuluh hari lagi, tapi kalian berdua harus akur, ya. Jangan
Status keluarga Junaidi di Aldimo membuat mereka tidak bisa bertindak gegabah. Faktor lainnya adalah nantinya mereka tidak akan bisa lagi mendapat informasi apa pun tentang Liam dari Vila Ferda. Mereka menduga keluarga Junaidi mengirim anak itu ke suatu tempat, tetapi mereka tidak tahu tempat apa pastinya. “Nggak apa-apa. Libur musim panas tahun depan waktunya lebih panjang. Nante Tante bawa Russel main ke rumahmu, biar dia bisa menemani kamu selama liburan,” kata Odelina tersenyum. “Tante Odelina harus tepat janji, ya! Liburan musim panas nanti Russel harus temani aku main,” ujar Liam. Liam dan Russel pasti ada saja sesekali bertengkar, tetapi sebagian besar waktu lebih banyak mereka habiskan dengan bermain bersama. Ada banyak sekali anak-anak di Vila Ferda, tetapi Archie dan Audrey masih terlalu kecil untuk bermain bersama dengan Liam. Liam tentu saja berharap Russel yang datang untuk bermain bersama. “Pasti,” Odelina berjanji. Ketika liburan musim panas nanti, anaknya Olivia ju
“Oke!” jawab Russel dengan gembira. “Mama, aku makan sendiri, lho. Tante Olivia nggak suapin aku lagi. Aku makan juga nasinya sudah nggak berantakan di meja. Aku mau tanding sama Liam siapa yang bisa makan lebih cepat.” Lam langsung mendekat dan dengan santun menyapa Odelina. “Halo, Tante. Selamat pagi. Tante sudah makan, belum?” Odelina tersenyum. “Tante baru saja makan. Sekarang lagi perjalanan balik ke kantor. Kamu sama Russel makan yang banyak, ya, biar cepat tinggi.” “Kak Odelina, jangan suruh mereka berdua makan banyak. Mereka ini tukang makan, aku malah takut mereka makan kebanyakan dan malah jadi sakit perut mereka,” sahut Mulan. Odelina juga sadar anaknya, Russel, itu tukang makan. Namun apa mau dikata, semua orang yang menjaganya juga sama-sama suka makan. Karena mendapat pengaruh dari Olivia, reputasi Russel sebagai tukang makan justru malah makin terkenal. Sisi positifnya, paling tidak sekarang sudah tidak pilih-pilih makanan. Dulu Russel paling tidak suka makan sayur,
Selama ada Vandi di sisinya, mau dunia kiamat pun Felicia tidak akan merasa khawatir.Odelina selalu bilang kalau Vandi mencintai Felicia, dan Felicia juga memiliki perasaan kepada Vandi. Odeline sudah pernah mengingatkan Felicia agar tidak menyia-nyiakan Vandi, dan juga jangan mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal seperti hanya menginginkan anak tanpa suami agar tidak membuat Vandi bersedih.Tidak peduli bagaimana akhir dari persaingan antara Odelina dengan keluarga Gatara, dalam hubungan asmara, Odelina hanya ingin memberikan saran demi kebaikan Felicia sendiri. Felicia mengakui perasaannya, dia memang mencintai Vandi. Tak bisa dipungkiri, memang sangat mudah untuk mencintai pria yang luar biasa seperti Vandi.Melihat Felicia sudah tertidur, Vandi menghentikan mobil dan melepas jaketnya, lalu dia gunakan jaket itu untuk menutupi tubuh Felicia. Udara masih terasa dingin meski di dalam mobil sudah menggunakan penghangat. Felicia akan mudah masuk angin jika dia tertidur begitu saja.
Felicia menyapu pandangannya ke arah bawahan Dikta yang sudah tumbang di lantai. “Cukup awasi saja mereka, nggak perlu dibunuh.”“Baik, sudah kuperintahkan ke anak buahku,” jawab Vandi.Felicia mengiyakan, lalu dia langsung naik ke mobilnya Vandi. Dengan segera Vandi mengemudikan mobil itu kembali ke Cianter. Selagi di perjalanan, Vandi berkata, “Dari awal Bu Patricia sudah merencanakan ini. Dia sudah minta Dikta untuk menyiapkan seorang pengganti. Sekarang pengganti itu ada di rumah.”“Sudah kuduga Mama pasti bakal melakukan ini,” tutur Felicia seraya memijat lehernya.Karena itu Felicia juga sudah menyiapkan rencananya sendiri. Sewaktu ibunya mengajak dia jalan-jalan di halaman rumah, Felicia sudah menunggu ibunya beraksi, agar ibunya mengira kalau rencananya berjalan dengan lancar. Dengan begitu, Felicia bisa kembali ke Cianter tanpa ketahuan.“Mama sudah tua pun tenaganya masih kuat. Leherku sampai sekarang masih sakit.”“Bu Patricia pernah latihan bela diri. Usianya sudah tua pun
Ketiga putranya sudah memiliki anak, dan menantunya juga lebih mendengarkan Cakra untuk mengungsi ke kediaman keluarga Vikar selama tahun baru.Yang ingin Cakra lindungi adalah anak cucu yang mewarisi marganya, sedangkan yang ingin Patricia lindungi adalah Felicia yang masih menggunakan marga Gatara.Namun, bagaimanapun juga mereka tetaplah cucunya, maka dari itu Patricia tidak meminta para menantunya untuk membawa anak-anak mereka ke Cianter. Biarlah mereka melewati tahun baru yang damai di sana. Akan lebih baik jika mereka jauh dari perseteruan ini. Dalam hal ini, Cakra melakukan bagiannya dengan baik. Cakra menyadari kekejaman istrinya. Jika cucunya tidak segera pergi, dikhawatirkan mereka semua juga tidak akan bertahan hidup.Patricia mengerutkan bibirnya. Apa yang akan terjadi pada malam ini semua bergantung kepada takdir mereka semua. Andaikan, belum waktunya bagi mereka untuk mati, mungkin mereka bisa keluar dari rumah ini dengan selamat. Namun apabila mereka tidak berhasil mela