Share

Bab 2929

Penulis: Anggur
“Kalian berdua nggak perlu mengantarku. Cepat, masuk toko! Di luar dingin,” ujar Rosalina menyuruh kedua temannya untuk kembali masuk ke dalam toko.

“Kirimkan pesan kepada kami kalau kamu sudah tiba agar kami tahu kalau kamu sudah sampai di toko dengan aman,” ujar Olivia.

“Iya, cepat masuk. Jangan sampai kalian masuk angin karena mengantarku,” balas Rosalina sambil tersenyum.

Olivia dan Junia menunggu Rosalina masuk ke dalam mobil lalu kembali masuk ke dalam toko. Giselle datang kembali ke toko buku setelah 30 menit Olivia dan Junia masuk kembali ke dalam toko. Kali ini, dia datang dengan menaiki bus karena dia datang sebagai sosok Giselle Siahaan.

Terminal bus terbesar di Mambera berada di seberang SMP Negeri Kota Mambera. Jadi, sangat mudah bagi Giselle untuk naik bus menuju toko buku milik Olivia.

Ini adalah pertama kalinya Giselle menaiki bus. Pak Lota yang meminta Giselle untuk kembali ke toko buku. Dia mendengar cerita Giselle yang bertemu Rosalina di toko buku. Walaupun Rosal
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Red Dragon
aduh...jangan sampai kehamilan Olivia terjejas gara2 Giselle.....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2930

    “Olivia, di mana Rosalina? Suruh dia keluar! Aku tahu dia di dalam. Aku pergi ke toko bunganya, tapi pegawainya bilang kalau dia ke sini! Kenapa dia memberikanku sekantung uang yang isinya recehan?”“Aku ini saudara perempuannya. Kami berdua lahir dari rahim yang sama. Walaupun aku dulu nggak terlalu baik padanya, tapi dia nggak bisa memperlakukanku seburuk ini! Aku hampir nggak punya uang untuk sekedar makan. Aku meminta sedikit uang padanya, tapi dia justru memberikanku sekantung recehan begini layaknya seorang pengemis!” seru Giselle yang langsung naik pitam setelah teringat akan kantung uang yang berisi recehan. Olivia dan Junia juga sempat mendengar masalah kantung uang itu dari Rosalina sebelumnya. Sulit untuk membandingkan Giselle dan sosok perempuan pembeli buku informasi di toko bukunya dengan sikap Giselle yang seperti ini. “Kayaknya kamu sial banget, ya. Rosalina sudah pergi dari sini. Memangnya kamu nggak bertemu dengannya di jalan?” balas Olivia ketus. Kemudian Giselle

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2931

    “Siapa pemilik rumah keluarga Siahaan? Siapa yang menempatinya? Orang tuamu itu yang tidak tahu malu karena seenaknya menempati rumah Rosalina. Sekarang, kamu malah bilang kalau rumah itu punyamu.”“Giselle, aku bukanlah Rosalina yang bisa menolerir sikap menyebalkanmu itu. Kamu pasti tidak akan mendapatkan apa pun kalau saja kamu dan Rosalina bukan saudara satu ibu, bahkan untuk makan sekalipun.”“Pergi kamu dari sini! Aku tidak mau melihatmu lagi!”Rosalina mungkin kejam, tapi dia masih memiliki rasa persaudaraan pada kedua adiknya. Jika tidak, Rosalina bisa saja menghancurkan Giselle dengan mudahnya. “Kamu pikir, aku mau melihatmu? Aku dan kedua orang tuaku tidak akan mungkin masuk penjara kalau bukan karenamu. Hal buruk yang terjadi dalam hidupku adalah ulahmu! Olivia, mungkin aku nggak berdaya sekarang. Tapi, aku akan membalasmu dua kali lipat lebih menyakitkan kalau nanti aku kembali ke masa jayaku! Jadi, lebih baik kamu banyak-banyak berdoa agar kamu bisa selamat dariku!”Gisel

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2932

    Walaupun Giselle sangat membenci Olivia, mereka jarang bertemu. Jadi, wajar saja jika Olivia tidak bisa mengenali sosok Giselle dengan mudah. Si pengawal bergegas kembali untuk melapor kepada Olivia setelah melihat Giselle pergi ke Spring Blossom. “Apa mungkin aku dan Rosalina terlalu banyak berpikir?,” tanya Olivia setelah tahu kalau Giselle pergi ke Spring Blossom.Junia juga tidak terlalu mengingat sosok perempuan itu. Dia hanya ingat kalau perempuan itu sangat cantik dengan pakaian yang bagus dan kacamata berlapis emas yang membingkai wajahnya. Perempuan itu sama sekali tidak mirip dengan Giselle. Lagi pula, Giselle sekarang tidak mungkin memiliki uang untuk memperkerjakan pengawal. Akhirnya, Junia berkata, “Aku rasa perempuan itu nggak mungkin Giselle. Lagi pula, kenapa Giselle harus menyamar menjadi orang lain untuk datang ke sini? Lagi pula, dia jelas-jelas sangat membencimu dan Rosalina. Bahkan dia mengatakannya secara gamblang tadi.”“Hal yang paling mungkin adalah kedua ora

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2933

    Olivia juga turut gembira ketika melihat temannya bahagia. Di saat yang bersamaan, tepatnya di Cianter.Mobil Felicia melaju menuju Aurora Group. Gatara Group sudah cukup lama berniat untuk bekerja sama dengan Aurora Group. Oleh karena itu, Felicia juga cukup sering muncul di Aurora Group sebagai pengambil keputusan sementara di Gatara Group. Selain itu, para pegawai Aurora Group juga sudah mulai terbiasa dengan kemunculan Felicia di perusahaan mereka. Riko Arahan selalu bersikap sopan kepada Felicia. Bahkan Felicia tetap bisa naik ke lantai atas di mana ruangan Riko berada, sekalipun dia belum membuat janji sebelumnya. Beberapa menit kemudian, Felicia sudah berada di ruangan CEO Aurora Group. Felicia langsung tersenyum ketika melihat sosok Rika Arahan yang masih berpenampilan layaknya seorang laki-laki seraya berkata, “Pak CEO, kamu akan semakin membuat hati para gadis itu hancur kalau kamu pakai baju seperti ini terus. Lagi pula, semua orang sudah tahu kalau kamu perempuan. Mere

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2934

    Rika mempersilakan Felicia untuk meminum tehnya. Felicia perlahan mengambil teh yang dihidangkan untuknya tanpa sungkan lalu menyesapnya.“Tehnya nikmat sekali.”“Semua makanan dan minuman yang ada di kantorku adalah pemberian Ricky dan semuanya sangat lezat. Dia memang tidak main-main kalau memberikan sesuatu,” ujar Rika penuh rasa bangga.Namun, teh yang dihidangkan oleh Felicia bukanlah teh yang diberikan oleh Ricky, melainkan milik Rika yang dia beli sendiri. “Apa tidak ada kesempatan sama sekali yang bisa kamu berikan di obrolan kita terakhir waktu itu?” tanya Felicia setelah meletakkan cangkir teh di atas meja.Rika menatap Felicia dalam lalu berkata, “Aku setuju untuk bekerja sama denganmu, tapi tidak dengan Gatara Group.”Rika sangat menghormati sosok Felicia bukan keluarga Gatara. Lagi pula, dia tidak menganggap Felicia sebagai perwakilan dari Gatara Group. “Terima kasih karena telah menghormatiku. Kalau begitu, bagaimana kalau malam ini aku mentraktirmu makan?” Rika tidak

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2935

    Rika sempat terdiam selama beberapa saat lalu berkata, “Mereka tumbuh besar bersama. Rasanya, mustahil untuk memutus hubungan mereka dengan tiba-tiba karena mereka memiliki rasa persaudaraan yang cukup erat.”“Aku tahu, kok.”Di mata ketiga kakak laki-lakinya, Felicia hanyalah orang asing yang tiba-tiba masuk dan merusak hubungan persaudaraan di antara mereka dan Fani. Kemunculan Felicia sudah menggeser posisi Fani di keluarga Gatara.Pada awalnya, kepala keluarga Gatara masih lebih condong kepada Fani. Bahkan mereka sempat berpikir kalau Felicia tidak akan mungkin bisa mengambil alih keluarga Gatara. Karena ibunya terus mengkritik Felicia tanpa henti. Sampai akhirnya, dua tahun berlalu dan ada banyak kejadian besar yang terjadi di dalam keluarga Gatara. Felicia pun akhirnya menjadi orang yang bertanggung jawab mengatur seluruh keluarga Gatara, termasuk seluruh bisnis Gatara Group. Di sisi lain, Fani justru harus tersingkir dan ditendang keluar dari keluarga Gatara. Sekarang, dia tida

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2936

    Rika juga sudah banyak membantu Odelina. Lagi pula, orang-orang di Cianter sudah menyadari kalau sosok perempuan yang berasal dari keluarga Hermanus dan datang dari Mambera itu adalah titisan dari kepala keluarga Gatara yang sebelumnya. Perempuan itu datang ke Cianter dengan tujuan untuk menantang keluarga Gatara. Bisnis yang dijalani Odelina serupa dengan bisnis utama keluarga Gatara. Bisa terlihat dengan jelas kalau Odelina memang ingin mengambil alih bisnis keluarga Gatara. Selain itu, ada beberapa anggota keluarga Gatara yang mendukung Odelina secara diam-diam. Felicia hanya tersenyum lalu meminum kembali teh yang dihidangkan sambil menikmati aroma teh. “Kring! Kring!”Ponsel Felicia tiba-tiba saja berdering. Dia meletakkan cangkirnya lalu mengambil ponselnya untuk melihat siapa yang menghubunginya.“Mamaku yang menelepon. Mungkin, dia tidak mau merawat papaku di rumah sakit,” ujar Felicia. Ayahnya sekarang sedang dirawat di rumah sakit. Hubungan antara ibu dan ayahnya juga ter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2937

    “Oke, aku nanti akan ke rumah sakit. Mama segera pulang saja dan beristirahat,” balas Felicia tanpa penolakan sama sekali. Patricia sempat terdiam sejenak lalu berkata, “Kamu cukup datang dan duduk selama satu jam tanpa perlu bersusah payah merawatnya. Lagi pula, dia belum merasakan kasih sayang yang mendalam kepadamu sebagai anak kandungnya.”Pada awalnya, Patricia juga belum memiliki kasih sayang seorang ibu ketika Felicia kembali ke sisinya. Namun, lama-kelamaan perasaan itu tumbuh di dalam hati Patricia. Bagaimanapun juga, Felicia adalah anak yang dikandungnya selama sembilan bulan dan ada darahnya mengalir di tubuh Felicia. Namun, hal itu tidak terjadi pada Cakra. Karena dia tidak membesarkan Felicia dengan tangannya sendiri, jadi dia tidak merasakan kasih sayang apa pun kepada putri kandungnya itu. Selain itu, Felicia tidak mewarisi nama keluarga Vikar, sedangkan ketiga kakaknya menggunakan nama keluarga Vikar di nama mereka. Oleh karena itu, sulit bagi Cakra untuk menerima Fel

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3524

    Terlalu banyak cucu juga bukan hal yang baik.“Nggak, kok. Nenek nggak bilang apa-apa tentang kamu. Jangan selalu berpikiran buruk tentang Nenek, ya,” ujar Rosalina dengan maksud bercanda.Mendengar itu, Nene Sarah dengan sengaja meninggikan suaranya, “Rosalina, aku kasih tahu, nih. Calvin waktu kecil suka ngompol. Waktu umur dia lima tahun saja kadang-kadang masih suka ngompol. Dia selalu ngaku cari kamar mandi di mimpinya. Pas lagi nyari, begitu ketemu langsung pipis.”“Nenek!” sahut Calvin di telepon.Ya, baiklah. Di antara kakak beradik itu, memang Calvin yang paling sering mengompol. Yang lain pada umumnya sudah tidak mengompol lagi di usia mereka sudah bisa berbicara. Begitu mereka ke kamar mandi sebelum tidur, mereka akan tertidur lelap sampai hari mulai terang. Berbeda dengan Calvin,dia justru banyak minum menjelang tidur dan tidak ke kamar mandi. Makanya, dia sering terbangun di tengah malam untuk pipis. Namun bagaimanapun juga, Calvin baru berusia 5-6 tahun dan masih dianggap

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3523

    Nenek Sarah tersenyum, lalu dia berkata, “Aku nggak peduli apa kata mereka. Toh cucuku ya milikku. Aku yang membesarkan mereka dari kecil, aku dan suamiku yang bersusah payah mendidik mereka dengan sepenuh hati. Aku yang paling tahu seperti apa sifat mereka, dan wanita seperti apa yang cocok dengan mereka. Aku cuma mau cucuku bahagia dan memberikan mereka istri yang pantas. Apa itu salah? Orang-orang bilang Olivia nggak pantas untuk Stefan. Mereka sering kali bertanya memangnya sudah berapa lama Olivia masuk ke keluarga Adhitama? Atau bertanya dengan kemampuan yang Olivia miliki, apa dia pantas untuk Stefan?”Sarah dari dulu memang lebih menyayangi Olivia. Dia melanjutkan, “Aku justru sangat berterima kasih sama Olivia karena dia mau menikah sama Stefan. Dengan sifat Stefan yang temperamental itu, bisa jadi dia nggak akan dapat pasangan seumur hidup. Bahkan para ahli juga pada bilang kalau Stefan dan Olivia itu memang ditakdirkan untuk jadi suami istri seumur hidup. Mereka mendapatkan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3522

    Tante Rida pernah berpesan kepada Rosalina. Andaikan Rosalina sungguh mencintai Calvin, maka terimalah cintanya. Jangan sampai Rosalina melewatkan kesempatan ini atau dialah yang akan menyesal nantinya.Setiap anak lelaki yang terlahir di keluarga Adhitama, entah di urutan yang keberapa pun, mereka sama-sama mendapatkan pendidikan yang setara. Cara mereka menyikapi hubungan asmara juga sama, yaitu fokus dengan pasangan masing-masing bahkan sampai ke tahap buta asmara. Mereka tidak akan jatuh cinta dengan mudah, tetapi sekali jatuh cinta, maka itu akan menjadi komitmen seumur hidup.“Aku bisa mengerti. Memang ini sudah risiko menjadi bagian dari keluarga yang dikenal banyak orang,” ujar Sarah, seraya menepuk punggung tangan Rosalina dengan kasih sayang.Rosalina tersenyum dan berkata, “Nek, yang aku bilang itu dulu. Sekarang aku sudah nggak merasa tertekan atau merasa minder lagi. Dulu aku merasa beruntung karena Calvin sudah memilih aku. Sekarang aku merasa aku pasti punya suatu kelebi

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3521

    “Duduk dulu di sana, kita bicarakan pelan-pelan,” kata Nenek Sarah seraya menunjuk ke sebuah gazebo yang terletak tidak jauh dari mereka.”Rosalina dengan lembut menanggapi ajakan itu dan menuntun Sarah menuju ke gazebo yang dimaksud. Setelah mereka sampai di sana dan duduk, Sarah memegang tangan Rosalina dan berkata kepadanya, “Rosalina, tekanan menjadi menantu di keluarga Adhitama pasti berat, ya. Nggak peduli apa pun yang kalian lakukan, pasti akan selalu ada mata yang terus mengawasi setiap pergerakan kalian kalaupun kalian melakukannya dengan baik, nggak banyak orang yang kasih pujian ke kalian, dan kalau mereka merasa kalian kurang baik, pasti banyak yang menghujat. Kalau privasi kalian nggak terjaga dengan baik, pasti akan dengan mudah tersebar ke luar dan menimbulkan rumor yang jadi hiburan untuk orang lain. Ini akan bikin kalian sangat frustrasi dan kerepotan.”Namun ketika mendengar itu, Rosalina hanya mengatupkan bibirnya dan menjawab, “Nek, aku baik-baik saja, kok. Awalnya

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3520

    Sarah hanya ingin mencari topik pembicaraan dengan cucu menantunya itu, makanya dia pura-pura tertarik.“Aku rasa mereka orang yang sama. Mereka sampai cari satu pengganti untuk menyamar jadi Giselle. Habis itu, Lisa juga muncul di depanku. Dia ingin buat aku nggak curiga. Target mereka sepertinya Olivia. Tapi karena aku paling kenal Giselle, jadi mereka mau nggak mau harus libatkan aku juga.”Hanya dengan membuat Rosalina tidak curiga, Olivia baru akan berhenti curiga. Karena Rosalina kakaknya Giselle.“Aku hanya ingin beritahu Olivia, biar bisa analisis bersama. Rasanya mereka sedang main catur besar di belakang. Nggak perlu terburu-buru. Mereka nggak buru-buru, kita juga nggak buru-buru. Makanya aku pagi ini baru datang ke sini, tapi ternyata Olivia sudah pergi.”Rosalina merasa iri pada Olivia. “Aku juga ingin libur, bawa anak-anak pergi main. Tapi sayangnya aku nggak punya keponakan.”Rosalina memiliki adik perempuan, tapi Giselle juga belum menikah. Jadi dia belum memiliki kepona

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3519

    “Iya, Mama sudah tua, nggak usah keliaran ke mana-mana dan buat anak-anak khawatir,” kata Dewi.Sarah sengaja melotot ke arah menantunya. “Kenapa kamu ikut-ikutan juga? Aku nggak keliaran. Sekarang aku diam saja di rumah, kan? Aku nggak ikut Oliv pergi gendong Audrey.”Dewi langsung mengungkap kebohongan ibu mertuanya. “Bukannya karena Mama selalu mau culik anak orang setiap kali pergi ke sana jadi sekarang mereka nggak mau terima kunjungan Mama?”Wajah Sarah memerah. Rosalina spontan tertawa cekikikan.“Rosalina, temani Nenek jalan-jalan. Suasana hati Nenek jadi nggak bagus karena tantemu. Dia nggak kasih aku cucu perempuan. Aku suka cucu orang lain, dia malah salahkan aku.”“Mama juga nggak punya anak perempuan, masih saja mau salahkan aku. Memangnya kami yang nggak mau punya anak perempuan? Ada masalah dengan feng shui keluarga Adhitama. Aku curiga rumah dan makam leluhur kita ada di tanah milik seorang biksu,” kata Dewi sambil menutup mulut untuk menahan tawa.Keluarga Adhitama han

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3518

    Sarah pun tidak marah. Dia justru berkata, “Sekarang transportasi sudah mudah. Ada pesawat terbang, kereta cepat, mau ke mana-mana gampang. Pagi di Kota Mambera, siang sudah di luar negeri. Takut apa jauh? Yang penting orangnya baik, cocok untuk anak-anak. Kalian harusnya senang, malah bilang orang yang aku pilihkan kejauhan. Kalau suruh kalian yang urus, rambut kalian pasti akan semakin cepat beruban. Mana bisa santai seperti sekarang.”Sarah menyentuh rambut putihnya dan berkata lagi, “Rambutku putih semua karena mengkhawatirkan pernikahan mereka.”Dewi melihat rambut putih ibu mertuanya dan bercanda, “Mama bisa saja cat rambut Mama jadi hitam. Mama rawat diri dengan baik, kelihatan seperti baru usia awal enam puluhan. Kalau rambut Mama dicat hitam, pasti kelihatan lebih muda.”“Nggak mau. Harus berani hadapi kenyataan kalau aku sudah tua.”Orang yang datang adalah Rosalina. Baru saja masuk ke ruangan, dia mendengar percakapan santai antara ibu mertua dan menantunya.“Nenek, Tante.”

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3517

    Setelah Olivia dan yang lainnya pergi, Dewi baru menelepon Yuna. Yuna pun segera mengangkat telepon.“Oliv sudah berangkat?” tanya Yuna.“Baru saja berangkat. Aku lihat dia dan Russel naik ke helikopter, sampai helikopternya terbang jauh, aku baru berani telepon kamu. Dia nggak akan bisa dengar percakapan kita, kecuali dia punya pendengaran super.”“Oke, terima kasih sudah kasih kabar.”“Sama saudara sendiri nggak perlu sungkan-sungkan. Toh, tujuan kita sama,” kata Dewi.“Kamu juga sungkan sama aku. Setelah semuanya selesai, ayo kita makan bareng. Aku yang traktir.”Keduanya adalah perempuan paling terhormat di Kota Mambera, tapi mereka tidak pernah makan bersama di luar. Karena Olivia menjadi menantu keluarga Adhitama, keduanya baru menjadi sadara. Namun, keduanya belum pernah membuat janji makan bersama.Mereka juga tidak sedekat Dewi dengan ibunya Bram dan ibunya Daniel. Namun, keluarga Ardaba dan keluarga Lumanto memang sangat dekat dengan keluarga Adhitama. Wajar saja Dewi dekat d

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3516

    “Aku dan Tante akan pulang sebelum Tahun Baru. Om Stefan bilang habis dari luar kota, dia akan pergi ke sana jemput aku dan Tante.”Dewi tersenyum. “Kalau begitu kita nggak akan bisa bertemu selama belasan hari.”Dewi menarik Russel ke dekatnya lagi dan memeluknya sebentar. Kemudian, dia mencium pipi Russel dan berkata, “Selamat bersenang-senang di sana. Nanti ceritkan pada Nenek kamu dan Liam main apa saja, pergi ke mana, makan apa, terus bawa oleh-oleh dari sana buat kami.”Seandainya bukan karena khawatir Olivia akan mengetahui bahwa semua orang menyembunyikan situasi di Kota Cianter darinya, Dewi pasti tidak akan membiarkan Russel pergi ke Vila Ferda secepat ini.Di hari biasa, Russel harus masuk sekolah. Akhir pekan belum tentu anak itu datang. Hanya sesekali, itu pun untuk satu atau dua hari saja. Semua orang merindukan anak itu. Sekarang Russel sedang libur panjang, tapi dia malah merengek ingin pergi bertemu teman sepermainannya.“Oliv, karena kalian pergi main, bersenang-senan

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status