Share

Bab 2865

Penulis: Anggur
“Nggak bisa dibilang menyelidiki. Aku hanya ingin tahu kamu siapa karena hanya kamu yang bisa buat aku jatuh hati. Meski ke ujung dunia, aku juga harus menemukanmu.”

“Karena ada fotomu, nggak sulit untuk menemukanmu.”

Bram menyampaikan semuanya tanpa ada yang ditutupi. Dengan adanya pengalaman Stefan, dia tahu bahwa dalam urusan cinta, lebih baik ungkapkan semuanya lebih awal. Semakin lama ditutupi maka akan semakin sulit diperbaiki. Stefan dan istrinya dulu bahkan nyaris cerai.

“Setelah menemukanmu, aku juga nggak bisa mendekatimu begitu saja. Bisa-bisa kamu anggap aku mata keranjang. Jadi aku meminta anak buahku untuk menyamar jadi geng motor. Dan membuat cerita hingga kamu punya kesempatan menolongku. Dengan begitu, aku akan jadikan kamu penyelamatku dan mendekatimu. Aku akan baik padamu tanpa membuatmu curiga.”

Chintya menatapnya dan berkata, “Ternyata memang sudah kamu atur.”

“Chintya, maaf. Masalah itu memang aku yang salah. Aku nggak seharusnya menjebakmu. Tapi aku nggak tahu ha
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2866

    “Aku tahu menikah denganku mungkin akan masuk dalam bahaya yang nggak terduga. Tapi aku akan berusaha keras untuk melindungimu dan memastikan nggak ada yang mengusikmu. Aku nggak akan membuatmu terluka.”Dia adalah pewaris keluarga Ardaba. Kelak, dia adalah kepala keluarga dari keluarga Ardaba. Jika istri sendiri tidak bisa dia lindungi, dia juga tidak punya muka untuk memimpin keluarga Ardaba.“Aku juga nggak takut kamu akan menyeretku dalam masalah,” sahut Chintya. Dia bisa menjaga dirinya sendiri.“Asalkan kamu dan keluargamu nggak melanggar hukum, sekuat apa pun kalian itu adalah kemampuan kalian.”Bram menimpali, “Kami nggak akan melakukan hal ilegar seperti pembunuhan atau penyelundupan. Kami pasti akan berpikir jangka panjang. Mana mungkin kami berani melakukan hal yang melanggar hukum? Itu sama saja cari mati.”“Kata Nenek Sarah, kalau kami berani melakukan hal-hal yang ilegal, dia yang nggak akan memaafkan kami. Keluarga Ardaba mendapat beberapa koneksi dari Nenek Sarah.”Hubu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2867

    “Boleh. Aku… aku nggak akan mengejarmu dan memaksamu. Kamu pikirkan saja baik-baik. Meski sekarang kamu nggak bisa menerima perasaanku, aku juga bisa menunggu. Mungkin aku kurang baik dan nggak bisa buat kamu jatuh hati dan puas. Aku akan terus berusaha biar kamu bisa suka sama aku.”Chintya terkekeh dan berkata, “Bukannya kamu kurang baik, tapi aku anggap kamu teman dan kamu anggap aku sebagai istri. Mendadak aku butuh waktu untuk mencernanya. Ini masalah besar dan berhubungan dengan kebahagiaanku seumur hidup. Jadi aku harus memikirkannya dengan baik.”“Bram, ini urusan kita berdua. Sebelum aku kasih kamu jawaban, kamu jangan bilang sama orang tuaku. Mereka akan memarahiku kalau tahu aku nggak langsung menerimamu. Mau bagaimana lagi, siapa suruh aku selalu diabaikan oleh lelaki setiap kencan buta.”“Papaku masih nggak masalah karena aku juga belum tua, tapi mamaku sudah khawatir dan merasa aku terlalu lama berkecimpung di dunia bela diri. Meski kemampuan bertahan diriku sangat baik,

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2868

    Bram masih belum menjawab, tetapi sudah terdengar langkah Chintya dari lantai atas.“Sudah boleh makan,” seru Lana dari dapur.Semuanya langsung berjalan menuju dapur dan membantu menyajikan semua bahan makanan di meja makan. Semuanya duduk dan mulai menikmati makan malam mereka.Rama mengeluarkan alkohol koleksi ayahnya serta empat gelas alkohol kecil sambil bertanya, “Ma, malam ini kita minum sedikit, ya?”“Kalau malam ini nggak berencana keluar, kalian boleh minum satu gelas kecil. Nggak boleh lebih lagi.”Kalau minum terlalu banyak, akan mabuk dan memengaruhi kerja besok pagi.“Oke, satu gelas kecil saja.”“Chintya itu perempuan, jangan minum terlalu banyak.”Rama menuangkan Setengah gelas kecil untuk adiknya. Melihat itu, Chintya tidak terima dan berkata, “Aku memang perempuan, tapi kemampuanku dalam minum nggak lebih buruk dari Kak Rama dan Kak Jerry. Satu gelas kecil masih bisa buat aku tetap sadar.”“Kalau kamu masih nego, kamu hanya minum satu teguk saja. Punyamu kasih ke Bram

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2869

    Selesai makan, Chintya membawa Bram keluar. Setelah keduanya pergi, Jerry bertanya, “Kak, kamu merasa kalau adik kita malam ini terlihat aneh? Benar-benar kaku dan mudah memerah. Biasanya dia terlihat seperti lelaki dan nggak tahu malu. Dia nggak berani melihat Bram dan terlihat berbeda.”“Aku dan Chintya sudah jadi saudara selama 20 tahun lebih. Malam ini baru pertama kalinya lihat dia malu. Ternyata Chintya juga bisa malu seperti perempuan. Biasanya dia seperti lelaki yang nggak tahu malu.”Rama menuangkan air tanpa langsung menjawab adiknya. Lana kembali ke dapur untuk mencuci piring. Dia mendengar ucapan anaknya dan mendadak keluar dari dapur lagi sambil berkata, “Kalian ke sini, Mama mau bicara sama kalian mumpung Bram nggak ada di sini.”“Tentang apa? Misterius sekali. Ma, kenapa ekspresi Mama serius sekali? Hal yang buruk?”Jerry berjalan mendekati ibunya dengan raut penasaran. Melihat ekspresi ibunya yang serius, dia tidak berani bersikap main-main. Rama masih memegang teko di

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2870

    Lana berpikir sejenak dan berkata, “Yang kalian bilang juga benar. Tapi setelah Bram kembali, kalian tetap harus tanya dia. Dari pada Mama cemas terus. Selain itu, meski Bram suka sama Chintya dan mereka cocok, dia itu berasal dari keluarga kaya. Keluarga kita nggak sebanding dengan mereka.”“Siapa yang tahu kalau orang tuanya bisa menerima Chintya atau nggak? Setelah papamu kembali, Mama bilang sama papamu dan minta dia bawa Rama ke Mambera. Coba cari tahu tentang orang tuanya.”Rama mengangguk dan berkata, “Aku pergi sendiri juga boleh. Malam ini aku akan memesan tiket. Besok pagi aku terbang ke Mambera.”“Tetap biarkan papamu untuk menemanimu. Kamu masih muda dan kurang pengalaman dalam menilai orang. Ayahmu sudah hidup lebih lama dan punya pengalaman di dunia. Jadi pandangannya lebih tajam. Sebagai seorang ayah yang akan menikahkan anak perempuannya, dia harus pastikan kalau keluarga calon menantunya bisa diandalkan.”Kalau bukan karena takut Bram curiga, Lana ingin pergi sendiri k

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2871

    “Kalau kamu suka, mulai sekarang aku akan berikan ke kamu setiap hari,” kata Bram dengan penuh kasih sayang. “Gimana kalau sekarang aku temani kamu ke sanggar untuk ambil buket bunga itu?”“Ambil saja. Nggak perlu kasih setiap hari. Sesekali kasih aku sebagai kejutan saja sudah cukup. Kalau setiap hari aku terima buket bunga, nanti rasanya jadi biasa saja, nggak ada kesan surprise-nya lagi,” kata Chintya.Bram tersenyum. “Oke, aku ikuti saja apa katamu.”Bram memberi Chintya bunga, yang Chintya pikirkan malah kue bunga. Bram juga takut jika dia memberikan buket bunga setiap hari kepada Chintya, Chintya hanya akan memikirkan kue bunga terus, bukannya memikirkan betapa Bram mencintainya.Perempuan paling suka buket bunga uang, jadi ada uang untuk belanja. Bram bisa memberi Chintya buket bunga uang, biar Chintya ada uang untuk belanja sesuka hatinya.“Pergi beli baju dulu. Aku kasih kamu baju saja.”Chintya merasa setelah menerima buket bunga dari Bram, dia harus memberi Bram sesuatu seba

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2872

    Kemudian, Jerry melirik adiknya. Begitu melihat adiknya bersikap seperti biasa saja, dia pun mengomel dalam hati. Mengapa mereka tidak terlihat seperti sepasang kekasih? Apakah Chintya masih saja menganggap Bram sebagai teman? Selain itu, apa penyakit yang diderita Bram?Lana yang sedang memotong buah langsung menyapa ketika dia melihat Bram dan Chintya masuk ke rumah. “Aku baru saja potong buah, kalian sudah pulang. Ayo sini, makan buahnya.”“Chintya belikan baju untukku.”Bram tersenyum lebar, lalu berjalan mendekat sambil membawa beberapa kantong belanjaan. Kemudian, dia duduk di samping kedua calon kakak iparnya. Dia pun mulai memamerkan pakaian yang dibelikan Chintya untuknya.Setelah melihat wajah pamer Bram, wajah Chintya seketika memanas. Tanpa berkaca pun dia tahu kalau wajahnya memerah lagi. Dia bahkan tidak duduk, langsung berkata pada keluarganya, “Ma, Kak Rama, Kak Jerry, aku naik ke atas dulu. Mau istirahat.”Usai berkata, Chintya bergegas naik ke lantai atas sambil memba

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2873

    Ardian melihat jam dan berkata, “Kita memang datang kepagian. Kalau lagi musim panas, jam segini banyak orang yang sudah bangun. Gimana kalau kita tunggu di mobil sebentar nanti baru ketuk pintu?”“Aku coba telepon Bram dulu, suruh dia bangun,” kata Kania.Usai berkata, Kania mengeluarkan ponsel untuk menghubungi Bram. Di sisi lain, Bram baru saja mencium bibir merah Chintya di dalam mimpinya. Sebelum dia merasakannya lebih dalam, dia dibangunkan oleh nada dering keras dari ponselnya. Setelah bangun, dia masih membayangkan ciuman di dalam mimpinya. Dia raba bibirnya, lalu dia baru menyadari kalau dia sedang bermimpi. Bukan kenyataan.Meskipun Chintya tidak menghindar, juga menghadapi pernyataan cinta Bram secara terbuka, Chintya mengatakan kalau dia butuh waktu untuk memikirkannya. Chintya tidak segera membalas perasaan Bram.Sekalipun mimpi, rasanya tetap begitu manis. Telepon sialan, siapa yang begitu tidak tahu sopan santun dan meneleponnya pagi-pagi hingga mengganggu mimpi indahnya

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3324

    Yuna mengangguk."Sore nanti ajak Russel bersama ke sini." Setelah berpikir sejenak, Yuna menambahkan, "Dokter Panca bilang, waktu Kakek Setya nggak banyak lagi. Biarkan dia bertemu dengan anak-anak satu per satu." Semua orang saling memandang. Olivia dengan cemas bertanya, "Penyakit apa yang diderita Kakek Setya?" "Mungkin karena luka lama yang meninggalkan efek samping, ditambah usia lanjut. Orang tua pasti punya penyakit kecil di sana-sini," jawab Yuna sambil menghela napas, dia tidak melanjutkan lebih jauh. Dokter Panca sudah menyuruh mereka bersiap secara mental. "Sore nanti, aku akan menjemput Russel, lalu kita akan datang bersama." Olivia juga memahami bahwa usia Setya yang sudah sangat tua, ditambah keinginannya yang sudah terpenuhi, mungkin tidak akan bertahan lama lagi. "Apakah perlu memberi tahu Kak Odelina agar pulang?" "Untuk sementara nggak perlu. Kakek Setya belum menyerahkan bukti-buktinya ke aku, jadi dalam waktu dekat sepertinya nggak akan ada apa-apa. Saat dia

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3323

    Wajah Yuna berubah drastis. “Dokter Panca, apakah nggak ada cara agar Om Setya bisa hidup beberapa tahun lagi?” Dokter Panca berkata, “Saya dan murid-murid saya sudah pakai semua obat terbaik yang kami tanam untuknya. Kami sudah melakukan yang terbaik. Dia bisa bertahan sampai sejauh ini, pertama karena kami membantu memulihkan tubuhnya, dan kedua karena obsesi yang ada di hatinya.” “Meski dendam besar mamamu belum terbalaskan, melihat kalian hidup dengan baik, memiliki kekuatan dan dukungan, Om Setya merasa lebih tenang. Dia percaya bahwa balas dendam untuk ibumu bisa diserahkan sama kalian, jadi dia bisa pergi menemui majikannya dengan hati lega.” “Begitu obsesi itu hilang, seperti yang saya katakan sebelumnya, semangatnya akan turun. Ketika itu terjadi, dia nggak akan bertahan lama lagi. Apalagi, usianya sudah hampir seratus tahun. Bahkan kalua hari itu tiba, kalian harus menerimanya dengan tenang.” Hidup hingga seratus tahun, meski sering diucapkan, berapa banyak orang yang be

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3322

    Sama seperti para lelaki di keluarga menantunya. Tidak heran kedua keluarga itu bisa memiliki hubungan yang erat. Mereka adalah orang-orang yang sejenis. “Dokter Panca,” sapa Stefan dengan hormat. Lelaki tua itu mengangguk lagi. Kemudian, dia memperkenalkan beberapa teman lamanya kepada pasangan itu. Terakhir, dia menunjuk Setya dan berkata kepada Olivia, “Bu Olivia, kakakku ini adalah orang yang selama ini kalian cari. Tantemu memanggilnya Om Setya.” “Dokter Panca, panggil aku Olivia saja,” kata Olivia dengan sopan. Dia menoleh ke Setya dan menyapanya, “Kakek Setya.” Sebagai generasi muda, Olivia belum pernah bertemu dengan asisten tua itu, dan begitu pula sebaliknya. Karena itu, baik Olivia maupun Setya, tidak memiliki perasaan emosional yang sama seperti Yuna. Setya tersenyum dan mengangguk, lalu berkata, “Kamu pasti Olivia, 'kan?” Bu Yuna benar, Olivia tidak begitu mirip dengan Reni. Sekilas terlihat sedikit mirip, tapi kalau diperhatikan lebih saksama, ternyata nggak. Keli

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3321

    “Om Setya, putri sulung Reni sudah pergi ke Cianter untuk berkarier. Anda untuk sementara nggak bisa bertemu dengannya,” kata Yuna dengan suara lembut.Dia tahu alasan Setya sering memandang Amelia. Mungkin lelaki itu khawatir bahwa keluarga ibunya tidak ada yang mampu mengambil alih keluarga Gatara. Setya sangat setia, dan menganggap keluarga Gatara itu adalah milik keturunan majikannya.Meskipun Patricia telah duduk di posisi kepala keluarga selama lebih dari 40 tahun, Setya tetap tidak mengakui kedudukan Patricia yang sah. Perempuan itu tidak ingin Setya hidup, karena selama dia masih hidup, Patricia selalu merasa posisinya tidak kokoh. Tanpa Setya, dengan semua saudaranya ang telah tiada, mengambil alih keluarga Gatara menjadi hal yang wajar baginya, sehingga dia akan merasa lebih percaya diri. “Olivia sedang dalam perjalanan. Sebentar lagi Anda bisa bertemu dengannya,” “Olivia lebih mirip ayahnya, sedangkan Odelina lebih mirip Reni. Anak laki-laki Odelina, Russel, sangat mirip

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3320

    Yuna menangis sejadi-jadinya di depan nisan adiknya. Namun, tidak peduli seberapa keras tangisnya, dia tidak dapat menghidupkan kembali adiknya. Satu hal yang bisa dia lakukan hanyalah menjadi sosok ibu bagi kedua keponakannya dan memberikan mereka lebih banyak kasih sayang.Yuna dan adiknya mengalami masa kecil yang tragis. Kemudian, keduanya dipisahkan oleh dua alam yang berbeda. Setelah mengetahui penyebab kematian orang tuanya, Yuna sangat membenci Patricia.“Kalau nggak ingin orang tahu apa yang kamu lakukan, lebih baik nggak usah lakukan. Dia akan membayar harga atas semua perbuatannya,” ujar Setya dengan penuh kebencian.“Benar, Om. Dia akan bayar harga atas semua yang telah dia lakukan.”“Aku yang nggak berguna. Aku nggak punya banyak bukti. Hanya ada sedikit. Karena orang-orang yang tahu masalah ini sudah mati semua, jadi sulit untuk memberatkannya dengan bukti yang sedikit ini.” Usai berkata, Setya kembali menyalahkan dirinya sendiri dan menangis.“Aku nggak peduli ada bukti

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3319

    Tahun lalu, Setya baru saja kembali dari gerbang kematian. Setelah mendengar perkataan Panca, Setya pun berusaha menenangkan dirinya. Dia menganggukkan kepala kepada teman-temannya, lalu berkata kepada yuna, “Non Yuna, aku akan berusaha tetap hidup. Sampai kalian membalaskan dendam orang tuamu, agar Bu Patricia terima hukuman atas perbuatannya. Kalau nggak, aku nggak bisa mati dengan tenang.”“Ini juga salahku. Selama bertahun-tahun, aku nggak bisa membalaskan dendam orang tuamu. Aku juga nggak bisa temukan keberadaan kamu dan adikmu.”Kalau saja Setya menemukan Yuna dan Reni lebih awal, Reni tidak akan meninggal secepat ini. Setya gagal melindungi kepala keluarga Gatara sebelumnya, juga gagal melindungi kedua putri kepala keluarga Gatara sebelumnya. Setya merasa sangat bersalah.Setya yang telah menjalani pelatihan khusus menjadi asisten terpercaya kepala keluarga Gatara. Dia telah melakukan banyak hal untuk kepala keluarga Gatara. Namun pada akhirnya, dia gagal melaksanakan dua hal t

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3318

    Yuna memanggil pria itu Setya, adik Yuna juga ikut memanggilnya dengan nama itu. Setiap kali Yuna dan adiknya memanggil Setya, pria itu selalu menjawab sambil tersenyum.Dalam ingatan Yuna yang samar-samar, orang tuanya dan Setya sangat sibuk. Namun, kesehatan ibunya kurang baik, jadi ibunya sering meminta bibinya yang tidak lain adalah Patricia untuk melakukan sesuatu.Sekarang kalau dipikir-pikir, justru karena ibunya Yuna sakit. Jadi ibunya Yuna mau tidak mau sering minta Patricia mengurus perusahaan dan urusan keluarga, sehingga timbul keinginan di dalam hati Patricia untuk merebut kekuasaan.Patricia pasti merasa dia telah berbuat banyak, tapi semua orang tetap berpihak pada ibu Yuna. Oleh karena itu, Patricia ingin mengambil alih. Karena dia mengira hanya dengan menjadi kepala keluarga, semua orang akan sepenuhnya berpihak padanya.“Huh ....”Syuna memanggil Sety, Setya menghela napas sambil menahan air matanya. Keduanya sama-sama tidak memiliki kesan mendalam terhadap satu sama

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3317

    Stefan tertawa pelan. “Oke, asal kamu nggak berebut dengan tantemu untuk dapat perhatian, sebenarnya kamu akan merasa sangat bahagia. Ada begitu banyak orang yang sayang sama kamu. Cepat gosok gigi dan cuci muka. Habis itu ambil tasmu dan turun untuk sarapan dulu. Nanti om sopir yang antar kamu ke sekolah. Om dan tantemu ada urusan, nggak bisa antar kamu.”Russel memanyunkan bibir lagi. Namun pada akhirnya, dia tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia pun pergi mencuci muka dan menggosok gigi dengan tenang. Sedangkan Stefan kembali ke kamarnya untuk membangunkan Olivia. Dia memberitahu Olivia kalau Dokter Panca membawa asisten nenek Olivia ke rumah keluarga Sanjaya.Olivia langsung bangun dan mandi secepatnya. Selesai ganti baju, dia bergegas turun bersama suaminya. Di sisi lain, Aksa juga telah membangunkan orang tuanya. Begitu mengetahui kedatangan para pria tua dan salah satu di antaranya adalah guru Kellin, Yuna langsung keluar dari kamar. Namun, suaminya segera menghentikannya.“Yuna, k

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3316

    Mereka berdua sedang bertelepon, tapi Stefan malah bilang kalau dia tidak bicara dengan Aksa. Karena Aksa tahu Stefan pasti sedang mengurus Russel, Aksa pun tidak marah.“Oke, kamu bisa bicara sekarang.” Stefan akhirnya bicara dengan Aksa.Kalau bukan karena tahu Olivia masih tidur saat ini, Aksa sungguh tidak ingin menelepon Stefan. Dengar saja nada bicara Stefan, sangat menjengkelkan, bukan? Seolah-olah Aksa akan melapor ke Stefan saja.Aksa pun berkata sambil menahan amarahnya, “Dokter Panca bawa asisten nenekku datang ke sini. Selain mereka berdua, ada beberapa pak tua lainnya. Mereka mungkin para master yang menguasai dunia beberapa puluh tahun yang lalu. Kamu bilang sama Olivia. Kalau kamu bisa datang, kamu temani Olivia datang ke sini sebentar.”“Dokter Panca?” Stefan spontan mengerutkan kening. “Kamu yakin orang itu Dokter Panca?”“Aku nggak yakin. Makanya aku suruh Jonas datang. Jonas pernah bertemu dengannya. Tapi aku rasa mereka nggak akan berbohong. Nggak akan ada yang bera

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status