Share

Bab 281

Penulis: Anggur
Saat Olivia sedang makan mie, dia mengirim pesan pada kakaknya. Dia bertanya dulu, apa kakaknya sudah tidur.

Odelina tidak membalas pesan tersebut, melainkan langsung menelepon adiknya. Dia merasa mengetik terlalu memakan waktu, jadi lebih baik berbicara langsung.

“Oliv, aku belum tidur. Kamu baru pulang?” Odelina sangat paham tentang jam tidur adiknya.

Dulu waktu di rumahnya, adiknya selalu tidur lebih malam dan bangun lebih pagi.

Odelina tahu Olivia takut suaminya tidak menyukainya, jadi dia bangun pagi-pagi untuk memasak sarapan untuk mereka sekeluarga dan membantu pekerjaan rumah.

Adiknya sudah melakukan begitu banyak hal, tapi akhirnya masih dibilang hidup numpang oleh Roni. Padahal, dia jelas-jelas ada bayar uang.

Tidak ada orang yang tidur di sebelahnya, tapi dia tidak peduli.

Dia hanya peduli pada adiknya sekarang.

“Iya, lagi makan camilan. Kak, aku mau bilang sesuatu padamu. Albert pergi menghadiri acara bisnis di Mambera Hotel malam ini dan bertemu dengan Kak Roni. Ada wanita
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Nurul Janna
terlalu banyak penjelasan nya
goodnovel comment avatar
Hamdani Abdullah
bertele-tele
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 282

    Odelina menyeka air matanya, menenangkan diri, dan berusaha membuat suaranya terdengar normal.“Aku sudah menebaknya, tapi aku nggak menyangka akan terjadi secepat ini.”Roni selingkuh, tapi merahasiakannya dan tidak meminta cerai. Jika tebakannya benar, semuanya karena Russel. Russel masih kecil dan tidak bisa ditinggal. Sedangkan mertuanya masih harus membantu putri mereka masak. Roni dari dulu memang seperti itu, selalu mementingkan keluarga sendiri.Pria itu bahkan akan lebih membela kakaknya, juga menganggap wajar saja kalau orang tuanya membantu kakaknya.Kalau mereka bercerai, keluarga Pamungkas pasti akan memperjuangkan hak asuh Russel. Namun, Roni akan kasihan pada orang tuanya yang sudah lelah menjaga dua cucu kecil mereka. Kecuali kalau Russel sudah masuk TK.Roni mungkin menunggu putranya masuk TK, baru mengajukan gugatan cerai.Sekarang, pria itu hanya akan bersikap dingin dan kasar padanya.“Kak, sekarang belum ada bukti, jadi tolong jangan katakan apa-apa. Kalau kita sud

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 283

    Odelina menangis lama sekali. Ketika Roni pulang, dia menyeka air matanya dan pura-pura tidur. Namun, dia tetap memasang telinga baik-baik untuk mendengar gerak-gerik pria itu di luar.Semenjak kejadian KDRT itu, mereka berdua tidur di kamar terpisah. Roni mungkin takut dicincang Odelina saat tidur.Pintu didorong terbuka, tetapi Roni tidak masuk. Dia hanya berdiri di depan pintu dan mengamati. Melihat istri dan anak-anaknya sudah tidur, dia menutup pintu dan kembali ke kamar tidur di sebelah.Begitu menutup pintu, dia langsung menelepon Yenny.“Pak Roni.”“Kalau bukan di kantor, panggil aku Roni.” Roni memelankan suaranya, takut istrinya mendengarnya di sebelah.“Roni, kamu sudah pulang? Aku sangat mengkhawatirkanmu. Kamu minum terlalu banyak dan pulang sendirian. Aku sangat khawatir. Besok-besok nggak boleh seperti ini lagi. Mengemudi dalam keadaan mabuk itu sangat berbahaya. Jika kamu tertangkap oleh polisi lalu lintas, masalahnya akan rumit.” Yenny mengungkapkan keresahannya kepada

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 284

    “Minum banyak banget kamu. Bau sekali. Masih nggak pergi mandi lagi.” Odelina menendang suaminya dengan jijik.Odelina sudah tahu kalau suaminya selingkuh, tapi seperti yang dikatakan adiknya, dia tidak boleh melakukan apa-apa saat ini. Dia harus berpura-pura seperti tidak ada yang terjadi, mengumpulkan bukti pria ini selingkuh dulu. Jangan sampai pria ini nanti menyangkalnya.Kalau apakah Roni akan berniat jahat untuk melakukan sesuatu padanya, dia rasa pria ini tidak sejahat itu. Terlebih lagi, teknologi semakin maju dan cara penyelidikan polisi semakin canggih. Kalau pria ini berani mencelakainya, suatu hari pasti akan ketahuan.Pria ini tidak akan mau menukar masa depannya dengan nyawanya.Roni mengumpat, tapi tetap pergi mandi.Keluar dari kamar mandi, dia berbaring lagi di samping putranya. Namun, tidak sampai dua menit, dia mendudukkan diri lagi, merangkak di bawah kaki putranya dan menyentuh paha Odelina. Niatnya sangat jelas.Dia sudah tidak nafsu melihat tubuh Odelina, tapi Y

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 285

    Odelina bukan pergi ke pasar. Sekarang, dia selalu pergi mencari kerja di siang hari, lalu malamnya ketika pulang baru singgah ke pasar untuk membeli sedikit sayur. Karena harga sayur di malam hari lebih murah. Dia jadi bisa menghemat uang.Dia belum menemukan pekerjaan. Suaminya juga sudah tidak bisa diandalkan. Dia belum sampai ke titik putus asa sekarang. Semua karena ide adiknya waktu itu, yang menyuruhnya untuk menghemat uang.Sebenarnya waktu dia baru menikah, ketika dia ingin berhenti kerja untuk mempersiapkan kehamilan, adinya tidak setuju. Adiknya bilang, mau itu sebelum menikah atau sesudah menikah, wanita harus memiliki penghasilan sendiri. Jangan sepenuhnya bergantung pada pria.Kalau suami memperlakukan kita dengan baik, itu tidak masalah.Kalau sampai suami tidak menyukai kita lagi atau berselingkuh, tidak memiliki pekerjaan artinya tidak memiliki penghasilan. Pihak wanita yang dirugikan.Dia terlalu bodoh.Saya sangat yakin bahwa Roni dan dirinya saling mencintai. Yakin

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 286

    Begitu dia turun ke lantai satu, dia mendengar teriakan suaminya.Ketika melihat istri majikan mereka turun, para pengawal yang berpura-pura jalan santai di dekat sana refleks berbalik badan dan berpura-pura tidak melihat Olivia, lalu terus berpura-pura jalan santai.Tak lama kemudian, mereka mendengar majikan mereka memanggil istrinya.Olivia berhenti, berbalik badan untuk melihat Stefan.Stefan memegang kunci mobil dan berkata pada Olivia, “Biarkan aku ikut denganmu.”Sifat kakak iparnya itu sangat keras, makanya berani melawan ketika Roni melakukan kekerasan rumah tangga.Odelina bukan tipe orang yang mau berkompromi.Apa Odelina bisa menahan amarahnya apabila mengetahui suaminya selingkuh?Bisa jadi pasangan suami istri itu akan berkelahi lagi.Stefan tahu istrinya pandai seni bela diri dan Roni tidak akan bisa menindasnya, tapi sebaiknya ada pria yang ikut ke sana. Supaya kalau Roni atau keluarga Pamungkas melihat dia ada di sana, mereka tidak akan berani macam-macam.Dia adalah s

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 287

    Olivia ingin bilang, kakaknya pasti tidak akan memaafkan pria itu. Namun setelah memikirkannya, dia menggumam mengiyakan.Mereka pun tidak berbicara lagi sepanjang jalan.Stefan memang dari sananya tidak pandai mengobrol dengan orang, sementara Olivia sedang mencemaskan kakaknya, jadi sedang tidak mood untuk mencari topik pembicaraan. Mobil itu sunyi. Stefan bahkan tidak memutar musik.Olivia memiringkan kepalanya untuk melihat pemandangan jalanan di luar jendela.Ketika sudah mau sampai ke Astute Residence, Olivia menelepon kakaknya. Ketika kakaknya menjawab, dia merasa lega.“Kak, apa Kakak dan Russel sudah bangun? Aku ada masak bubur, dan masaknya kebanyakan. Aku akan mengantarnya untuk Kakak dan Russel.”Odelina berhenti, menatap putranya di kereta, dan berkata, “Russel belum bangun. Oliv, aku nggak ada di rumah. Aku sedang mendorong Russel sambil berjalan santai di luar, nggak terasa sudah mau sampai tokomu. Aku langsung ke tokomu saja dan nggak pulang lagi.”“Oh? Kakak di mana? K

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 288

    Bagaimana kalau kakaknya tidak mendapatkan hak asuh atas Russel setelah bercerai?Orang-orang dari keluarga Pamungkas itu semuanya tidak tahu malu, hampir sama seperti keluarganya di kampung. Kalau Russel tinggal di rumah keluarga Pamungkas, dia tidak berani membayangkan hidup anak ini akan seperti apa nanti.Olivia sudah membesarkan Russel bersama kakaknya sejak anak itu baru lahir. Dia menganggap anak itu sebagai anak kandungnya, sangat menyayanginya.Dia sangat panik ketika memikirkan pengadilan bisa saja memutuskan bahwa hak asuh keponakannya diberikan untuk keluarga Pamungkas.“Kak, kalau nanti memang sampai ke tahap itu, Kakak harus memenangkan hak asuh atas Russel,” kata Olivia dengan suara kecil, “Russel nggak akan senang hidup bersama dengan mereka, dan akan ditindas.”Odelina menggigit bibirnya dan berkata dengan suara pelan, “Aku akan berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan hak asuh Russel.”Stefan berkata sambil menyetir, “Kak Odelina baru boleh bercerai dan memperjuangkan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 289

    “Aku sudah makan bubur yang nggak habis dimakan Russel.”Odelina tidak ada nafsu makan.Russel tidak menghabiskan bubur di kotak makannya, jadi dia yang memakannya. Dia tidak merasa lapar, ataupun merasa kenyang. Dia juga tidak mau makan lagi.Junia sudah sarapan, jadi Olivia makan sendiri.Dia memakan mie dengan sangat cepat, sudah menghabiskan semangkuk besar mie hanya dalam beberapa menit.Olivia membereskan piring dan pergi ke dapur. Junia ikut pergi ke dapur dan bertanya padanya dengan suara pelan, “Oliv, apa kamu melihat mata kakakmu? Kelihatannya bengkak. Apa dia sempat menangis sebelumnya?”Olivia mencuci piring dalam diam.Setelah beberapa saat, dia berkata dengan suara pelan, “Albert pergi ke acara bisnis semalam dan melihat kakak iparku membawa seorang wanita ke pesta itu. Albert baru teringat ketika sudah pulang ke rumah semalam. Dia memberi tahu aku, dan aku memberi tahu kakakku.“Ha?” seru Junia dengan pelan, “Bisa-bisanya kakak iparmu selingkuh! Dia mengusulkan untuk pat

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3640

    Meski perjamuan malam ini menyimpan bahaya yang tersembunyi, Cakra tetap akan menemani Patricia terjun ke dalam jurang.“Tapi acara malam ini pasti bakal jadi pertumpahan darah. Kalian harus ikuti terus Felicia, biar aku yang jagain kalian,” kata Cakra. “Mama kalian nggak bakal membiarkan anak putri satu-satunya celaka. Makanya dia pasti sudah menyiapkan jalan keluar untuk Felicia. Kalian awasi terus Felicia, dijamin kalian pasti selamat.”“Pa, itu kan cuma dugaan saja. Kita ini juga anak kandung Mama. Kalau ada bahaya, masa iya Mama bakal sengaja minta kita datang ke sini? Papa mikirnya jangan terlalu mengada-ada.Mendengar itu, Cakra langsung memelototi anak sulungnya. “Kamu ini selalu saja membantah. Kalau saja kalain menurut apa kataku, malam ini kita semua sudah ada di kampung halamanku. Aku juga nggak perlu khawatir. Sekarang dinasihati baik-baik malah melawan. Mama kamu itu benci aku dan nggak pernah mau lihat wajahku, tapi tiba-tiba aku dipanggil untuk menginap di sini. Kamu pi

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3639

    “Pa, kenapa?” Ivan menyuarakan pertanyaan yang ada di dalam benaknya.Dengan suara lirih Cakra menjawab, “Mama kamu mau mengundang yang dari Mambera untuk makan-makan di rumah ini. Kamu pikir itu hal yang baik? Kalaupun mama kalian mengadakan acara makan-makan itu dengan niat yang baik, mereka nggak akan berubah pikiran. Mereka datang murni dengan tujuan untuk balas dendam.”“Mereka juga cuma mencurigai Mama yang membunuh kepala keluarga Gatara sebelumnya, tapi mereka nggak punya buktinya,” kata Julio.Erwin mengangguk setuju. “Mereka semua orang-oran yang punya jabatan tinggi. Mereka nggak mungkin menuduh Mama tanpa bukti yang kuat, kecuali kalau mereka mau masuk penjara. Yang rugi juga mereka sendiri.”Ivan berkata, “Dengar-dengar, asistennya kepala keluarga sebelum Mama juga datang. Pak tua itu kuat juga bisa hidup sampai hampir seratus tahun. Dia termasuk satu-satunya orang yang masih hidup yang tahu tentang kejadian itu,” ujar Ivan.”Aku takutnya yang kita hadapi nggak semudah itu.

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3638

    Patricia memang pilih kasih. Dia lebih menyayangi anak perempuan daripada anak laki-laki. Namun apa boleh buat, siapa suruh Ivan dan adik-adiknya terlahir di keluarga Gatara. Bahkan anak-anak perempuan mereka juga tidak pernah teralu dianggap. Yang Patricia anggap layak sebagai penerus keluarga Gatara di masa depan hanyalah anak perempuan yang lahir dari rahimnya Felicia.Andaikan Ivan tidak terlahir di keluarga Gatara dan harus mengandalkan Gatara Group untuk bertahan hidup, dia ingin menghancurkan perusahaan itu dan merombak tradisi keluarga yang tidak masuk akal.Keluarga lain di mana-mana menjadikan laki-laki sebagai kepala keluarga, tetapi di keluarga Gatara terbalik. Justru wanitalah yang menjadi kepala keluarga.“Pa, kira-kira Mama dan Felicia pergi ke mana pagi-pagi begini? Kalau cuma jalan-jalan rasanya terlalu pagi. Di luar kan dingin, apa mereka nggak takut?”Udara di luar tidak seperti di dalam ruangan yang nyaman karena terdapat penghangat ruangan. Meski di luar tidak trun

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3637

    Meski disindir oleh ibunya, Felicia tetap tak goyah. Dia berkata, “Tentu saja aku perhatian sama mamaku sendiri. Mau sejahat apa pun, aku tetap bakal peduli.”“Memangnya aku apain kamu? Apa aku ada jahat sama kamu selama ini. Kalau kamu bukan anak kandungku, dari apa yang sudah kamu lakukan selama ini, punya sembilan nyawa pun nggak cukup.”“Iya, iya. Aku seharusnya berterima kasih karena karena aku masih dikasih hidup.”Mendengar itu, Patricia refleks mengangkat tangannya untuk memukul Felicia.“Waduh.”Felicia sengaja menjerit kesakitan, lalu menutup bagian bagian yang terpukul dan berjongkok di lantai. Patricia kaget melihatnya dan memelototinya. “Aku cuma mukul kamu pelan memangnya bikin tangan kamu patah? Dasar cengeng, begitu saja sampai teriak.”“Aduh … sakit! Sakit banget!” Alih-alih menanggapi ibunya, Felicia terus menjerit kesakitan sambil memegangi bagian tubuhnya yang tadi dipukul.Seketika Patricia terdiam untuk beberapa saat. Lalu dia berjongkok untuk memeriksa tangan Fel

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3636

    “Vandi, menurut kamu, besok mamaku bakal apain aku? Apa dia bakal membiusku lagi? Atau bikin aku pingsan?”Vandi terdiam. Dia dapat memikirkan berbagai macam cara untuk membuat Felicia tak berdaya, tetapi dia tidak tahu cara mana yang akan Patricia gunakan. Felicia pun tidak menanya lebih jauh. Dia tahu ibunya suka berubah-ubah dan tidak mudah ditebak. Lagi pula Vandi bukan asistennya Patricia. Tidak mungkin dia langsung tahu apa saja yang Patricia rencanakan.“Sudah malam, kamu istirahatlah dulu. Aku juga sudah mau tidur.”Felicia mengirimkan pesan kepada Vandi untuk segera beristirahat. Dia meletakkan ponselnya di atas meja kecil samping kasur dan mematikan lampu kecil. Hanya saja, terlalu banyak hal yang mengusik hati Felicia, membuat dia kesulitan untuk tidur meski sudah berguling ke sana kemari cukup lama.Entah sudah berapa menit berlalu Felicia pun masih tidak bisa tidur, akhirnya dia pun duduk dan menyalakan lampu kecil, mengambil ponselnya dan melihat jam yang ternyata sudah m

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3635

    Vandi menjawab, “Kalau diselidiki sekarang pun nggak akan dapat apa-apa, waktunya terlalu mepet. Bu Patricia sudah menyuruh pelayan rumah pergi ke rumah keluarga Arahan untuk mengantar undangannya supaya besok malam Bu Yuna dan yang lain datang. Dia juga mengundang beberapa anggota keluarga Gatara yang lain. Kurasa kalau Bu Patricia mau beraksi, pasti akan dia lakukan besok di pesta.”Undangan perjamuan yang Patricia adakan kali ini berbeda dengan yang pertama kali. Pertama kali dia mengundang Odelina, lalu Ricky dan Rika juga datang. Meski Patricia mau menghabisi Odelina dalam perjalanan sesuai dengan rencananya, sayang upaya itu gagal.Setelah itu, Patricia dan Odelina sempat beberapa kali bertemu, tetapi Patricia sudah tidak lagi mengundang Odelina ke rumah. Dalam perjuaman kali ini ada banyak yang datang dari Mambera. Yang datang semuanya adalah orang-orang kaya dan penting. Tanpa perlu ditanya pun sudah tahu kalau mereka datang bertujuan untuk memberi dukungan kepada Odelina.Alas

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3634

    “Kalau ada waktu, Stefan juga suka baca-baca buku mengasuh anak supaya ada pengetahuan dasar untuk jadi papa.”Mulan tertawa, “Sama kayak Yose dulu.”Tak heran meski Stefan dan Yose jarang berhubungan, mereka saling percaya satu sama lain. Bisnis yang mereka jalani juga makin lama makin makmur. Mereka berdua adalah tipe orang yang serupa.Sekali lagi Olivia dan Mulan saling bertatapan dan bertukar senyum. Kebahagiaan mereka terpancar dengan sangat jelas melalui sorot mata. Baik itu Stefan atau Yose, mereka berdua adalah pria yang luar biasa, dan sama-sama bertanggung jawab sebagai kepala keluarga.Mereka begitu sibuk, tetapi tetap tidak melupakan keluarga dan anak istri. Mereka tetap bekerja keras menunaikan tanggung jawab sebagai ayah dan suami yang baik. Sebagai istri mereka berdua, Olivia dan Mulan merasa sangat bahagia. Pantas saja begitu banyak wanita lain di luar sana yang menambakan mereka.“Kamu juga cepat tidur, deh. Good night.”“Good night.”Setelah mengucapkan selamat malam

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3633

    Dokter Panca mau Liam untuk menyalin tidak masalah, asal jangan terlalu banyak sehingga mengganggu waktu istirahat dan bermainnya. Sekarang sudah masuk musim liburan dan anak-anak seharusnya bisa bermain dengan gembira. Seiring dengan berjalannya usia, waktu untuk bersenang-senang akan makin berkurang. Studi dan karir menjadi prioritas, yang mana otomatis akan memotong waktu bermain.Dengan khawatir Liam bertanya, “Mama, apa Kakek Guru bakal dengar permintaan Mama? Dokter Kellin lagi nggak di rumah. Kalau Dokter Kellin yang ngomong pasti Kakek Guru mau dengar.”“Tenang saja, Dokter Panca pasti mau dengar,” kata Mulan dengan hangat. “Apa pun yang terjadi, kamu tetap anak Mama. Sekeras apa pun Dokter Panca, dia tetap harus mendengar pendapat dari orang tua murid. Sudah, tidur, gih. Besok pagi jangan lupa latihan. Habis sarapan, baru kamu lanjutkan tugas menyalinmu. Habis itu baru boleh main sama Russel. Sorenya juga sama, habis tidur siang, kerjain dulu tugasmu selama satu jam, baru sisa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3632

    Orang lain tidak pernah ada yang mengatakannya terang-terangan, dan Olivia juga anggap saja tida tahu apa-apa. Toh makin bahagia hidupnya, orang lain yang makin iri padanya.“... Sayang, sudah malam, nih. Kamu cepat tidur, deh. Kamu mungkin belum mau tidur, tapi anak kita sudah mau,” kata Stefan. Dia buru-buru mengganti topik obrolan dan membujuk istrinya untuk segera tidur. Namun di satu sisi, dia belum ingin menyudahi percakapannya dengan istri tercinta. Namun akhirnya Olivia-lah yang mengakhiri pembicaraan mereka.Setelah meletakkan ponselnya, Olivia mengelus perutnya sambil berkata kepada anak yang masih di dalam perutnya itu, “Sayang, Papa nggak mau jujur sama Mama. Walaupun maksudnya baik, dia tetap saja berbohong.”Setelah keheningan sesaat, Olivia berkata lagi, “Tapi kita nggak boleh nyalahin Papa. Dia berbohong demi kebaikan kita. Sekarang Mama nggak boleh gegabah karena harus menjaga kamu. Semua orang yang sayang sama kamu nggak mau Mama kenapa-napa. Sayang, menurut kamu, Pap

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status