“Pak Riko, kamu bilang kamu perempuan?” tanya gadis itu dengan suara putus-putus. Dia tidak percaya jika Rika adalah seorang perempuan.Rika menatap gadis itu yang juga tengah menatapnya. Dari matanya terlihat jika gadis tersebut berharap Rika akan menyangkal. Meski perasaan gadis itu tidak terbalaskan dan sudah melupakannya, dia tetap berharap Rika adalah seorang lelaki. Setidaknya perasaannya tidak pernah salah.Memikirkan kenyataan bahwa kemungkinan Rika atau Riko ini adalah perempuan membuatnya tidak bisa tenang. Tidak hanya gadis itu, bahkan semua orang yang mendengarkan hal itu juga pasti tidak bisa bersikap tenang.Setelah hening sesaat, Rika berkata, “Aku bilang aku seorang perempuan. Terserah kalian mau percaya atau nggak.”Dia tidak akan menjelaskan terlalu banyak. Jika bukan demi Ricky, dia juga malas memberi tahu orang lain. Dia bahkan menaikkan tangannya Ricky dan berkata, “Aku dan Ricky sama-sama normal. Dia bukan pecinta sesama jenis, dan aku juga.”“Pak Tri, aku melihat
Malam ini seharusnya dia bertemu dengan Riko. Namun dari siang Riko tidak kembali ke kantor dan malam ada pertemuan. Sehingga Ronald yang menggantikannya. Lelaki itu adalah adiknya Riko yang juga tidak kalah unggul dalam berbagai hal. Namun, jika dibandingkan dengan Riko, lelaki itu tetap sedikit kalah.“Bukan kakakku ada kendala, tapi dia yang buat masalah sampai datang ke aku sini.”Baru saja Ronald selesai mengucapkannya, ponselnya berhenti berdering. Dia berkata pada semua orang yang di sana, “Lihat, ada telepon lagi. Kenapa mereka nggak telepon ke orang tuaku saja? Untuk apa telepon aku? Aku memang adiknya, tapi kami nggak pernah satu kasur dan satu kamar, nggak pernah mandi bersama juga. Aku mana tahu kakakku perempuan atau lelaki?”Ronald tahu kakaknya adalah perempuan ketika dia sudah dewasa dan kedua orang tuanya yang memberi tahu dia. Namun, dia tidak pernah meminta pembuktian karena seharusnya orang tua mereka tidak mungkin berbohong.“Pak Riko lelaki atau perempuan?”Ronald
Yang namanya gosip pasti akan menyebar dengan cepat. Berita bahwa putra Keluarga Arahan yang saat ini menjabat sebagai CEO di Aurora Group kemungkinan besar seorang perempuan sudah menyebar luas.Orang yang membaca berita tersebut tampak luar biasa terkejut. Bahkan Patricia yang ada di rumah sakit juga terkejut ketika mendapatkan berita itu. Diat tertawa sambil berkata, “Ternyata seperti itu, pantas saja.”Sikap Patricia itu membuat Cakra terkejut dan menatap istrinya dengan gugup. Dia tidak tahu apa yang tengah terjadi. Cakra sudah mengorbankan dirinya demi kejayaan keluarganya sendiri dan hanya bisa hidup tenang bersama istrinya.Namun, dia tahu bahwa keretakan dalam pernikahannya ini sudah tidak bisa diperbaiki. Mereka bersama hanya demi anak-anaknya saja. Istrinya tidak memberi tahu anak-anak mereka tentang keadaan mereka yang sesungguhnya agar dia bisa menjaga harga dirinya.Jika istrinya tidak senang, nyawanya bisa terancam kapan pun. Oleh karena itu, meski Cakra terbaring di ran
Patricia tertawa lagi karena dia juga merasa lega. Dalam hatinya sangat berharap jika Riko bisa menjadi menantunya. Bisa terlihat jika sikap Ricky pada Felicia sangat baik. Meski Felicia bukan gadis yang paling cantik, dia juga tidak buruk. Bagaimana pun dia tetap putri kandungnya mereka. Ketika muda, mereka juga cukup menarik.Dia pikir Riko suka dengan tipe seperti Felicia. Sekarang akhirnya mengerti jika Riko bukannya menolak putrinya atau perempuan yang lainnya. Namun dia adalah seorang perempuan.“Pak Riko nggak menyimpang? Kenapa dia menerima Pak Ricky?”“Coba kamu tebak.”“Aku nggak bisa menebaknya.”Patricia terkekeh dan berkata, “Hari ini Pak Riko pakai gaun hadir ke acara keluarga Barta. Karena Bu Sri sangat dekat dengan Bu Cathy, dia menegur Riko yang mengenakan gaun. Tetapi Pak Riko bilang dia adalah perempuan. Tapi lebih nyaman berdandan seperti lelaki.”“Yang penting, dia itu seharusnya perempuan yang menyamar jadi lelaki. Dia memang seorang perempuan, bagaimana mungkin b
“Aku juga memikirkan pernikahan Felicia. Pemikirannya nggak sama seperti orang pada umumnya.”Memikirkan putrinya bilang akan melahirkan anak diluar nikah untuk dijadikan calon penerus membuatnya sakit kepala.Meski dia dan Cakra menikah terlambat, hubungan mereka juga terjalin cukup lama. Waktu tua ada pendamping yang menemani mereka dan tidak akan kesepian. Memangnya kenapa jika ada anak? Setelah mereka dewasa juga akan menikah dan bekerja. Uang yang dihasilkan juga akan diberikan pada keluarga mereka sendiri. Perhatian untuk orang tua juga akan berkurang.Jangan berharap mereka akan menemani orang tua sepanjang hari. Yang bisa menemani mereka adalah pasangan sendiri. Ketika Cakra dan Fani terjadi hal seperti itu, pada akhirnya yang diusir hanya Fani dan meminta Cakra kebiri dirinya.Dia juga tidak perlu khawatir jika Cakra akan balas dendam ketika tua nanti. Dia adalah kepala keluarga, meski setelah Felicia mewarisinya, posisi dirinya tetap akan sangat tinggi di keluarga ini. Kemung
Kondisi kamar rawat berubah hening kembali.Keesokan harinya, sebuah mobil terparkir di depan vila pribadi Rika. Tampak sosok Ricky turun dari mobil tersebut. Lelaki itu tidak hanya bawa bunga, tetapi juga beberapa kantong hadiah yang dihias cantik. Dia berjalan menuju pintu depan vila dan menekan bel.Sesaat kemudian, pengurus rumah membuka pintu. Dia tersenyum ketika melihat Ricky dan berkata, “Pagi, Pak Ricky, Pak Riko masih belum bangun.”Kemarin majikannya pulang sangat larut. Namun, memang majikannya akan pulang sangat larut sekali karena pekerjaannya yang sibuk. Di acara kemarin malam, Rika menjadi pusat perhatian dan menjadi perbincangan banyak orang.Dia juga tidak berada di sana terlalu lama. Hanya sekitar setengah jam saja untuk menyapa beberapa petinggi dan setelah itu pergi bersama dengan Ricky dan rombongan pengawal.Dalam perjalanan pulang, dia segera mengganti pakaiannya menjadi lelaki tanpa mengenakan otot palsu. Keadaan cuaca semakin dingin, memakai pakaian lebih dita
Dia merasa saat ini dirinya dalam kondisi terbaik. Dia mengetuk pintu dan berkata, “Rika, ini aku, Ricky.”Rika yang baru terbangun mendengar suara lelaki itu. Dia terbangut dengan malas-malasan dan berjalan keluar dari kamar untuk membuka pintu.“Pagi, Rika.”Ricky menyerahkan bunga yang dia bawa tadi ke hadapan perempuan itu sambil menatapnya dalam-dalam dan berkata, “Rika, bunga ini untukmu. Semoga kamu selalu cantik dan bahagia.”Rika mengernyit dan menatap lelaki itu dan juga bunga yang ada di hadapannya. Hingga pada akhirnya dia mengulurkan tangan dan menerima bunga tersebut sambil berkata,“Pagi-pagi ke sini hanya untuk kasih aku bunga?”“Aku datang untuk sarapan sama kamu sekalian kasih bunga. Kamu bilang bunga dari aku cantik dan wangi, jadi aku akan kasih setiap hari. Memangnya kamu nggak suka setiap hari ada bunga cantik yang mencuri perhatianmu?”Rika memeluk bunga itu dan masuk kembali sambil berkata, “Meski aku bilang nggak suka, kamu juga akan kasih aku setiap hari.”Dal
“Biarkan saja mereka menunggu di sana. Tim pengawalku dan satpam di kantor bisa pastikan aku nggak akan diganggu. Aku bisa masuk ke kantor.”Ini bukan pertama kalinya dia menghadapi kejaran dari wartawan, jadi tidak perlu panik.“Mereka nggak akan bisa menanyakan apa pun sama aku. Mungkin mereka akan terus mengusikmu. Kamu harus hati-hati.”Ricky adalah kekasihnya, tentu saja para wartawan tidak akan melepaskannya. Mereka pasti akan mengerumuni Ricky untuk menanyakan identitas pacarnya. Apakah Ricky dari awal sudah tahu jika Rika adalah perempuan sehingga berani mengejarnya secara terang-terangan?Ricky tertawa dan berkata, “Kenapa aku harus takut? Waktu mereka tanya aku, aku akan menutup mulut mereka dengan satu kalimat. Aku akan bilang, aku nggak pernah buka celanamu jadi mana tahu kamu lelaki atau perempuan. Mereka nggak akan tanya lagi.”“Pokoknya kita dari awal memang sudah pecinta sesama jenis. Kalau aku bilang begitu, apa yang bisa mereka lakukan? Mereka juga dari awal anggap ak
“Saya sudah tahu dari penjaga keamanan tadi.”Devina kembali berkata, “Sepertinya, Bu Katarina itu bukan orang biasa. Tapi, saya juga tidak tahu dia berasal dari mana. Bahkan dia tidak mau menjawab ketika Bu Amelia menanyakan dari perusahaan mana dan dari daerah mana dia berasal.”“Bu Amelia curiga kalau perempuan itu adalah saingan cinta Bu Olivia. Jadi, Bu Olivia harus mempersiapkan hati dan mental Ibu sebaik mungkin.”Olivia langsung kehilangan senyumannya lalu berkata, “Kenapa kalian semua berpikir kalau ada perempuan muda yang mencariku pastinya adalah saingan cintaku? Lagi pula, kenapa Amelia mengizinkan perempuan itu masuk kalau memang perempuan itu adalah saingan cintaku?”“Bu Amelia juga tidak tahu siapa dia. Pokoknya, Bu Olivia harus waspada karena perempuan itu sangat mencurigakan.”Stefan Adhitama adalah laki-laki yang luar biasa, jadi wajar saja kalau ada banyak saingan cinta Olivia yang muncul dari waktu ke waktu. Bahkan Olivia pernah mengatakan kalau dia kemungkinan masi
Namun, Daniel tidak segan untuk menggigit siapa pun yang menginjak ekornya. Mereka pastinya tidak akan melakukan hal buruk seperti itu jika mereka masih memiliki akal sehat. Semua orang yang melihat Daniel langsung menyapanya dengan sopan. Pegawai kantin juga sudah menyiapkan makanan untuk Daniel dan sudah menghidangkannya di atas meja. Kemudian Daniel duduk bersama beberapa petinggi perusahaan untuk makan bersama. Mereka makan sambil terus mengobrol dengan sangat akrab tanpa ada rasa canggung seakan mereka menganggap Daniel adalah teman mereka dan bukan bos mereka. Mereka tidak membicarakan pekerjaan di luar jam bekerja. Mereka terbiasa mengobrol tentang hal-hal konyol layaknya teman. Daniel sering mengatakan kalau mereka harus lebih bersantai setelah selesai bekerja agar tidak stres. Di saat yang bersamaan, Stefan sedang makan bersama istri tercintanya di Mambera Hotel. Mereka memutuskan untuk beristirahat di presidensial suit yang berada di lantai atas hotel setelah selesai makan
Si sekretaris mengangguk lalu kembali berkata, “Saya hanya ingin bilang kalau ada orang yang biasanya mengenakan pakaian kerja biasa lalu tiba-tiba dia mengubah penampilannya dengan mengenakan pakaian kasual yang sangat cantik. Apa yang dilakukannya pasti untuk menarik perhatian seseorang.”“Entah dia sedang jatuh cinta atau karena alasan lainnya. Tapi, perempuan terkenal senang menyenangkan diri mereka sendiri.”Daniel langsung menoleh ke arah sekretarisnya lalu berkata, “Kamu cukup mengerti tentang perempuan, ya.”“Pak Daniel, saya adalah ayah dari dua anak. Laki-laki yang sudah berkeluarga pastinya memahami perempuan. Pak Daniel bisa belajar dari saya jika ingin menyenangkan hati Bu Odelina.”“Andai saja, saya tahu sejak lama kalau kamu sangat memahami perempuan, pastinya saya sudah berhasil mendapatkan perempuan itu,” ujar Daniel bercanda. “Saya memang tidak terlalu mengerti hati perempuan. Tapi, saya tahu kalau dengan mencintai perempuan itu adalah hal yang lebih dari cukup untuk
Daniel bisa menyukai dan jatuh cinta kepada Odelina pasti karena mereka sering bertemu dan berkomunikasi satu sama lain. Daniel bukanlah laki-laki yang bisa jatuh cinta pada pandangan pertama. Daniel adalah laki-laki yang bisa jatuh cinta seiring berjalannya waktu. Raisa yakin, kalau dirinya pasti jauh lebih baik dari Odelina selama dia diberikan waktu yang cukup. Dia akan membuat Daniel melihat keunggulannya dan memilihnya. Waktu makan sudah tiba ketika mereka selesai membicarakan bisnis. Raisa langsung berinisiatif untuk mengajak Daniel makan malam bersama. Namun, Daniel menolaknya dengan berkata, “Saya belum bisa bergerak dengan leluasa. Saya tidak akan makan di luar dengan siapa pun, kecuali dengan orang-orang terdekat. Saya juga lebih suka makan di kantin perusahaan.”“Oke, saya akan mentraktir Pak Daniel setelah Pak Daniel pulih sepenuhnya.”Raisa tidak bisa memaksakan keinginannya kepada Daniel. Dia takut, sikap agresifnya justru akan membuat Daniel membencinya. Dia juga taku
Raisa selalu merasa senang dan santai setiap kali minum kopi ketika suaminya masih hidup. Namun sekarang, dia harus minum kopi agar bisa tetap segar ketika bekerja. Daniel meminta sekretarisnya untuk menyiapkan kopi bagi Raisa dengan berkata, “Siapkan kopi untuk Bu Raisa saja dan segelas air hangat untuk saya. Saya sudah minum kopi di kantornya Stefan.”Daniel terbiasa minum kopi di pagi hari. Dia jarang sekali minum kopi di sore hari karena dia takut tidak bisa tidur ketika malam hari dan akan membuat matanya kelelahan. “Pak Daniel pergi ke Adhitama Group tadi?” tanya Raisa dengan senyuman lembut di wajahnya. “Ya, ada urusan mendesak, makanya saya pergi ke sana untuk mendiskusikannya dengan Pak Stefan,” jawab Daniel seadanya. Raisa memutuskan untuk tidak menanyakan hal itu lebih lanjut setelah mendengar jawaban Daniel yang seakan tidak ingin membicarakannya secara detail. Semua masyarakat kelas atas Mambera mengetahui kalau Stefan, Daniel dan Reiki adalah sahabat yang sangat dekat
Raisa mengambil alih posisi berdiri sekretaris Daniel dan mulai mendorong kursi roda Daniel menuju ruang CEO. Kedua sekretaris mereka mengikuti dari belakang dalam diam. “Bu Raisa, saya bisa melakukannya sendiri,” ujar Daniel yang menolak Raisa untuk mendorong kursi rodanya karena kursi roda yang digunakannya sekarang adalah kursi roda otomatis. Raisa langsung tersenyum seraya berkata, “Saya tidak mendorongnya, kok. Pak Daniel yang menggerakkannya sendiri.”Raisa sengaja tidak mengenakan pakaian kerjanya seperti biasa. Dia memilih untuk mengenakan pakaian kasual dan tidak menyanggul rambutnya. Dia membiarkan rambutnya tergerai dan mengenakan perhiasan yang biasa dia kenakan ketika suaminya masih hidup. Ditambah lagi, dengan riasan wajah yang membuatnya semakin cantik dan awet muda seakan dia masih berusia 20 tahun. Semua orang pastinya tidak akan menyangka kalau Raisa adalah seorang janda berusia 30 tahunan dan memiliki putra berusia 9 tahun. Bahkan putranya memuji Raisa ketika dia
“Sudah, jangan terlalu banyak berpikir. Hujan dan badai yang kalian berdua harus hadapi, jauh lebih banyak daripada pasangan lainnya. Kalian selalu bisa melihat pelangi setelah badai. Kak Odelina sedang sangat sibuk sekarang. Dia benar-benar tertekan dengan perusahaan barunya. Kamu juga tahu itu, kan?”“Walaupun dia pernah bekerja cukup baik sebelum menikah, tapi dia adalah ibu rumah tangga setelah menikah. Dia menarik diri dari dunia sosial selama bertahun-tahun. Sampai akhirnya, dia berhasil mendirikan usahanya sendiri, tapi itu juga belum lama. Sekarang, dia harus membuka perusahaan baru yang dibangun secara khusus untuk menyaingi Gatara Group.”“Pengalamannya masih belum cukup dan dia berada dalam tekanan yang cukup besar. Selain itu, penerus Gatara Group juga bukan orang biasa yang tidak bisa apa-apa. Mereka berdua sama-sama sedang berjuang keras. Dia mengatakan tidak ingin terburu-buru untuk meresmikan pernikahan kalian pasti karena dia ingin fokus untuk mengurus perusahaan barun
Selain itu, ketiga kakaknya juga akan membantunya mengurus perusahaan, jadi Daniel bisa memulihkan tubuh dan mengejar calon istrinya dengan lebih leluasa. “Oke, kita bicarakan lagi nanti malam,” pungkas Odelina lalu menutup panggilan teleponnya yang telah mempersilakan sekretarisnya masuk.Sekretaris mengetuk pintu ruangannya untuk memberitahu kalau ada seorang klien yang datang. Odelina sendiri yang akan menerima dan menemui semua kliennya saat ini agar dia bisa segera mendapatkan kontrak kerja sama dari berbagai klien. Dia ingin agar perusahaannya memiliki pekerjaan yang bisa mereka kerjakan setelah libur tahun baru. Daniel melepaskan ponsel dari telinganya setelah Odelina mengakhiri panggilan mereka. Namun, wajah Daniel tampak kosong sambil terus memegangi ponselnya. Stefan sedang menikmati kopi sambil menatap sahabatnya itu sampai akhirnya tatapan mereka saling beradu. “Kenapa kamu menatapku begitu?” tanya Daniel sambil meletakkan ponselnya. “Kamu mikirin apa, sih? Pikiranmu pa
“Proses pembuatan surat nikah nggak lama, kok. Kita bisa melakukannya setelah kamu pulang,” ujar Daniel yang bersikeras untuk mendapatkan surat nikah terlebih dahulu. Odelina pasti akan lebih tenang setelah mereka resmi menikah karena tidak akan lagi ada perempuan di luar sana yang berpikiran untuk bisa merebut Daniel dari sisinya. “Daniel, kita bicarakan masalah ini nanti saja kalau aku ada waktu kosong. Sekarang, lebih baik kita pertimbangkan dulu semuanya baik-baik.”“Kita nggak bisa bertindak impulsif karena pernikahan adalah hal besar di dalam hidup kita. Terlebih lagi, aku adalah seorang janda, jadi aku harus ekstra hati-hati dalam menghadapi pernikahan keduaku nantinya.”Daniel langsung berpikir kalau Odelina mungkin terlalu sibuk atau mungkin karena mimpi itu telah mengubah pikiran Odelina sampai ingin menunda peresmian hubungan mereka. Sebenarnya, apa yang dikatakan Odelina sudah cukup jelas, kegagalan pernikahannya terus membayangi keputusannya untuk menikah kembali. Kerag